Lapkas Ujian Vertigo - K.widyantara
Lapkas Ujian Vertigo - K.widyantara
VERTIGO
PEMBIMBING:
dr. Wisnu Aji Aribowo, Sp.S, M.Kes
PENYUSUN:
K.Widyantara
031.321.026
Disusun Oleh:
K.WIDYANTARA
031.321.026
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkat, rahmat dan
karunia- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini yang berjudul “Vertigo”
dengan baik dan tepat waktu. Laporan kasus ini disusun dalam rangka memenuhi syarat ujian
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti di Rumah
Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal periode 22 November 2021 – 28 Desember 2021.
Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada dr. Wisnu Aji Aribowo, Sp.S, M.Kes selaku pembimbing dalam penyusunan laporan
kasus ini dan yang telah membimbing penulis selama di Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf
di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
rekan anggota Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah
Tegal serta berbagai pihak yang telah memberi dukungan dan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari sempurna dan tidak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap adanya masukan, kritik maupun saran yang
membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya, semoga
tugas ini dapat memberikan tambahan informasi dan manfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................................. 2
LAPORAN KASUS.............................................................................................................................................2
2.1. Identitas Pasien.....................................................................................................................................2
2.2. Anamnesis............................................................................................................................................2
2.3. Keluhan Utama.....................................................................................................................................2
2.4. Pemeriksaan Fisik................................................................................................................................3
2.5. Pemeriksaan Penunjang........................................................................................................................9
2.6. Diagnosis............................................................................................................................................14
2.7. Tatalaksana.........................................................................................................................................14
2.8. Resume...............................................................................................................................................15
2.9. Prognosis............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Vertigo merupakan salah satu gangguan yang paling sering dialami dan menjadi masalah bagi
sebagian besar manusia. Umumnya keluhan vertigo menyerang sebentar saja; hari ini terjadi, besok
hilang, namun ada kalanya vertigo yang kambuh lagi setelah beberapa bulan atau beberapa tahun.
Penyebab vertigo umumnya terjadi disebabkan oleh stress, mata lelah, dan makan atau minum
tertentu. Selain itu, vertigo bisa bersifat fungsional dan tidak ada hubunganya dengan perubahan -
perubahan organ di dalam otak.
Otak sendiri sebenarnya tidak peka terhadap nyeri. Pada umumnya vertigo tidak disebabkan
kerusakan di dalam otak. Namun, dapat menyebabkan ketegangan atau tekanan pada selaput otak atau
pembuluh darah besar, dan di dalam kepala dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat dan ketika
seorang yang mengidap vertigo tidak berada pada tempat yang aman ketika gejalanya timbul maka
dapat mengakibatkan terjadinya cedera.
Vertigo diangap bukan merupakan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit
penyebabnya. Salah satu gejala vertigo ialah ilusi bergerak, penderita merasakan atau melihat
lingkungannya bergerak, padahal lingkungannya diam, atau penderita merasakan dirinya bergerak,
padahal tidak. Penyebab gangguan keseimbangan dapat merupakan suatu kondisi anatomis atau suatu
reaksi fisiologis sederhana yang dapat menganggu kehidupan seorang penderita vertigo.
Pada tahun 2018 di Indonesia Vertigo sering terjadi pada umur 18-79 tahun, dengan prevalensi
global sebesar 7,4% serta kejadian pertahunnya mencapai 1,4%. Prevalensi vertigo di Jerman, berusia
18 tahun hingga 79 tahun adalah 30%, 24% diasumsikan karena kelainan vestibuler. Prevalensi
vertigo di Amerika karena disfungsi vestibular adalah sekitar 35% populasi dengan umur 40 tahun
keatas. Pasien yang mengalami vertigo vestibular, 75% mendapatkan gangguan vertigo perifer dan
25% mengalami vertigo sentral. Umumnya vertigo ditemukan sebesar 15% dari keseluruhan populasi
dan hanya 4- 7% yang diperiksakan ke dokter.
4
BAB II
LAPORAN KASUS
Pasien dibawa ke IGD RSUD Kardinah Tegal oleh anak pasien pada hari Kamis, 9
Desember 2021, 16.05 WIB dengan keluhan pusing berputar sudah 4 hari sebelum
masuk rumah sakit mememberat jika pindah posisi seperti menengok kanan kiri.
