DOSEN PEMBIMBING :
Etri Yanti, S.Kp, M.Biomed
DISUSUN OLEH :
1. Rozza Lia (1802109)
2. Novia Gusma Dewi (1902038)
3. Monika Liski (1902037)
PROGRAM STUDI
SARJANA KEPERAWATAN
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, inayah-Nya
dan karunianya kepada penulis. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad Saw, sehingga makalah kelompok dengan judul “Penkes Kesehatan
Reproduksi Putri” ini dapat diselesaikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Etri Yanti, SKp, M.Biomed sebagai dosen
pengampu mata kuliah Praktek Keperawatan Maternitas yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah kelompok ini, serta atas bantuan dari berbagai pihak yang telah
berkonstribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikirannya dalam
penulisan makalah.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang kami buat di
masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.
Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUSI
PADA REMAJA
A. Latar Belakang
Word Health Organiztuion (WHO) remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa
peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa
kanak-kanak menjadi dewasa.
Remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, dimana usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas
pada umumnya, yaitu ketika secara biologis sudah mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun
adalah usia ketika mereka pada umumnya, secara sosial dan psikologis mampu mandiri. Berdsarkan
uraian di atas ada dua hal penting yaitu, batasan remaja, yaitu mereka sedang mengalami perubahan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa dan perubahan tersebut menyangkut perubahan fisik dan psikologis.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi pada remaja
selama 1 x 30 menit diharapkan pelajar dapat mengetahui tentang cara menjaga
kesehatan reproduksi
D.Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada pelajar kelas 7 dan 8
SMP Sunan Giri
E. Materi (terlampir)
a. Pengertian masa pubertas pada remaja
b. Tanda tanda masa pubertas pada remaja
c. Pengertian kesehatan reproduksi
d. Cara menjaga kesehatan reproduksi
e. Manfaat menjaga kesehatan reproduksi
F. Media
a. Leaflet
G.Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Evaluasi
H.Kegiatan Penyuluhan
NO TAHAP KEGIATAN Kegiatan Peserta
.
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam
( 5 menit ) Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan
pendidikan kesehatan
Apersepsi dengan cara
menggali pengetahuan
yang dimiliki pelajar
tentang kesehatan
reproduksi pada remaja
2. Pelaksanaan Menjelaskan materi Mendengarkan
( 20 menit ) Pelajar Bertanya
memperhatikan
penjelasan tentang
kesehatan reprodukdi
pada remaja
Pelajar menanyakan
tentang hal-hal yang
belum jelas
3. Penutup Menyimpulkan materi Mendengarkan
(5menit) Mengevalusi pelajar Menjawab salam
tentang materi yang
telah diberikan
Mengakhiri pertemuan
I. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada ibu menyusui tentang :
a. Apa pengertian masa pubertas pada remaja
b. Bagaimana tanda tanda masa pubertas pada remaja
c. Apa pengertian kesehatan reproduksi
d. Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi
e. Apa manfaat menjaga kesehatan reproduksi
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
1. Pengertian Pubertas
Pubertas merupakan suatu tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara seksual.
Pada perempuan, pubertas terjadi pada rentang usia 10−14 tahun. Sementara pada laki-laki,
pubertas terjadi pada kisaran usia 12−16 tahun.Dalam masa pubertas, remaja perempuan
maupun laki-laki akan merasakan adanya perubahan dalam tubuh mereka. Perubahan tubuh ini
terjadi karena pengaruh dari perubahan hormon semasa pubertas. Di masa pubertas, baik remaja
pria maupun wanita juga bisa mengalami peningkatan tinggi badan.Anak-anak yang memasuki
masa pubertas mungkin akan merasa bingung ketika mengalami perubahan di tubuhnya. Oleh
karena itu, penting bagi para orang tua untuk mengedukasi anaknya yang sudah remaja
mengenai pubertas.
Khusus untuk perempuan, pubertas ditandai dengan menstruasi yang biasanya muncul di akhir
masa pubertas. Kebersihan alat reproduksi sangat penting untuk dijaga pada saat menstruasi.
Beberapa caranya yaitu:
a. Memilih pembalut yang bahannya tidak berbahaya dan nyaman dipakai
b. Mengganti pembalut secara rutin, sekitar 3-5 kali sehari
c. Membersihkan vagina terlebih dahulu sebelum mengganti pembalut. Membersihkan
vagina perlu dilakukan dengan air mengalir dan hindari penggunaan sabun
d. Cuci tangan hingga bersih setelah membuang pembalut dan sebelum mengganti
pembalut
e. Rutin mengganti celana dalam supaya daerah sekitar vagina tetap terjaga bersih.
Gunakan celana dalam yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat
5. Manfaat menjaga kesehatan reproduksi
a. Mencegah Parahnya Keputihan
Utamanya manfaat menjaga kebersihan organ reproduksi wanita ialah efektif untuk mencegah
semakin parahnya keluhan keputihan yang terjadi. Keputihan salah satunya terjadi akibat infeksi
dari mikroorganisme yang bisa disebabkan lantaran higienitas yang kurang. Hal ini jangan
sampai diabaikan.
b. Mencegah Potensi Iritasi
Seperti yang kita ketahui bersama organ reproduksi atau organ intim biasanya memiliki suasana
kelembaban yang cenderung tinggi. Jika tidak dibarengi dengan kebersihan yang maksimal
maka akan sangat berpotensi menimbulkan beragam iritasi. Kulit bisa diserang bintik
kemerahan hingga potensi gatal.
c. Mencegah Potensi Infeksi Saluran Kemih
Bicara organ intim atau organ reproduksi tentu satu paket dengan organ untuk buang air kecil.
Jika organ penting ini kebersihannya tak dijaga maka sangat mungkin bisa berpengaruh pada
gangguan kencing pula. Mulai dari munculnya infeksi yang jika dibiarkan saja bisa
menimbulkan gejala sampai badan demam.
d. Mencegah Potensi Infeksi Menular Seksual
Kebersihan organ intim yang minim akan membuat area tersebut menjadi sarang beragam
mikroorganisme serta potensi penyakit. Jika penderita melakukan hubungan seksual bisa saja
menularkan potensi penyakit tersebut pada pasangannya. Jadi jangan sampai sedikit pun
meremehkan fungsi menjaga kebersihannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com https://helosehat.com https://pusdatin.kemkes.go.id
https://hellosehat.com