Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PKWU

Disusun oleh :
●Alya Eka Nabila (03)
●Cendria Rahma Anggraeni(07)
●Dimas Surya Pratama (10)
●Gera Nicklaus Simon (15)
●Josefine Putri Ananda (16)
HALAMAN PENGESAHAN
MAKALAH PKWU
Judul : Tanaman Pangan Singkong

Penyusun :
- Alya Eka Nabila (03)
- Cendria Rahma Anggraeni (07)
- Dimas Surya Pratama (10)
- Gera Niklaus Simon (15)
Josefine Putri Ananda (16)

Kelas : X MIA 5

Program studi : PKWU

Surabaya, 8 Desember 2021

Menyetujui
Guru pembimbing,

Agustina P, M. Pd
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya sehingga makalah tentang budidaya tanaman
singkong ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang cara
budidaya tanaman singkong yang baik dan benar bagi
pembacanya. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 8 Desember  2021

Penyusun
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL …………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………… ii

KATA PENGANTAR ………………………………… iii

DAFTAR ISI .……………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………..
B. Tujuan Makalah ………………………………………
C. Manfaat Penelitian………………………………
D. Rumusan Makalah ………………………………………..

BAB II LANDASAN TEORI


A. Identifikasi Tanaman Pangan……………………………………
B. Karakteristik Tanaman Pangan……………………………………..
C. Struktur ……………………………………….
D. Zat Gizi yang terkandung ……………………………….
E. Syarat Hidup dan Kebutuhan …………………………….
F. Tanaman Terpilih ………………………..
G. Pupuk dan Pemupukan …………………………….
H. Pasca panen……………………………….
I.Kemasan dan desain kemasan…………………..
J. Rancangan anggaran…………………………
K. Strategi pemasaran………………………….

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rangkaian kegiatan budidaya tanaman pangan……………………………………
B. Foto kegiatan budidaya …………………………………………………

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………….
B. Saran………………………………….
DAFTAR PUSTAKA …………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
I .A.Latar Belakang

Singkong adalah tanaman rakyat yang telah dikenal di seluruh pelosok Indonesia. Saat
ini produksi singkong di Indonesia telah mencapai kurang lebih 20 juta ton per tahun
(BPS, 2008). Singkong merupakan hasil pertanian yang jumLahnya berlimpah dan perlu
alternatif lain dalam pemanfaatannya untuk menunjang program ketahanan pangan
sesuai dengan PP Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan yang mengatur
ketersediaan pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan, dan
penanggulangan masalah pangan. Pengolahan singkong secara terpadu merupakan
upaya memanfaatkan seluruh bagian dari singkong tanpa ada yang terbuang termasuk
kulitnya. Rukaman (1997) menyatakan bahwa komponen kimia dan gizi dalam 100 g
kulit singkong adalah sebagai berikut : protein 8,11 g; serat kasar 15,20 g; pektin 0,22 g;
lemak 1,29 g; kalsium 0,63 g sedangkan komponen kimia dan gizi daging singkong dalam
100 g adalah protein 1 g; kalori 154 g; karbohidrat 36,8 g; lemak 0,1 g (mahmud, dkk,
2009) sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar protein singkong lebih rendah dibanding
kulit singkong.

Penelitian Turyoni (2005), menyatakan bahwa kandungan karbohidrat kulit singkong


segar blender adalah 4,55%, sehingga memungkinkan digunakan sebagai sumber energi
bagi mikroorganisme dalam proses fermentasi. Selain itu kulit singkong juga
mengandung tannin, enzim peroksida, glikosa, kalsium oksalat, serat, dan HCN (Arifin,
2005). Kandungan HCN dalam kulit singkong dapat dikurangi melalui beberapa
perlakuan antara lain perendaman, perebusan, dan fermentasi. Proses fermentasi dapat
menurunkan kandungan HCN dan meningkatkan kandungan energi, protein, serat kasar,
serta meningkatkan daya cerna bahan makanan berkualitas rendah (Turyoni, 2005).
Mikroba yang digunakan dalam proses fermentasi dapat menghasilkan enzim yang akan
mendegradasi senyawa-senyawa kompleks menjadi lebih sederhana dan mensintesis
protein yang merupakan proses pengkayaan protein bahan (protein enrichment).
Protein mikroba ini lazim disebut Protein Sel Tunggal (PST) (Darmawan, 2006). Singkong
dapat diolah menjadi tape singkong melalui proses fermentasi atau menggunakan ragi
tape. Ragi tape berfungsi sebagai sumber mikroba yang berperan dalam proses
fermentasi dan sumber protein sel tunggal, sehingga tape singkong mempunyai tekstur
yang lunak, rasa yang asam manis, dan memiliki aroma khas tape. Singkong maupun
kulitnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tape. Penelitian Turyoni
(2005), menyatakan bahwa resep dodol tape kulit singkong menghasilkan warna, aroma,
dan rasa yang baik dengan perbandingan tape kulit singkong dan tepung beras 2:1
sedangkan resep dodol tape kulit singkong dengan perbandingan tape kulit singkong
dan tepung beras ketan 3:1 memiliki tekstur yang baik.

