Null 14
Null 14
Oleh
Dian Aries Sukma
e) Klasifikasi
Penggolongan histologik tumor-tumor kelenjer ludah Tumor – tumor
epithelial
5. Adenoma
1) Pleimorph adenoma (meng. tumor)
2) Monomorph adenomas
a) Adenolimfoma (tumor dari warthin)
b) Oxifil adenoma (onkositoma)
c) Jenis-jenis lain (tipe lain)
6. Tumor muko epidermoid
7. Tumor sel asinus
8. Karsinoma
1) Karsinoma adenoid kistik (silindroma)
2) Adenokarsinoma
3) Karsinoma planoselulare
4) Undifferentiated carcinoma
5) Karsinoma dalam adenoma pleimorph (maligna meng. tumor)
f) Komplikasi
Komplikasi – komplikasi pengobatan kanker kepala dan leher
dapat di kelompokkan sebagai anatomis, fisiologis, teknik atau
fungsional. Pendekatan paling baik pada komplikasi adalah pencegahan.
Perbaikan dini keseimbangan mellitus, dan penghentian ketergantungan
alcohol adalah pengukuran non-spesifik yang penting. Penggunaan
antibiotic praoperasi tampaknya menurunkan kecendrengunan infeksi
luka dan gejala sisa nya. Pengobatan radiasi pra operasi diberikan dalam
dosis terapeutik jelas meningkatkan resiko komplikasi. Pendidikan untuk
penderita sangat penting untuk mendapatkan kerjasama dimana mungkin
terjadi penyulit rehabilitasi pascaoperasi
i) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis untuk tumor parotis yaitu dengan tindakan
ekstervasi (pengangkatan). Glandula submandibularis dan glandula
sublingualis tumor jinak : Eksis local yang luas dari seluruh kelenjer
ludah dengan sebagian daerah sekitarnya.tumor ganas : Disseksi kelenjer
leher “en-bloc” dan eksisi luas kedua kelenjer ludah, radioterapi.
Massa tersendiri pada kelenjer saliva harus dipertimbangkan
sebagai suatu kemungkinan keganasan. Riwayat dan pemeriksaan fisik
memberikan tanda-tanda penting apakah suatu lesi kelenjer saliva adalah
keganasan. Resolusi lengkap dan trial terapeutik adekuat. Aspirasi jarum
halus dapat membantu untuk merencanakan bedah eksisi. MRI
memberikan informasi anatomi paling baik tentang ukuran tumor dan
penetrasi. Sialografi, atau injeksi bahan kontras ke dalam duktus stenson
atau Wharton, berguna untuk memperlihatkan perbedaan perubahan
stenotik kronis pada lesi-lesi limfoepitelial dari penyumbatan karena batu.
80% batu kelenjer submandibular adalah radioopak.
j) Penatalaksanaan non medis
Tumor parotis juga dapat diobati dengan obat tradisional atau
disembuhkan dengan meminum rebusan daun sirsak. Kanker merupakan
penyakit yang mematikan dan pengobatan nya melewati kemoterapi.
Pengobatan-pengobatan kimia walaupun berhasil membunuh kanker,
tetapi tidak menutup kemungkinan, sel-sel akan tumbuh kembali dan
menyebar. Daun sirsak baru diketahui memiliki khasiat sebagai
pembunuh kanker, walaupun sebenarnya khasiat ini sudah ditemukan dari
beberapa tahun silam. Menurut hasil riset Dr. Jerry McLaughlin dari
Universitas Purdue, Amerika Seikat, daun sirsak mengandung senyawa
acetoginis yang terdiri dari annomuricin F yang bersifat sitotoksik atau
membunuh kanker. Untuk pengobatan, daun sirsak selain di konsumsi
tunggal, akan lebih baik bila di konsumsi berbarengan dengan herbal
jenis lainnya seperti sambiloto, temu putih atau temu mangga. Perpaduan
beberapa jenis herbal akan bersifat sinergis dan saling mendukung untuk
mempercepat proses penyembuhan penyakit.
B. Konsep Proses Keperawatan
a) .Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi, nama, usia, jenis kelamin, alamat, pendidikan, alamat,
pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit,
nomor register, diagnosis medis.
