uk
Provided by Portal E-Journal Universitas Khairun
Sulfikram Harun
sulfikramharun20@gmail.com
Gregorius Jeandry
gjeandry@gmail.com
Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate *1
Abstract :The purpose of this research to determine the influence of Profitability, Free Cash Flow,
Liquidity, Leverage, And Size to Dividen Payout Ratio at The Manufacturing industries sector that
Listed In Indonesia Stock Exchange. Population of this research is the manufacturing industries
sector that listed in Indonesia Stock Exchange period 2011- 2015. The samples method were
selected by using purposive sampling method that resulting 105 data over five year period. The
research method used is analysis multiple regression for examining the hypothesis. The result of
this research shows that profitability influence has positive to Dividen Payout Ratio and Free Cash
Flow influence has negative to Dividen Payout Ratio. While variable leverage, Liquidity, and Size
does not influence to Dividen Payout Ratio.
Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Profitabiitas, Free
Cash Flow, Leverage, Likuiditas, dan Size terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2015.
Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, sebanyak 105 data dalam 5
tahun penelitian. Penelitian ini menggunakan model analisis berganda dalam pengujian
hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap
Dividen Payout Ratio dan Free Cash Flow berpengaruh negatif terhadap Dividen Payout Ratio
perusahaan. Sedangkan variabel leverage, Likuiditas dan Size tidak berpengaruh terhadap Dividen
Payout Ratio
Kata kunci : Profitabilitas, Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas, Size, dan Dividen Payout Ratio.
Pasar modal merupakan salah satu relevan seperti kondisi ekonomi dan politik
alternatif pilihan sumber dana jangka panjang dalam suatu negara. Informasi yang
diantara berbagai alternatif sumber dana diperoleh dari perusahaan lazimnya
lainnya bagi perusahaan. Pasar modal didasarkan pada kinerja perusahaan yang
jugamerupakan sarana perusahaan untuk tercermin dalam laporan keuangan
meningkatkan kebutuhan dana jangka (Laksono, 2006). Tujuan investor
panjang dengan menjual saham atau obligasi menanamkan dana ke dalam suatu
(Hartono, 2003 dalam Kristianawati, 2013). perusahaan adalah untuk memperoleh
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang pengembalian investasi, baik berupa dividen
dihadapkan pada berbagai macam (dividend yield) maupun pendapatan dari
risiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit selisih harga jual saham terhadap harga
diprediksikan oleh para investor. Untuk belinya (capital gain/capital loss).
mengurangi kemungkinan risiko dan Para investor yang menanamkan
ketidakpastian yang akan terjadi, investor modalnya di suatu perusahaan pasti
memerlukan berbagai macam informasi, baik berkeinginan untuk mendapatkan
informasi yang diperoleh dari kinerja pengembalian dalam bentuk dividen maupun
perusahaan maupun informasi lain yang
122
Harun, danJeandry, Pengaruh Profitabilitas...... 123
cenderung turun bakal membuat penjualan proyek yang menghasilkan Net Present Value
proyek perumahan perseroan bisa bertahan positif dilakukan. Perusahaan dengan aliran
(www.tempointeraktif.com, 2009). kas bebas berlebih akan memiliki kinerja yang
Profitabilitas merupakan elemen lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya
penting bagi perusahaan yang berorientasi karena mereka dapat memperoleh
pada laba. Bagi pimpinan perusahaan keuntungan atas berbagai kesempatan yang
profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak mungkin tidak dapat diperoleh perusahaan
ukur untuk mengetahui keberhasilan dari lain.
perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan Semakin besar Debt to Equity Ratio
bagi investor profitabilitas dapat dijadikan menandakan struktur permodalan usaha lebih
sebagai sinyal dalam melakukan investasi banyak memanfaatkan utang dibandingkan
pada suatu perusahaan (Haryetty dan dengan ekuitas jika perusahaan menggunakan
Ekayanti, 2012). Kemampuan perusahaan utang semakin banyak, maka semakin besar
untuk membayar dividen merupakan fungsi beban tetap yang berupa bunga dan angsuran
dari keuntungan. Dengan demikian pinjaman pokok yang harus di bayar, apabila
profitabilitas sangat diperlukan perusahaan perusahaan menentukan bahwa pelunasan
bila hendak membayar dividen. Karena utangnya akan diambilkan dari laba ditahan,
profitabilitas mempengaruhi jumlah dividen berarti perusahaan harus menahan sebagian
yang akan dibagikan oleh perusahaan. besar dari laba ditahan, berarti perusahaan
Profitabilitas bagi perusahaan merupakan harus menahan sebagian besar dari
kemampuan penggunaan modal kerja pendapatanya untuk keperluan tersebut,
tertentu untuk menghasilkan laba tertentu sehingga hanya sebagian kecil pendapatan
sehingga perusahaan tidak mengalami dapat dibayarkan sebagai dividen
kesulitan dalam mengembalikan Utang- (Aulia,2011).
utangnya baik utang jangka pendek maupun Likuiditas merupakan kemampuan
utang jangka panjang serta pembayaran perusahaan dalam memenuhi kewajiban
dividen bagi para investor yang menanamkan jangka pendeknya dengan tepat waktu. Bagi
modalnya pada perusahaan tersebut. Semakin perusahaan, dividen adalah arus kas keluar,
tinggi tingkat profitabilitas yang mampu dan hal tersebut mempengaruhi posisi dari kas
dicapai perusahaan maka semakin lancar pula perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan
pembayaran dividen kepada para investornya. kesempatan perusahaan dalam melakukan
(Haryetti dan Ekayanti, 2012). Hal ini sejalan investasi menggunakan kas yang dibagikan
dengan penelitian yang dilakukan oleh dalam bentuk dividen tersebut berkurang
Pradana dan Sanjaya (2014), Anisah (2014), (Suharli, 2006). Semakin likuid sebuah
Aqsho (2016), Haryadi (2014), yang perusahaan, kemungkinan pembayaran
menunjukan bahwa profitabilitas memiliki dividen yang dilakukan perusahaan tersebut
pengaruh positif terhadap Dividen Payout akan semakin besar. Idawati dan Sudiartha
Ratio, Namun penelitian yang dilakukan oleh (2012), Kristanawati (2013), dalam hasil
Difah (2011), Kristanawati (2013) yang penelitiannya menunjukan bahwa Likuiditas
mengatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio.
memiliki pengaruh terhadap Dividen Payout Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
Ratio. yang di lakukan oleh Hardinugroho (2012),
Free Cash Flow (aliran kas bebas) Aqsho (2016), yang mengatakan bahwa
menggambarkan tingkat fleksibilitas likuiditas tidak berpengaruh dan tidak
keuangan perusahaan. Jensen (1986) dalam signifikan terhadap Dividen Payout Ratio.
Rosdini (2009) mendefinisikan aliran kas Size menunjukkan perusahaan besar
bebas sebagai kas yang tersisa setelah seluruh dengan akses pasar yang lebih baik
Harun, danJeandry, Pengaruh Profitabilitas...... 125
seharusnya membayar dividen yang tinggi saham sangat rentan terjadi. Penyebabnya
kepada pemegang saham. Selain itu karena para pengambil keputusan tidak perlu
perusahaan besar mempunyai kemudahan menanggung risiko akibat adanya kesalahan
untuk berhubungan dengan pasar modal, dalam pengambilan keputusan bisnis, begitu
berarti fleksibilitas lebih besar dan pula jika mereka tidak dapat meningkatkan
mempunyai kemampuan untuk mendapatkan nilai perusahaan. Risiko tersebut sepenuhnya
dana dalam jangka pendek, perusahaan besar ditanggung oleh para pemilik. Karena tidak
dapat mengusahakan pembayaran dividen menanggung risiko dan tidak mendapat
yang lebih besar dibanding dengan tekanan dari pihak lain dalam
perusahaan kecil (Nugroho, 2010). Puspita mengamankan investasi para pemegang
(2010), Istiningtyas (2013), Nugroho (2010) saham, maka pihak manajemen cenderung
dalam hasil penelitiannya Menunjukan bahwa membuat keputusan yang tidak optimal.