Pada uji laboratorium diketahui kadar HCN tape kulit singkong 4,02 mg/kg dan kadar
HCN dodol tape kulit singkong 1,65 mg/kg, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Memperhatikan potensi tape kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan
atau bahan campuran pangan. Apabila kulit singkong digunakan sebagai bahan
campuran pangan maka dapat meningkatkan nilai ekonomi tape kulit singkong, juga
dapat mengurangi jumLah limbah pertanian. Prol tape adalah makanan semi basah yang
mempunyai rasa manis berbahan dasar tape singkong dan tepung terigu dengan
perbandingan 6:1 (Saji, 2010). Prol tape cukup disukai masyarakat dan menjadi salah
satu produk pangan dengan nilai ekonomi tinggi. Tape kulit singkong belum banyak
dimanfaatkan, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pendayagunaan kulit
singkong sebagai bahan substitusi prol tape singkong yang dapat menunjang program
ketahan pangan di Indonesia. Saat ini penelitian tentang kulit singkong sebagai produk
prol tape kulit singkong belum dilakukan, maka pada penelitian ini akan dicoba
membuat produk prol tape kulit singkong dengan substitusi tape kulit singkong ditinjau
dari kadar protein, kadar serat, kadar HCN, dan sifat organoleptik.

I. B. Tujuan Penelitian
● Penelitian ini bertujuan untuk :
- Lebih mengenal lebih dalam tanaman singkong
- Seberapa cepat masa panen tanaman singkong
- Seberapa baik kualitas tanaman singkong pasca panen
- Cara mengolah tanaman singkong

I. C. Manfaat Penelitian
● Mendapat pengetahuan tentang tanaman singkong , seperti :
- Cara menanam dan mengolah tanaman singkong
- Lama panen tanaman singkong
- Kualitas singkong yang didapat sebelum dan setelah panen
- Manfaat yang di dapat dari tanaman singkong , seperti :
- Dijadikan bahan pangan
- Sebagai obat – obatan ( anti kanker , dll )
- Bahan campuran makanan

1.D. Rumusan Masalah


● Berapa lama waktu yang dibutuhkan tanaman singkong untuk panen ?
● Jarak antar singkong satu dan yang lainnya saat tumbuh
● Jenis pupuk yang digunakan selama masa tanam singkong

BAB 2
Landasan Teori
Singkong (Manihot Esculenta)

IDENTIFIKASI SINGKONG.
● Kingdom : Plantae (tumbuhan)
● Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan yang memiliki bunga)
● Kelas : Magnoliopsida (tumbuhan dengan biji berkeping dua)
● Ordo / bangsa : Euphorbiales
● Familia / suku : Euphorbiaceae
● Genus / marga : Manihot
● Species / jenis : Manihot esculenta Crantaz

