Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PELAYANAN PUSKESMAS PADA MASA PANDEMI COVID 19

NAMA : RASDIANTHI KALIKY RUMASUKUN, S.Farm

NO. URUT : 32

ANGKATAN : 20
KASUS 1
 Pendekatan penanganan pandemic Covid 19 diantaranya 3T (Test, Tracing, dan
Treatment). Kegiatan ini menjadi tantangan bagi puskesmas . sebagai FKTP yang
memiliki wilayah kegiatan Test, Tracing, dan Treatment menjadi keseharian disamping
pelaksanaan program-program kesehatan lainnya yang mendukung Indeks Keluarga
Sehat.
 Bagaimanakah peranan manajemen puskesmas menyikapi pelayanan kesehatan di masa
Pandemic diselaraskan dengan pola P1-P2 dan P3?
 Perencanaan (P1)
- Melakukan penyesuaian target kegiatan yang telah disusun
- Mencari akar masalah tidak tercapainya indicator program
- Pelaksanaan revisi sesuai kebutuhan pandemic covid-19 mengacu pada juknis
- Puskesmas menentukan target sasaran kasus terkait covid-19
- Puskesmas mennetukan populasi rentan
 Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
- Penggerakan dan pelaksanaan melalui forum khusus yaitu lokmin bulanan atan
lokmin tribulanan tetap dilakukan dengan memperhatikan prinsip physical
distancing dan memanfaatkan teknologi informasi/daring.
- Pelaksanaan kegiatan pemantauan sweeping orang dengan riwayat perjalanan dari
daerah zona merah dilakukan bersama lintas sector dan gugus tugas
 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Kinerja Puskesmas (P3)
- Tetap melakukan pemantauan terhadap pencapaian target-target prioritas
pembangunan kesehatan di tingkat kab/kota.
- Menetapkan target indicator keberhasilan penanganan covid-19 di wilkernya.

KASUS 2
 Ditengah Pandemi Covid 19, masyarakat Indonesia harus tetap waspada terhadap
penyakit menular yakni Demam Berdarah, TBC, dan peningkatan kasus penyakit tidak
menular (PTM)
A. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh seluruh pemegang program
puskesmas dalam mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD diwilayah dengan
kondisi pandemic?
Melaksanakan penyelidikan epidemiologi serta fogging yang dilakukan oleh petugas
menggunakan masker dan mengedepankan physical distancing. Saat pandemic
pelaksanaan fogging hanya dilakukan diluar rumah dengan radius 200 m dari rumah
penderita DBD yang ditemukan.
B. Bagaimana pengelolaan terhadap peningkatan PTM di masa pandemic?
- Pemantauan factor resiko PTM seperti pengecekan gula darah dan pengukuran
tekanan darah tetap dilakukan, dapat melalui kunjungan rumah, janji temu, atau
penjadwalan khusus untuk pelayanan tersebut.
- Peningkatan edukasi pencegahan factor resiko PTM dan covid 19, agar orang
dengan factor resiko PTM tidak menjadi PTM, terutama untuk tidak merokok
karena perokok 14 kali lebih beresiko terinfeksi covid 19, dan perokok 2,4 kali
lebih banyak yang kondisi penyakitnya masuk dalam kategori berat dan
mempunyai prognosis yang buruk termasuk yang harus mendapatkan perawatan
intensif dan menggunakan ventilator.

