Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : PO.71.34.1.19.033
Tingkat :3A
Metode : Tabung
Alat : 1. sentrifuge
2. pipet tetes
3. rak tabung
4. waterbath
5. tabung reaksi
6. wadah limbah
2. Suspensi O 5 %
probandus :
(golongan darah A)
Nama : M. Fahri Romadhon
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin: laki-laki
( golongan darah O)
Nama : Dwi Nafadyah
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Landasan Teori :
1. Mengetahui ada tidaknya reaksi antara darah donor dan pasien sehingga
menjamin kecocokan darah yang akan ditranfusikan bagi pasien.
2. Mendeteksi antibodi yang tidak diharapkan dalam serum pasien yang dapat
mengurangi umur eritrosit donor/ menghancurkan eritrosit donor.
3. Cek akhir setelah uji kecocokan golongan darah ABO.
Cara Kerja:
Persiapan Kerja
4) Hasil fase I :
Hasil pemeriksaan :
1. Pada donor golongan darah A dan donor golongan darah A
Pada fase I
pada fase II
pada fase II
Pembahasan :
Pemeriksaan uji silang serasi bertujuan untuk menentukan cocok tidaknya
darah donor dengan darah penerima untuk persiapan transfusi darah. Tujuan dari
pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa transfusi darah tidak
menimbulkan reaksi apapun pada resipien serta sel-sel darah merah bisa mencapai
masa hidup maksimum setelah diberikan. Uji silang serasi dilakukan untuk
memastikan bahwa tidak ada antibodi pada darah pasien yang akan bereaksi
dengan darah donor atau sebaliknya. Bahkan walaupun golongan darah ABO dan
Rh pasien dan donor telah diketahui, adalah hal mutlak untuk melakukan uji
silang serasi. Mayor crossmatch adalah serum penerima dicampur dengan sel
donor dan minor crossmatch adalah serum donor dicampur dengan sel penerima.
Jika golongan darah ABO penerima dan donor sama, baik mayor maupun minor
test tidak bereaksi. Jika berlainan umpamanya donor golongan darah O dan
penerima golongan darah A maka pada test minor akan terjadi aglutinasi. Mayor
crossmatch merupakan tindakan terakhir untuk melindungi keselamatan penerima
darah dan sebaiknya dilakukan demikian sehingga Complete Antibodies maupun
incomplete Antibodies dapat ditemukan dengan cara tabung saja. Cara dengan
objek glass kurang menjaminkan hasil percobaan. Reaksi silang yang dilakukan
hanya pada suhu kamar saja tidak dapat mengesampingkan aglutinin Rh yang
hanya bereaksi pada suhu 37˚C.
Pemeriksaan uji silang serasi ini dilakukan untuk satu donor menggunakan
metode aglutinasi dengan tabung. Dalam uji silang ini, sel donor dicampur dengan
serum penerima (Mayor Crossmatch) dan sel penerima dicampur dengan serum
donor dalam bovine albumin 22% akan terjadi aglutinasi atau gumpalan dan
hemolisis bila golongan darah tidak cocok. Pemeriksaan uji silang serasi
(crossmatching) dengan donor didapatkan hasil compatible yaitu darah donor
dapat diberikan kepada resipien jika mayor dan minor hasil negatif dan hasil pada
donor golongan darah donor dapat diberikan kepada resien keadaan emergency
jika mayor crossmatch negatif dan minor positif.
Dokumentasi :
Kesimpulan :
Daftar pustaka :
Mengetahui,
Palembang, 10 oktober 2021
Dosen Pembimbing
Mahasiswa