1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan mengalami yaitu sebesar 1,4% dari semula 4,1% menjadi sebesar 5,4% dan menjadi 6,1% pada tahun 2011, hal ini dipengaruhi antara lain: Kenaikan produksi pada beberapa sektor unggulan Sea Games XXVI yang dilaksanakan di Palembang sebagai tuan rumah Penurunan laju inflasi dari 6,02% menjadi 4,59% 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB atas dasar harga berlaku menunjukan kenaikan 14,9% dari Rp.137.311 miliar menjadi Rp. 157.772 miliar, namun mengalami penurunan pada tahun 2011 sebesar 13,79% menjadi Rp. 136.010 miliar. B. Indikator Share PDRB Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 1. Pertanian, mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 0,6% dari semula 17,45% menjadi 16,85 di tahun 2010, namun mengalami kenaikan kembali pada tahun 2011 sebesar 0,75% menjadi 17,6%. 2. Pertambangan dan Penggalian, mengalami peningkatan dari tahun 2009 sebesar 0,46% dari semula 21,16% menjadi 21,62% pada tahun 2010, serta mengalami peningkatan kembali pada tahun 2011 sebesar 1,18% menjadi 22,8%. 3. Industri dan Pengolahan, mengalami peningkatan dari tahun 2009 sebesar 0,52% dari semula 23,15% menjadi 23,67% pada tahun 2010, namun mengalami penurunan pada tahun 2011 sebesar 1,57% menjadi 22,1%. 4. Listrik, gas, dan air bersih, terjadi penurunan yang relatif kecil dari tahun 2009 sebesar 0,02% dari semula 0,51% menjadi 0,49%, namun pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 0,01 menjadi 0,50%. 5. Bangunan, persentase tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,07% dari semula 6,56% menjadi 6,49%, namun mengalami peningkatak yang cukup signifikan pada tahun 2011 sebesar 0,81% menjadi 7,3%. 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran, mengalami penurunan sebesari 0,15% dari tahun 2009 ke tahun 2010 dari semula 12,85% menjadi 12,7% yang persentasenya sama pada tahun 12,7% pada tahun 2011. 7. Pengangkutan dan Komunikasi, mengalami peningkatan sebesar 0,06 dari tahun 2009 dari semula 4,39% menjadi 4,45% pada tahun 2010, namun mengalami penurunan sebesar 0,25% pada tahun 2011 sebesar 4,2%. 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 0,14% dari semula 3,66% menjadi 3,52% pada tahun 2010, serta terjadi penurunan kembali pada tahun 2011 sebesar 0,12% menjadi 3,4%. 9. Jasa-jasa, mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 0,06 dari semula 10,26% menjadi 10,2% pada tahun 2010, serta terjadi penurunan kembali pada tahun 2011 sebesar 0,8% menjadi 9,4%. C. Indikator PDRB Atas Dasar Harga Konstan PDRB atas harga konstan mengalami kenaikan sebesar 5,45% dari Rp. 60.447 miliar menjadi Rp. 63.740 miliar namun mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2011 sebesar 26,02% menjadi Rp. 50.580 miliar. D. Indikator Inflasi Besarnya inflasi suatu daerah dapat digambarkan dengan perkembangan PDRB (Perbandingan harga berlaku dengan harga konstan) setiap tahun dan Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflasi menggambarkan besarnya perubahan harga barang dan jasa yang beredar di pasaran. Perekonomian tahun tahun 2010 menunjukan stabilitas yang cukup baik karena inflasi mengalami penurunan 6,02% dan 4,59% pada tahun 2011. E. Indikator Upah Minimum Provinsi (UMP) Upah Minimum Provinsi (UMP) mengalami kenaikan sebesar 25,112% dari Rp. 824.730 menjadi Rp. 1.031.900 dan menjadi Rp. 1.095.800 atau mengalami kenaikan sebesar 6,19% pada tahun 2011. F. Indikator Keuangan Daerah Keuangan daerah yang terdiri dari komponen Pendapatan Asli daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain pendapatan yang sah secara keseluruhan mengakami peningkatan dari tahun 2009 sebesar 33,95% dari total Rp.2.397 miliar menjadi Rp. 3.211 miliar pada tahun 2010. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan kembali sebesar Rp. 3.413,18 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 6,29%. Masing-masing komponen indikator keuangan daerah dapat dijabarkan sebagaimana berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami peningkatan sebesar 29,29% dari Rp. 1.054.32 miliar menjadi Rp. 1.363,14 miliar dan menjadi Rp. 1.563,69 miliar pada tahun 2011 atau mengalami kenaikan sebesar 14,71%. 2. Dana perimbangan, mengalami peningkatan sebesar 34,18% dari Rp. 1.333,17 miliar menjadi Rp. 1.797,28 miliar dan menjadi Rp. 1.827,70 miliar pada tahun 2011 atau mengalami kenaikan sebesar 1,69%. 3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 433,4% dari Rp. 9,42 miliar menjadi Rp. 50,25 miliar,namun mengalami penurunan kembali pada tahun 2011 sebesar Rp. 11,79 miliar atau turun 3 kali besar sebelumnya menjadi 326,2%. G. Indikator Investasi Salah satu komponen indikator investasi ialah nilai dari ICOR ( Incremental Capital Output Ratio ) dimana pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,89 dari tahun 2009 sebesar 5,81 menjadi 4,92, tahun 2011 ICOR menjadi 4,69 atau turun sebesar 0,23 dari tahun sebelumnya H. Indikator Perdagangan Komponen dari indikator perdagangan terdiri dari Ekspor, Impor dan Surplus Ekspor. Masing-masing komponen dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Ekspor, pertumbuhan ekspor di daerah mengalami peningkatan sebesar 668 juta US$ dari 2.150 juta US$ menjadi 2.818 juta US$, dan menjadi 3.894,93 juta US$ pada tahun 2011 atau mengalami peningkatan sebesar 1.076,93 juta US$. 2. Impor, pertumbuhan impor mengalami penurunan sebesar 101.500 US$ dari 208.400 US$ menjadi 106.900 US$, namun terjadi kenaikan kembali menjadi 375.140 US$ pada tahun 2011 atau mengalami kenaikan sebesar 268.240 US$. 3. Surplus ekspor dari tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 769 juta US$ dari 2.711 juta US$ menjadi 1.942 juta US$, tahun 2011 surplus ekspor mengalami kenaikan kembali menjadi 3.519,79 juta US$ atau naik sebesar 808,79 juta US$. I. Indikator Jumlah Penduduk Miskin Jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 3,59% bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2010. Pada tahun 2011 menjadi 1.078.800 jiwa atau mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 4,28%. J. Indikator Persentase Penduduk Miskin Persentase penduduk miskin pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,81% bila dibandingkan dengan tahun 2009, serta mengalami penurunan kembali sebesar 1,23% pada tahun 2011 dengan persentesae penduduk miskin sebesar 14,24%. K. Indikator Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami penurunan sebesar 1,06% dibanding dengan tahun 2009. Pada tahun 2010 IPM menjadi 5,77% atau mengalami penurunan sebesar 0,78% dari tahun 2010.