Anda di halaman 1dari 43

SAP ASI Eksklusif

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pemberi Materi             :           Novi Arisa


Vera O.Abas
NIM                            :           010071
                                                010089
Meteri Pokok               :           ASI Eksklusif
Sub Materi Pokok        :           1.  Definisi ASI Eksklusif
2.  Komposisi ASI
3.  Keuntungan ASI bagi bayi
4.  Keuntungan ASI bagi ibu
5.  Tips menyusui yang benar
6.  Langkah-langkah dalam menyusui
7.  Tanda bayi cukup ASI
Hari/Tanggal                 :          
Waktu                          :           30 Menit
Peserta/Sasaran            :           Ibu-ibu hamil dan menyusui

I.     Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti pertemuan ini, diharapkan peserta mampu menjelaskan tentang ASI Eksklusif.

II.  Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti pembelajaran ini pesrta mampu :
1.      Menyebutkan Definisi ASI Eksklusif
2.      Menyebutkan Komposisi ASI
3.      Menyebutkan 3 dari 6 Keuntungan ASI bagi Bayi
4.      Menyebutkan 2 dari 4 Keuntungan ASI bagi Ibu
5.      Menyebutkan 2 dari 4 Tips Menyusui yang benar
6.      Mengulang Langkah-langkah dalam Menyusui
7.      Menyebutkan 4 dari 8 Tanda Bayi Cukup ASI

III.   Langkah Kegiatan

NO. URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA WAKTU


1. Pendahuluan Ceramah Leaflet 5 menit
1.      Pemberi materi memberikan Tanya Jawab Poster
salam
2.      Pemberi materi memberikan
apersepsi tentang materi yang
akan disampaikan
3.      Pemberi materi menjelaskan
tujuan penyuluhan
2. Penyaji Materi Ceramah Leaflet 20 menit
1.      Menjelaskan Definisi ASI Tanya Jawab Poster
Eksklusif
2.      Menjelaskan Komposisi ASI
3.      Menjelaskan Keuntungan
ASI bagi Bayi
4.      Menjelaskan Keuntungan
ASI bagi Ibu
5.      Menjelaskan Tips Menyusui
yang benar
6.      Menjelaskan Langkah-
langkah dalam Menyusui
7.      Menjelaskan Tanda Bayi
Cukup ASI
3. Penutup Ceramah Leaflet 5        menit
1.      Melakukan  evaluasi secara Tanya awab Poster
lisan melalui pertanyaan
2.      Menyimpulkan materi
bersama-sama dengan peserta
3.      Menutup penyuluhan dengan
salam

IV.    Evaluasi
Butir Soal
1.      Sebutkan definisi ASI Eksklusif !
2.      Sebutkan 3 keuntungan ASI bagi bayi !
3.      Sebutkan 4 tanda bayi cukup ASI !

V.       Daftar Pustaka


Prihandini. 2008. Cara Pintar Merawat Bayi dan Balita. Genius Publisher; Yogyakarta
Grifford, H. 2008. Bagaimana Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak Anda. Prestasi Pustaka
Raya; Jakarta.
Kissanti, A. 2007. 9 Bulan Yang Penuh Keajaiban. Araska.
http://bayidananak.com/2010/03/29/posisi-menyusui-yang-benar/
http://pkugombong.blogspot.com/2009/07/teknik-menyusui-yang-benar.html
http://nutrieshare123.blogspot.com/
http://www.clubnutricia.co.id/new_mum/breastmilk_breastfeeding/benefits/article/Breastmilk_c
omposition
www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126490-S-5801...ASI-Literatur...
http://keluargasehat.wordpress.com/2008/03/15/penyimpanan-asi/
http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=168&catid=3

Lampiran Materi
ASI EKSKLUSIF

1.      Definisi ASI Eksklusif


ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI tanpa memberikan makanan dan minuman
lain kepada bayi sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. (DEPKES
2004) (WHO 2001)
ASI Ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan seperti susu
formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. (Roesli 2004)

2.      Komposisi ASI


Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang secara khusus
diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami
tubuhnya. Komposisi zat utama dalam ASI:
1. Laktosa 7gr/100ml.
2. Lemak 3,7-4,8gr/100ml.
3. Oligosakarida 10-12 gr/ltr.
4. Protein 0,8-1,0gr/100ml.
            Perbedaan komposisi dengan susu formula secara garis besar yaitu kandungan lemak,
energi, laktosa, vitamin C pada ASI jauh lebih banyak daripada susu formula. (Sumber : Diah
Krisnatuti, 2000)

3.      Keuntungan ASI Bagi Bayi


1.    ASI adalah makanan bayi alamiah yang disediakan untuk bayi anda, dengan komposisi nutrisi
yang sesuai untuk perkembangan bayi yang sehat.
2.    ASI mudah dicerna oleh bayi sehingga jarang menyebabkan konstipasi
3.    Nutrisi yang dikandung dalam ASI sangat mudah diserap oleh bayi
4.    ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi
dan penyakit lainnya.
5.    ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing,
dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
6.    Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.

4.      Keuntungan ASI Bagi Ibu


1.    Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti
mengurangi pendarahan.
2.    Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.
3.    Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat.
4.    Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangatlah
rendah.

5.    Tips Menyusui Yang Benar (Perinansia, 1994)


1.      Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar.
2.      Posisi perlekatan mulut bayi mulut bayi saat menyusu adalah memasukan puting beserta areola
mamae (daerah hitam pada payudara) ke dalam mulut bayi, bukan hanya putingnya saja sehingga
tidak membuat puting ibu menjadi lecet. 
3.      Waktu menyusui paling tepat adalah saat bayi selesai dimandikan. Dalam kondisi tersebut bayi
merasa segar dan akan meminum susu lebih banyak.
4.      Belai dan dekap bayi anda pada saat menyusui.
5.      Bersihkan puting dan hindari dari bau-bauan yang tajam yang dapat membuat pusing bayi anda.

6.         Langkah- Langkah Menyusui Yang Benar


  
4 Langkah Menyusui yang Benar Gambar
          1.    Mencuci tangan
2. Perah sedikit ASI dan oleskan
disekitar putting.

susui bayi dengan posisi duduk dan


berbaring dengan santai.

        3.   Bayi diletakkan menghadap ke


ibu dengan posisi sanggah seluruh
tubuh bayi, jangan hanya leher dan
bahunya saja, kepala dan tubuh bayi
lurus, hadapkan bayi ke dada ibu,
sehingga hidung bayi berhadapan
dengan puting susu, dekatkan badan
bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi
ke puting susunya dan menunggu
sampai mulut bayi terbuka lebar.

         4. Dekatkan bayi ke payudara


sedemikian rupa sehingga bibir bawah
bayi terletak di bawah puting susu. Cara
melekatkan mulut bayi dengan benar
yaitu dagu menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir
bawah bayi membuka lebar.

7.         Tanda Bayi Cukup ASI


1.    Bayi tampak tenang.

2.    Badan bayi menempel pada perut ibu.

3.    Mulut bayi terbuka lebar.


4.    Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.

5.    Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.

6.    Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.

7.    Puting susu tidak terasa nyeri.

8.    Kepala bayi agak menengadah.

Manajemen ASI bagi Ibu Bekerja


1.              Memeras dengan tangan
Cara memeras ASI dengan tangan :
1.    Siapkan cangkir, gelas atau mangkuk yang sangat bersih.
2.    Cuci dengan air sabun keringkan dengan tissue/lap yang bersih. Tuangkan air mendidih ke
dalam cangkir dan biarkan selama beberapa menit. Bila sudah siap untuk memeras ASI, buang
air dari cangkir.
3.    Cuci tangan dengan seksama
4.    Letakan cangkir di meja atau pegang dengan satu tangan lain untuk menampung ASIP.
5.    Badan condong ke depan dan sangga payudara dengan tangan
6.    Letakan ibu jari sekitar areola di atas puting susu dan jari telunjuk pada areolandi bawah puting
susu.
7.    Pijat ibu jari dan telunjuk ke dalam menuju dinding dada.
8.    Sekarang pijat areola di belakang puting susu di antara jari dan ibu jari. Ibu harus memijat sinus
lakteferus di bawah areola.
9.    Tekan dan lepas, tekan dan lepas. Pada mulanya tidak ada ASI yang keluar, tetapi setelah
diperas beberapa kali, ASI mulai menetes. ASI bisa juga memancar bila refleks pengeluaran
aktif.
10.                         Peras areola dengan cara yang sama dari semua sisi agar yakin ASI diperas dari semua
segmen payudara.
11.                         Jangan memijat puting susu itu sendiri. Jangan mengerakkan jari sepanjang puting
susu. Menekan atau menarik puting susu tidak dapat memeras ASI. Ini merupakan hal yang sama
terjadi bila bayi mengisap dari puting susu saja.
2.              Pompa Listrik atau Manual
Pompa Listrik ASI memberikan hasil yang lebih efisien dan cocok bagi pemakaian di
Rumah Sakit. Tetapi, semua pompa mudah membawa infeksi hal ini sangat berbahaya bila lebih
dari satu ibu yang menggunakan satu pompa yang sama.