KARATERISTIK SINGKONG.
Singkong atau cassava (Manihot esculenta) pertama kali dikenal di
Amerika Selatan yang dikembangkan di Brasil dan Paraguay pada masa
prasejarah. Potensi singkong menjadikannya sebagai bahan makanan
pokok penduduk asli Amerika Selatan bagian utara, selatan
Mesoamerika, dan Karibia sebelum Columbus datang ke Benua
Amerika. Ketika bangsa Spanyol menaklukan daerah-daerah itu,
budidaya tanaman singkong pun dilanjutkan oleh kolonial Portugis dan
Spanyol (Bargumono, 2012).
Di Indonesia, singkong dari Brasil diperkenalkan oleh orang Portugis
pada abad ke-16. Selanjutnya singkong ditanam secara komersial di
wilayah Indonesia sekitar tahun 1810. Kini saat sejarah tersebut
terabaikan, singkong menjadi bahan makanan yang merakyat dan
tersebar diseluruh pelosok Indonesia. Adapun klasifikasi tanaman
singkong yaitu Kingdom Plantae (Tumbuhan), Subkingdom
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh), Divisi Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga), Kelas Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil),
Ordo Euphorbiales Famili Euphorbiaceae, Genus Manihot dan Spesies
Manihot esculenta Crantz (Bargumono, 2012).
Tanaman singkong memiliki sistem perakaran tunggang atau dikotil.
Batang pada singkong (Manihot esculenta) bulat dan bergerigi yang
terjadi dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus
dan termasuk tumbuhan tinggi. Daun singkong memiliki tangkai
panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan tiap
tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar. Selain itu daun singkong
juga bersifat cepat luruh yang berumur paling lama hanya beberapa
bulan. Tepi daun rata, dan susunan tulang daunnya yaitu menjari.
Tanaman singkong merupakan tanaman yang bunganya berumah satu
(monoecus). Bentuk singkong bermacam-macam, dan meskipun
kebanyakan berbentuk silinder dan meruncing, beberapa diantaranya
bercabang. Singkong yang terbentuk merupakan akar yang berubah
bentuk dan fungsinya sebagai tempat penyimpanan makanan
cadangan. Selain itu bentuk singkong biasanya bulat memanjang.
Daging singkong mengandung zat pati berwarna putih gelap dan tiap
tanaman menghasilkan 5-10 buah. Di dalam singkong terkotak-kotak
berisi 3 butir biji (Bargumono, 2012).

STRUKTUR TUBUH SINGKONG.


1. Batang.
Singkong termasuk dalam famili Euphorbiaceae.  Mempunyai batang yang lurus dengan tinggi sekitar 1,5
m sampai 4 m. Bentuk nyata dari pengertian batang singkong adalah bulat dengan diameter 2,5cm 
sampai 4 cm, dan berkayu serta bergabus.  Batang pohon singkong memiliki warna coklat atau keunguan
dan bisa bercabang ganda bahkan sampai tiga.

2. Daun.
Daun pada tanaman singkong termasuk daun majemuk dengan anak daun yang berbentuk elips dengan
ujungnya yang runcing.  Daun singkong memiliki warna hijau muda, hijau kekuningan, bahkan sampai
hijau keunguan.  Mempunyai tangkai daun yang panjang dengan warna hijau, merah, kuning sampai bisa
kombinasi dari ketiganya.

3. Bunga.
Bunga tanaman singkong muncul pada tiap ketiak cabang. Untuk bunga betinadapat berkembang lebih
dulu dan matang pada saat tumbuhan berumur 3 sampai 4 minggu. Jika definisi bunga tidak dibuahi
dalam jangka waktu 24 jam maka bunga akan layu serta gugur. Untuk bunga jantan tanaman ubi kayu
akan matang dalam jangka waktu sebulan kemudian, sehingga penyerbukannya terjadi secara
menyilang.

4. Akar.
Akar tumbuhan masuk dalam tanah dengan kedalaman 0,5  sampai 0,6 m.  Sebagian akar ubi kayu
dimanfaatkan untuk menyimpan bahan makanan seperti karbohidrat.  Maka dari itu buah singkong
dapat disebut juga dengan umbi batang.
Karena menjadi tempat untuk menyimpan cadangan makanan dalam ukuran yang cukup besar bahkan
sampai mengalahkan ukuran akar lainnya. Akar umbi yang besar inilah yang dapat disebut juga dengan
umbi singkong.  Warna dari umbi singkong yaitu coklat atau kelabu. Kulit dalamnya memiliki warna
kuning kemerahan agak putih dengan warna daging kuning serta putih.

ZAT GIZI YANG TERKANDUNG PADA SINGKONG.