Size berpengaruh positif signifikan terhadap Politik dividen berkaitan dengan
Dividen Payout Ratio. penentuan pembagian pendapatan (earning)
Adapun masalah yang akan di teliti antara penggunaan pendapatan untuk
yaitu apakah Profitabilitas, Free Cash Flow, dibayarkan kepada pemegang saham sebagai
Leverage, Likuiditas, dan Size terhadap dividen atau digunakan untuk perusahaan
Dividen Payout Ratio. Tujuan penelitian ini yang berarti ditahan di dalam perusahaan
adalah untuk mengetahui pengaruh (Riyanto, 2001). Kebijakan dividen sering
Profitabilitas, Free Cash Flow, Leverage, dianggap sebagai signal bagi investor dalam
Likuiditas, dan Size terhadap Dividen Payout menilai suatu perusahaan. Hal ini
Ratio. disebabkan karena kebijakan dividen dapat
Dividen dapat digunakan untuk membawa pengaruh terhadap harga saham.
memperkecil masalah keagenan antara Dividend payout ratio yaitu hasil dari
kebijakan dividen perusahaan dalam
manajer dan pemegang saham (Jensen, 1992).
menghitung persentase pembagian hasil
Agency theory muncul setelah fenomena
keuntungan kepada pemegang saham. Rasio ini
terpisahnya kepemilikan perusahaan dengan
menunjukkan persentase laba perusahaan
pengelolahan terdapat dimana-mana yang dibayarkan perusahaan kepada
khususnya pada perusahaan perusahaan pemegang saham dalam bentuk kas.
besar yang modern, dimana satu atau lebih Logikanya, semakin tinggi tingkat dividend
individu (pemilik) menggaji individu lain payout ratio yang ditetapkan perusahaan
(agen) untuk bertindak atas namanya, berarti semakin kecil dana yang tersedia untuk
mendelegasikan kekuasaan untuk membuat ditanamkan dalam perusahaan. Dividend
keputusan kepada agen (Brigham dan payout ratio merupakan cara perhitungan
Gapenski, 1996). Agency theory menurut persentase dari setiap rupiah yang dihasilkan
Jensen dan Meckling (1976) adalah hubungan untuk dibagikan kepada pemilik saham
antara pemberi kerja (principal) dan penerima sehingga menghasilkan kebijakan dividend
perusahaan. Dividend payout ratio dihitung
tugas (agen) untuk melaksanakan pekerjaan.
dengan cara membagi dividend per saham
Dalam menjalankan usaha biasanya pemilik
dengan laba per lembar saham dikali 100%.
menyerahkan atau melimpahkan kepada
pihak manajer yang menyebabkan timbulnya Profitabilitas terhadap Dividen Payout Ratio
hubungan keagenan. Profitabilitas adalah kemampuan
Dalam manajemen keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba
hubungan keagenan muncul antara (Suharli,2007) sedangkan dividen merupakan
pemegang saham dengan manajer dan antara sebagian dari laba perusahaan yang dapat
pemegang saham dengan kreditur. Menurut dibagikan kepada pemegang saham (Horne
Jensen dan Meckling (1976), perbedaan dan Wachowicz,1998). Dengan demikian,
kepentingan antara manajer dan pemegang peneliti dapat mengasumsikan bahwa
126 Jurnal Riset Akuntansi, Volume 5, Nomor 2, Maret 2018, Hlm 122-137
diterima investor namun jika gagal maka akan tidak dengan laba ditahan, perusahaan
beresiko tinggi bagi perusahaan dan akan harus memiliki kas tersedia untuk
merugikan kreditor. Penurunan utang akan pembayaran dividen.