           3.              Teknik Botol hangat


Cara memerah ASI dengan teknik botol hangat yaitu :
1.    Cara botol besar ( misalnya berukuran 1 liter, 700 ml atau 3 liter) dengan leher lebar ( bila
mungkin).
2.    Mintalah keluarga untuk memanaskan sejumlah air dan isilah botol dengan air hangat, biarkan
beberapa menit, untuk menghangatkan kaca botol.
3.    Bungkus botol dengan kain dan buang air panas.
4.    Dinginkan leher botol dan masukkan ke dalam puting susu sampai menyentuh kulit
sekelilingnya dengan ketat.
5.    Pegang kuat botol tersebut, setelah beberapa menit botol mendingin dan menimbulkan hisapan
lembut maka akan menarik puting susu
6.    Rasa hangat membantu refleks pengeluaran, dan ASI mulai mengalir dan menghisap botol.
7.    Setelah beberapa saat, nyeri pada payudara berkurang dan memeras dengan tangan atau hisapan
sudah bisa dilakukan.
ASI yang telah diperah tahan disimpan di dalam suhu ruangan sampai 6 jam. Jika disimpan
di thermos yang diberi es batu, bisa tahan hingga 24 jam. Bahkan, kalau disimpan di kulkas
ketahanannya meningkat hingga 2 minggu dengan suhu kulkas yang bervariasi. Jika disimpan di
frezeer yang tidak terpisah dari kulkas, dan sering dibuka, ASI tahan 3-4 bulan. Sedangkan pada
freezer dengan pintu terpisah dari kulkas dan suhu bisa dijaga dengan konstan, maka ketahanan
ASI mencapai 6 bulan.

Cara menyajikan ASI yang telah diperah yaitu jangan panaskan ASI di atas api yang bisa
membuat enzim penyerapan mati kepanasan. Cukup letakkan ASI ke dalam mangkuk berisi air
hangat (± 82o C) supaya suhu ASI mendekati suhu tubuh Bunda.

Disarankan untuk memberikan ASI perah dengan menggunakan sendok, bukan botol susu.
Hal ini untuk menghindari bayi bingung puting. Bingung puting adalah keadaan di mana bayi
merasa bingung karena sebelumnya ia menyusu lewat payudara dan tiba-tiba harus menyusu
dengan botol susu. Selain itu, karena ASI yang keluar dalam botol lebih mudah dibanding
payudara, si kecil bisa malas mengisap saat menyusu kembali di payudara Bunda.

http://voriin.blogspot.com/2012/01/sap-asi-eksklusif.html
SAP ASI EKSKLUSIF

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

ASI EKSKLUSIF

perawatan      : Kurang   pengetahuan  tentang ASI eksklusif    

  berhubungan  dengan  kurang  informasi tentang   

  ASI   eksklusif.

B. Pokok Bahasan                   : Pengetahuan tentang ASI eksklusif. 

C. Penyuluh                            : Dewi Maryatul Qivia

D. Sasaran                               : Pasien dan keluarga pasien (3 orang)

E. Waktu                                 : 1 x 30 menit

F. Pertemuan Ke                     : 1

G. Hari/ Tanggal                     : 3 November  2011

H. Tempat                               : Bangsal Rahma  4B RS PKU

  Muhammadiyah Gombong

I. TIU (TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien dan keluarga
pasien mengerti tentang ASI eksklusif.

II. TIK (TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien dan keluarga
pasien mampu mengetahui :
a) Pengertian ASI eksklusif.

b) Menyebutkan kembali 3 dari 5 manfaat  ASI eksklusif. 

c) Menyebutkan kembali cara memberikan ASI eksklusif.

d) Menyebutkan kembali masalah dalam menyusui.

III. POKOK MATERI         :  Terlampir

IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

       Metode     : Ceramah, tanya jawab.

V.  STRATEGI PELAKSANAAN

WAKTU TAHAP RESPON

5 menit Orientasi - pasien dan keluarga menjawab


salam
       Memberi salam, memperkenalkan
diri,  Mengingatkan kontrak -   pasien mengenal perawat

       Menjelaskan maksud dan tujuan -   pasien mengingat kontrak

Menanyakan kesiapan -   pasien mengerti tujuan

-   pasien dan keluarga sudah 

Apersepsi     siap

-   pasien belum tau tentang 

     ASI eksklusif

20 menit Kerja
1.    Menjelaskan pengertian     ASI        pasien dan keluarga
eksklusif mengetahui  tentang 
pengertian ASI eksklusif,
2.    Menjelaskan manfaat  ASI eksklusif. 
manfaat ASI eksklusif, cara
3.    Menjelaskan cara memberikan ASI memberikan ASI eksklusif, dan
eksklusif. masalah dalam memyusui.

4.    Menjelaskan masalah dalam


menyusui.

5  menit Terminasi        pasien dan keluarga mampu


menjelaskan kembali tentang
Melakukan evaluasi
pengertian ASI eksklusif,
Menanyakan kembali pengertian ASI manfaat ASI eksklusif, cara
eksklusif, manfaat ASI eksklusif, cara memberikan ASI eksklusif, dan
memberikan ASI eksklusif, dan masalah dalam memyusui.
masalah dalam memyusui.
       Pasien merasa senang
Memberikan reward
       Pasien dan keluarga  menjawab
Memberi salam penutup salam

VI. MEDIA

      Lembar balik dan leaflet

VII. EVALUASI

a.       Persiapan   :

1)      Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes

2)      Media sudah siap 1 hari sebelum penkes

3)      Undangan untuk peserta sudah disampaikan 1 hari sebelum penkes

4)      Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes


5)      SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes

b.      Proses        :

1)      Peserta  datang tepat waktu

2)      Peserta memperhatikan penjelasan perawat

3)      Peserta  aktif bertanya atau memberikan pendapat

4)      Media dapat digunakan secara efektif

c.       Hasil          :

1)      Pasien dan keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian ASI eksklusif

2)      Pasien dan keluarga dapat menyebutkan kembali manfaat ASI eksklusif

3)      Pasien dan keluarga dapat menyebutkan cara memberikan ASI eksklusif

4)      Pasien dan keluarga dapat menyebutkan kembali masalah dalam menyusui

VIII. LAMPIRAN MATERI

A.    Pengertian
Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama    bayi  
baru     lahir       tanpa    adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )

Menurut laporan tahun 2000 WHO,  15 % bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif selama 4 bulan
dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman sehingga menyebabkan
 1, 5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar.
Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian ASI eksklusif selama
4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan utara, Asia dan Amerika Latin. Oleh
karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sebab terbukti
bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka kematian dan kesakitan pada umumnya
dibandingkan menyusu selama 4 bulan.

B.    Manfaat  ASI eksklusif

1. Ditinjau dari aspek gizi

a)      Kandungan gizi lengkap

b)     Mudah dicerna dan diserap

c)      Mengandung lipase untuk pencernaan lemak

d)     Mempertinggi penyerapan kalsium

e)      Mengandung zat kekebalan tubuh (imunitas)

2.      Ditinjau dari aspek psikologis

a)      Mendekatkan hubungan ibu dan bayi

b)     Menimbulkan rasa aman bagi bayi

c)      Mengembangkan dasar kepercayaan (Basic sence of trust)

      3. Ditinjau dari aspek KB

a)      Menunda kembalinya kesuburan

b)     Menjarangkan kehamilan

4. Bagi ibu

a)      Mengurangi insiden kanker leher rahim dan kanker payudara

b)     Mengurangi insiden HPV (Human Papilo Virus)

c)      Mempercepat involusi uterus

5. Bagi keluarga
a)      Aspek Ekonomi : hemat karena tidak membeli susu formula dan bayi jarang sakit sehingga biaya
pengobatan dapat dihemat

b)     Aspek kemudahan : tidak perlu mengganggu orang lain

6. Bagi bangsa dan negara

a)      Menurunkan angka kematian dan kesakitan anak

b)     Mengurangi subsidi rumah sakit untuk perawatan ibu dan anak

c)      Meningkatkan kualitas generasi penerus

C.    Cara Pemberian


Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal – hal di bawah ini :

1.   Teknik menyusui

Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam


mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI

2. Posisi ibu menyusui

a)      Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan
lengan

b)     Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara

3. Memasukkan putting susu

a)      Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam lengan
kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu

b)     Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha kanan
bayi

c)      Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya,
tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )

d)     Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu


e)      Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar

f)      Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam

4. Melepaskan hisapan bayi

Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara :

a)      Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau

b)     Dengan menekan dagu bayi kebawah

c)      Dengan menutup lubang hidung bayi

d)     Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya

5. Menyendawakan  bayi

Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang lain,
dengan cara :

a)      Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa

b)      Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

6. Tanda-tanda menyusui yang benar

a)      Bayi cukup tenang

b)     Mulut bayi terbuka lebar

c)      Bayi menempel betul pada ibu

d)     Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu

e)      Seluruh areola tertutup mulut bayi

f)      Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat

g)     Putting susu ibu tidak terasa nyeri


h)     Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis

i)       Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong

7. Hal-hal yang perlu diingat


a)      Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian

b)      Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh

c)      Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi

D.    Masalah Dalam Menyusui


1.       Asi Kurang

Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi bila bayinya seing
menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu formula.

Penanggulangannya :

a)      Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi

b)     Menyusuilah dengan sabar

c)      Menyusui secara bergantian antara kedua payudara

d)     Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi
rangsangan untuk memproduksi ASI

2.       Bayi Bingung Putting

Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami nipple confusion sehingga
waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya.

Penanggulangan :

a)      Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif

b)     Menyusui dengan cara yang benar

c)      Menyusui lebih lama dan sering


3.       Payudara Bengkak

Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di dalam payudara,
menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan
nyeri.

Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :

a)      Susui bayi segera setelah bayi lahir

b)     Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan

c)      Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar

d)     Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa

Penanggulangan :

a)      Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan

b)     Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri

c)      Lakukan pengurutan atau massage payudara

4.       Putting Susu Nyeri Atau Lecet

Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu yang masuk ke dalam mulut bayi
sedangkan areola tidak masuk mulut. Disamping itu juga disebabkan karena perawatan yang tidak benar
pada payudara.

Penanggulangan :

a)      Lakukan tehnik menyususi yang benar

b)     Menyususi pada payudara yang tidak lecet

c)      Jangan membersihkan putting dengan sabun atau alcohol

5.       Mastitis

Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-minggu pertama
setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi.
Penanggulangan :

a)      Kompres air hangat

b)     Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi

c)      Cukup istirahat

d)     Minum air putih minimal 2 liter/hari

e)      Minum anti biotik

f)      Lakukan perawatan payudara

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2002, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Modul Diklat Jarak Jauh,  Jakarta

Doengoes, E. Marilyn, Rencana Perawatan    Maternal/Bayi, Edisi 2, 2001, EGC,

Jakarta.

FKUI, Buku Pedoman Praktis     Pelayanan     Kesehatan     Maternal dan Neonatal,

Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.

FKUI, Ilmu Kebidanan, Edisi 3, 2000, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.

FKUI, Obstetri Fisiologi, 2001, E. Leman: Bandung.

Persis Mary Hamilton,  Dasar-dasar     Keperawatan     Maternitas,    2005,   EGC,

Jakarta.                           

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen
Diploma III Kebidanan, Asuhan Antenatal, Buku 2, Jakarta
Asi Eksklusif
Asi eksklusif susu yang Sempurna

ASI Eksklusif (menyusui dengan ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan) merupakan nutrisi bagi
bayi berupa air susu ibu tanpa memberikan makanan tambahan, cairan, ataupun makanan
lainnya, hingga berumur 6 bulan. Manfaat ASI Eksklusif adalah memberikan perlindungan yang
diperlukan oleh bayi.Sebaiknya kita ibunya yang mengusahakan produksi ASI bisa meningkat
dan mencukupi si bayi.

ASI eksklusif Syaratnya adalah :

1. Hanya memberikan ASI saja sampai enam bulan


2. Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir
3. Tidak memberikan cairan atau makanan lain selain ASI, kepada bayi yang baru lahir
4. Menyusui sesuai kebutuhan bayi
5. Berikan kolustrum (ASI yang keluar pada hari pertama yang mempunyai nilai gizi tinggi)
6. Cairan lain yang boleh diberikan hanya vitamin, mineral obat dalam bentuk drop atau sirup

Hal pertama yang seorang ibu perlu ketahui adalah kandungan dari susu manusia dan susu sapi
itu berbeda. Pada susu sapi kadar proteinnya lebih tinggi yaitu 3,4 persen, sedangkan susu
manusia hanya 0,9 persen. Kadar laktosa di dalam susu manusia lebih besar yaitu 7 persen
sedangkan di dalam susu sapi sebesar 4,8 persen.Karena itu ASI untuk otak dan susu formula
untuk otot.

Laktosa sangat penting dalam proses pembentukan myelin otak. Myelin ini berfungsi untuk
mengantarkan rangsangan yang diterima oleh bayi. Saat menyusu rangsangan yang diterima oleh
si kecil seperti mencium bau ibunya serta mendengar dan merasakan napas sang ibu.

Sedangkan pada susu sapi kandungan yang paling tinggi adalah protein yang berfungsi
membantu pembentukan otot karena sapi memang membutuhkan otot yang kuat seperti untuk
bergerak atau membajak sawah.

Laktosa yang tinggi pada bayi yang baru lahir kadang bisa menyebabkan diare. Tapi kondisi ini
merupakan suatu hal yang normal atau fisiologis sehingga ibu tidak perlu menghentikan
pemberian ASI.

Selain itu AA dan DHA yang terkandung di dalam ASI juga dilengkapi dengan enzim lipase
sehingga bisa dicerna oleh tubuh bayi. Sedangkan pada susu formula memang ada AA dan DHA
tapi tidak ada enzimnya. Hal ini karena enzim lipase baru dibentuk saat bayi berusia 6-9 bulan.

Manfaat lain dari ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan kolostrum
yang keluar di awal-awal bayi menyusu. Kolostrum yang keluar saat bayi menyusu mengandung
1-3 juta leukosit (sel darah putih) dalam 1 ml ASI.
Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi2 yang dilahirkan dengan cara
caesar. Bayi “caesar” mengalami intensitas kesakitan yang sangat tinggi dibandingkan dengan
bayi lahir normal yang sudah mengalami exercise dalam proses kelahiran sebelum khirnya
muncul ke dunia dan beradaptasi dengan dunia luar. Dengan memberikan Asi eksklusif, maka
dapat membantu mencegah infeksi dan mengurangi rasa sakit yang diderita bayi.

Penelitian terbaru menunjukkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan tumbuh menjadi
anak yang lebih pintar dalam membaca, menulis dan matematika.

Dilansir Daily Mail, penelitian tersebut dibuat oleh Oxford University dan
Institute for Social and Economic Research. Ada lebih dari 10 ribu anak yang menjadi responden
penelitian itu.

Dalam penelitian itu, peneliti melihat skor tes murid-murid yang dulu
mendapatkan Asi eksklusif sampai usia mereka 4 minggu dan dibandingkan dengan murid-murid
yang diberi susu formula sejak baru lahir.

Menurut hasil penelitian tersebut, bayi yang mendapatkan Asi eksklusif akan tumbuh menjadi
anak yang lebih pintar. IQ bayi ASI lebih tinggi 3-5 poin ketimbang yang tidak disusui.

Begitu hebatnya Asi eksklusif, efeknya langsung terlihat pada bayi yang baru empat minggu
disusui ibu. Berdasarkan penelitian tersebut efek bayi Asi eksklusif terlihat saat anak duduk di
sekolah dasar. Anak yang waktu bayi mendapat ASI eksklusif, lebih pintar membaca, menulis
dan matematika di usia 5, 7, 11 dan 14 tahun.

Salah satu peneliti, Maria Iacovou menjelaskan, asam lemak rantai panjang (long-chain fatty
acids) yang terkandung di dalam ASI membuat otak bayi berkembang. Tak hanya itu, menyusui
juga membuat ikatan antara ibu dan anak lebih kuat.

Tak hanya untuk bayi, menyusui juga berguna untuk para ibu. Dengan menyusui, ibu bisa lebih
terlindungi dari ancaman kanker ovarium dan payudara. Mengapa? Karena dengan menyusui
memiliki efek pada keseimbangan hormon wanita.

Selain efek kesehatan, menyusui membantu ibu menurunkan berat badan usai melahirkan. Saat
menyusui, 500 kalori terbakar setiap harinya.

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-asi-eksklusif.html

KONSEP ASI EKSKLUSIF

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP ASI EKSKLUSIF


 Akhir-akhir ini, kebanyakan wanita di Indonesia, khususnya para ibu muda, gencar
menggalakkan ASI Eksklusif. Tentunya, hal ini merupakan kecenderungan yang sangat
positif, karena kebutuhan makanan bayi pada 6 bulan pertama setelah kelahiran memang
diperoleh dari ASI. Sayangnya, fakta menunjukkan bahwa pemberian ASI Eksklusif
masih belum maksimal. Bahkan, sebagian ayah belum mengetahui pengertian ASI
Eksklusif, padahal ia adalah figur utama yang memberi dukungan kepada ibu dalam
memberikan ASI eksklusif bagi bayinya (Dwi Sunar Prasetyono:2009).

Pengertian ASI Eksklusif

 Adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk,
madu, air, gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan
(Sulityawati:2009)
 Sedangkan menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) sesungguhnya yang dimaksud dengan
pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan
cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan
makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali
vitamin, mineral, dan obat.

Pengelompokkan ASI

ASI stadium I

 ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi
oleh kelenjar payudara dari hari ke 1 sampai hari ke 4. Kolostrum berwarna kuning
keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum
merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga
mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.

ASI stadium II

 ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke 4 sampai hari ke
10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi dan
jumlah volume ASI semakin meningkat.

ASI stadium III

 ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke 10 sampai seterusnya.
ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan
bayi sampai berumur 6 bulan (Purwanti: 2004).
Manfaat ASI Eksklusif

 Menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) menyusui bayi mendatangkan keuntungan bagi


bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan negara.

Manfaat ASI Bagi Bayi

 Ketika bayi berusia 6-12 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Setelah berumur 1 tahun, meskipun ASI
hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, pemberian ASI tetap dianjurkan.
 Para dokter menyepakati bahwa pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung
dan usus, sembelit, serta alergi.
 Bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit ketimbang bayi yang tidak
memperoleh ASI.
 ASI selalu siap sedia ketika bayi menginginkannya.
 Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan kepadanya.
 Bayi yang lahir prematur lebih cepat tumbuh jika diberi ASI.
 IQ pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi 7-9 poin ketimbang bayi yang tidak
diberi ASI.

Manfaat ASI Bagi Ibu

 Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke
masa prakehamilan, serta mengurangi risiko perdarahan.
 Lemak disekitar panggul dan pada yang ditimbun pada masa kehamilan berpindah ke
dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.
 Risiko terkena kanker rahim dan kanker payudara lebih rendah.
 Menyusui bayi lebih menghemat waktu.
 ASI lebih praktis.
 ASI lebih murah.
 ASI selalu bebas kuman.
 ASI dalam payudara tidak pernah basi.

Manfaat ASI Bagi Keluarga

 Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula dan peralatannya.
 Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedkit biaya guna perawatan
kesehatan dan menghemat waktu keluarga.
 Penjarangan kehamilan lantaran efek kontrasepsi MAL dari ASI eksklusif.
 Menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu siap tersedia.
 Keluarga tidak perlu repot membawa botol susu, dan lain sebagainya ketika bepergian.
Manfaat ASI Bagi Negara

 Menghemat devisa negara lantaran tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan
lainnya.
 Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
 Penghematan pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit.
 Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka kematian.
 Melindungi lingkungan lantaran tidak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar
untuk merebus air, dan peralatannya.
 ASI merupakan sumber daya yang terus menerus diproduksi.

Kiat Memperbanyak Pasokan ASI

 Menurut (Jane Moody,dkk:2006) kekhawatiran besar yang muncul di minggu-minggu


dan bulan-bulan awal menyusui adalah:”Apakah bayi saya mendapatkan cukup susu?”
atau “Apakah ia mengalami kenaikan berat yang cukup?”.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, kiatnya antara lain:

1. Makan sebanyak yang anda butuhkan untuk memuaskan rasa lapar. Sering makan selama
24 jam dan makan makanan kecil ketika bayi menyusu.
2. Minum untuk memuaskan dahaga, tetapi jangan memaksakan diri untuk minum lebih
banyak dari yang anda inginkan, karena ini justru bisa mengurangi pasokan air susu.
3. Memeriksa posisi bayi di payudara anda. Jika terasa nyeri, carilah bantuan.
4. Hubungi konselor menyusui dan mintalah bantuannya.
5. Meluangkan waktu untuk memusatkan perhatian dan memberi respons terhadap
kebutuhan mengisap dari bayi: menyusui berdasarkan permintaan bayi.
6. Berikan pula sesi menyusu yang tidak diminta oleh bayi. Mungkin ada baiknya
membangunkan bayi untuk menyusu di malam hari jika ia sudah tidur terlalu lama.
7. Kurangi sumber isapan lainnya: termasuk dot atau botol berisi sari buah atau air.
8. Untuk sementara waktu jangan mengadakan pesta-pesta besar dirumah anda.
9. Pilah-pilah tugas rumah tangga dan terimalah semua bantuan yang ditawarkan.
10. Jangan gunakan perisai puting atau memberikan susu formula, karena ini akan
mengganggu pasokan air susu anda.
11. Matikan telepon selama beberapa jam dan istirahat.
12. Jika ini bukan anak pertama anda, mintalah bantuan dari teman atau anggota keluarga.
13. Memompa keluar air susu untuk meningkatkan rangsangan pada payudara.

Faktor Terkait Pemberian ASI Eksklusif


Menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) ibu perlu mengetahui berbagai aspek yang
mengharuskannya untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi sejak 6 bulan pertama
kelahirannya.
Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:

Aspek pemahaman dan Pola pikir

 Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan pertama


kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para
ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI. Selain
itu, kebiasaan para ibu yang bekerja, terutama yang tinggal di perkotaan, juga turut
mendukung rendahnya tingkat ibu menyusui. Adapun mitos tentang pemberian ASI bagi
bayi, misalnya ibu yang menyusui anaknya dapat menurunkan kondisi fisik dirinya
merupakan suatu mitos yang sulit diterima oleh akal sehat.

Aspek Gizi

 ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama
kelahirannya. ASI pertama yang diberikan kepada bayi, yang sering disebut kolostrum,
banyak mengandung zat kekebalan, terutama Ig A yang berfungsi melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi, seperti diare.

 Kadar protein yang dikandung dalam kolostrum lebih tinggi daripada ASI matang atau
mature. Adapun kandungan lemak dan laktosanya (gula darah) lebih rendah daripada ASI
mature. Kolostrum juga mengandung vitamin, seperti vitamin A, B6, B12, C, D, dan K,
serta mineral, terutama zat besi dan kalsium sebagai zat pembentukan tulang. Sama
halnya dengan ASI mature, kolostrum juga mengandung enzim-enzim pencernaan yang
belum mampu diproduksi oleh tubuh bayi, seperti protease (untuk menguraikan protein),
lipase (untuk menguraikan lemak), dan amilase (untuk menguraikan karbohidrat). Itulah
yang membuat kolostrum mudah sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang belum
sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa menyusui pada sejam pertama setelah kelahiran
bayi, yang dilanjutkan dengan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan, akan
menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.

Aspek Pendidikan

 Memberikan ASI eksklusif kepada bayi pada awal kehidupannya (ketika otak masih
bersifat plastis) merupakan hal yang sangat penting. Komposisi ASI yang sarat nutrisi
lengkap, termasuk DHA dan AA, harus diketahui oleh semua ibu hamil dan menyusui,
sehingga bayi mendapatkan nutrisi terbaik sejak awal kehidupannya.

 Terkait hal itu, perlu diketahui bahwa 80% kecerdasan anak ditentukan saat anak
berumur 0-6 bulan dengan pemberian ASI guna membangun sel-sel saraf.

Aspek Imunologik
 Para ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat anti-infeksi yang bersih dan bebas
kontaminasi. Kadar IgA dalam kolostrum cukup tinggi, zat ini berfungsi melumpuhkan
bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
 Laktoferin bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri), yang berpengaruh
terhadap faktor pertumbuhan Laktobasilus bifidus yang cepat tumbuh dan berkembang
biak dalam saluran pencernaan bayi yang mendapatkan ASI. Lysosim yang diproduksi
makrofag berfungsi melindungi bayi dari bakteri E.coli dan salmonella, serta virus

Aspek Psikologis

 Saat menyusui, terjalinlah ikatan psikologis antara ibu dan bayi, yang tidak diperoleh dari
pemberian susu formula. Proses ini disebut perlekatan (bonding). Secara psikologis,
menyusui mengandung tiga hal penting.
 Pertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui
dengan produksi ASI yang mencukupi kebutuhan bayi.
 Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Kasih sayang ibu dapat memberikan rasa aman dan
tenang, sehingga bayi bisa lebih agresif menyusui.
 Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit mampu memberikan rasa
aman dan puas.

Aspek Kecerdasan

 Para ahli gizi sependapat bahwa ASI mengandung DHA dan AA yang dibutuhkan bagi
perkembangan otak. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama setelah kelahiran
bayi mempunyai dua dampak positif.
 Pertama, dengan asupan gizi yang optimal, ASI dapat membantu perkembangan sistem
saraf otak yang berperan meningkatkan kecerdasan bayi.
 Kedua, berdasarkan hasil penelitian di Denmark, bahwa bayi yang diberi ASI hingga
lebih dari 9 bulan akan tumbuh cerdas.
 Inilah yang diungkapkan oleh seorang konsultan neonatology RSCM di Jakarta, Prof.
Rulina Suradi, Sp.A(K) IBCLC.

Aspek Neurologis

 Dengan meminum ASI, koordinasi saraf pada bayi yang terkait aktivitas menelan,
mengisap, dan bernafas semakin sempurna.

Aspek Biaya

 Ditinjau dari sudut biaya, maka dapat disimpulkan bahwa menyusui secara eksklusif
dapat mengurangi biaya tambahan, yang diperlukan untuk membeli susu formula beserta
peralatannya.
Aspek Penundaan Kehamilan

 Menyusui secara eksklusif dapat menunda datang bulan dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang dikenal sebagai metode amnore laktasi
(MAL).

Faktor Lain Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif

Pengaruh sosial budaya yang negatif

 Kebiasaan membuang kolostrum (cairan yang keluar pertama dari susu ibu setelah
melahirkan) karena kolostrum dianggap kotor disebabkan karena warnanya kekuning-
kuningan, padahal kolostrum memberikan zat kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai
penyakit.
 Memberikan ASI diselingi atau ditambah minuman atau makanan lain pada waktu bayi
baru lahir beberapa hari. Cara ini tidak tepat karena pemberian makanan atau minuman
selain ASI akan menyebabkan bayi kenyang sehingga mengurangi keluarnya ASI. Selain
itu, bayi menjadi malas menyusui karena sudah mendapat minuman atau makanan
tersebut terlebih dahulu.
 Berbagai tahayul untuk berpantangan makanan yang seharusnya tidakk dimakan oleh ibu
yang sedang menyusui seperti ikan dengan anggapan ASI akan berbau amis sehingga
bayi tidak menyukainya. Anggapan tersebut tidak tepat karena ikan mengandung banyak
ptotein dan akan mempengaruhi rasa pada ASI.

Peran petugas

 Peran tenaga kesehatan sangat berpengaruh dalam proses pemberian ASI kepada bayi.
Bidan, perawat atau dokter adalah orang yang mebantu pertama ibu bersalin di tempat
pelayanan kesehatan ataupun di rumah sakit. Petugas kesehatan di kamar bersalin harus
memahami tatalaksana laktasi yang baik dan benar, petugas kesehatan harus mempunyai
sikap yang positif terhadap penyusuan dini. Petugas kesehatan diharapkan meluangkan
waktu untuk memotivasi dan membantu ibu habis bersalin untuk memberikan ASI
eksklusif.

Keluarga

 Seorang ibu yang tidak pernah mendapat nasehat atau penyuluhan tentang ASI dari
keluarga dapat mempengaruhi sikapnya pada saat ibu tersebut harus menyusui sendiri
bayinya. Hubungan yang harmonis akan mempengaruhi lancarnya proses laktasi.
Timbulnya stress pada saat kritis dapat menghentikan produksi ASI.
Masyarakat

 Banyak masyarakat yang mangartikan salah bahwa menyusui dapat merusak payudara
sehingga dapat mengganggu kecantikan ibu dan sebagian beranggapan bahwa menyusui
merupakan perilaku yang kuno. Bila ibu ingin disebut modern ibu yang menggunakan
susu formula (DEPKES RI, 2005).

Informasi

 Kurangnya informasi kepada ibu yang menyusui juga mempengaruhi dalam pemberian
ASI eksklusif kepada bayi. Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama
baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila
merasa bahwa ASI kurang. Petugas kesehatanpun masih banyak yang tidak memberikan
informasi pada saat pemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayi (DEPKES RI,
2005).

Kelainan ibu

Kelainan ibu yang sering dijumpai pada saat menyusui adalah:

Puting susu lecet atau puting luka

 Kelainan ini merupakan salah satu kendala dalam proses menyusui. Penyebab yang
paling utama dari puting lecet ini adalah perlekatan yang kurang baik. Bila bayi tidak
melekat dengan baik, bayi akan menarik puting, menggigit dan menggesek kulit
payudara. Sehingga menimbulkan rasa sangat nyeri dan bila bayi terus menyusui akan
merusak kulit puting dan menimbulkan luka maupun retak pada puting. Puting susu yang
lecet dan luka dapat berakibat ibu menghentikan pemberian ASI sebelum waktunya.

Payudara penuh dan bengkak

 Payudara terasa penuh biasanya terjadi pada beberapa hari setelah persalinan, yaitu saat
ASI sudah mulai diproduksi, dan payudara terasa nyeri berat, keras, tapi ASI masih dapat
mengalir keluar, ibu tidak merasa demam. Bila ibu merasakan payudara penuh tugas
tenaga kesehatan sebaiknya meyakinkan ibu bahwa payudara penuh mmerupakan suatu
hal yang normal dan usahakan ibu menyusui sesering mungkin sehingga payudara terasa
lebih nyaman, rasa berat akan berkurang dan payudara menjadi lebih baik.

 Payudara bengkak bila payudara tampak merah, mengkilat, dan sangat nyeri, hal ini
terjadi karena bendungan pada pembuluh darah dan limfe, sekresi ASI sudah mulai
banyak, dan ASI tidak dikeluarkan sempurna. Payudara bengkak dapat dicegah dengan
menyusukan bayi segera setelah lahir, menyusui bayi tanpa jadwal, dan jangan memberi
minuman lain pada bayi.
Mastitis dan abses

 Mastitis merupakan reaksi peradangan payudara yang disertai infeksi atau tidak. Abses
payudara merupakan suatu komplikasi dari mastitis berupa kumpulan nanah yang
terlokalisir diantara jaringan payudara. Mastitis memperlihatkan gejala klinis payudara
nampak merah, bengkak keras, terasa panas dan nyeri sekali. Mastitis bisa terjadi
mengenai kedua payudara atau satu payudara. Penyebab mastitis antara lain karena
puting susu lecet atau saluran ASI tersumbat yang tidak ditatalaksana dengan baik.
Mastitis dapat di tatalaksana dengan mengistirahatkan ibu, ASI tetap harus dikeluarkan,
berikan antibiotik, kompres, dan minum obat pengurang rasa sakit.

 Abses memperlihatkan gejala klinis berupa tonjolan, kemerahan, panas, bengkak, dan
terasa sangat nyeri. Pada benjolan terasa sangat nyeri dan teraba fluktuasi, suhu tubuh
meningkat. Bila dijumpai keadaan ini, ibu harus istirahat, ASI tetap dikeluarkan, berikan
antibiotik, insisi abses dan kompres atau minum obat pengurang rasa sakit.

Produksi ASI kurang

 Ibu merasa ASInya kurang padahal sebenarnya cukup. Payudara makin sering dihisap
menyebabkan ASI akan makin sering dikeluarkan dan produksi ASI makin bertambah.

Ada dua hal yang diyakini sebagai tanda ASI kurang, yaitu:

1. Pada bulan pertama berat badan bayi meningkat kurang dari 300 gram (dalam 1 minggu
pertama kelahiran bayi berat badan bayi masih boleh turun sampai 10% dan dalam kurun
waktu 2 minggu sudah kembali ke berat badan semula). Sedangkan pada bulan kedua
sampai bulan keenam kurang dari 500 gram perbulan, atau bayi belum mencapai berat
lahirnya pada usia 2 minggu.
2. Bayi mengeluarkan urine (air seni) yang pekat, baunya tajam atau menyengat, dengan
kekerapan kurang dari 6 kali per hari.

Hamil atau kesundulan


Menyusui eksklusif adalah salah satu cara kontrasepsi, sehingga biasanya ibu jarang hamil lagi
selama menyusui maka dianjurkan:

 Bila bayi belum berusia 6 bulan, terus menyusui karena ASI masih merupakan makanan
tunggal.
 Bila bayi berusia 6-12 bulan, terus menyusui karena ASI masih merupakan makanan
utama.
 Bila bayi sudah berusia lebih dari 12 bulan, boleh disapih. Bila menyusui tetap
diteruskan, maka perlu diperhatikan untuk ibu yang menyusui bahwa volume ASI dapat
berkurang karena pengaruh hormon ibu hamil, puting susu akan lecet, atau ibu akan
mengalami keletihan, rasa ASI berubah kearah kolostrum, dan terjadi kontraksi rahim
karena hormon ibu hamil

Relaksasi

 Relaksasi merupakan suatu keadaan ibu yang telah berhenti menyusui ingin mulai
menyusui kembali. Biasanya setelah tidak menyusui beberapa lama, produksi ASI akan
berkurang, dan bayi akan malas menyusui dari ibunya apalagi bila bayi sudah diberikan
minuman melalui botol.

Kondisi bayi

 Bayi yang menderita sakit, sering menangis, bingung puting susu, BBLR, dan kelainan
kongenital ini bisa mengganggu proses menyusui. Kelainan tersebut perlu ditatalaksana
dengan benar agar keadaan tersebut tidak menjadi penghambat dalam proses menyusui
(IDAI, 2008)

Perundangan ASI Eksklusif

 WHO, UNICEF, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No.
450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah menetapkan rekomendasi
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Dalam rekomendasi tersebut, dijelaskan bahwa
untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal, bayi harus
diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Selanjutnya, demi tercukupinya nutrisi bayi,
maka ibu mulai memberikan makanan pendamping ASI dan ASI hingga bayi berusia 2
tahun atau lebih (Dwi Sunar Prasetyono:2009).

DAFTAR PUSTAKA

1. Arikunto S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
2. Depkes RI. 2005. Manajemen Laktasi. Jakarta
3. Moody, Jane, dkk. 2006. Menyusui Cara Mudah, Praktis, & Nyaman. Jakarta: Arcan
4. Nadhiroh, Siti R. 2008. Menanti Perda ASI Eksklusif. Surabaya: FKM-UNAIR
5. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
6. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
7. Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
8. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
9. Prasetyono, DS. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jogjakarta: DIVA Press
10. Poerwodarminto. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Alfabeta
11. Purwanti, Sri. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC
12. Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda
13. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Kesehatan. Bandung: Alfabeta
14. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta
15. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Perawatan. Jakarta: EGC
16. Sulistyawati, Ari. 2009. Buku ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta:
Penerbit Andi
17. Suradi R, dkk. 2003. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan
Perinatalogi Indonesia
18. Zulfajri, EM. 2001. Kamus Bahasa Indonesia Difa Publizer. Jakarta
19. Wikipedia bahasa Indonesia. http://id.wikipedia.org. diakses tanggal 13-04-2010, written
by Henny Zainal, dr . http://www.petitiononline.com. created by Asosiasi Ibu Menyusui
Indonesia (AIMI). diakses tanggal 03-05-2010
20. . 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
21. . 2008. Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandangan Ilmiah. Jakarta: IDAI

KONSEP DASAR ASI (AIR SUSU IBU)

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP DASAR ASI(AIR SUSU IBU)

Pengertian
 ASI adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah, dan
mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan bayi (Prasetyo, 2008)

Pembagian ASI menurut stadium laktasi yaitu :


Kolostrum

 Merupakan cairan kental dengan warna kekuning-kuningan yang petama kali disekresi
oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ke 3 – 4
 Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekanium dari usus bayi bagi
makanan yang akan datang
 Lebih banyak mengandung anti body disbanding dengan ASI matur, yang dapat
memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan
 Mengandung protein, vitamin, mineral yang tinggi dan mengandung karbohidrat serat
lemak dalam kadar yang rendah bila disbandingkan dengan ASI matur sehingga sesuai
dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran
 Bila dipanaskan akan menggumpal

ASI transisi/peralihan

 Mempunyai ASI perlaihan dari kolostrum sampai menjadi ASI matur


 Disekresi dari hari ke-4 sampai ke-10, tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa
ASI matur bayu terjadi pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5
 Kadar protein makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi
 Volume juga akan makin meningkat

ASI matur

 Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 kompesisi relative konstan (ada pula yang
menyatakan bahwa komposisi ASI relative konstan baru mulai minggu ke 3 – 5
 Merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6
bulan
 Merupakan cairan yang berwarna putih kekuning-kuningan yang diakibatkan warna dari
garam ca-caseinat, riboflavesi dan karaten yang terdapat didalamnya
 Tidak menggumpal jika dipanaskan
 Terdapat antomikrobial factor

Manfaat ASI
Manfaat ASI untuk bayi

 Komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi


 Lemak
 Merupakan sumber kalori pertma dalam ASI ( + 50 ) walaupun kadar lemak dalam ASI
tinggi ( 3,5 – 4,5%) tetapi mudah disertap oleh bayi karena triglisenda dalma ASI lebih
dulu pecah menjadi lemak dan gliresol oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI,
kolesterol ASI lebih tinggi dari pada ASI yang diperkirakan berfungsi dalam
pembentukan enzim untuk metabolisme kolesterol, yang akan mengendalikan kadar
kolesterol dikelak kemudian hari (mencegah anteriosklarosis pada usia muda) selain itu
juga mengandung asam lemak esensial yang asam linoleat (omega 6) dan asam linoleat
(omega 3) yang merupakan procerfer (pembentuk) decasahexanoic acid (DHA) dan
archidonic acid (AA) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak optimal

Karbohidrat

 Karbohidrat utama dalam ASI adalah lactose, aktose mudah diurai menjadi glukosa dan
galaktosa dengan bantuan enzim lactose yang sudah ada dalam mukosa sel, pencernaan
sejak lahir, lactose mempunyai manfaat lain yaitu mempertinggi absorbsi kalsium dan
merangsang pertumbuhan laktobasilun bifidus

Protein

 ASI mengandung protein lebih rendah dari air susu sapi (ASS) tetapi protein ASI ini
mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi 9lebih mudah dicerna)

Vitamin

 ASI mengandung vitamin A, B, C, D (terutama terdapat di colostrom) dan vitamin K


yang berfungsi sebagai kataliafus pada proses pembekuan darah

Garam dan Mineral

 Kadar garam dan mineral ASi lebih rendah disbanding susu sapi, tetapi cukup untuk bayi
sampai umur 6 bulan, kadar Fe dan Ce paling stabil tidak dipengaruhi oleh diit ibu

Mengandung zat protektif

Lactobacillus Bifidus

 Lactobacillus bifidus berfungsi mengubah lakrosa menjadi asam laktat dan asam asetat,
kedua asam ini menjadi saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat
pertumbuhan mikro organisme, ASI mengandung zat faktor pertumbuhan lactobacillus
bifidus susu sapi tidak mengandung faktor ini
Lactoferin

 Lactoferin adalah protein yang berkaitan dengan zat besi, dengan mengikat zat besi, maka
laktoferin bermanfaat menghambat pertumbuhan kuman tertentu, yaitu staphylococcus,
E. coli dan entaomega hystolytica yang juga memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya,
selin menghambat pertumbuhan bakteri tersebut, lactoferin dapat pada pula menghambat
pertumbuhan jamur landida

Lisozim

 Lisozim adalah enzim yang dapat memecah dinding bakteri (bakterisidal) dan anti
inflamasi, bekerja bersama peroksida dan askorbat untuk menyerang bakteri E. coli dan
sebagian keluarga salmonella, keaktifan lisozim ASI beberapa ribu kali lebih tinggi
disbanding susu sapi, keunikan lisozim lainnya adalah bila faktor protektif lain menurun
kadarnya sesuai tahap lanjut ASI, maka lisosim justru meningkat pada 6 bulan pertama
setelah kelahiran. Hal ini merupakan keuntungan karena setelah 6 bulan bayi mulai
mendapatkan makanan padat dan lisozim merupakan faktor protektif terhadap
kemungkinan serangan bakteri pathogen dan penyakit diare pada periode ini

Komplek C3 dan C4

 Kedua kompenen ini, walaupun kadar dalam ASI rendah, mempunyai daya opsonik,
anafilak toksik, dan kemotaktik, yang bekerja bila diaktifkan oleh Ig A dan Ig E yang
juga terdapat dalam ASI

Faktor Antistreptokokus

 Dalam ASI terdapat faktor antistreptokokus yang melindungi bayi terhadap infeksi
kuman streptokokus

Anti Body

 Secara elektrogoretik, kramatografik dan radio immunoassay terbutik bahwa ASI


terutama kolostrum mengandung immunoglobulin, yaitu Ig A sekretotik ( SIg A) Ig E, Ig
M dan Ig G, dari semula imunoglobulen, adalah SIg A. antibody dalam ASI dapat
bertahan dalam saluran pencernaan bayi karena tahan terhadap asam dan enzim
proteolitik saluran pencernaan dan membuat lapisan dalam mukosanya sehinga mencegah
bakteri pathogen dan enterovirus masuk kedalam mukosa usus.

Imunitas Seluler
 ASI mengandung sel-sel sebagian besar (90%) sel tersebut berupa makrofag yang
berfungsi membunuh dan memfogositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4
lisozim dan laktoferin.
 Konsentrasi faktor anti infeksi tinggi dalam kolostrum, kadar SIgA, laktoferin, lisozim,
dan sel seperti makrofag, neutrofil, dan limfosit lebih tinggi pada ASI premature
dibanding ASI matur, perbedaan status gizi pada ibu tidak mempunyai konsentrasi faktor
anti infeksi dalam ASI

Tidak menimbulkan Alergi

 Pada bayi baru lahir system Ig E belum sempurna, pemberian susu formula akan
merangsang aktifitas system ini dan dapat menimbulkan alergi ASI tidak menimbulkan
efek ini. Pemberian protein Asing yang ditunda sampai usia 6 bulan akan mengurangi
kemungkinan alergi lain.

Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan

 Waktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, kontak kulit yang dini ini akan
sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Walaupun seorang ibu dapat
memberikan kasih sayang dengan memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri
akan memberi efek psikologis yang besar.

Mempunyai pertumbuhan yang baik

 Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir,
pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas,
ibu-ibu yang diberi penyuluhan tentang ASI dan Laktasi, turunnya berat badan bayi (pada
minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan.

Mengurangi kejadian kariesdentis dan maloklusi

 Insiden kariesdentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibanding
yang mendapat ASI, karena kebiasaan yang menyusui dengan botol dan dot terutama
pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama tumbuh.Kontak dengan sisa susu
formula. Sisa tersebut akan berubah menjadi asam yang merusak gigi. Selain itu kadar
selenium yang tinggi dalam ASI akan mencegah karies dentis. Telah dibuktikan bahwa
salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong akibat
menyusu dengan botol dan dot.

Mengurangi resiko terjadinya penyakit kronik


 Seperti kencing manis yang bergantung pada insulin dan keganasan.
 Selain bayi yang diberi Asi lebih jarang menderita diabetes mellitus (insulin-dependen
diabeters mellitus-ADDM) atau kencing manis pada usia muda dan penelitian diketahui
ASI juga dapat mencegah timbulnya kanker darah pada masa kanak-kanak seperti
lomforma dan leokimia.

MANFAAT ASI UNTUK IBU

Mencegah perdarahan pasca persalinan

 Perangsang pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan kekelenjar
hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone oksitosin.oksitosin membantu
mengkontraksikan kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan

Mempercepat pengecilan kandungan

 Sewaktu menyusui terasa perut ibu mulas yang menandakan kandungan berkontraksi dan
dengan demikian pengecilan kandungan terjadi lebih cepat.

Mengurangi anemia

 Menyusui ekslusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid. Penundaan
haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian
anemia kekurangan besi.

Dapat digunakan sebagai metode KB sementara

 Menyusui secara ekslusif dapat menjalankan kehamilan. Ditemukan rerata jarak kelahiran
ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan.hormon
yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormone untuk ovulasi,sehingga dapat
menunda kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil selain menjadi beban bagi ibu,
juga merupakan resiko tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan penyakit seperti
anemia,serta resiko kesakitan dan kematian akibat persalinan
 ASI dapat digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat :
 Bayi berusia belum 6 bulan
 Ibu belum haid kembali
 Asi diberikan secara ekslusif

Mengurangi resiko kanker indung telur dan kanker payudara


 Hamil, melahirkan dan menyusui itu adalah satu kesatuan.selama hamil tbuh ibu sudah
mempersiapkan diri untuk menyusui. Bila ibu tidak menyusui akan terjadi gangguan yang
meningkatkan resiko terjadinya kanker indung telur dan kanker payudara. Kejadian
kanker payudara dan kanker indung telur pada ibu yang menyusui lebih rendah dibanding
yang tidak menyusui.

Memberikan rasa dibutuhkan

 Manusia itu adalah makhluk social. Dengan menyusui ibu akan merasa bangga dan
diperlukan,rasa yang dibutuhkan oleh manusia

Mempercepat kembalinya keberat semula

 Selama hamil ibu menimbun lemak dibawah kulit.lemak ini akan terpakai untuk
membentuk asi sehingga bila ibu tadak menyusui lemak tersebut akan tetap tertimbun
dalam tubuh

MANFAAT ASI DALAM KELUARGA

Mudah pemberianya

 Menyusui sangat praktis karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja. Keluarga
tidak perlu repot menyiapkan air masak,botol,dan dot yang selalu harus dibersihkan.tidak
perlu meminta pertolongan orang lain.

Menghemat biaya

 ASI tidak perlu dibeli,sehingga dana yang digunakan untuk membeli susu formula dapat
digunakan untuk keperluan lain.selain itu,penghematan juga disebabkan bayi yang
mendapat asi lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat.

Mencepat keluarga kecil bahagia dan sejahtera

 Kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih jarang,sehingga suasana


kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dan keluarga

MANFAAT ASI UNTUK NEGARA


Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak

 Adanya faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi
baik serta kesakitan dan kematian anak menurun.beberapa penelitian epidemiologis
menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi,misalnya diare
otitismedia dan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah.

Mengurangi subsida kesehatan

 Subsidi untuk rumah sakit berkurang karena rawat gabung akan memperpendek lama
rawat ibu dan bayi,mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial,serta
mengurangi biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI
lebih jarang dirawat dirumah sakit dibandingkan anak yang mendapat susu formula.

Menghemat devisa untuk membeli susu formula

 ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional.jika semua ibu menyusui ekslusif selama
6 bulan, berapa banyak devisa yang dapat dihemat oleh Negara yang sebelumnya dipakai
untuk membeli susu formula ?

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

 Anak yang mendapat asi dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal,sehingga
kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

Mengurangi polusi

 Untuk pembuatan dan distribysi susu formula diperlukan bahan bakar minyak selain itu
kaleng serta karton kemasan susu juga menyebabkan pencemaran lingkungan

KERUGIAN AIR SUSU BUATAN

Air susu buatan atau formula mempunyai beberapa kerugian yaitu :


Pengenceran yang salah

 Mengencerkan susu formula tidaklah mudah.tidak semua ibu dapat mengencerkan susu
formula seperti aturan yang seharusnya. Pengenceran yang salah dapat diartikan dua
hal,yaitu melarutkan susu formula lebih encer dari seharusnya,atau lebih pekat dari
seharusnya. Keduanya akan menimbulkan masalah pada bayi dan anak. Penyebabanya
adalah aturan yang tertera pada label kaleng susu formula sulit dimengerti oleh ibu.
Pelarutan susu yang lebih pekat dapat mengakibatkan kelebihan kadar natrium dalam
darah,kegemukan,tekanan darah tinggi,dan peradangan usus beruapa diare berdarah.

Kontraminasi mikroorganisme

 Pembuatan susu formula dirumah tidak menjamin bebas dari kontaminasi


mikroorganisme pathogen.penelitian menunjukkan bahwa banyak susu formula
terkontaminasi oleh mikroorganisme pathogen.

Menyebabkan alergi

 Kejadian alergi susu sapi tidak jarang,revalensinya dilaporkan antara 0,5-1%,tetapi tidak
banyak petugas kesehatan yang menyadarinya.walaupun alergi susu sapi dapat
menghilang secara spontan pada usia 1-2 tahun,tetapi gejalanya terkadang berat bahkan
dapat mengakibatkan renjatan,sehingga perlu mendapatkan perhatian. Gejala alergi susu
sapi tidak hanya berupa gejala saluran cerna seperti muntah,kolik,diare,perdarahan lewat
anus,kehilangan protein ( yang berakibat rendahnya kadar protein dalam darah ), dan
gangguan pergerakan usus ( dengan gejala muntah,sulit buang air besar,dan
kembung ),tetapi juga gejala yang menyangkut system lain yaitu pilek,urtikaria
(kaligata), dan renjatan

Susu sapi dapat menimbulkan diare kronik

 Ada dugaan bahwa dire akut dapat berlanjut menjadi kronik pada anak yang minum susu
sapi. Kerusakan mukosa usus yang terjadi pada diare akut menyebabkan terjadinya diare
kronik melalui mekanisme penigkatan penyerapan antigen melalui mukosa yang rusak.

Penggunaan susu formula dengan indikasi yang salah

 Saat ini banyak susu formula yang beredar dipasaran. Ada diantaranya yang digunakan
untuk penyakit tertentu atau keadaan tertentu.sering terjadi kekeliruan penggunaan jenis
susu formula tertentu karena ketidak tahuan indikasi penggunaan

Tidak mempunyai manfaat seperti ASI


Dari uraian manfaat ASI diatas dapat dikatakan bahwa kekurangan lain susu formula adalah
tidak mempunyai manfaat seperti halnya ASI,yaitu susu formula

 Nutriennya tidak sesempurna asi


 Tidak mengandung zat protektif
 Mudah menimbulkan alergi
 Lebih mudah menimbulkan gigi berlubang
 Lebih mudah menimbulkan maloklusi
 Kurang memiliki efek psikologis yang menguntungkan
 Tidak menguntungkan involusi rahim
 Tidak menjarangkan kehamilan
 Tidak mengurangi kejadian kanker payudara
 Tidak praktis
 Tidak ekonomis
 Bagi Negara menambah beban anggaran yang harus dikeluarkan untuk membeli susu
formula,biaya perawatan ibu,dan anak.

MANAGEMEN LAKTASI

 Laktasi adalah keseluruan proses menyusui,mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi
menghisap dan menelan ASI. Sementara itu,yang dimaksud dengan management laktasi
adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu,ayah,dan keluarga untuk menunjang
keberhasilan menyusui. Management laktasi dibagi :

Masa kehamilan ( antenatal )

 Ibu mencari informasi tentang keunggulan asi,manfaat menyusui bagi ibu dan bati,serta
dampak negative pemberian susu formula.
 Ibu memeriksakan kesehatan tubuh,kehamilan dan kondisi putting payudara.selain itu,ibu
perlu memantau kenaikan berat badan saat hamil
 Ibu melakukan perawatan payudara sejak kehamilan berumur 6 bulan
 Ibu selalu senantiasa mencari informasi tentang gizi dan makanan tambahan sejak
kehamilan trimester kedua
 Ibu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga,termasuk mendapat
dukungan suami yang dapat memberikan rasa nyaman kepada ibu

Masa setelah persalinan ( prenatal )

 Masa persalinan merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan bayi
selanjutnya.dalam hal ini bayi harus mendapat cukup asi,yang dilanjutkan dengan cara
menyusui yang baik dan benar,baik posisi maupun cara meletakkan bayi pada payudara
ibu
 Membantu terjadinya kontak langsung antara ibu dan bayi selama 24 jam agar menyusui
dapat dilakukan tanpa jadwal
 Ibu nifas diberi kapsul vitamin A dosis tinggi ( 200.000 S1) dalam waktu 2 minggu
setelah melahirkan

Masa menyusui ( post – natal )


 Setelah bayi mendapat asi pada minggu pertama kelahiran,ibu harus menyusui bayi
secara ekslusif selama 4 bulan pertama setelah bayi lahir.saat itu, bayi hanya diberi asi
tanpa makanan atau minuman lainnya
 Ibu mesti mencari informasi tentang gizi makanan ketika masa menyusui agar bayi
tumbuh sehat.saat menyusui,ibu memerlukan makanan 1,5 kali lebih banyak daripada
biasanya,dan minum minimal 8 gelas perhari
 Ibu harus cukup istirahat untuk menjaga keshatannya.ia perlu ketenangan pikiran,serta
menghindarkkan diri dari kelelahan yang berlebihan agar produksi asi tidak terhambat

Hal-hal yang terkait persiapan menyusui bayi

 Ibu harus siap memberi asi kepada bayi yang akan dilahirkan,terutanma bagi ibu yang
akan melahirkan untuk pertama kalinya.persiapan harus dilakukan sedini mungkin,karena
asi adalah makanan terbaik bagi bayi.
 Banyaknya asi yang akan dihasilkan seorang ibu tidak tergantung pada besarnya
payudara,serta cara menyusui bayi
 Usia ibu saat mengandung dan menyusui juga turut berpengaruh terhadap produksi
asi.pada umumnya ibu yang berumur 19-23 tahun menghasilkan asi yang lebih banyak
ketimbang ibu yang berusia 30-an
 Bentuk puting payudara berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui .puting akan
menonjol kedepan,dan masuk kedalam mulut bayi lantaran tekanan bibir pada areola ibu.

Cara pengamatan teknik menyusui yang benar

 Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi
lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya/ bayi
nggan menyusu. 

Untuk mengetahui bayi telah menyusu dengan benar:

 Bayi tampak menempel pada perut ibu


 Badan ibu menempel pada perut ibu
 Mulut bayi terbuka lebar
 Dagu bayi menempel pada payudara ibu
 Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bagian bawah lebih banyak yang
masuk
 Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
 Puting susu ibu tidak terasa nyeri
 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
 Kepala agak menengadah
Hal-hal yang perlu diperhatikan setelah bayi selesai menetek meliputi
Melepas isapan bayi

 Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong sebaiknya menyusui pada
satu payudara yang lain.cara melepas isapan bayi : Jari kelingking ibu dimasukkan
ksnulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan kebawah.

 Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting dan
areola sekitarnya, dibiarkan sampai kering supaya puting susu tidak lecet

Menyendawakan bayi

 Tujuannya udara dari lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh). Setelah menyusui.
Cara menyendawakan bayi : Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu
kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau

DAFTAR PUSTAKA

1. Dwi Sinar Prasetyo,2008, Buku Pintar ASI Eksklusif


2. Sriana, 2009. (http//:www.who.or.id)
3. Sarwono Prawihardjo, 2005. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
4. Rulina Suradi, 2008, Manfaat ASI Dan Menyusui

Anda mungkin juga menyukai