Singkong menyediakan Energi sebesar 160 Kcal, jumlah Karbohidrat 38.06 g,
Protein 1,36 g 2,5, Total Lemak 0.28 g, Kolesterol 0 mg, dan Serat 1,8 g. Berikut
kandungan gizi  per 100g singkong mentah menurut USDA.
Vitamin: 
Kandungan vitamin tertinggi ubi kayu adalah Folat (vitamin B9) 27 mg, Vitamin C
20,6 mg, dan Vitamin K 1,9 mg. Selebihnya adalah Niacin 0.854 mg, Pyridoxine
0.088 mg, Riboflavin 0.048 mg, Thiamin 0,087 mg, Vitamin A 13 IU <, dan Vitamin
E 0,19 mg. 
Mineral: 
Sodium 14 mg, Kalium 271 mg, Kalsium 16 mg 1,6, Zat Besi 0,27 mg, Magnesium
21 mg, Mangan 0,383 mg, Fosfor 27 mg, dan Zinc 0.34 mg.
SYARAT HIDUP DAN TEKNIK PENGOLAHAN SINGKONG.
a.Iklim.
Curah hujan yang sesuai untuk tanaman singkong antara 1.500-2.500 mm/tahun.
Suhu udara minimal bagi tumbuhnya singkong sekitar 10oC suhu di bawah 10oC
menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena
pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. Kelembaban udara optimal untuk
tanaman singkong antara 60-65%. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman
singkong sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan
umbinya.

b.Media tanam.
Tanah yang paling sesuai untuk singkong adalah tanah yang berstruktur
remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik.
Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih
mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk pertumbuhan tanaman singkong yang
lebih baik, tanah harus subur dan kaya bahan organik baik unsur makro maupun
mikronya. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman singkong adalah jenis aluvial
latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol. Derajat
keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya singkong berkisar antara 4,5-8,0
dengan pH ideal 5,8. Pada umumnya tanah di Indonesia ber-pH rendah (asam),
yaitu berkisar 4,0-5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya
tanaman singkong.

c.Ketinggian tempat.
Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman singkong antara 10-
700 m.dpl, sedangkan toleransinya antara 10-500 m.dpl. Jenis singkong tertentu
dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.

ZAT GIZI DAN MANFAATNYA.


1. Menjaga Kesehatan Jantung.

Singkong dapat membantu menurunkan Kolesterol LDL yaitu kadar kolesterol sering dianggap sebagai
Kolesterol Jahat. Selain itu, Singkong juga dapat membantu menurunkan kadar Trigliserida karena
kandungan serat makanannya yang tinggi. Singkong adalah sumber saponin yang baik yang membantu
menurunkan kadar kolesterol yang tidak sehat dalam aliran darah dengan mengikat asam empedu dan
kolesterol sehingga mencegahnya diserap oleh usus kecil.
2. Mengendalikan Tekanan Darah.

Potassium atau Kalium dalam Singkong (Ubi Kayu) berperan sebagai komponen penting dari sel dan cairan
tubuh yang membantu mengatur detak jantung dan tekanan darah. Potassium atau Kalium juga merupakan
vasodilator yang membantu memperlebar pembuluh darah sehingga mengurangi tekanan darah.

3. Membantu Menurunkan Berat Badan.

Singkong atau Ubi Kayu mengandung Amilosa yang merupakan sumber karbohidrat kompleks utama yang
secara perlahan dipecah oleh tubuh dan dapat meningkatkan rasa kenyang. Serat juga dapat membantu
dalam menurunkan berat badan dengan mempertahankan rasa kenyang pada waktu yang relatif lama.

4. Mengurangi Risiko Penyakit Kanker.

Singkong mengandung beberapa antioksidan seperti Vitamin C, Beta Karoten, dan Saponin yang memainkan
peranan penting dalam mencegah radikal bebas masuk ke tubuh. Radikal Bebas dipercayai sebagai penyebab
terbentuknya sel kanker. Antioksidan tersebut diketahui membantu tubuh melindungi sel-sel Anda dari
kerusakan oleh radikal bebas dan memperbaiki DNA yang rusak. Sebuah studi tentang Fitoterapia dilakukan
oleh para ilmuwan dari Universitas Tianjin menemukan bahwa Saponin yang terkandung oleh tanaman dapat
membantu mencegah kanker. Studi ini dipublikasikan pada bulan Oktober 2010.

