Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hilawati Waliyah

Nim :12201194
UTS KOMBIS
1. A. Semua informasi bisa didapat
Komunikasi efektif bisa terjadi jika suatu informasi dari seseorang bisa
didapat atau diterima seluruhnya oleh lawan bicara. Agar lawan bicara
mendapatkan seluruh informasi yang diharapkan oleh sang pembicara, maka
sang pembicara harus memaparkan semua dengan jelas dan tepat.
Penyampaian pesan yang lengkap bisa meminimalisir salah paham dan
mengurangi pertanyaan dari lawan bicara, sehingga komunikasi bisa lancar
tanpa hambatan.
B. Tidak bertele-tele
Selain penyampaian pesan harus lengkap, agar komunikasi efektif bisa
terjadi, maka penyampaian pesan itu haruslah tepat sasaran, atau dengan
kata lain singkat dan jelas, tanpa bertele-tele. Penyampaian yang singkat dan
jelas bisa membuat lawan bicara lebih fokus pada apa yang penting.
Sebaliknya, penyampaian pesan yang terlalu bertele-tele akan membuat
lawan bicara tak bisa fokus pada apa yang penting dan yang kurang penting.
C. Tidak ambigu
Ambigu sendiri bisa diartikan sebagai bermakna ganda. Penyampaian yang
bermakna ganda bisa membuat lawan bicara salah paham, dan itu bisa
menghambat komunikasi terjalin dengan baik. Komunikasi efektif bisa terjadi
jika ambiguitas bisa minimalisir, sehingga lawan bicara tidak bingung tentang
apa yang ingin disampaikan oleh sang pembicara.
D. Penggunaan kata yang tepat
Gunakan kata yang tepat dan dimengerti oleh semua orang, jangan
menggunakan kata yang hanya dimengerti oleh orang tertentu saja. Dengan
menggunakan kata yang jelas dan dimengerti semua orang, salah paham
bisa diminimalisir. Sebagai contoh, ketika berbicara dengan orang awam,
jangan menggunakan kata-kata ilmiah atau bahkan menggunakan istilah
hukum, yang belum tentu dimengerti oleh lawan bicara. Selain itu, gunakan
pula kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung perasaan lawan bicara.
E. Peduli dan menghargai orang lain
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bisa terjalin di antara dua belah
pihak, bukan sepihak saja. Karena itulah, dalam berkomunikasi, sebaiknya
seseorang mempedulikan tentang latar belakang lawan bicaranya, seperti
suku, atau agamanya. Jangan sampai lawan bicara merasa tersinggung
dengan apa yang dibicarakan, karena hal itu hanya membuat komunikasi jadi
sulit terjadi.
2. A. Keuntungan Tim kerja :

 Meningkatkan informasi dan pengetahuan :  Dengan berkerja secara


bersama, maka sumberdaya masing-masing individu akan tertampung dalam
tim ini, sehingga bisa memperkuat tim baik dalam informasi maupun
pengetahuan.
 Meningkatkan ragam pandangan : Anggota tim dengan latar belakang yang
berbeda akan memberikan pandangan yang beragam terhadap suatu
pengambilan keputusan. Hal ini akan memperkuat legalitas dan kualitas
pengambilan keputusan.
 Meningkatkan penerimaan atas suatu solusi : Solusi yang diputuskan
bersama akan diterima secara lebih baik dari pada jika diputuskan oleh
seorang individu, misalnya direktur utama perusahaan.
 Meningkatkan tingkat kinerja : Dengan berbagai ketrampilan anggota tim yang
dimilikinya maka kinerja tim diharapkan bisa lebih baik dari pada kinerja
individual

B. Kerugian tim kerja:

 Groupthink

Groupthink merupakan fenomena untuk mengikuti konsensus darimayoritas


anggota tim mengalahkan pendapat minoritas yang mungkin saja lebih benar.
Suara mayoritas dapat mengalahkan suara minoritas, padahal belum tentu
lebih baik. Dalam tim seringkali lebih diperhatikan suara mayoritas karena
dianggap mewakili sebagian besar anggota tim.

 Tim kerja memungkinkan terjadinya free raider

Mereka yang tidak memberikan kontribusi secara nyata, namun karena


bergabung dengan tim maka dia mendapat imbalan atau balas jasa yang
sama baiknya.

 Tim kerja memungkinkan pengambilan keputusan berlarut-larut

Hal ini memungkinkan jika tidak dicapai konsensus antara anggota


tim.Dengan begitu, tanpa adanya kerjasama yang baik, tim kerja bisa saja
tidak menghasilkan apa-apa dan memungkinkan terjadinya sinergi yang
negatif. Artinya penggabungan beberapa individu ke dalam satu tim
mengakibatkan kinerja yang lebih lemah dibandingkan jika dikerjakan terpisah
secara individual.

 Adanya agenda-agenda tersembunyi

Dalam tim bisa saja ada anggota tim mempunyai tujuan-tujuan kusus yang
belum tentu sejalan dengan tujuan tim secara keseluruhan. Adanya agenda
tersembunyi (hidden agenda) dari anggota tim ini tentu saja akan
mengganggu kinerja tim secara keseluruhan.

3. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan, pendekatan langsung dan


pendekatan tidak langsung. Kedua pendekatan dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan buruk.
Pendekatan langsung, antara lain dengan menyampaikan berita buruk diawal,
kemudian disusul dengan pendukung dan fakta dan diakhiri dengan penutup
yang sopan dan positif. Pendekatan langsung digunakan saat pesan buruk
tidak terlalu melibatkan emosi dari konsumen atau penerima pesan.
Pendekatan ini dapat digunakan saat berita buruk yang disampaikan
merupakan berita yang cenderung rutin diterima oleh penerima pesan atau
dengan kesalahan yang minor.

Misalnya, saat menyampaikan stok barang yang tidak tersedia, atau


menyampaikan keterlambatan pengiriman produk 1-2 hari. Pendekatan
langsung juga dapat digunakan jika situasi membutuhkan suatu urgency
untuk mengambil keputusan dengan cepat sehingga penerima pesan tidak
membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami inti pesan.

Pendekatan tidak langsung dalam penyampaian pesan buruk, diaplikasikan


pada saat ada keterlibatan emosi yang tinggi dari penerima pesan. Penerima
pesan dapat merespon dengan rasa kecewa, marah, sedih atau shock ketika
menerima pesan. Sebagai contoh, ketika perusahaan harus mengumumkan
berita kepada karyawan mengenai keadaan keuangan perusahaan yang
kurang baik yang berdampak pada pengurangan gaji perbulan karyawan atau
kasus dimana perusahaan harus melakukan penolakan pengajuan asuransi
yang tidak sesuai peraturan dari nasabah. Dalam situasi tersebut, struktur
berita buruk yang dapat digunakan adalah dimulai dari Buffer atau disebut
sebagai kalimat penyangga, fungsi dari kalimat penyangga adalah sebagai
kalimat netral yang berupa pernyataan yang tidak berkaitan dengan berita
buruk namun digunakan untuk mempersiapkan agar penerima pesan tidak
terlalu shock ketika menerima pesan. Buffer dapat berupa ucapan apresiasi,
menyampaikan berita baik terlebih dahulu atau menyamakan perspektif.
Urutan kedua adalah pendukung dan fakta, diikuti inti berita buruk dan ditutup
dengan positif dan hormat

Anda mungkin juga menyukai