Anda di halaman 1dari 1

Nama : Fikri Heriyanto

NIM : 09061002006

Liem Seeng Tee, Pendiri PT. HM Sampoerna Tbk

Liem Seeng Tee (1893–1956) adalah pendiri PT. HM Sampoerna, sebuah


perusahaan rokok besar di Indonesia. Dia adalah generasi pertama dari keluarga
Sampoerna; ayah dari Aga Sampoerna dan kakek dari Putera Sampoerna. Liem
adalah seorang imigran dari sebuah keluarga miskin di provinsi Fujian di
Tiongkok. Dia datang ke Indonesia pada tahun 1898 bersama ayahnya. Tak
lama setelah tiba di Indonesia, ayahnya meninggal. Sebelum meninggal, Liem
dititipkan disebuah keluarga Cina di Bojonegoro. Di keluarga CIna tersebut Liem menerima
pelajaran-pelajaran tentang keuangan. Hingga umur sebelas (11) tahun Liem diasuh di keluarga
tersebut. Setelah itu, Liem hidup mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berjualan
makanan kecil di dalam gerbong kereta jurusan Surabaya - Jakarta dengan cara melompat masuk
pada malam buta. Liem pernah berjualan makanan kecil selama 18 bulan penuh tanpa istirahat
sekalipun.

Tidak lama setelah menikah dengan Siem Tjiang Nio, Liem mendapatkan pekerjaan sebagai
peracik dan pelinting rokok di sebuah pabrik rokok di Lamongan. Dari situ Liem memperlihatkan
kemampuan alaminya dalam meracik dan melinting rokok. Namun tidak lama kemudian, Liem
berhenti dari pekerjaannya itu dan menyewa sebuah warung kecil di Jln. Tjantian di Surabaya
Lama. Di warung tersebut Liem bersama istrinya berjualan bahan makanan kecil, sedangkan Liem
berusaha berjualan rokok racikannya sendiri. Racikannya ternyata disukai masyarakat dan pada
tahun 1913, dia mendirikan Handel Maastchpaij Liem Seeng Tee yang kelak menjadi PT.
Sampoerna. Sampoerna terus berkembang menjadi perusahaan besar meski sempat mengalami
beberapa masalah, di antaranya pabrik yang terbakar. Liem meninggal pada tahun 1956. Anaknya,
Aga, kemudian melanjutkan kepemimpinan perusahaan.

Profil seorang Lim Seeng Tee ialah mempunya kepribadian yang keras, tekun, mandiri,
cekatan. Titik balik dalam mencapai kesuksesannya ialah pada saat Leem Seeng Tee pada saat
menikah dan bekerja di pabrik rokok di lamongan sebagai pelinting rokok, dari kemampuan inilah
Leem menjajakan karya rokok hasil lintingannya sendiri dan disukai oleh masyarakat hingga
berkembang menjadi perusahaan yang berkembang pesat.

Anda mungkin juga menyukai