5. Membantu Meringankan Kecemasan dan Stres.

Vitamin dan mineral yang terkandung dalam umbi singkong dan daun juga diketahui dapat membantu tubuh
dalam mengurangi kecemasan dan stress dengan cara meningkatkan perasaan dan suasana hati yang baik
serta menyenangkan. Magnesium yang dikandung oleh singkong dikenal sebagai penghilang stres dan
berperan dalam menenangkan sistem saraf.

6. Mencegah Anemia.

Zat Besi atau Iron yang terkandung dalam Singkong atau Ubi Kayu ini dapat membantu tubuh untuk
membentuk dua protein penting yaitu Hemoglobin (molekul protein dalam sel darah merah) dan Mioglobin
(protein yang ditemukan di jantung dan otot) yang berfungsi untuk membantu membawa oksigen ke seluruh
jaringan tubuh. Dengan dua protein penting ini, konsumsi singkong dapat membantu mencegah tubuh dari
kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia dan membantu proses dalam memperbarui sel darah merah.

7. Membantu Memperlancar Sistem Pencernaan.

Ubi Kayu atau Singkong mengandung Serat yang  memainkan peranan dalam membantu meningkatkan
sistem pencernaan kita dengan cara menyerap semua racun dari usus dan memungkinkan pengurangan
peradangan. Oleh karena itu, mengkonsumsi singkong dapat menjadikan kita lebih sehat dan jauh dari
masalah gastrointestinal.

PUPUK DAN PEMUPUKAN.


Setelah lahan dibajak, taburkan kapur dolomit secara merata pada lahan yang telah
disiapkan. Kemudian, susul dengan menaburkan pupuk kandang sebanyak 15-20
ton/Ha
Jika sudah sampai 7-10 hari, maka selanjutnya taburkan pupuk nonorganik, dengan
dosis TSP dan 1/3 dosis Urea (40/100kg), KCL (16,6 – 41,6 kg), atau 1/3 dosis NPK
Phonska dan Urea.
Selanjutnya, silakan bajak ulang lahan tanam tadi agar pupuk dapat tercampur
secara rata sengan tanah. Tunggu 10-15 hari barulah tanaman singkong siap untuk
ditanam.
•Dosis dan jenis pupuk susulan pertama untuk tanaman singkong
Untuk pemberian pupuk susulan pertama ini, dilakukan setelah tanaman singkong
berumur 1 bulan, untuk pupuknya adalah KCL dengan dosis ½ dari pupuk yang tersisa
tadi.
Ambil pupuk KCL dengan dosis 16,6 – 41,6 kg/Ha
Kemudian, taburkan pupuk ini dengan + jarak 30 cm dari batang tanaman
•Dosis dan jenis pupuk susulan kedua untuk tanaman singkong
Untuk pemberian pupuk susulan kedua ini setelah tanaman singkong berusia 3 bulan
setelah tanam. Untuk pemberian pupuknya menggunakan KCL yang masih tersisa
tadi.
Ambil pupuk KCL dengan dosis 16,6 – 41,6 kg/Ha
Taburkan pupuk dengan jarak + 40 cm dari batang singkong
Setelah itu, silakan lakukan pembubunan atau pendangiran
Jika lahan yang dimiliki rawan dengan jamur upas, maka beberapa hari setelah
pembubunan silakan taburkan dolomit sebanyak 3 ton/ Ha
•Dosis dan jenis pupuk susulan ketiga untuk tanaman singkong
Untuk pemberian pupuk susulan ketiga ini dilakukan setelah tanaman singkong
berukuran 5 bulan. Pupuk yang diberikan adalah Urea sebanyak 80 – 200 kg/Ha.
Pupuk tersebut ditaburkan secara merata di sekitar batang singkong (tidak terlalu
dekat).

PANEN DAN PASCA PANEN.


Panen

Ciri dan Umur Panen

● Singkong dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai
menguning dan banyak yang rontok.
● Umur panen tanaman singkong pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12
bulan untuk varietas Dalam.
Cara Panen

Singkong dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau
garpu tanah.

Pasca Panen Singkong

Pengumpulan

Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan.

Penyortiran dan Penggolongan

Pemilihan atau penyortiran umbi singkong sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan
tetapi penyortiran umbi singkong dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu
tempat.

Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang
cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis-garis pada daging umbi.