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering terjadi pada pasien tu parotis adalah sesak
napas, peningkatan suhu tubuh, dan batuk.. Pasien biasanya mengeluh
mengalami demam tinggi dan menggigil. Adanya keluhan nyeri dada,
sesak napas, peningkatan frekuensi pernapasan, lemas, dan kepala
nyeri.
3. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang berhubungan dengan keluhan yang
dirasakan pada saat pengkajian.
4. Riwayat penyakit dahulu
a) Penyakit yang pernah dialami
Penyakit kronik (misalnya ginjal, dan paru), diabetes mellitus,
imunosupresi (misalnya obat-obatan, HIV), ketergantungan
alkohol, aspirasi (misalnya epilepsi), penyakit virus yang baru
terjadi (misalnya influenza), malnutrisi, ventilasi mekanik,
pascaoperasi
b) Alergi
Klien mungkin mengalami alergi yang bisa menimbulkan
reaksi inflamasi seperti peningkatan mucus atau yang lain
c) Imunisasi
Klien umumnya memiliki imunisasi lengkap
d) Life sytle
Kebiasaan terpapar polusi udara
e) Obat yang dikonsumsi
Diperlukan informasi terkait obat yang dikonsumsi oleh klien,
antibiotik atau yang berkaitan dengan peradangan
f) Riwayat penyakit keluarga
Tanyakan pada pasien apakah keluarga pasien ada yang
mengalami hal yang sama dengan pasien atau apakah keluarga
ada yang mengalami penyakit degeneratif
5. Pengkajian Keperawatan
a) Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Mengkaji bagaimana persepsi klien dan keluarga terkait sehat
dan sakit. Mengkaji bagaimana kebiasaan klien dan keluarga
jika sedang mengalami sakit (tenaga kesehatan apa yang
dijadikan rujukan)
b) Pola nutrisi
Mengkaji berdasarkan Antopometri, Biomedical sign, clinical
sign, dan Diit makan. Umumnya pasien bisa mengalami
penurunan energi yang menyebabkan munculnya masalah
mual muntah, dan perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh
c) Pola eliminasi
Mengkaji terkait balance cairan, serta mengkaji adanya
masalah diare, kontipasi, yang berhubungan dengan pola
eliminasi. Umumnya jarang ditemukan masalah terkait pola
eliminasi
6. Pola aktivitas dan latihan
Mengkaji terkait kemandirian klien dalam melakukan ADL
dan bagaimana kemampuan oksigenasi dan energi dalam melakukan
aktivitas. Umumnya klien akan mengalami intoleransi aktivitas
7. Pola tidur dan istirahat
Mengkaji terkait durasi frekuensi dan kualitas pada tidur pasien.
Umumnya karena sakit klien akan memiliki gangguan dalam pola
tidur atau insomnia
8. Pola kognitif dan persepsi
Mengkaji fungsi kognitif dan indra pasien umumnya tidak
ditemukan masalah pada pasien dengan tumor parotis.
9. Pola persepsi diri
Mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan gambaran diri,
identitas diri, ideal diri, dan harga diri. Umumnya klien tidak
memiliki masalah
10. Pola peran dan hubungan
Mengkaji terkait support system yang dimiliki klien, seperti
keluarga yang menunggu atau hubungan dengan teman.
Dikarenakan pasien harus menjalani hospitalisasi kemungkinan
klien akan mengalami masalasah interaksi sosial
11. Pola manajemen koping dan stres
Mengkaji koping klien saat menghadapi permasalahan
12. Sistem nilai dan keyakinan
13. Menanyakan kepada klien terkait keyakinan kepada sang pencipta,
keyakinan untuk sembuh, keyakinan menjalani hidupnya
b) Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan proses pengobatan berhubungan dengan tidak
menganal sumber informasi
2. Resiko infeksi
3. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
4. resiko syok
c) Intervensi Keperawatan
d) Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan pasien
dengan tujuan yang telah ditetapkan dilakuan dengan cara melibatkan
pasien dan sesama tenaga kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Marlyn. E. Doenges. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi III, EGC. Jakarta, 2000.
MC. Kay. D.W : Neor Concept and Approach To Club Foot Treatment Section I,
Prinaples And Morbid Anatomy. J. Red Orthapedic 3 : 3447, 1982
Pedoman Diagnosis dan Terapi, LAB / UPF Ilmu Bedah, RSUD. Dr. Soetomo,
1994.