menurunkan besarnya agency problem Adanya pengumuman yang menyatakan
sehingga perusahaan dengan utang yang bahwa tingkat Likuiditas (Current ratio)
rendah cenderung membayar dividen yang suatu perusahaan tinggi akan memberikan
besar karena tidak memiliki beban utang yang gambaran atau sinyal kepada investor bahwa
tinggi (Jensen dan Meckling, 1976). perusahaan tersebut memiliki kemampuan
Menurut Arilaha (2009) perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
yang Leverage operasi atau keuangannya jangka pendek. Dengan kemampuan tersebut,
tinggi akan memberikan dividen yang rendah. para investor akan tertarik untuk
Struktur permodalan yang lebih tinggi dimiliki menanamkan modalnya yang bertujuan untuk
oleh utang menyebabkan pihak manjemen memperoleh laba berupa dividen. Hal ini
akan memprioritaskan pelunasan kewajiban sesuai dengan teori yang telah dikemukakan
terlebih dahulu sebelum membagikan sebelumnya bahwa jika tingkat likuiditas
dividen. Perusahaan yang memiliki rasio (current ratio) tinggi maka besarnya Dividen
Utang lebih besar akan membagikan dividen Payout Rationya juga tinggi
lebih kecil karena laba yang diperoleh (Rahmawati,2008).
digunakan untuk melunasi kewajiban. Utang Pembayaran dividen dalam bentuk cash
jangka panjang diikat oleh sebuah perjanjian dividend lebih banyak diinginkan oleh
Utang untuk melindungi kepentingan kreditor. investor. Membayar dividen dalam bentuk
Kreditor biasanya membatasi pembayaran cash dividend, membutuhkan uang tunai atau
dividen, pembelian saham beredar, dan aktiva lancar yang cukup. Dividen merupakan
penambahan Utang untuk menjamin arus kas keluar, semakin besar posisi kas dan
pembayaran pokok Utang dan bunga. Untuk likuiditas maka kemampuan perusahaan
itu semakin tinggi rasio Utang maka semakin untuk membayar dividen semakin besar
ketatnya perusahaan terhadap perjanjian (Horne dan Wachowicz, 1998:503). Oleh
Utang. Penelitian Hardiatmo (2012), Anisah karena itu, perusahaan harus menjaga tingkat
(2014), dalam hasil penelitiannya menunjukan likuiditas perusahaan. Likuiditas adalah
bahwa Leverage mempunyai pengaruh negatif kemampuan untuk menjual aset untuk
signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. mendapatkan kas pada waktu singkat (Brealy,
et al, 2007:77). Penelitian Idawati dan
Likuiditas terhadap Dividen Payout Ratio Sudiartha (2012), Kristanawati (2013), dalam
Likuiditas perusahaan menunjukan hasil penelitiannya menunjukan bahwa
kemampuan perusahaan mendanai Likuiditas berpengaruh terhadap Dividen
operasional perusahaan dan melunasi Payout Ratio
kewajiban jangka pendeknya. Oleh karena itu
perusahaan yang memiliki likuiditas baik Size terhadap Dividen Payout Ratio
maka kemungkinan pembayaran dividen Ukuran perusahaan menjelaskan
lebih baik pula Kristianawati (2013). Menurut keadaan suatu perusahaan. Salah satu
Keown et. al (2001:621) dalam Pasadena indikator yang dapat digunakan untuk melihat
(2013) likuiditas perusahaan menunjukkan ukuran perusahaan adalah total asset yang
kemampuan perusahaan mendanai dimiliki. Sebuah perusahaan yang besar dan
operasional perusahaan dan melunasi mapan akan memiliki akses yng lebih mudah
kewajiban jangka pendeknya. Posisi ke pasar modal, sedangkan perusahaan kecil
likuiditas perusahaan pada kemampuan lebih sulit untuk mengaksesnya. Kemudahan
pembayaran dividen sangat berpengaruh akses ke pasar modal dapat diartikan adanya
karena dividen dibayarkan dengan kas dan fleksibilitas dan kemampuan perusahaan
128 Jurnal Riset Akuntansi, Volume 5, Nomor 2, Maret 2018, Hlm 122-137
Profitabilitas (X1)
Likuiditas (X4)
Size (X5)
Metode analisis dalam penelitian ini kolmogorov smirnov dilakukan dengan tingkat
menggunakan statistik deskriptif, untuk signifikansi 0,05. Untuk lebih sederhana,
menggambarkan variabel-variabel dalam pengujian ini dapat dilakukan dengan melihat
penelitian ini. Alat analisis yang digunakan probabilitas dari kolmogorov smirnov z
adalah rata-rata, maksimal, minimal, dan statistik. Jika probabilitas z statistik lebih besar
standar deviasi untuk mendeskripsikan dari 0,05 maka nilai residual terdistribusi
secara normal, sedangkan jika probabilitas z
variabel penelitian. Sebelum analisa regresi
statistik lebih kecil dari 0,05 maka nilai residual
linier dilakukan, maka harus diuji dulu
dalam suatu model regresi tidak terdistribusi
dilakukan dulu uji asumsi klasik untuk
secara normal.