Penyimpanan

Cara penyimpanan hasil panen umbi singkong dilakukan dengan cara sebagai berikut:

● Buat lubang di dalam tanah untuk tempat penyimpanan umbi segar singkong tersebut.
Ukuran lubang disesuaikan dengan jumlah umbi yang akan disimpan.
● Alasi dasar lubang dengan jerami atau daun-daun, misalnya dengan daun nangka atau daun
singkong itu sendiri.
● Masukkan umbi singkong secara tersusun dan teratur secara berlapis kemudian masing-
masing lapisan tutup dengan daun-daunan segar tersebut di atas atau jerami.
● Terakhir timbun lubang berisi umbi singkong tersebut sampai lubang permukaan tertutup
berbentuk cembung, dan sistem penyimpanan seperti ini cukup awet dan membuat umbi
tetap segar seperti aslinya.

Pengemasan dan Pengangkutan

Pengemasan umbi singkong bertujuan untuk melindungi umbi dari kerusakan selama dalam pengangkutan.
Untuk pasaran antar kota/ dalam negeri dikemas dan dimasukkan dalam karung-karung goni atau keranjang
terbuat dari bambu agar tetap segar.

Khusus untuk pemasaran antar pulau maupun diekspor, biasanya umbi singkong ini dikemas dalam bentuk
gaplek atau dijadikan tepung tapioka. Kemasan selanjutnya dapat disimpan dalam karton ataupun plastik-
plastik dalam perbagai ukuran, sesuai permintaan produsen.
Setelah dikemas umbi singkong dalam bentuk segar maupun dalam bentuk gaplek ataupun tapioka diangkut
dengan alat trasportasi baik tradisional maupun modern ke pihak konsumen, baik dalam maupun luar negeri.

KEMASAN DAN DESAIN KEMASAN.


perancangan dan pengembangan kemasan produk ini dibuat dengan menyesuaikan
permintaan pasar yang telah dikembangkan dengan metode qfd dan brainstroming dengan
pemilik umkm sebagai eksekutor. hasil kemasan memiliki tampilan lebih menarik dengan segel
press dan zipper. segel pada kemasan dapat melindungi produk makanan dan memudahkan
penggunaan untuk ditutup kembali setelah dibuka. jenis material yang terbuat dari alumunium
foil dengan kualifikasi food grade dan kedap udara mampu melindungi makanan dengan baik,
tahan terhadap kelembapan, dan menambah masa simpan (kadaluwarsa) untuk produk
makanan kemasan. penyampaian informasi yang lengkap pada desain kemasan dapat
memberikan keamanan dan rasa percaya pada konsumen terhadap produk makanan yang akan
dikonsumsi. beberapa value added yang terdapat pada hasil pengembangan kemasan, terdapat
biaya akomodasi yang ditanggung pemilik umkm sebagai eksekutor atau disebut opportunity
cost.

RANCANGAN ANGGARAN.
Modal investasi
1.Toples besar Rp 60 ribu
2. Pisau iris Rp 15 ribu
3. Pisau Rp 10 ribu
4. Baskom plastik Rp 50 ribu
5. Kompor gas Rp 150 ribu
6. Wajan atau penggorengan Rp 65 ribu
7. Ember Rp 20 ribu

Total biaya investasi usaha keripik singkong sebesar Rp 370 ribu. Jika anda ingin menghemat biaya
pengeluaran untuk investasi maka sobat bisa memakai perabotan yang sudah anda miliki di rumah
atau dapur seperti wajan atau kompor gas, pisau, ember dan lain sebagainya.

BIAYA OPERASIONAL USAHA


1. Belanja umbi singkong sebanyak 20 kilogram Rp 50 ribu
2. Bumbu tabur 1 kilogram aneka rasa Rp 40 ribu
3. Minyak goreng 2 liter Rp 24 ribu
4. Plastik kemasan 3 kilogram Rp 100 ribu
5. Biaya gas elpiji 3 kilogram Rp 20 ribu

Total biaya operasional usaha keripik singkong sebesar Rp 234 ribu.

STRATEGI PEMASARAN.
1. Menentukan konsep bisnis keripik singkong
Ada berbagai cara dalam membuka usaha keripik singkong yaitu usaha keripik singkong rumahan,
satu rasa atau aneka rasa. Anda bisa memilihnya sesuai selera dan keinginan. Mulailah membuka
usaha keripik singkong skala usaha kecil. Berjalan waktu, seiring semakin besar modal dan jaringan
maka bisnis kripik singkong bisa dikembangan lebih lanjut ke daerah lain.

