Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

DELEGASI DALAM ORGANISASI

OLEH :

KELOMPOK 3

JUSMANIAR ( 18501046 )

ELISABETH OKTOVIA SUSANTI ( 18510003 )

TEDY CANDRA SAPUTRA ( 18501048 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MAKASSAR


A. Delegasi dalam Organisasi

Delegasi adalah pelimpahan dan tanggung jawab formal kepada orang


lain untuk melakukan tugas tertentu. Jadi delegasi wewenang adalah Proses
dimana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-
orang yang melapor kepadanya.

a. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan yaitu :


 Pendelegasi menetapkan dan memberitahukan tujuan dan tugas
kepada bawahannya.
 Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk
mencapai tujuan atau tugas.
 Penerimaan delegasi, baik implicit atau eksplisit menimbulkan
kewajiban atau tanggungjawab.
 Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk
hasil-hasil yang dicapai

b. Alasan-Alasan Pendelegasian

o Pendelegasian memungkinkan manajer untuk mencapai hasil


yang lebih baik dari pada mereka menangani sendiri.
o Delegasi dari atasan kepada bawahan adalah proses yang
diperlukan agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
o Delegasi memungkinkan manajer untuk memusatkan tenaganya
untuk tugas-tugas prioritas yang lebih penting.
o Delegasi memungkinkan bawahan untuk berkembang dan dapat
digunakan alat untuk belajar dari kesalahan.
o Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu mempunyai
semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan dan tidak selalu memahami masalah yang lebih
terperinci. Sehingga dibutuhkan organ yang serendah
mungkin untuk menangani masalah yang makin rinci
dimana terdapat cukup kemampuan dan informasi untuk
menyelesaikannya.

B. Pedoman Klasik untuk Delegasi Efektif


 Prinsip scalar
Menyatakan harus ada garis otoritas yang jelas yang mengubungkan
tingkat paling tinggi dengan tingkat paling bawah. Garis otoritas yang
jelas ini memudahkan kepada organisasi untuk mengetahui:
a. Kepada siapa dia dapat mendelegasikan
b. Siapa yang dapat melimpahkan wewenang kepadanya
c. Kepada siapa dia bertanggung jawab
 Prinsip kesatuan perintah (unity of command)
Prinsip ini menyatakan bahwa setiap bawahan di organisasi seharusnya
melapor hanya kepada seorang atasan. Dengan prinsip ini maka
membuat setiap organ yang diberi tugas akan lebih mudah untuk
memberi pertanggungjawaban atas tugasnya.
 Tangung jawab, wewenang dan akuntabilitas

a. Prinsip-prinsip ini menyatakan bahwa:


 Dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien.
 Masing-masing orang dalam organisasi melaksanakan tugas
yang dibebankan kepadanya secara efektif.
 Akuntabilitas penerima tanggung jawab dan wewenang
b. Beberapa Alasan Kegagalan Manajer dalam Mendelegasikan Tugas :
 Manajer merasa lebih bila mereka tetap mempertahankan hak
pembuatan keputusan.
 Manajer takut akan resiko kegagalan bawahannya dalam
melaksanakan tugasnya atau manajer kurang percaya
akan kemampuan anak buahnya.
 Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai
hak pembuatan keputusan yang luas.
 Manajer takut bila bawahan menjalankan tugasnya secara
efektif sehingga posisinya sendiri akan terancam.
 Manajer tidak memiliki kemampuan manajerial untuk
menjalankan tugasnya.

c. Beberapa Alasan Bawahan Tidak Bersedia Menerima Delegasi


 Dengan menerima delegasi maka bawahan menerima tanggung
jawab dan akuntabilitas baru. Kadang para bawahan beranggapan
lebih mudah menyeesaikan masalah dengan melimpahkan kepada
manajer dari pada ditangani sendiri.
 Bawahan merasa takut akan kesalahan yang dibuat dalam
melaksanakan delegasi sehingga mereka akan menerima kritik.
 Kurangnya rasa percaya diri dari para bawahan dan merasa
tertekan apabila dilimpahi wewenang.
d. Penanggulangan Hambatan Dalam Delegasi

Louis Allen mengemukakan beberapa teknik kusus untuk


membantu manajer melaksanakan delegasi efektif.

 Tetapkan tujuan : Bawahan diberi maksud dan tujuan akan


pentingnya tugas-tugas yang didelegasikan kepada mereka.
 Tegaskan tanggung jawab dan wewenang : Bawahan harus
diberi informasi yang jelas tentang apa yang harus mereka
pertanggung jawabkan dan mana saja yang ditempatkan di
bawah wewenangnya.
 Berikan motivasi kepada bawahan : Manajer dapat memberi
dorongan kepada bawahan melalui perhatian akan kebutuhan
dan tujuan mereka yang sensitif.
 Meminta penyelesaian kerja : Manajer harus meminta
ketuntasan kerja dari para bawahan.
 Berikan latihan : Manajer perlu mengarahkan bawahan untuk
mengembangkan peaksanaan kerjanya.
 Adakan Pengawasan yang memadai : Sistem pengawasan
terpercaya seperti laporan mingguan dibuat agar manajer tidak
perlu mneghabiskan dengan waktunya dengan memeriksa
pekerjaan bawahan terus menerus.
KESIMPULAN

Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen


penting dalam fungsi pedoman. Sebagai manajer, menerima prinsip-prinsip
delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan
wewenang kepada bawahannya. Manajer pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan
tugas-tugas yang dapa di delegasikan. Delegasi mencakup kewenangan untuk
persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas-tugas seharusnya dirangking
dengan waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu
kewajiban didelegasikan pada satu waktu.

Pendelegasian tugas kepada anak buah sangatlah penting baik bagi atasan
maupun anak buah itu sendiri. Bagi atasan pendelegasian dapat mengurangi tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya dan mempunyai banyak waktu untuk memenuhi
tanggung jawabnya serta dapat mengembangkan keterampilannya yang berguna
untuk perusahaan. Bagi anak buah, pendelegasian tugas dapat memberikan peluang
untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuannya. Apabila suatu
perusahaan seluruh pimpinannya baik dari direktur sampai dengan pimpinan yang
paling rendah dapat melaksanakan pendelegasian tugas pada bawahannya, maka
dapat diharapkan perusahaan itu akan maju.

Anda mungkin juga menyukai