memastikan apakah model regresi digunakan
Sedangkan Uji heterokedastisitas
tidak terdapat masalah normalitas,
bertujuan untuk melihat dalam model regresi
multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan
autokolerasi. Pengujian hipotesis penelitian ini apakah terjadi ketidaksamaan varians dari
menggunakan uji regresi simultan (uji statistik residual bersifat homoskedastisitas atau
F), dan uji parsial (uji statistik T). Model regresi dengan kata lain tidak mengandung
berganda yang digunakan dalam penelitian ini heterokedastisitas. Dalam penelitian ini uji
adalah: heteroskedastisitas ditunjukkan dengan
menggunakan uji glejser didapatkan hasil nilai
DPR= α+β1PROF+ β2FCF+ β3LEV+ β4 CR +
p-value (signifikansi) variabel X1
β5SIZE + e
(Profitabilitas), X2 (Free Cash Flow), X3
Keterangan: (Leverage), X4 (Likuiditas), dan X5 (Size) lebih
DPR = Dividen Payout Ratio (Dividen besar dari 5 persen (p-value > 0,05) sehingga
Payout Ratio) dapat disimpulkan tidak terjadi gejala
PROF = Profitabilitas heterokedastisitas.
FCF = Free Cash Flow Sementara itu Dalam membuktikan ada
LEV = Leverage atau tidaknya autokorelasi adalah dengan
CR = Likuiditas (Curent Ratio) menggunakan Run Test. Run Test digunakan
Size = Ukuran Perusahaan untuk melihat apakah data residual terjadi
Α = Konstanta persamaan regresi secara random atau tidak (Ghozali,2006 : 107).
β1 s/d β5 = Koefisien regresi dari masing- Dimana H0 : residual (res_1) random dan HA
masing variabel independen : residual (res_1) tidak random diketahui
e = Determinan error probabilitas sebesar 0,096 yang menunjukkan
tidak signifikan pada 0.05. Dari hasil tersebut,
dapat disimpulkan bahwa model tersebut tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengalami problem autokorelasi.Pada Uji
Hasil pengujian asumsi klasik berupa
multikolinearitas bertujuan untuk menguji
normalitas data diuji dengan menggunakan
normal probability plot dimana penyebaran apakah model regresi ditemukan adanya
grafik penyebaran data di sekitar garis korelasi antar variabel bebas (independen).
diagonal, ini bermakna bahwa data dari Model regresi yang baik seharusnya tidak
variabel independen berdistibusi normal. terjadi korelasi di antara variabel independen.
Dengan demikian, model regresi yang Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
digunakan dalam penelitian ini memenuhi tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
asumsi normalitas. Selain itu, cara untuk
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
mendeteksi normalitas secara statistik adalah
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah
dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov
satu. Hipotesis yang menyatakan model regresi nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai
tidak terdistribusi secara normal akan diuji VIF ≤ 10 (Ghozali, 2013). menunjukkan bahwa
dengan nilai z. Apabila nilai z statistiknya tidak kelima variabel yakni ROA, FCF, DER, CR, dan
signifikan, maka suatu model regresi SIZE memiliki nilai tolerance > 0,10 dan VIF <
disimpulkan terdistribusi secara normal. Uji 10. Dengan Demikian dapat disimpulkan
130 Jurnal Riset Akuntansi, Volume 5, Nomor 2, Maret 2018, Hlm 122-137
dengan asumsi variabel independen lain dependen Dividen Payout Ratio (Y). Hal ini
dianggap konstan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,775 >
Hasil pengujian hipotesis dilakukan 0,05. Dari hasil ini disimpulkan bahwa H5
untuk mengetahui hubungan dari variabel- ditolak.
variabel independen terhadap variabel
PEMBAHASAN
dependen. Pengujian parsial menggunakan
Profitabilitas terhadap Dividen Payout Ratio
signifikansi 5% (0,05) karena dinilai cukup
Hasil pengujian untuk variabel
memadai dalam perbandingan antar variabel-
profitabiltas menunjukkan bahwa
variabel pengambilan keputusan berdasarkan
profitabilitas berpengaruh terhadap Dividen
probabilitas: Jika p-value/α < 0.0maka 5 maka Ho
Payout Ratio dengan arah yang positif.
diterima sedangkan jika p-value/α > 0.05 Ho
Artinya besarnya tingkat laba yang dihasilkan
ditolak
perusahaan membuat tingkat pembagian
dividen tunai semakin meningkat . Hasil ini
Tabel 2: Uji Hipotesis konsisten dengan penelitian Pradana dan
Variabel B thitung Sig. F sanjaya (2014), Aqsho (2016), serta Haryadi
X1 1.994 11.863 0.000 (2014) yang menunjukkan bahwa
X2 -0.538 -4.617 0.000 profitabilitas berpengaruh positif terhadap
X3 -0.026 -0.543 0.588 dividen payout ratio.
X4 0.013 1.013 0.311 Hasil penelitian ini sejalan dengan
X5 -0.086 -0.287 0.775 teori Information content or signaling
Sumber: data olahan SPSS hypothesis yang di kemukakan oleh Brigham
(1999) yang menyatakan bahwa suatu
1. Hasil dari model statistik secara parsial
kenaikan dividen yang di atas kenaikan normal
yang dapat dilihat pada Tabel diatas, untuk
biasanya merupakan suatu sinyal kepada para
variabel bebas profitabilitas, berpengaruh
investor bahwa manajemen perusahaan
terhadap variabel dependen Dividen
meramalkan suatu penghasilan yang baik di
Payout Ratio. Hal ini dapat dilihat dari nilai
masa yang akan datang. Pradana dan Sanjaya
signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dapat
(2014) menyatakan bahwa perusahaan yang
disimpulkan bahwa H1 diterima.
mampu mengelola asetnya secara efektif dan
2. Free Cash Flow (FCF) berpengaruh
efisien cenderung menghasilkan kinerja
terhadap variabeldependen Dividen
Payout Ratio (Y). Hal ini dapat dilihat dari keuangan yang baik. Hal ini direalisasikan
nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dari hasil ini dengan adanya laba yang tinggi. Dengan
disimpulkan bahwa H2 diterima. demikian, perusahaan tersebut dianggap
3. Leverage (DER) tidak berpengaruh mampu untuk membayar sebagian porsi
terhadap variabel dependen Dividen labanya dalam bentuk dividen tunai, semakin
Payout Ratio (Y). Hal ini dapat dilihat dari tinggi laba yang mampu dihasilkan, semakin
nilai signifikansi 0,588> 0,05. Dengan besar pula kemampuan perusahaan untuk
demikian dapat disimpulkan bahwa H3 membagikan dividen.
ditolak.
4. Likuiditas (CR) tidak berpengaruh Free Cash Flow terhadap Dividen Payout
terhadap variabel dependen Dividen Ratio
Payout Ratio (Y). Hal ini dapat dilihat dari Hasil pengujian untuk variabel Free
nilai signifikansi 0.311> 0,05. Dengan Cash Flow menunjukkan bahwa Free Cash
demikian dapat disimpulkan bahwa H4 Flow berpengaruh terhadap Dividen Payout
Ratio dengan arah yang negatif. Artinya
ditolak.
