Anda di halaman 1dari 11

PRAKTEK KEPERAWATAN MATERNITAS

SAP KESEHATAN REPRODUKSI PUTRI

DOSEN PEMBIMBING :
Etri Yanti, S.Kp, M.Biomed

DISUSUN OLEH :
1. Rozza Lia (1802109)
2. Novia Gusma Dewi (1902038)
3. Monika Liski (1902037)

PROGRAM STUDI
SARJANA KEPERAWATAN
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, inayah-Nya
dan karunianya kepada penulis. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad Saw, sehingga makalah kelompok dengan judul “Penkes Kesehatan
Reproduksi Putri” ini dapat diselesaikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Etri Yanti, SKp, M.Biomed sebagai dosen
pengampu mata kuliah Praktek Keperawatan Maternitas yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah kelompok ini, serta atas bantuan dari berbagai pihak yang telah
berkonstribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikirannya dalam
penulisan makalah.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang kami buat di
masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.

Padang, 3 Desember 2021

Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUSI
PADA REMAJA

Tema : Kesehatan Reproduksi Pada Remaja


Sasaran : Siswa siswi kelas SMP Pertiwi
Hari / Tanggal : Jum’at, 26 November 2021
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Tempat : Ruang kelas
Pengajar : Mahasiswa Stikes syedza saintika

A. Latar Belakang
Word Health Organiztuion (WHO) remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa
peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa
kanak-kanak menjadi dewasa.

Remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, dimana usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas
pada umumnya, yaitu ketika secara biologis sudah mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun
adalah usia ketika mereka pada umumnya, secara sosial dan psikologis mampu mandiri. Berdsarkan
uraian di atas ada dua hal penting yaitu, batasan remaja, yaitu mereka sedang mengalami perubahan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa dan perubahan tersebut menyangkut perubahan fisik dan psikologis.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi pada remaja
selama 1 x 30 menit diharapkan pelajar dapat mengetahui tentang cara menjaga
kesehatan reproduksi

C.Tujuan Instruksional Khusus


a. Pelajar mampu memahami tentang pengertian masa pubertas pada remaja
b. Pelajar mampu memahami tentang tanda tanda masa pubertas pada remaja
c. Pelajar mampu memahami pengertian kesehatan reproduksi
d. Pelajar mampu memahami tentang cara menjaga kesehatan reproduksi
e. Pelajar mampu memahami tentang manfaat menjaga kesehatan reproduksi
f. Pelajar mampu memahami tentang penyakit menular seksual
g. Pelajar mampumemahami cara mecegah pergaulan bebas

D.Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada pelajar kelas 7 dan 8
SMP Sunan Giri

E. Materi (terlampir)
a. Pengertian masa pubertas pada remaja
b. Tanda tanda masa pubertas pada remaja
c. Pengertian kesehatan reproduksi
d. Cara menjaga kesehatan reproduksi
e. Manfaat menjaga kesehatan reproduksi

F. Media
a. Leaflet

G.Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Evaluasi
H.Kegiatan Penyuluhan
NO TAHAP KEGIATAN Kegiatan Peserta
.
1. Pembukaan  Mengucapkan salam  Menjawab salam
( 5 menit )  Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan
pendidikan kesehatan
 Apersepsi dengan cara
menggali pengetahuan
yang dimiliki pelajar
tentang kesehatan
reproduksi pada remaja
2. Pelaksanaan  Menjelaskan materi  Mendengarkan
( 20 menit )  Pelajar  Bertanya
memperhatikan
penjelasan tentang
kesehatan reprodukdi
pada remaja
 Pelajar menanyakan
tentang hal-hal yang
belum jelas
3. Penutup  Menyimpulkan materi  Mendengarkan
(5menit)  Mengevalusi pelajar  Menjawab salam
tentang materi yang
telah diberikan
 Mengakhiri pertemuan

I. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada ibu menyusui tentang :
a. Apa pengertian masa pubertas pada remaja
b. Bagaimana tanda tanda masa pubertas pada remaja
c. Apa pengertian kesehatan reproduksi
d. Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi
e. Apa manfaat menjaga kesehatan reproduksi
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

1. Pengertian Pubertas
Pubertas merupakan suatu tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara seksual.
Pada perempuan, pubertas terjadi pada rentang usia 10−14 tahun. Sementara pada laki-laki,
pubertas terjadi pada kisaran usia 12−16 tahun.Dalam masa pubertas, remaja perempuan
maupun laki-laki akan merasakan adanya perubahan dalam tubuh mereka. Perubahan tubuh ini
terjadi karena pengaruh dari perubahan hormon semasa pubertas. Di masa pubertas, baik remaja
pria maupun wanita juga bisa mengalami peningkatan tinggi badan.Anak-anak yang memasuki
masa pubertas mungkin akan merasa bingung ketika mengalami perubahan di tubuhnya. Oleh
karena itu, penting bagi para orang tua untuk mengedukasi anaknya yang sudah remaja
mengenai pubertas.

2. Tanda Pubertas Pada Remaja


A.Tanda Pubertas pada Perempuan
Pada remaja perempuan, pubertas akan menyebabkan berbagai macam perubahan pada tubuh,
seperti :
1) Payudara mulai tumbuh
Hal pertama yang umumnya dijadikan tanda bahwa remaja perempuan sudah memasuki masa
pubertas adalah payudara yang mulai tumbuh, diawali dari area sekitar puting. Ini biasanya
terjadi pada saat anak perempuan memasuki usia 8–13 tahun.Pada remaja perempuan yang baru
pubertas, bentuk payudara yang berubah mungkin bisa berbeda antara payudara yang satu dan
yang lainnya, tergantung sisi mana yang lebih dulu tumbuh.Selain terlihat besar sebelah,
payudara juga akan terasa sakit atau nyeri, terutama saat disentuh. Rasa nyeri ini akan
menghilang seiring dengan berjalannya waktu.
2) Tumbuhnya rambut di kemaluan dan ketiak.
Sekitar 15 persen remaja perempuan mengalami perubahan ini lebih dulu sebelum payudara
mulai tumbuh.Tumbuhnya bulu halus di area kemaluan dan ketiak terkadang membuat remaja
perempuan malu, sehingga para orang tua harus mengedukasi remaja perempuannya bahwa ini
merupakan bagian dari pubertas, dan setiap remaja perempuan akan mengalaminya.
3) Menstruasi
Tanda pubertas pada remaja perempuan selanjutnya adalah menstruasi. Kebanyakan remaja
perempuan akan mendapatkan menstruasi pertamanya ketika usianya menginjak 12–13 tahun,
diawali dengan munculnya bercak darah dari vagina yang biasa terlihat melalui noda di celana
dalam.Remaja perempuan yang mengalami menstruasi untuk pertama kali mungkin akan
merasa takut dan panik. Oleh karena itu, orang tua perlu menenangkan anaknya yang
menstruasi untuk pertama kali dan menjelaskan bahwa kondisi tersebut adalah normal.
B.Tanda Pubertas pada Laki-laki
Pada remaja laki-laki, pubertas juga membawa perubahan pada tubuh, seperti:

1. Ukuran testikel dan penis yang membesar


Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan bertambahnya ukuran testis dan penis. Namun,
tidak ada patokan yang baku mengenai kapan perubahan ini muncul, tapi diperkirakan dapat
terjadi sejak usia 9−18 tahun.Meski demikian, tetap sarankan kepada anak laki-laki Anda yang
memasuki masa pubertas untuk memeriksa kondisi penis dan testisnya secara teratur ketika
mandi. Jika ada benjolan saat diraba, ada perubahan warna, atau terasa nyeri, jangan malu untuk
memeriksanya ke dokter.

2. Mengalami mimpi basah


Selama pubertas, remaja laki-laki juga akan mengalami mimpi basah, yaitu ejakulasi yang
terjadi saat sedang tidur. Mimpi basah dapat terjadi karena adanya peningkatan kadar hormon
testosteron dalam tubuh. Seiring bertambahnya usia, intensitas mimpi basah akan berkurang.

3. Tumbuh rambut pada daerah kemaluan dan ketiak


Seperti juga remaja perempuan, remaja laki-laki akan mengalami tumbuhnya rambut-rambut
halus di sekitar kemaluan dan ketiak.

