1. Tuliskan 20 sifat-sifat wajib Allah beserta artinya dan dalilnya serta yang anda pahami dari sifat tersebut
JAWAB
1. 20 sifat wajib Allah adalah sebagai berikut :
a. Wujud (Ada) Maksudnya adalah bahwa Allah SWT ada dengan zat-Nya sendiri, dan Allah ada bukan karena ada yang mengadakan atau yang menciptakan. Dalilnya "Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan." (Q.S As Sajadah ayat 4) b. Qidam (Awal/Terdahulu) yang artinya keberadaan Allah memang sudah ada sebelum semua tercipta. Dalil nya "Dialah yang awal dan yang akhir. Yang zhahir dan yang bathin, dan Dia maha mengetahui segala sesuatu." (Q.S Al Hadid ayat 3) c. Baqa (Kekal) sesuai artinya, sifat ini menegaskan bahwa Allah Maha Kekal tidak akan punah, binasa atau bahkan mati. Dalilnya "Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Rabb- Mu yang mempunyai kebesaran serta kemuliaan." (Q.S Ar Rahman ayat 26-27) d. Mukholafatu Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya) yang artinya Allah SWT sudah pasti berbeda dengan semua makhluk ciptaan- Nya. Tidak ada satupun yang menandingi dan menyerupai keagungan Allah. Dalilnya "Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (Q.S Al Ikhlas ayat 4) e. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) artinya bahwa Allah tidak bergantung pada siapapun dan tidak membutuhkan bantuan siapapun, termasuk umat-Nya. Dalilnya "Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta." (Q.S Al Ankabut ayat 6) f. Wahdaniyah (Tunggal/Eka) Bukti bahwa Allah memiliki sifat wajib Wahdaniyah sudah tertera dalam kalimat syahadat yang menyebut bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dalilnya "Seandainya di langit dan di bumi ada Tuhan-Tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa." (Q.S Al Anbiya ayat 22) g. Qudrat (Berkuasa) artinya Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam semesta. Dalilnya "Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (Q.S Al Baqarah ayat 20) h. Iradat (Berkehendak) artinya apapun yang terjadi di langit dan bumi semata-mata atas kehendak Allah, tidak ada satu orang pun yang dapat mencegah-Nya. Dalilnya "Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki." (Q.S Hud ayat 107) i. Ilmun (Mengetahui) artinya sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun tidak termasuk apa yang ada di dalam hati setiap umat-Nya. Dalilnya "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (Q.S Qaf ayat 16) j. Hayat (Hidup) artinya Allah Maha Besar, Maha Hidup, Dia tidak akan pernah mati, binasa ataupun musnah ditelan waktu. Hanyalah Allah yang kekal selama-lamanya. Dalilnya "Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya. (Q.S Al Furqon ayat 58) k. Sama’ (Mendengar) artinya Allah Maha Mendengar apa saja yang diucapkan dan disembunyikan dalam hati. Dalilnya "Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al Maidah ayat 76) l. Basar (Melihat) artinya penglihatan Allah tidak ada batasnya. Dia Maha Tahu apapun yang terjadi di dunia. Dalilnya "Dan Allah melihat atas apa yang kamu kerjakan." (Q.S Al Hujurat ayat 18) m. Qalam (Berfirman) artinya ada banyak sekali firman Allah tentangs egala sesuatu yang ada di dalam langit dan bumi. Dalilnya "Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya." (Q.S Al A'raf ayat 143) n. Qadiran (Berkuasa) artinya Maha kuasa Dialah Allah yang memiliki kuasa atas segala yang ada di alam semesta. Dalilnya "Hampir kilat itu menyambar pengelihatan mereka. Setiap kali sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan pengelihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (Q.S Al Baqarah ayat 20) o. Muridan (Berkehendak) Maksud dari sifat Allah ini bahwasanya semua takdir atas perkara yang sudah ditetapkan Allah, tidak ada satu pun yang bisa menolak. Kehendak Allah bersifat tetap dan tidak dapat diganggu gugat. Dalilnya "Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksanya terhadap apa yang Dia kehendaki." (QS. Hud : 107) p. ‘Aliman (Mengetahui) Sebagaimana penjelasan pada Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 176 yang berbunyi, "Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu". Ayat tersebut sesuai dengan sifat wajib Allah yaitu 'Aliman artinya Maha Mengetahui atas semua perkara. q. Hayyan (Hidup) Allah memiliki sifat wajib dan mutlak yaitu Hayyan (hidup). Maksudnya, Allah adalah satu-satunya Dzat yang hidup dan tidak akan binasa, tidak tidur dan lengah sedikit pun. Dalilnya "Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah denga memuji-Nya. Dan cukuplah dia Maha Mengetahui dosa-dosa hambaNya." (Q.S Al Furqon ayat 58) r. Sami’an (Mendengar) Arti dari sifat wajib Allah adalah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan, serta doa-doa dari setiap hamba- Nya. Dalilnya “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah ayat 256) s. Bashiran (Melihat) Berasal dari kata Bashir yang artinya melihat. Maka, sifat wajib Allah yang satu ini menegaskan jika Allah sangatlah jeli. Dia akan melihat tiap-tiap keadaan yang ada di seluruh alam semesta. Dalilnya “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(Q.S Al Hujurat ayat 18) t. Mutakalliman arti sifat wajib bagi Allah mutakalliman adalah berbicara, dimana Allah SWT mampu berbicara atau berfirman di dalam kitab-kitab yang Dia turunkan bagi para utusan-Nya. Dan sangatlah mustahil bagi Allah untuk bersifat abkam yang artinya bisu. Dalilnya “Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa Allah telah berfirman secara langsung.” (Q.S An-Nisa ayat 164) RANGKUMAN TAUHID DAN SYIRIK Tauhid adalah pokok akidah dalam imam seorang muslim. Macam-macam Tauhid : 1. Tauhid Rububiyah yaitu keyakinan bahwa Allah satu-satunya Tuhan di langit dan di bumi, pencipta dan penguasa seluruh alam semesta. Tuhan yang menciptakan, memiliki, memelihara, mengatur dan menguasai. Terdapat pada Q.S Al-A’raf (7):54, Al-Jatsiyah (45):36, Yunus (10):31. 2. Tauhid Uluhiyah yaitu keyakinan bahwa Allah satu-staunya Tuhan (Ilah) yang wajib disembah, yang haq dalam peribadatan, kepatuhan, ketaqwaan dan kecintaan secara mutlak. Tidak menghambakan diri kepa selain Allah dan tidak pula mempersekutukan-Nya. Terdapat pada QS.Al- Baqarah(2):163,255,Al-Nahl(16):51 Rububiyah dan Uluhiyah mengharuskan kita mengesakan Allah, dalam akidah ahlus sunnah, mengenal Allah dengan mengetahui dan mempelajari sifat-sifat-Nya. Fungsi akidah Tauhid 1. Allah Tuhan yang wajib disembah 2. Allah penentu standar nilai 3. Allah tujuan hidup seluruh umat manusia 4. Allah pembebas manusia dari perbudakan Syirik adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Sesuatu yang disekutukan dengan Allah bias berwujud dalam berbagai bentuk dan rupa. Pembagian syirik 1. Syirik dhahir jali (jelas) yaitu perbuatan yang jelas-jelas menuhankan sesuatu selain Allah, seperti penyembahan atau pemujaan terhadap berhala, dewa, benda-benda lain, roh leluhur. 2. Syirik batin khafi (tersembunyi) yaitu menganggap suatu benda (cincin,keris,akik) memiliki tuah yang berpengaruh terhadap hidup manusia. Syirik adalah dosa besar, dijelaskan pada Q.S An-Nisa’ : 48 yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (Syirik) dan Dia mengampuni (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa besar.