Oleh :
AULIA RESANAWATI
1810631200034
Oleh :
AULIA RESANAWATI
1810631200034
Mengesahkan,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat
dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Lapang (PKL) ini untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah wajib Praktek
Kerja Lapang (PKL) di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Singaperbangsa Karawang.
Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini berjudul “Strategi Pengembangan
Usaha Pada Program Perencanaan Agrowisata Kementerian ATR/BPN”.
Pembahasan dalam laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini disusun berdasarkan
kegiatan yang penulis tangani selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapang
(PKL).
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada sema
pihak yang telah memberikan dukungan, saran serta masukan. Terima kasih penulis
sampaikan kepada :
2. Bapak Darso Sugiono, S.P., M.P. Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang,
sekaligus selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapang Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
3. Bapak Dr. Abubakar, Ir., M.P. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
6. Bapak Elvyn Bina Eka Kusuma, S.Si. selaku mentor yang telah membantu saya
dalam pelaksanaan kegiatan magang.
ii
7. Dan rekan – rekan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
terdapat kekurangan serta kesalahan dari materi ataupun cara penyajiannya. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran dan kritik dan semua pihak demi
kesempurnaan laporan ini. Dan semoga laporan ini bisa bermanfaat dan berguna
bagi pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
2.1 Sejarah Singkat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional .....................................................................................................4
2.3 Visi dan Misi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional ...................................................................................................10
iv
3.1.2 StrategiPengembangan ................................................................... 13
LAMPIRAN .......................................................................................................... 25
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Matriks SWOT ................................................................................................... 17
Tabel 2. Analisis Matriks SWOT Kementerian ATR/BPN PPSDM ................................ 18
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Susunan Organisasi Kementerian ATR/BPN....................................... 8
Gambar 2. Struktur Organisasi PPSDM ATR/BPN ............................................... 8
Gambar 3. Logo Kementerian ATR/BPN ............................................................ 10
Gambar 4. Desain model perencanaan agrowisata .............................................. 21
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kegiatan PKL saat WFH .................................................................. 25
Lampiran 2. Kegiatan PKL saat WFO .................................................................. 25
Lampiran 3. Gedung PPSDM ............................................................................... 26
Lampiran 4. Acara Penutupan Kegiatan Magang ................................................. 26
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
Pada 1972, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 145 Tahun 1969
dicabut dan diganti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 88 Tahun
1972, yang menyebutkan penyatuan instansi Agraria di daerah. Di tingkat provinsi,
dibentuk Kantor Direktorat Agraria Provinsi, sedangkan di tingkat kabupaten/kota
dibentuk Kantor Sub Direktorat Agraria Kabupaten/ Kotamadya.
Tahun 1988 merupakan tonggak bersejarah karena saat itu terbit Keputusan
Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tentang Badan Pertanahan Nasional. Sejalan
dengan meningkatnya pembangunan nasional yang menjadi tema sentral proyek
ekonomi – politik Orde Baru, kebutuhan akan tanah juga makin meningkat.
Persoalan yang dihadapi Direktorat Jenderal Agraria bertambah berat dan rumit.
Untuk mengatasi hal tersebut, status Direktorat Jenderal Agraria ditingkatkan
menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan nama Badan Pertanahan
Nasional. Dengan lahirnya Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tersebut,
Badan Pertanahan Nasional bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
lembaga tersebut dipimpin oleh satu orang sebagai Menteri Negara Agraria/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional. Dalam pelaksanaan tugasnya, Kantor Menteri Negara
Agraria berkonsentrasi merumuskan kebijakan yang bersifat koordinasi, sedangkan
Badan Pertanahan Nasional lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang bersifat
operasional.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional terdiri atas:
1. Sekretariat Jenderal.
9. Inspektorat Jenderal.
10. Staf Ahli Bidang Landreform dan Hak Masyarakat atas Tanah.
2.3 Visi dan Misi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional
Untuk mencapai visi tersebut Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional/ Badan Pertanahan Nasional memiliki misi sebagai berikut:
Dalam menjalankan visi dan misi nya, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional memiliki motto yaitu “Melayani, Profesional, Terpercaya”.
1. Melayani
11
Menurut Rangkuti (2016 : 7), ada tiga tipe strategi, yaitu sebagai berikut :
12
13
1. Strategi manajemen
2. Strategi investasi
3. Strategi bisnis
3.1.3 Agrowisata
Menurut Nurisjah (2001) dalam Paputungan dkk (2017), agrowisata atau
wisata pertanian didefinisikan sebagai rangkaian aktivitas perjalanan wisata yang
memanfaatkan lokasi atau sektor pertanian mulai dari awal produksi hingga
diperoleh produk pertanian dalam berbagai sistem dan skala dengan tujuan
memperluas, pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan rekreasi di bidang
petanian. Hal ini menunjukkan bahwa agrowisata bukan saja menawarkan produk
hasil–hasil pertanian kepada pengunjung, tetapi juga menawarkan jasa untuk
14
membuat pengunjung merasa puas dan terhibur bahkan dapat memiliki kemampuan
untuk lebih memahami lagi tentang sektor pertanian (Srikatanyoo dan Campiranon,
2008) dalam Paputungan (2017). Sementara menurut Arini (2017) Agrowisata atau
agrotourism juga dapat diartikan sebagai pengembangan industri wisata alam yang
bertumpu pada pembudidayaan kekayaan alam. Hal ini di perkuat oleh pendapat Ni
Wayan Wahyu Astuti (2013), bahwa agrowisata dipandang sebagai suatu konsep
dan merupakan produk baru bagi pariwisata yang dapat dijadikan sebagai
pariwisata alternatif dan sebagai langkah alternatif pengganti dalam menetralisir
dampak dari kegiatan kepariwisataan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa agrowisata merupakan suatu alternatif pariwisata yang
memanfaatkan sumber daya alam di dalam aktivitasnya, agrowisata juga berperan
sebagai jasa penyedia wisata edukasi yang memberi pemahaman mengenai proses
usaha tani mulai dari penanaman, perawatan, panen bahkan sampai pemasaran dan
pengolahan sehingga mampu meningkatkan nilai tambah dari sumber daya yang
ada dan mampu meningkatkan pendapatan para petani.
Analisis SWOT menurut sumbernya dibagi atas dua faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang lahir dari
dalam bisnis itu sendiri, dan bisnis tersebut dimiliki secara khas oleh setiap bisnis.
Faktor internal meliputi keunggulan (strength) dan Kemudian, faktor eksternal
merupakan faktor yang lahir dari luar bisnis itu sendiri. (Kotler dan Keller, 2012).
Pada dasarnya, semua perusahaan tentu memiliki keunggulan dan kelemahan dalam
area fungsional bisnis. Oleh karena itu, analisa SWOT berfungsi sebagai alat untuk
menganalisa keunggulan dan kelemahan dari sebuah perusahaan, serta kesempatan
dan ancaman bagi sebuah perusahaan. Dengan memadukan antara aspek internal
(keunggulan dan kelemahan) dan aspek eksternal (kesempatan dan ancaman), maka
akan menghasilkan langkah strategis berupa memaksimalkan potensi keunggulan,
meminimalisir potensi kelemahan, memanfaatkan potensi kesempatan, dan
mengatasi potensi ancaman.
1. Keunggulan (Strength)
Keunggulan adalah gambaran hal-hal positif dari sebuah perusahaan, baik
dari sumber daya maupun nilai-nilai perusahaan, seperti: pelayanan yang
berbeda, merek yang kuat, teknologi yang terbaru, dll. Keunggulan
memberikan penilaian positif dan memberikan keunggulan kompetitif
terhadap perusahaan sejenis.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan yang dimiliki perusahaan yang
menghambat perusahaan dalam meraih tujuan. Keterbatasan tersebut dapat
berupa fasilitas, keuangan, pengelolaan manajemen perusahaan, dan
kemampuan pemasaran yang minim.
3. Peluang (Opportunity)
16
Peluang adalah situasi penting dari luar perusahaan yang memiliki potensi
menguntungkan perusahaan, baik secara nilai maupun materi. Contohnya
adalah: perubahan teknologi, pertumbuhan tingkat ekonomi.
4. Ancaman (Threat)
Ancaman merupakan situasi dari luar perusahaan yang memiliki potensi
menyebabkan masalah dan gangguan bagi perusahaan. Salah satu yang
menjadi ancaman bagi sebuah perusahaan adalah perubahan regulasi dari
pemerintah.
17
18
Berdasarkan analisis SWOT tersebut maka beberapa hal yang perlu dilakukan
sebagai Strategi Pengembangan Agrowisata, adalah:
1. Market Attractiveness
Pengembangan destinasi pariwisata berdasarkan pada preferensi dan analisis
perilaku (travel behavior) dan psikografik pasar (target market) serta tarikan pasar
untuk:
- Wisatawan mancanegara
- Wisatawan nusantara
- Institution and Management
Pendekatan pengembangan destinasi pariwisata melalui dukungan pengelolaan
kelembagaan dan keterpaduan dengan menerapkan manajemen dan regulasi yang
sinergistik
2. Pushing Product
Pendekatan pengembangan destinasi pariwisata berdasarkan pada potensi,
karakteristik dan keunggulan sumber daya berkualitas internasional yang dimiliki
3. Investment Encouragement
Pendekatan Pengembangan destinasi melalui peningkatan investasi (pemerintah,
swasta) untuk proyek infrastruktur dan usaha di bidang pariwisata
4. Community Empowerement
20
mentor dan Kepala Bagian Umum Sub bidang Rumah Tangga Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia.