KASUS 3
Pelayanan puskesmas dimasa pandemic covid-19 harus tetap hadir untuk masyarakat
diwilayah kerjanya.
A. Bagaimana alur pelayanan UKP didalam gedung?
Pelayanan medic dilakukan sesuai standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan yang
berlaku. Jika diperlukan pelayanan medic dapat dimodifikasi untuk mencegah penularan
covid-19, antara lain dengan menerapkan triase/skrining terhadap setiap pengunjung
yang dating, mengubah alur pelayanan, menyiapkan ruang pemeriksaan khusus ISPA,
mengubah posisi tempat duduk pasien pada saat pelayanan, menggunakan kotak khusus
bagi pasien yang mendapatkan tindakan yang berpotensi menimbulkan aerosol yang
dilakukan desinfeksi sesuai pedoman setelah pemakaian atau menggunakan sekat
pembatas transparan antara petugas kesehatan dan pasien.
1. Pelayanan Rawat Jalan
a. Jadwal pelayanan dimodifikasi berdasarkan sasaran program.
b. Tata laksana kasus mengacu pada SOP pelayanan dengan menerapkan prinsip
triase, PPI, dan physical distancing.
c. Pembatasan pelayanan gigi dan mulut.
d. Surat keterangan sehat dapat dikeluarkan berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi
pasien secara umum pada saat pemeriksaan dilakukan.
e. Pada kasus pasien dengan penyakit kardiovaskular, pemberian terapi antagonis
RAAS dapat dilanjutkan untuk pasien yang menerima surat rekomendasidari
PERKI, pada kasus pasien kardiovaskuler yang terinfeksi covid-19, keputusan
terkait obat-obatan perlu dikaji secara individual dengan mempertimbangkan
status hemodinamik dan presentase klinik pasien.
2. Pelayanan Rawat inap dan Persalinan
a. Pelayanan rawat inap diprioritaskan pada kasus-kasus Non covid-19 yang harus
memperhatikan prinsip PPI dan physical distancing.
b. Pelayanan rawat inap pada kasus terkait covid-19 dilakukan berdasarkan
ketentuan yang berlaku sesuai dengan standar pelayanan kasus covid-19.
c. Persalinan normal tetap dilakukan di puskesmas bagi ibu hamil dengan status
BUKAN ODP, PDP atau terkonfirmasi covid-19 sesuai kondisi kebidanan
menggunakan APD sesuai pedoman. Ibu hamil beresiko covid-19 dilakukan
rujukan secara terencana untuk bersalin di Fasyankes rujukan.
3. Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Gawat Darurat tetap dilaksanakan sesuai standar pelayanan yang berlaku
dengan memperketat proses triase dan memperhatikan prinsip PPI. Apabila tidak
dapat ditentukan pasien memiliki potensi covid-19 maka pasien diperlakukan sebagai
kasus covid-19
B. Bagaimanakah implementasi PPI di puskesmas selama masa pandemic?
1. Kewaspadan standar, dilakukan melalui 11 langkah sesuai prosedur yang berlaku,
untuk kasus covid-19 terdapat penekanan-penekanan sebagai berikut:
 Kebersihan tangan
 Penggunaan APD
 Kesehatan lingkungan
 Penempatan pasien
 Etika batuk dan bersin
 Penyuntukan yang aman
 Pengelolaan limbah hasil pelayanan kesehatan
 Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
 Penanganan dan pencuciam linen yang sudah dipakai dengan aman
 Perlindungan kesehatan petugas
2. Kewaspadaan berdasarkan transmisi / infeksi
KASUS 4
Pelayanan puskesmas dimasa pandemic covid-19 harus tetap hadir untuk masyarakat
diwilayah kerjanya, diantaranya pemberian vaksinasi covid.
Jelaskan alur pelayanan vaksinasi 2 meja !
Alur pelayanan vaksinasi covid-19 telah di sederhanakan menjadi 2 meja. Meja 1, untuk
skrining dan vaksinasi dan Meja 2 untuk pencatatan dan observasi. Serta ada juga ruang
tunggu yang digunakan untuk menunggu sasaran yang datang. Di ruang tunggu ini akan ada
petugas mobile yang akan melakukan pengecekan sasaran melalui pedulilindungi.id dan
membagikan kertas kendali yang harus diisi oleh sasaran. Setelah dari ruang tunggu,
selanjutnya peserta menuju meja 1, di meja ini setelah sasaran menjalani skrining kesehatan
dan dinyatakan layak menerima vaksin, maka dapat langsung diberikan vaksin dimeja
tersebut. Petugas selanjutnya harus mengisi hasil dari skrining dan vaksinasi di kertas
kendali.
Setelah selesai di meja 1 kemudian sasaran menuju meja 2, dimeja 2 ini petugas melakukan
entry data dari kartu kendali kedalam Pcare, kemudian melakukan observasi dengan waktu 15
– 30 menit, serta mencetak kartu vaksinasi.

KASUS 5
Puskesmas sebagai FKTP mengutamakan upaya promotif dan preventif, tanpa mengabaikan
kuratif dan rehabilitative.
Jelaskan 2 kegiatan / program yang merujuk promotif dan preventif sesuai dengan latar
belakang tenaga kesehatan anda !
Sebagai Tenaga Farmasi upaya-upaya promotif yang dilakukan adalah dengan melakukan
penyuluhan-penyuluhan baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai obat-obatan
seperti penyuluhan GEMA CERMAT (Gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat), dan
penyuluhan DAGUSIBU (pengelolaan dan penggunaan obat yang baik dan benar) kepada
masyarakat. Penyuluhan secara tidak langsung dapat menggunakan media leaflet atau brosur.
Sedangkan upaya-upaya preventif yang kita lakukan adalah dengan memberikan Pelayanan
Informasi Obat (PIO) serta KIE obat saat penyerahan obat kepada paisen di puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai