Anda di halaman 1dari 35

MODUL PELATIHAN

SOFTWARE OPENROADS 3D DESIGNER

Disusun oleh :
Tim Bim PT. Wijaya Karya

DEPARTEMEN PENGEMBANGAN SISTEM


BIRO BUILDING INFORMATION MODELLING
PT. WIJAYA KARYA
DAFTAR ISI

Bab 1 Alinyemen Horizontal 1


Bab 2 Alinyemen Vertikal 14
Bab 3 Tampilan 3D dan Perhitungan Volume 22
Bab 1

Alinyemen Horizontal

Persiapan :

1. Data yang diperlukan sebelum membuat alinyemen adalah data kontur (Untuk latihan sesi
ini disediakan data kontur berupa file *dgn)
2. Koordinat Titik awal dan titik akhir
Titik awal : x = 637894.50023m , y = 9320879.20294m
Titik akhir : x = 639359.49150m , y = 9309799.45907m
3. Data perencanaan
Jalan Tol
Kecepatan rencana : 100 km/jam
Jari – jari minimum (R) : 400 m
Lengkung peralihan (Ls) : 56 m

Langkah – langkah :

1. Buka software OpenRoad. Maka akan tertampilan jendela awal untuk memulai membuat
file baru.

1
2. Pilih satuan yang akan digunakan pada project file yang akan dikerjakan dengan cara
memilih satuan pada workspace seperti gambar dibawah ini.

3. Kemudian langkah selanjutnya adalah membuat workset, tujuannya membuat workset ini
adalah untuk mengumpulkan semua file yang nantinya akan saling terhubung dengan
project yang akan dikerjakan sehingga akan lebih mudah dalam mencarinya serta untuk
memastikan satuan yang digunakan pada file-file yang terhubung memiliki standar satuan
yang sama.

4. Klik Create Wokset… isikan nama project yang akan dikerjakan, kemudian klik Ok.

2
5. Setelah workspace dan workset dibuat, maka kita dapat langsung mebuat file baru dengan
cara mengklik ikon New File.

6. Beri nama file dan simpan file di tempat folder yang telah anda sediakan. Simpan file dalam
bentuk *.dgn. Langkah selanjutnya yang tidak boleh terlewat adalah menentukan Seed.
Klik Browse pada kolom Seed.

3
7. File yang anda akan buat adalah file Alinyemen. Maka karena file alinyemen berupa
gambar garis 2D, anda dapat memilih Seed2D-Metric Design. Klik Open dan klik Save.

8. Untuk memasukan file kontur yang telah kita siapkan sebelumnya dapat dilakukan dengan
cara klik menu Home. Kemudian pilih dan klik Attach Tools > Klik References. Maka
Akan ditampilkan jendela References.

9. Setelah jendela references terbuka, Anda dapat mengklik Attach Reference untuk memilih
file kontur yang akan digunakan dalam project.

4
10. Cari tempat penyimpanan file kontur yang akan digunakan, setelah itu pilih dan klik file
kontur yang akan digunakan. Klik Open.

11. Klik Ok kembali untuk melanjutkan

12. Jendela selanjutnya akan mengatur ukuran, posisi, dan skala referensi. Klik Ok jika tidak
ada perubahan yang akan dilakukan.

13. Klik Ikon Fit View untuk menampilkan file kontur yang telah dimasukan dalam file
project.

5
14. Untuk mengaktifkan kontur yang digunakan dapat dilakukan dengan cara arahkan pointer
pada kontur, klik dan tunggu sesaat sampai ada beberapa tool yang keluar, klik ikon Set As
Active Terrain Model.

15. Titik Koordinat titik awal perlu ditandai agar dapat memudahkan dalam pengambaran
alinyemen. Titik Koordinat dapat ditandai dengan tanda titik yang sudah sesuai dengan
koordinat. Untuk membuatnya dapat dilakukan dengan cara klik menu geometry kemudian
pilih dan klik ikon Point > klik ikon Point.

16. Nilai koordinat yang tertera sesuai dengan gerak kursor dapat ditampilkan dengan cara klik
menu Geometry, klik ikon Civil Toggles > Klik Civil Accudraw

17. Isikan nilai koordinat pada isian koordinat yang berada dekat dengan kursor sesuai
koordinat titik awal. Isikan koordinat x kemudian tekan tombol Tab dan koordinat y
kemudian tekan tombol Tab untuk mengunci nilai koordinat Point yang akan dibuat.

6
18. Klik sekali lagi untuk menampilkan point yang dibuat sesuai dengan koordinat. Maka akan
tertampil berupa gambar titik seperti gambar dibawah ini.

19. Langkah yang sama dapat dilakukan untuk membuat titik akhir koordinat sesuai gambar
dibawah ini.

20. Garis alinyemen horizontal dapat dibuat dengan cara klik menu Geometry, kemudian pilih
dan klik ikon Line > Line Between Points.

7
21. Klik pada titik koordinat awal yang telah dibuat, setelah diklik maka akan tertampil garis
yang mengikuti kursor dengan berisikan nilai Panjang dan sudut perputarannya. Untuk
menentukan nilai panjangnya dapat diisi dengan mengisi angka pada kolom distance,
kemudian tekan tab untuk mengunci nilai panjang. Klik sekali lagi untuk menampilkan
garis yang dibuat.

22. Buatlah garis lurus alinyemen dengan Panjang maksimal sesuai dengan data perencanaan.

23. Untuk memudahkan dalam penggambaran klik ikon Chain Commands yang berfungsi agar
garis yang telah selesai dibuat secara otomatis akan muncul garis yang baru sehingga tidak
perlu mengklik berkali-kali pada tombol Line.

8
24. Apabila garis line telah selesai dibuat maka akan tertampil sebagaimana gambar dibawah
ini.

25. Langkah selanjutnya adalah membuat Lengkungan yang berupa spiral dan garis jari-jari
dengan cara Klik Menu Geometry, Klik Arcs > klik Arc Between Elements > Klik Spiral
Arc Spiral.

9
26. Klik pada garis awal kemudian klik pada garis akhir yang akan dibuat lengkungan

27. Isikan nilai Radius dan Panjang spiral pada jendela Spiral-Arc-Spiral. Jangan lupa setlah
diisi tekan tombol Tab untuk mengunci.

28. Klik beberapa kali pada sembarang tempat untuk mengaplikasikan yang telah diisi pada
jendela sebelumnya.

10
29. Buat lengkungan pada semua tikungan sehingga akan tertampil seperti gambar dibawah
ini.

30. Untuk menyatukan alinyemen dapat dilakukan dengan cara klik Menu Geometry, Klik
Complex Geometry > Complex By Element

31. Pilih metode otomatis dengan maximum gap 0,001 dan Feature Definition berupa
Geom_Baseline.

11
32. Klik pada garis alinyemen awal, arahkan tanda panah sesuai dengan arah nilai STA
berjalan. Klik sampai dengan selesai.

33. Untuk memberi anotasi alinyemen horizontal pada gambar dapat dilakukan dengan cara
klik menu drawing Production kemudian pilih dan klik Element Annotation > Annote
Element.

34. Klik Alinyemen yang akan dibuat anotasi kemudian klik kanan.

12
35. Anotasi akan tertampil sesuai gambar dibawah ini.

13
Bab 2
Alinyemen Vertikal

Persiapan :
1. Data yang diperlukan sebelum membuat alinyemen adalah data kontur (Untuk latihan sesi
ini disediakan data kontur berupa file *dgn)
2. Data Perencanaan :
Kecepatan Rencana (v) : 100 km/jam
Slope / Kelandaian maksimum : 4%
Panjang Kritis Maksimum : 700 m

Langkah – langkah :

1. Untuk menampilkan profil alinyemen dari alinyemen horizontal yang telah dibuat dapat
dilakukan dengan cara, klik alinyemen, kemudian arah kursor dan tunggu beberapa saat
maka akan tertampil beberapa ikon. Pilih dan Klik Open Profile Model

2. Kemudian buka jendela baru, anda dapat memilih 1 dari 8 jendela yang dapat digunakan.
Misal kita pilih dan klik jendela nomor 2.

14
3. Setelah jendela terbuka, Pilih dan klik pada tengah layer jendela

4. Profil Alinyemen akan tertampil sebagaimana gambar dibawah ini.

5. Mengambar alinyemen vertikal dapat dilakukan dengan cara klik menu Geometry, pilih
dan klik Lines > Profil Line Between Points.

6. Setelah dibuka akan tertampil jendela kecil berisi pengaturan Panjang dan Kemiringan
jalan yang akan digambarkan pada Profil Alinyemen

15
7. Klik Pada STA awal untuk memulai pengambaran alinyemen vertical seperti gambar
dibawah ini.

8. Untuk mengisikan nilai panjang dan kemiringan dapat dilakukan dengan mengisi nilai
tersebut pada jendela Profile Alignment, dan setelah diisi nilainya tekan tombol Tab untuk
mengunci angka yang sudah diisikan. Klik diujung akhir alinyemen untuk menyelesaikan
pengambaran.

9. Untuk tips pengambaran alinyemen berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara Klik Chain
Commands untuk meneruskan alinyemen yang telah selesai dibuat.

16
10. Gambar alinyemen sampai dengan STA terakhir alinyemen sebagaimana gambar dibawah
ini.

11. Setelah garis alinyemen dibuat maka langkah selanjutnya adalah membuat lengkungan.
Untuk membuat lengkungan dapat dilakukan dengan cara klik menu Geometry, Klik
Curves > Profil Curve Between Elements > Parabola Between Elements

12. Setelah Jendela Parabola Between Elements keluar, isikan nilai panjang lengkungan,
kemudian Tab untuk mengunci nilai panjang yang telah diisikan.

17
13. Klik elemen pertama yang akan dibuat lengkungan

14. Klik elemen kedua yang akan dibuat lengkungan

15. Klik beberapa kali untuk menyelesaikan pengambaran lengkungan alinyemen vertikal

18
16. Lengkungan yang telah selesai dibuat dapat dilihat pada gambar berikut ini.

17. Lengkungan pada bagian yang lain dapat diselesaikan dengan cara yang sama seperti
diatas.

18. Untuk menyatukan alinyemen vertical yang telah dibuat dapat dilakukan dengan cara klik
menu Geometry, klik Complex Geometry > Profile Complex By Elements

19
19. Klik pada elemen awal alinyemen kemudian arahkan sesuai dengan arah STA alinyemen

20. Klik untuk menyelesaikan Complex Alingment.

21. AKtifkan alinyemen yang telah dibuat dengan cara klik alinyemen yang dibuat, arahkan
kursor sampai muncul beberapa ikon. Klik Set As Active Profile.

22. Untuk melihat data alinyemen vertikal yang telah dibuat dapat dilakukan dengan cara klik
menu Geometry. Klik Table editor.

20
23. Pilih dan klik alinyemen vertikal yang akan dilihat.

24. Pada Table Editor, Anda dapat mengedit data – data yang telah dibuat.

21
Bab 3

Tampilan 3D dan Perhitungan Volume

Persiapan :

1. Data Potongan Melintang Jalan dalam file Corridor


2. File Alinyemen Seed 2D

Langkah – langkah :

1. Langkah awal untuk membuat file 3D adalah membuat file baru, buat file baru dengan
langkah yang seperti yang diberikan sebelumnya.

2. File Corridor berisikan gambar 3D, oleh karena Seed yang akan digunakan adalah Seed
3D. Klik browse pada kolom Seed. Pilih file Seed3D-Metric Design.

22
3. Setelah file selesai dibuat, Langkah selanjutnya adalah memasukan file kontur dan file
alinyemen yang telah kita buat sebelumnya. Klik menu Home, klik Attach Tools >
references.