2. Mempersiapkan modal usaha


Adapun rincian biaya modal usaha yang dibutuhkan dalam usaha produksi keripik singkong terdiri
dari dua bagian yaitu modal investasi dan modal operasional. 

3. Rasa yang nikmat dan lezat


Sebagai usaha kuliner atau makanan cemilan maka syarat utama supaya bisnis kripik singkong laris
manis, mudah dan menguntungkan adalah mempunyai kualitas rasa yang lebih enak, lezat, unik dan
nikmat ketimbang pesaing.  Karena hal tersebut yang akan membedakan usaha keripik singkong
sobat dengan pesaing. Dengan kelebihan itulah yang membuat bisnis kripik singkong anda lebih
laris ketimbang kompetitor. Untuk mendapatkan resep keripik singkong yang enak dan lezat, anda
bisa mencarinya di Google.

4. Harga yang lebih murah dari pesaing


Penulis pernah mendapatkan usaha keripik singkong secara rumahan yang menjual keripik singkong
perkilogram dengan harga yang sama dengan pesaing. Padahal pihak kompetitor menjualnya
dengan kemasan yang lebih bagus dan menarik. Tak berlangsung lama, akhirnya usaha keripik
singkong rumahan tersebut gulung tikar. Disebabkan sepinya pembeli. Dari cerita ini, penulis ingin
mengingatkan bagi anda yang membuka usaha keripik singkong dan ingin dagangannya laris maka
usahakan menjual keripik singkong dengan harga lebih murah dari kompetitor. Dengan demikian,
konsumen yang anda dapatkan bukan dari konsumen terakhir tapi juga dari pihak reseller.

5. Pemasaran gencar
Untuk masalah pemasaran usaha keripik singkong sangat mudah, Sama seperti produk kuliner
lainnya seperti keripik kentang, keripik ubi, kripik talas, dan kerupuk. Anda bisa melakukan proses
pemasaran dengan berbagai cara antara lain memasarkan ke warung, kantin sekolah, toko
kelontongan, dan toko sembako terdekat. Selain itu, sobat bisa mengikuti pasar malam atau pasar
kaget untuk mempromosikan sekaligus memasarkan kripik singkong yang anda buat.

6. Kemasan yang menarik


Untuk menimbulkan minat membeli konsumen terhadap produk kripik singkong buatan anda maka
anda bisa mengemasnya dengan kemasan plastik yang sangat menarik dengan logo dan gambar
menarik dan unik.

7. Pembuatan surat ijin dari BPPOM, dinas kesehatan dan sertifikat halal MUI
Cara ini ditempuh supaya produk keripik singkong anda sah dimata hukum dan bisa menembus
pasar modern, hypermart, minimarket, supermarket hingga di ekspor.

8. Promo yang menarik


Jika anda telah melakukan hal-hal di atas, namun penjualan keripik singkong belum maksimal dan
laris maka ada yang masih belum dikerjakan. Salah satunya anda bisa melakukan strategi bisnis ini
yaitu dengan cara melakukan promo yang menyedot perhatian  banyak orang. Misalkan apabila
membeli keripik singkong dua buah dapat satu buah gratis, diskon 50 persen, gratis keripik singkong
1bungkus bagi ibu hamil, dan teknik marketing lain sebagainya.

9. Pelayanan yang memuaskan konsumen


Pelayanan adalah hal yang paling utama dalam bisnis apapun juga termasuk dalam bisnis kripik
singkong. Apalagi di tengah persaingan bisnis keripik singkong yang sangat tinggi membuat anda
mesti memperhatikan kualitas pelayanan supaya usaha kripik singkong anda bisa bertahan lama.
Salah satu cara memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, antara lain bersikap
ramah kepada konsumen, murah senyum, senang membantu, dll.

10.Ulet
Untuk sukses dalam bisnis kripik singkong, anda mesti menguasai dari masalah produksi sampai
pemasaran. Dan semua itu harus dilakukan dengan kerja keras, ulet, sabar dan pantang menyerah.
Hingga tercapai target produksi dan penjualan serta omset bersih yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai