1. Menemukan pertanyaan - Apakah hubungan antara perdarahan intramuskular penelitian lidah dan penyebab kematian? - Apakah hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan asupan obat? - Apakah hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan derajat luka bakar daerah servikal, konsentrasi CO-Hb, dan konsentrasi sianida? - Apakah hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan perdarahan petekie? - Apakah hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan kadar katekolamin yang bersirkulasi? - Apakah hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan berat paru-paru serta frekuensi perdarahan intramuskular lidah dalam air laut dan air tawar? 2. Menemukan metode - Metode pada penelitian ini tidak disebutkan secara penelitian tersurat, namun jika ditelaah, metode penelitian ini adalah analitik cross-sectional - Analitik cross-sectional karena suatu penelitian untuk mempelajari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan pengukuran sekali dan dalam waktu yang bersamaan. 3. Menyebutkan kesesuaian - Sudah sesuai, karena tujuan penelitian ini yaitu: metode penelitian dengan a. Untuk mengetahui hubungan antara perdarahan tujuan penulisan intramuskular lidah dan penyebab kematian. b. Untuk mengetahui hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan asupan obat. c. Untuk mengetahui hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan derajat luka bakar daerah servikal, konsentrasi CO-Hb, dan konsentrasi sianida. d. Untuk mengetahui hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan perdarahan petekie e. Untuk mengetahui hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan kadar katekolamin yang bersirkulasi. f. Untuk mengetahui hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan berat paru-paru serta frekuensi perdarahan intramuskular lidah dalam air laut dan air tawar. 4. Menilai populasi target - Populasi target: kasus otopsi forensik dan populasi terjangkau - Populasi terjangkau: kasus otopsi forensik di Kyoto Prefectural University of Medicine dari 2010 hingga 2018 5. Menilai sampel, penentuan - Pada bagian sampel dijelaskan bahwa: “Sebuah sampel dari penelitian survei retrospektif dilakukan terhadap 799 (517 laki- laki, 282 perempuan) kasus otopsi forensik berturut- turut di Kyoto Prefectural University of Medicine dari 2010 hingga 2018. Rentang usia 0 hingga 99 tahun (rata-rata 57,4 tahun, 12 tidak diketahui) dengan berbagai penyebab kematian. Empat kasus dengan kerusakan lidah eksternal yang jelas dan perdarahan internal dieksklusi karena kemungkinan robekan telah terjadi akibat menggigit lidah sebelum kematian. Peneliti juga mengeksklusi kasus mayat yang membusuk secara luas, komplikasi yang signifikan, atau pasien meninggal setelah dirawat di rumah sakit. Kasus dengan perdarahan lidah yang disebabkan oleh komplikasi intubasi trakea dieksklusi dari penelitian karena sering melibatkan kerusakan atau nekrosis pada permukaan lidah.” - Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria inklusi dari penelitian ini yaitu kasus otopsi forensik di Kyoto Prefectural University of Medicine dari 2010 hingga 2018. Sedangkan kriteria eksklusi dari penelitian ini yaitu 1) kasus dengan kerusakan lidah eksternal yang jelas dan perdarahan internal, 2) kasus mayat yang membusuk secara luas, 3) komplikasi yang signifikan, 4) pasien meninggal setelah dirawat di rumah sakit, 5) kasus dengan perdarahan lidah yang disebabkan oleh komplikasi intubasi trakea. - Teknik penentuan sampel tidak tersurat dalam penelitian ini. Namun, berdasarkan hal tersebut maka diketahui bahwa cara yang digunakan untuk menentukan sampel adalah Purposive sampling - Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dari sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009) 6. Menilai apakah teknik dan - Pada penelitian ini melibatkan 799 kasus otopsi besar sampel sesuai forensik dari periode tahun 2010-2018 dan kriteria dengan metode penelitian yang tidak sesuai sudah dieksklusi. Selama pemeriksaan postmortem, permukaan lidah dipelajari secara menyeluruh dan kemudian dipotong dengan interval 5 mm untuk menentukan secara makroskopik adanya perdarahan intramuskular. Dari pernyataan ini mencerminkan teknik pengambilan sampel dan besar sampel sudah sesuai dengan metode penelitian. 7. Menentukan variabel - Variabel terikat (independen): perdarahan penelitian dan instrument intramuskular lidah yang digunakan - Variabel bebas (dependen): penyebab kematian, asupan obat, derajat luka bakar daerah servikal, konsentrasi CO-Hb, konsentrasi sianida, perdarahan petekie, kadar katekolamin yang bersirkulasi, berat paru-paru, komposisi air (air tawar dan air laut). - Instrumen yang digunakan: high-performance liquid chromatography (HPLC) untuk menilai kadar katekolamin, identifikasi obat dilakukan dengan menggunakan MassLynx 4.1 TOF Toxicology Database 1 dan sistem ultra-high-performance liquid chromatography-quadrupole time-of-flight mass spectrometry (UPLC / QToF-MS) (Acquity UPLC / Xevo ™ G2 - SQTof; Nihon Waters KK Japan), saturasi karbon monoksida (CO) dalam darah diukur melalui spektrofotometri, dan skrining sederhana sianida dilakukan dengan menggunakan Cyan-test Wako kit (Wako Pure Chemical Industries, Ltd. Japan). 8. Menilai analisa statistik - Analisis statistic yang digunakan pada penelitian ini yang digunakan, sesuai yaitu uji Student’s t- dan Fisher’s exact. atau tidak dengan metode - Untuk analisis Fisher’s exact test sesuai dengan penelitian metode penelitian analitik cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu perdarahan intramuskular lidah dan variabel dependen dengan data kategorikal yaitu hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan penyebab kematian, asupan obat, derajat luka bakar daerah servikal, perdarahan petekie, komposisi air. - Untuk analisis Student’s t-test sesuai dengan metode penelitian untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu perdarahan intramuskular lidah dan variabel dependen data numeric yaitu konsentrasi CO-Hb, konsentrasi sianida, dan kadar katekolamin. 9. Menjelaskan kelebihan - Penelitian ini meneliti hubungan antara perdarahan hasil penelitian intramuskular lidah dengan banyak variabel bebas yaitu penyebab kematian, asupan obat, derajat luka bakar daerah servikal, konsentrasi CO-Hb, konsentrasi sianida, perdarahan petekie, kadar katekolamin yang bersirkulasi, berat paru-paru, komposisi air (air tawar dan air laut). Sehingga pembaca lebih banyak mendapatkan informasi dari penelitian ini. - Pada penelitian ini meneliti hubungan antara kadar katekolamin yang bersirkulasi dan perdarahan intramuskular lidah yang dalam sepengetahuan peneliti belum ada penelitian yang menilai korealsi antara kadar katekolamin dan perdarahan intramuskular lidah. 10. Menjelaskan kekurangan - Penelitian ini masih memerlukan kasus tambahan hasil penelitian untuk memvalidasi hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan berat paru atau komposisi air. - Pada penelitian ini perlu dilakukan penyelidikan lanjut dengan peningkatan ukuran sampel untuk mengetahui hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan kadar katekolamin. - Pada penelitian ini tidak dijelaskan mengapa skrining obat hanya menggunakan sampel darah postmortem sebanyak 743 mayat dari 799. 11. Menyimpulkan apakah Dapat digunakan, karena: jurnal dapat digunakan - Hasil penelitian ini mungkin dapat diaplikasikan atau tidak sebagai data dasar untuk menjelaskan hubungan antara perdarahan intramuskular lidah dan penyebab kematian - Temuan ini menunjukkan bahwa perdarahan intramuskular lidah merupakan temuan karakteristik pada kasus asfiksia, kebakaran, dan tenggelam sehingga merupakan evaluasi penting untuk diagnosis kematian. - Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.