4. Suara menjadi lebih berat


Pembesaran ukuran laring, yaitu organ di mana pita suara terletak, akan membuat suara remaja
laki-laki terdengar lebih berat. Kondisi ini sering dikenal sebagai pecahnya suara laki-laki. Hal
ini normal terjadi karena tubuh sedang beradaptasi dengan ukuran laring yang baru.Suara pecah
ini akan terjadi selama beberapa bulan, dan biasanya terjadi pada rentan usia 12–16 tahun.
Setelah itu, suara akan terus berkembang hingga sempurna dan biasanya menetap pada usia 17
tahun.
3. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh
dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi .
Kesehatan Reproduksi Menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat
menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya
secara sehat dan aman.
4. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi
Cara menjaga kesehatan alat reproduksi bagi remaja yang sedang mengalami pubertas antara
lain:
a) Rajin membersihkan alat kelamin dengan handuk yang bersih, kering, lembut, tidak
berbau atau lembab
b) Menggunakan celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
c) Mengganti pakaian dalam paling sedikit 2 kali sehari
d) Bagi perempuan, setelah buang air kecil, perlu membersihkan alat kelaminnya dari arah
depan ke belakang supaya kuman dari anus tidak berpindah ke vagina
e) Bagi laki-laki, perlu untuk dikhitan atau disunat untuk mencegah penularan penyakit
menular seksual dan untuk menurunkan risiko terkena kanker penis

Khusus untuk perempuan, pubertas ditandai dengan menstruasi yang biasanya muncul di akhir
masa pubertas. Kebersihan alat reproduksi sangat penting untuk dijaga pada saat menstruasi.
Beberapa caranya yaitu:
a. Memilih pembalut yang bahannya tidak berbahaya dan nyaman dipakai
b. Mengganti pembalut secara rutin, sekitar 3-5 kali sehari
c. Membersihkan vagina terlebih dahulu sebelum mengganti pembalut. Membersihkan
vagina perlu dilakukan dengan air mengalir dan hindari penggunaan sabun
d. Cuci tangan hingga bersih setelah membuang pembalut dan sebelum mengganti
pembalut
e. Rutin mengganti celana dalam supaya daerah sekitar vagina tetap terjaga bersih.
Gunakan celana dalam yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat
5. Manfaat menjaga kesehatan reproduksi
a. Mencegah Parahnya Keputihan
Utamanya manfaat menjaga kebersihan organ reproduksi wanita ialah efektif untuk mencegah
semakin parahnya keluhan keputihan yang terjadi. Keputihan salah satunya terjadi akibat infeksi
dari mikroorganisme yang bisa disebabkan lantaran higienitas yang kurang. Hal ini jangan
sampai diabaikan.
b. Mencegah Potensi Iritasi
Seperti yang kita ketahui bersama organ reproduksi atau organ intim biasanya memiliki suasana
kelembaban yang cenderung tinggi. Jika tidak dibarengi dengan kebersihan yang maksimal
maka akan sangat berpotensi menimbulkan beragam iritasi. Kulit bisa diserang bintik
kemerahan hingga potensi gatal.
c. Mencegah Potensi Infeksi Saluran Kemih
Bicara organ intim atau organ reproduksi tentu satu paket dengan organ untuk buang air kecil.
Jika organ penting ini kebersihannya tak dijaga maka sangat mungkin bisa berpengaruh pada
gangguan kencing pula. Mulai dari munculnya infeksi yang jika dibiarkan saja bisa
menimbulkan gejala sampai badan demam.
d. Mencegah Potensi Infeksi Menular Seksual
Kebersihan organ intim yang minim akan membuat area tersebut menjadi sarang beragam
mikroorganisme serta potensi penyakit. Jika penderita melakukan hubungan seksual bisa saja
menularkan potensi penyakit tersebut pada pasangannya. Jadi jangan sampai sedikit pun
meremehkan fungsi menjaga kebersihannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com https://helosehat.com https://pusdatin.kemkes.go.id
https://hellosehat.com

Anda mungkin juga menyukai