Tim Penyusun :
Kelompok 7
PEMBAHASAN
Usaha MenengahYaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan ataubadan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki,dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan usaha kecil atauusaha besar yang memenuhi kriteria:
1.Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampaidengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanahdan bangunan tempat usaha; atau
2.Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratusjuta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyarrupiah).Bentuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat berupa
perusahaan perseorangan,persekutuan, seperti misalnya firma dan CV, maupun perseroan
terbatas
.
1.2 Keberadaan UKM Secara Alami
Usaha kecil di Indonesia didominasi oleh unit-unit usaha tradisional, yang disatu sisi
dapat dibangun dan beroperasi hanya dengan modal kerja dan modal investasi kecil dan
tanpa perlu menerapkan system organisasi dan manajemen modern yang kompleks dan
mahal, seperti diusaha-usaha modern dan di sisi lain berbeda dengan usaha menengah, usaha
kecil pada umumnya membuat barng-barang konsumsi sederhana untuk kebutuhan kelompok
masyarakat yang berpenghasilan rendah.
1.3 Kinerja UKM di Indonesia
UKM di negara berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-
masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya
jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak
merata antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan
UKM diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya
penanggulangan masalah-masalah tersebut di atas.Karakteristik UKM di Indonesia,
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh AKATIGA, the Center for Micro and Small
Enterprise Dynamic (CEMSED), dan the Center for Economic and Social Studies (CESS)
pada tahun 2000, adalah mempunyai daya tahan untuk hidup dan mempunyai kemampuan
untuk meningkatkan kinerjanya selama krisis ekonomi. Hal ini disebabkan oleh fleksibilitas
UKM dalam melakukan penyesuaian proses produksinya, mampu berkembang dengan modal
sendiri, mampu mengembalikan pinjaman dengan bunga tinggi dan tidak terlalu terlibat
dalam hal birokrasi.
UKM di Indonesia dapat bertahan di masa krisis ekonomi disebabkan oleh 4 (empat) hal,
yaitu :
(1) Sebagian UKM menghasilkan barang-barang konsumsi (consumer goods), khususnya
yang tidak tahan lama,
(2) Mayoritas UKM lebih mengandalkan pada non-banking financing dalam aspek
pendanaan usaha,
(3) Pada umumnya UKM melakukan spesialisasi produk yang ketat, dalam arti hanya
memproduksi barang atau jasa tertentu saja, dan
(4) Terbentuknya UKM baru sebagai akibat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja di
sektor formal.
UKM di Indonesia mempunyai peranan yang penting sebagai penopang
perekonomian.Penggerak utama perekonomian di Indonesia selama ini pada dasarnya adalah
sektor UKM. Berkaitan dengan hal ini, paling tidak terdapat beberapa fungsi utama UKM
dalam menggerakan ekonomi Indonesia, yaitu
(1) Sektor UKM sebagai penyedia lapangan kerja bagi jutaan orang yang tidak tertampung di
sektor formal,
(2) Sektor UKM mempunyai kontribusi terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto
(PDB), dan
(3) Sektor UKM sebagai sumber penghasil devisa negara melalui ekspor berbagai jenis
produk yang dihasilkan sektor ini.Kinerja UKM di Indonesia dapat ditinjau dari beberapa
asek, yaitu (1) nilai tambah, (2) unit usaha, tenaga kerja dan produktivitas, (3) nilai ekspor.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bentuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dapat berupa perusahaan
perseorangan,persekutuan, seperti misalnya firma dan CV, maupun perseroan terbatas.
UKM di Indonesia mempunyai peranan yang penting sebagai penopang perekonomian.
Berkaitan dengan hal ini, paling tidak terdapat beberapa fungsi utama UKM dalam
menggerakan ekonomi Indonesia, yaitu. Sektor UKM sebagai sumber penghasil devisa
negara melalui ekspor berbagai jenis produk yang dihasilkan sektor ini. Peluang dan
Tantangan Bagi UKM dalam Liberalisasi Perdagangan
Setelah sekian lama berlindung dan bergantung terhadap pendapatan minyak dan gas
yang melimpah ruah, Indonesia segera mencari alternatif pendapatan negara sejak
redamnya masa oil boom sehingga fokus harus dialihkan pada pengembangan pundi-
pundi dari sektor non-migas . Kendala utama yang dihadapi UMKM sehingga
pembentukan nilai ekspornya sangat rendah disebabkan oleh teknologi yang belum
mumpuni untuk menunjang produktivitas, rendahnya keahlian tenaga kerja, kurangnya
pengetahuan mengenai pasar dan strategi bisnis global, dan keterbatasan dalam
mengakses modal. Pengetahuan pemasaran yang kurang memadai mengakibatkan para
pelaku UMKM tidak melakukan kegiatan secara ekspor secara mandiri melainkan
menggunakan jasa pihak ketiga untuk melakukan ekspor. Hal ini untuk sementara bisa
diatasi dengan menjadikan pelaku UMKM supplierbagi perusahaan besar dan perusahaan
asing dalam negeri yang memiliki jaringan internasional sehingga mereka terlatih dalam
membentukjaringan.
Untuk mengatasi permodalan, pemerintah telah berupaya untuk memperluas Bank
Penyalur Kredit Usaha Rakyat melalui Bank Pembangunan Daerah sehingga pada tahun
2011 melalui Kementerian Koperasi dan UKM mampu merealisasikan KUR sebesar 29
triliun. Dengan kata lain, tercapai 145% melampaui target.
DAFTAR PUSTAKA
http://fekool.blogspot.com/2016/05/konsep-pengusaha-kecil-dan-
menengah.html#:~:text=Menurut%20Keputusan%20Presiden%20RI
%20no.&text=Usaha%20kecil%20merupakan%20entitas%20usaha,kerja
%2020%20s.d.%2099%20orang.
https://www.coursehero.com/file/45107628/KONSEP-USAHA-KECIL-DAN-
MENENGAHdocx/