5. Untuk variabel bebas Ukuran Perusahaan besarnya tingkat Free Cash Flow yang
(SIZE) tidak berpengaruh terhadap variabel dimiliki perusahaan tidak membuat tingkat
132 Jurnal Riset Akuntansi, Volume 5, Nomor 2, Maret 2018, Hlm 122-137
pembagian dividen tunai pada perusahaan terhadap Dividen Payout Ratio. Artinya
(dividen payout ratio). besarnya tingkat Free Cash Flow yang
Dapat disimpulkan bahwa size suatu dimiliki perusahaan tidak membuat tingkat
perusahaan belum bisa menjamin pembagian dividen tunai semakin
perusahaan tersebut membagikan laba meningkat sebaliknya apabila Free Cash
kepada pemilik perusahaan dalam bentuk Flow mengalami penurunan, maka dividen
deviden atau dana tunai, perusahaan bisa yang di bayarkan semakin meningkat.
lebih memilih menahan laba, dimana laba manajer yang memiliki aliran kas bebas
ditahan (retained earning) merupakan salah yang besar cenderung melakukan investasi
satu dari sumber dana yang paling penting secara berlebihan daripada membayarkan
untuk membiayai pertumbuhan perusahaan arus kas bebas tersebut kepada pemegang
(Swastyastu, Yuniarta dan Atmadja, 2014). saham yaitu berupa dividen yang tinggi.
Perusahaan besar dengan tingkat 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
pertumbuhan yang tinggi, lebih banyak ketiga, Leverage tidak berpengaruh
membutuhkan dana untuk kegiatan investasi terhadap Dividen Payout Ratio. Hasil
sehingga dana yang tersedia dari laba ditahan penelitian konsisten dengan hasil
tidak dibayarkan sebagai dividen (Ritha dn penelitian Puspita (2009), Kristianawati
koestiyanto, 2013). Hal ini yang (2013), Aqsho (2016), yang mengatakan
menyebabkan besar kecilnya perusahaan bahwa Leverage tidak berpengaruh
tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya terhadap Dividen Payout Ratio. Hutang
dividen yang akan dibagikan. yang cenderung tinggi menyebabkan
Hasil ini konsisten dengan penelitian Pasadena tingginya beban bunga yang harus
(2013) dan Risaptoko (2007) bahwa ditanggung perusahaan sehingga
size tidak berpengaruh terhadap dividen mengurangi kemampuan perusahaan
payout ratio. Namun, penelitian ini memperoleh laba bersih. Namun
bertentangan dengan penelitian yang komitmen perusahaan disektor
dilakukan oleh Puspita (2010), Istiningtyas manufaktur untuk melakukan
(2013) dan Nugroho (2010) yang menemukan pembayaran deviden secara teratur
size berpengaruh terhadap dividen payout menyebabkan kemampuan pembayaran
ratio. deviden tidak dipengaruhi oleh besar
kecilnya hutang perusahaan.
SIMPULAN 4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat, Likuiditas tidak berpengaruh
pertama, Variabel Profitabilitas memiliki terhadap Dividen Payout Ratio. Hasil
pengaruh positif terhadap Dividen Payout penelitian konsisten dengan hasil
Ratio. perusahaan yang mampu mengelola penelitian Hardinugroho (2012), Aqsho
asetnya secara efektif dan efisien (2016), yang mengatakan bahwa likuiditas
cenderung menghasilkan kinerja keuangan tidak berpengaruh terhadap Dividen
yang baik. Hal ini direalisasikan dengan Payout Ratio. Hasil analisis menunjukan
adanya laba yang tinggi. Dengan demikian, bahwa tinggi rendanya likuiditas
perusahaan tersebut dianggap mampu perusahaan tidak berarti mempengaruhi
untuk membayar sebagian porsi labanya besar kecilnya pembayaran dividen. Untuk
dalam bentuk dividen tunai, semakin tinggi
itu, perusahaan yang memiliki likuiditas
laba yang mampu dihasilkan, semakin
yang baik tidak berarti pembayaran
besar pula kemampuan perusahaan untuk
membagikan dividen. dividen lebih baik pula.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua,Variabel 5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
kelima, Variabel Size tidak berpengaruh
Free Cash Flow berpengaruh negatif
terhadap Dividen Payout Ratio. Dapat
134 Jurnal Riset Akuntansi, Volume 5, Nomor 2, Maret 2018, Hlm 122-137
Perusahaan yang Go Publik di Bursa Idawati, Ida Ayu Agung dan Gede Merta
Efek Indonesia. Skripsi. Program Sudiartha. 2012. Pengaruh
Pscasarjana Universitas Udayana Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran
Denpasar. Perusahaan Terhadap Kebijakan
Dewi, S. C. 2008. Pengaruh Kepemilikan Dividen Perusahaan Manufaktur di BEI.
Managerial, Kepemilikan Institusional, Jurnal Ekonomi & Bisnis: Volume 3. No
Kebijakan Hutang, Profitabilitas, Dan 6. Universitas Udayana (Unud), Bali,
Ukuran Perusahaan Terhadap Indonesia.
Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis dan Istiningtyas, Roro Ayu. 2013. Analisis
Akuntansi, 10 (1): 47-58. Pengaruh Free Cash Flow, Leverage,
Difah, Siti Syamsiroh. 2011. Analisis Faktor- Profitability, Risk, Growt dan Firm Size
Faktor yang Mempengaruhi Dividen Terhadap Dividend Payout Ratio. (Studi
Payout Ratio pada Perusahaan BUMN Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang Listing di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2004-2009. Skripsi. Pada Tahun 2007- 2011). Skripsi.
Universitas Diponegoro. Semarang. Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Ghozali dan Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.
Badan Penerbit Universitas Jensen, Michael C dan William H
Diponegoro: Semarang. Meckling.1976. Theory Of The Firm:
Hardiatmo, Budi. 2012. Analisis Faktor – Managerial Behavior,Agency Cost and
Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Ownership Structure. Jurnal of
Dividen (Studi Empiris Perusahaan Financial Economics: Vol.3
Manufaktur yang Listing di Bursa No.4,pp.305-360.
Efek Indonesia Periode 2008-2010).
Kristianawati , Iin. 2013. Pengaruh Free Cash
Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Flow, Profitabilitas, Likuiditas dan
Universitas Diponegoro. LeverageTerhadap Kebijakan Deviden (
Hardinugroho, Agung. 2012. Analisis Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi tahun 2007-2011). Jurnal Keuangan
Dividend Payout Ratio Pada dan perbankan: Volume 13. No. 1.
Perusahaan Manufaktur yang Universitas Dian Nuswantoro
Terdaftar di BEI Tahun 2009-2010. Semarang
Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Lucyanda, Jurica dan Lilyana 2012. Pengaruh
Universitas Diponegoro. Free Cash Flow dan Struktur
Haryadi, Lias Dwi. 2014. Pengaruh Agency
Kepemilikan terhadap Dividen Payout
Cost, Profitability, dan Free Cash Flow
Ratio (Studi Empiris pada perusahaan
Terhadap Dividend Payout Ratio Pada
non keuangan pada Bursa Efek
Perusahaan Manufaktur Yang
Indonesia 2007-2011). Jurnal Dinamika
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Indonesia vol.4. No.2. Universitas
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Bakrie, Jakarta
Negeri Yogyakarta.
Mardiyati, Umi. Nusrati, Destyarsah dan
Haryetti,dan Ririn Araji Ekayanti. 2012.
Hamidah 2014. Pengaruh Free Cash
Pengaruh Pofitabilitas, Investment
Flow, Return On Assets, Total Assets
Opportunity Set dan Pertumbuhan
Turnover, dan Sales Growth Terhadap
Perusahaan Terhadap Kebijakan
Dividend Payout Ratio (Studi Pada
Dividen Pada Perusahaan LQ-45 yang
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI. Jurnal : Volume 20. No
Terdaftar di Bursa Efek Indoesia
3. Fakultas Ekonomi Universitas Riau
Periode 2008-2012) Jurnal Riset
Kampus Bina Wydia.
Manajemen Sains Indonesia. Fakultas
136 Jurnal Riset Akuntansi, Volume 5, Nomor 2, Maret 2018, Hlm 122-137