22
23
5.2 Saran
Berdasarkan kegiatan praktek selama melaksanakan Praktek Kerja Lapang,
praktikan memiliki beberapa saran yang dapat membantu dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan kedepannya agar lebih baik lagi. Adapun saran yang dapat
praktikan berikan sebagai berikut:
24
LAMPIRAN
25
Lampiran 3. Gedung PPSDM
26
Logbook 1
27
Selasa, 6 Juli -E-Learning Nilai- 1. Melakukan absensi di Tidak
2021 Nilai Kementrian LMS terjadi
ATR/BPN 2. Mempelajari materi- kendala
-E-Learning Dasar-
Dasar Pengetahuan materi terkait Nilai-
Tata Ruang Nilai Kementrian
ATR/BPN
3. Mengisi kuis materi
2. Nilai-Nilai
Kementrian
ATR/BPN
4. Mempelajari materi-
materi terkait Dasar-
Dasar Pengetahuan
Tata Ruang
5. Mengisi kuis materi
Dasar-Dasar
Pengetahuan Tata
Ruang
Rabu,7 Juli - Ceramah 1. Melakukan absensi di Tidak
2021 MTSL LMS terjadi
- E-Learning 2. Penyampaian materi kendala
Dasar-Dasar melalui zoom meeting
Pengetahuan oleh Pak Bambang.
3. Pertanahan 3. Mempelajari materi-
materi Dasar-Dasar
Pengetahuan
Pertanahan :
- Survei dan Pemetaan
- Pertanahan dan
Ruang
- Penetapan Hak dan
Pendaftaran Tanah
Kamis, 8 Juli E-Lerning Dasar- Mengisi kuis materi Dasar- Tidak
2021 Dasar Pengetahuan Dasar Pengetahuan terjadi
4. Pertanahan Pertanahan kendala
28
- Nilai-Nilai
Kementrian
ATR/BPN yang
dipaparkan oleh
Nunung Nurhidayah,
S.Pd, M.A.P
- Dasar-Dasar
Pengetahuan Tata
Ruang yang di
paparkan oleh Budi
Suryanto, S.H., M.Si
Paraf Mentor
NIP 198306252009031002
29
Logbook 2
30
ATR/BPN, Dasar-
Dasar Pengetahuan
Pertanahan.
Kamis, 15 Launching Mengikuti Tidak terdapat
Juli 2021 Program MBKM Launching Program kendala
MBKM bersama
4. Menteri ATR/Ka
BPN Dr. Sofyan A.
Djalil, S.H., M.A.,
MALD.
Paraf Mentor
NIP 198306252009031002
31
Logbook 3
32
Program Pilot untuk merencanakan
Project sebuah program
Kewirausahaan kewirausahaan dengan
PPSDM mempertimbangkan
Kementerian beberapa hal seperti :
ATR/BPN, Pendekatan yang
untuk digunakan, Aspek
mempersiapkan Perencanaan,
para pegawai Manajemen
yang akan Operasional dan
pensiun. Risiko, SDM
Pelaksana, dan Output.
Paraf Mentor
33
Logbook 4
34
Selasa, 7 1. Mengerjakan 1. Mengerjakan Aspek Kurangn
September tugas Pilot Output secara kelompok ya
2021 Project yang dimana ada 2 hal arahan
Kewiraushaan utama yang harus dari
dengan diselesaikan yaitu : mentor
kelompok yang Analisis Manajemen
2. sudah Risiko.
dipasangkan.
2. mengadakan 2. Dalam kegiatan ini
sebuah seluruh kelompok
pertemuan melaporkan hasil daripada
dengan seluruh pernecanaan dan juga
kelompok analisisnya terkait bidang
melalui Zoom pembahasannya masing-
Meeting. masing.
Rabu, 8 Membuat Seluruh kelompok
September PowerPoint Pilot berdiskusi untuk
2021 Project mengerjakan PPT secara
3. Kewirausahaan langsung, sebagai bahan
PPSDM untuk penyampaian kepada
Kementrian mentor.
ATR/BPN.
Jum’at, 10 Pelaporan Peserta magang melaporkan
September Progres Tugas hasil daripada
2021 Pilot Project perencanaannya dalam
4. Kewirausahaan bentuk PowerPoint yang
PPSDM dilihat langsung oleh
Kementrian mentor.
ATR/BPN.
Kamis, 16 Diskusi lanjutan Dalam hal ini peserta
September terkait magang menindak lanjuti
2021 pembahasan revisi dari mentor terkait
5. project project yang pernah
kewirausahaan. diajukan, untuk menemukan
sebuah konsep perencanaan
terbaru.
Kamis, 28 Presentasi Final Dalam hal ini kami
6. Oktober Project di depan mempresentasikan hasil
2021 Final Project di depan
Kepala Bagian Umum dan
35
Kepala Bagian juga di mentor kami secara
Umum. langsung.
Paraf Mentor
NIP 198306252009031002
36