Sebelumnya pasien sudah memeriksakanya ke bidan tetapi tidak ada perubahan, keluhan
semakin memberat sejak 4 hari SMRS. Pusing disertai nyeri kepala berdenyut, dan di
sertai mual muntah 3x sehari. Pasien memiliki kelainan sulit melihat objek yang jauh.
5
2.2.3 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala serupa dengan pasien.
2.2.4 Riwayat Pengobatan
Sudah berobat ke bidan tetapi tidak ada perubahan
2.2.5 Riwayat Alergi
Pasien memiliki alergi makanan ikan
2.2.6 Riwayat Kebiasaan
Pasien jarang olahraga, dan sering angkat-angkat berat, merokok, minum alkohol disangkal
6
Lavender atas RSUD Kardinah Tegal, 10 Desember 2021, pukul 10.00 WIB
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Laju nadi : 89 x/menit
- Laju pernapasan : 22x/menit
- Suhu : 36,5 oC
- SpO2 : 94%
2.3.3 Status Generalis
1) Kepala
o Bentuk : Normosefali, rambut putih, distribusi merata
o Wajah : Simetris
o Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor 3mm/3mm,
refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+), katarak ODS
o Hidung : Deviasi septum (-/-), deformitas (-), lipatan nasolabialis (+/+)
o Telinga : Deformitas (-)
o Mulut : Sudut mulut kanan turun, sianosis (-), lidah deviasi ke kanan
2) Leher
o Trakea : Terletak di tengah
o KGB : Tidak teraba
o Tiroid : Tidak tampak pembesaran
3) Thoraks
o Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris saat statis dinamis, barrel chest (-), pigeon chest (-),
funnel chest (-), retraksi sela iga (-), otot bantu pernapasan (-)
Palpasi : pergerakan dinding dada simetris saat statis dinamis, nyeri tekan (-), vocal
fremitus (+/+)
Perkusi : sonor (+/+), batas paru hepar pada sela iga V linea midclavicularis dextra.
Batas paru lambung pada sela iga VII linea axilaris anterior
Auskultasi : suara nafas vesikuler, rh (-/-), wh (-/-)
o Jantung
Inspeksi : ictus cordis (-)
7
Palpasi : ictus cordis (+), thrill (-)
Perkusi : batas jantung kanan di sela iga IV linea parasternal dextra, batas jantung kiri
di sela iga V linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi: Bunyi jantung I-II regular, murmur(-), gallop (-)
4) Abdomen
o Inspeksi : Datar, jejas (-)
o Auskultasi: Bising usus (+) 3-4x/menit
o Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
o Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
5) Genitalia
o Tidak diperiksa, tidak terpasang DC
6) Ekskremitas atas dan bawah
o CRT < 2 detik
o Edema (-/-)
o Akral hangat (+/+)
o Jejas (-/-)
9
o Lidah deviasi ke arah kanan
o Atrofi atau fasikulasi (-)
5
555
5
555
5
555
5
555
4) Pemeriksaan Motorik
o Kekuatan otot :
o Tonus otot
Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
o Trofi otot
Eutro Eutro
fi fi
Eutro Eutro
fi fi
5) Pemeriksaan Sensoris
Ekskremitas Superior
Sensibilitas ekseroseptif:
o Nyeri : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Taktil : Hipestesia/Eusthesia
o Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan
10
Sensibilitas propioseptif
o Tekanan : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Getaran : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sensibilitas diskriminatif : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekskremitas Inferior
Sensibilitas ekseroseptif:
o Nyeri : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Taktil : Hipestesia/Eusthesia
o Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sensibilitas propioseptif
o Tekanan : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Getaran : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sensibilitas diskriminatif : Tidak dilakukan pemeriksaan
6) Pemeriksaan Refleks
Refleks Fisiologis
Refleks Biceps ++ / ++
Refleks Triceps ++ / ++
Refleks Patella ++ / ++
Refleks Achilles ++ / ++
Refleks Patologis
Refleks Hoffman-Tromner -/-
Refleks Babinski -/-
Refleks Chaddock -/-
Refleks Oppenheim -/-
Refleks Gordon -/-
Refleks Schaeffer -/-
11
9) Pemeriksaan Fungsi Luhur
Astereognosia : Tidak ada
Apraksia : Tidak ada
Afasia : Tidak ada
Disartria : ada
12
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
(15/12/2021)
Hematologi
CBC+DIFF
CBC
Hemoglobin 14.2 11.2 – 15.7 g/dL
Lekosit 6.4 4.4 – 11.3 103/uL
Hematokrit 42 37 - 47 %
Trombosit 373 150 – 521 103/uL
Eritrosit 5.33 4.1 – 5.1 106/uL
RDW 12.9 11.5 – 14.5 %
MCV 79.1 80 – 96 U
MCH 26.6 28 – 33 Pcg
MCHC 34.4 33 - 36 g/dL
Diff
Netrofil 45.3 50 – 70 %
Limfosit 31.1 25 – 40 %
Monosit 16,2 2–8 %
Eosinofil 7 2–4 %
Basofil 0.5 0–1 %
Netrofil 2.89 2.20 – 7.91 103/uL
Limfosit 1.98 1.10 – 4.52 103/uL
NLR 1,5 > 3.13: Waspada
6 – 9 : Curiga
>9 : Bahaya
Kimia Klinik
Elektrolit
Natrium 129.9 135 – 145 mmol/L
Kalium 4.01 3.3 – 5.1 mmol/L
Klorida 108.9 96 – 106 mmol/L
SGOT 20.6 <34 U/L
SGPT 20.9 <34 U/L
Ureum 20.2 15.0 – 40.0 mg/dL
Creatinine 1.23 0.60 – 1.10 mg/dL
13
Glukosa Sewaktu 76 82.0-115.0 Mg/dl
HBsAg Negative Negative
2) Pemeriksaan Radiologi
14
b. CT-SCAN Kepala tanpa kontras
15
Deskripsi :
- Tampak lesi hypoden/hiperden dengan giry dan sulcy dangkal
- Struktur mediana tidak tampak deviasi
- System vertical sempit dan fissure silvii sempit
Kesan :
Edema cerebri
2.6 Diagnosis
1) Diagnosis Klinis
o Vertigo
o Vomiting
2) Diagnosis Topis
o Korteks cerebri
3) Diagnosis Etiologi
o Inflamasi
4) Diagnosis Lainnya
o Myopia
o Disartria
2.6. Tatalaksana
1) Non-medikamentosa
o Metode brandt daroff
o Epley maneuver
o Gerakan kepala secara hati-hati jika kepala kita dalam posisi datar
o Makan secara teratur, tidak berlebihan atau kekurangan dan mengandung gizi yang
lengkap
o Mengurangi beban pikiran (stree psikis) dan istirahat yang cukup
16
2) Medikamentosa
o RL/NaCl 0,9 %
o Ondansetron 8 mg 2x1
o Ranitidin 150 mg 2x1
o Mertigo 6 mg 3x1
o Flunarizin 5 mg 3x1
o Depakot ER 15 mg 1x1
o Alprazolam 0,5 2x1/2
o Natrium diklofenak 50 mg 3x1
o Dimenhidrinat 50 mg 3x1
o Inj. Citicolin 1.000 mg 3x1
o Dexametason 2 gr 2x2
2.7. Resume
Pasien dibawa ke IGD RSUD Kardinah Tegal oleh keluarga pasien pada hari Kamis, 9
Desember 2021, 16.05 WIB dengan keluhan pusing berputar yang disertai mual muntah,
keluan dirasakan sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit, pusing berputar dan
nyeri kepala berdenyut dipengaruhi posisi kepala, pasien memiliki riwayat alergi makanan
ikan, dan memiliki kelainan myopia. pada pemeriksaan fisik didapatkan Disartria dan
pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan eritrosit, monosit, eosinophil,
keratinin, klorida, monosit meningkat sedangkan natrium, MCV, MCH, neutrophil,
gula sewaktu menurun. Pemeriksaan penunjang radiologi CT-SCAN kepala tanpa
kontras dan dengan kontras memiliki kesan edema cerebri.
2.8. Prognosis
o Ad vitam : dubia ad bonam
o Ad functionam : dubia ad bonam
o Ad sanationam : dubia ad bonam
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Setiawati, M., & Susianti, S. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Vertigo. Jurnal Majority,
5(4)
2. Akbar, M. (2013). Diagnosis Vertigo. Universitas Hasanuddin
3. https://doi.org/10.1186/s13012-018-0716-y Sumarliyah, E., & Saputro, S. H. (2015).
4. Effect of Gymnastics Vertigo (Canalit Reposition Treatment) to Balance of Body in Patients
Vertigo. Universitas Muhammadiyah Semarang
5. Irianto, K. (2015). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular; Panduan Klinis.
Jakarta: Alfabeta
18