4. Klik ikon Attach References.

5. Pilih file Alinyemen yang telah dibuat sebelumnya.

23
6. Klik Ok jika tidak ada yang akan diubah baik itu skala gambar maupun letak koordinat
gambar.

7. Langkah yang sama digunakan untuk memasukan file kontur, pilih dan klik file kontur
yang akan digunakan.

24
8. Klik Fit view untuk menampilkan file yang telah dimasukan.

9. Untuk mengaktifkan kontur yang telah dimasukan, klik kontur yang akan diaktifkan.
Arahkan kursor pada kontur. Tunggu beberapa saat sampai muncul ikon-ikon. Klik Set As
Active Terrain Model.

10. Langkah selanjutnya adalah membuat corridor dari alinyemen yang telah diinput. Klik
Menu Corridors, Klik New Corridor.

11. Pilih alinyemen yang akan diberikan Corridors, kemudian klik kanan untuk mengaktifkan
Profil Alinyemen.

25
12. Corridor yang akan dibuat dimulai dari STA awal sampai STA akhir. Checklist pada lock
To Start dan Lock To End. Drop Interval dapat diambil nilai terkecil, Misal per 1 meter.
Kemudian pilih template yang akan digunakan dengan cara mengklik pilihan template.

13. Untuk case pelatihan ini diambil Template yang sudah ada pada software. Klik Ok Jika
sudah selesai terpilih.

14. Pastikan Template yang sudah dipilih, masuk dalam jendela perintah membuat corridor
seperti gambar dibawah ini.

26
15. Klik beberapa kali untuk menyelesaikan proses perintah corridors. Jika sudah selesai maka
akan tertampil seperti gambar dibawah ini.

16. Selanjutnya adalah membuat superelevasi jalan, Klik menu Corridors, klik Create > Create
Superelevation Sections.

17. Pilih dan klik Corridor yang akan dibuat superelevasi.

27
18. Setelah dipilih corridor mana yang akan diberi superelevasi, pilih aturan yang akan
digunakan dengan cara klik pilihan pada Riles File Name.

19. Pilih file Aturan yang akan digunakan, Klik Open.

20. Klik beberapa kali pada layar untuk menyelesaikan proses perintah untuk membuat
superelevasi.

28
21. Klik kanan pada layar dan tahan beberapa saat sampai keluar beberapa tombol perintah.
Klik View Control > 2 Views Plan/3D untuk melihat tampilan 3D yang telah dibuat.

22. Tampilan 3D yang telah dibuat akan seperti gambar dibawah ini.

23. Untuk melihat potongan jalan per stasiun dapat dilakukan dengan cara klik menu Corridors,
Klik Dynamic Sections > Open Cross Section View.

29
24. Pilih dan klik koridor yang akan dilihat potongan per stasiunnya.

25. Pilih dan Klik pada layar View 3.

26. Gambaran potongan dapat dilihat pada view 3 seperti gambar dibawah ini.

30
27. Untuk melihat STA lain dapat dilakukan dengan cara mengklik tanda panah kebawah dekat
kolom STA dan isikan STA yang akan dilihat.

28. Untuk menampilkan arsiran galian timbunan serta volume galian timbunan per 1 meter
dapat dilakukan dengan cara klik tanda panah kebawah pada View Properties. Checklist
pada semua display yang disediakan.

29. Untuk melihat volume total galian timbunan serta volume total material jalan dapat
dilakukan dengan cara klik menu Corridors, klik Corridor Reports > Component Quantities

31
30. Klik koridor yang akan dilihat volumenya.

31. Setelah selesai maka akan tertampil tabel volume yang berisikan volume galian-timbunan
serta volume material jalan yang digunakan per satuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

32. Untuk melihat tampilan 3D secara berjalan dapat digunakan fitur 3D Drive Through.
Caranya klik menu Corridors, klik 3D Drive Through.

33. Pilih dan klik alinyemen yang akan dilihat.

32
34. Kecepatan berjalan dapat diatur pada tampilan. Tampilan ini juga menampilkan STA yang
sedang dilewati .

33

Anda mungkin juga menyukai