Anda di halaman 1dari 11

KIMIA UNSUR

A. KIMIA UNSUR
Kelimpahan Unsur-Unsur di Alam
Berikut ini beberapa mineral bijih logam.

Nama
Logam Rumus Kimia Daerah Asal
Mineral
Besi (Fe) Pyrit FeS2 Sulawesi
Tengah
Hematit Fe2O3 Kalimantan
Barat
Magnetit Fe3O4 Sumatra Barat
Siderit FeCO3 Sumatra
Selatan
Alumunium Bauksit Al2O3.2H2O Bintan,
(Al) Kalimantan
Kriolit Na3AlF6 Barat
Nikel (Ni) Pentlandit (FeNi)S Sulawesi
Tengah
Garikrit H2(NiMg)SIO2. 2H2O Sulawesi
Tenggara
Krom (Cr) Kromit FeOCr2O3 Sulawesi
Tengah
Timah (Sn) Kasiterit SnO2 Bangka,
Belitung,
Singkep,
Karimun
Tembaga Kalkopytrit CuFeS2 Pegunungan
(Cu) Jayawijaya,
Kalimantan
Barat

Sifat-sifat Unsur
Gas Mulia (VIII A)
1) Sifat-Sifat Fisis Gas Mulia
- Mempunyai titik leleh dan titik didih sangat rendah.
- Konfigurasi elektronnya terisi penuh menjadikan unsur-unsur gas mulia
sangat stabil (sangat sukar bereaksi).
- Energi ionisasinya sangat besar.
- Afinitas elektronnya sangat rendah.
- Dari atas ke bawah, seiring dengan bertambahnya massa atom relatif,
gaya dispersi semakin besar dan titik leleh serta titik didih nya juga
meningkat.
2) Sifat-Sifat Kimia Gas Mulia
- Kereaktifannya bertambah besar sesuai dengan pertambahan jari-jari
atomnya, yaitu dari atas ke bawah.
- Pertambahan jari-jari atom mengakibatkan daya tarik inti terhadap
elektron kulit luar berkurang, sehingga elektronnya semakin mudah
ditarik oleh atom lain.
- Unsur gas mulia lebih stabil dari semua golongan lainnya.
- Unsur gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsur yang sangat
elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.

1
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Halogen (VII A)
1) Sifat-sifat Fisis Halogen
- Unsur fluorin sangat reaktif karena kecilnya energi ikatan F-F.
- Pada suhu kamar, F dan Cl berupa gas, Br berupa zat cair yang mudah
menguap, sedangkan I berupa zat padat yang mudah menyublim.
- F berwarna kuning muda, Cl berwarna hijau muda, Br berwarna merah
tua, I padat berwarna hitam, sedangkan uap I berwarna ungu.

- Semua halogen berbau rangsang dan menusuk serta bersifat racun.


- Kelarutan dalam air berkurang dari F ke I.
- Halogen bersifat nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut
nonpolar, seperti karbon tetraklorida (CCl 4) atau kloroform (CH3Cl).
2) Sifat-sifat Kimia Halogen
- Sangat reaktif (mudah bereaksi), sehingga di alam tidak ditemukan dalam
keadaan bebas, tetapi dalam bentuk mineral.
- Keelektronegatifan semakin kecil dari F ke I.
- Reaksi-reaksi halogen:
a) Reaksi dengan logam
Contoh : 2 Al + 3 Br2  2 AlBr3
b) Reaksi dengan hidrogen
H2 + X2  2 HX (X = halogen)
c) Reaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu
Contoh : Si + 2X2  SiX4
Reaksi dengan fosforus, arsen, dan antimon menghasilkan
trihalida jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya
berlebihan.
Contoh : P4 + 6 Cl2  4 PCl3
d) Reaksi dengan air
F2 + H2O 2 HF + ½ O2
Halogen yang lainnya mengalami reaksi disproporsionasi dalam air
menurut kesetimbangan sebagai berikut.
X2 + H2O HX + HXO
e) Reaksi dengan basa
Contoh :
Jika Cl dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu kamar, maka akan
bereaksi membentuk NaCl dan NaClO.
Cl2(g) + 2 NaOH(aq)  NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)
Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk adalah NaCl
dan NaClO3.
Cl2(g) + 6 NaOH(aq)  5 NaCl(aq) + NaClO3(aq) + 3 N2O(l)
f) Reaksi antarhalogen
Reaksinya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut.
X2 + nY2  2 XYn
Dengan Y adalah halogen yang lebih elektronegatif dan n adalah
bilangan ganjil 1, 3, 5, atau 7. Senyawa halogen paling mudah
terbentuk dengan F.
 Tipe XY7 hanya dibentuk oleh I dengan F, yaitu IF 7
 Bromin hanya membentuk sampai BrF 5
 Fluorin membentuk sampai ClF3
- Kekuatan oksidator : F2 > Cl2 > Br2 > I2
Kekuatan reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
- Halogen yang bagian atas dapat mengusir/mendesak halogen yang
bagian bawah dari senyawanya.
Contoh :
Cl2(g) + 2 NaBr(aq)  2 NaCl(aq) + Br2(l)
Br2(l) + 2 NaCl(aq)  (tidak ada reaksi)
Cl dapat mendesak Br, sebaliknya Br tidak dapat mendesak Cl.

2
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Logam Alkali (IA)
Sifat-sifat Fisis Logam Alkali
Dari atas ke bawah :
- Jari-jari atom dan massa jenis (rapatan) bertambah.
- Titik cair dan titik didihnya berkurang.
- Energi pengionan dan keelektronegatifannya berkurang.
- Potensial elektrode (besaran yang menggambarkan daya reduksi dalam
larutan) cenderung bertambah, kecuali Li. Li ternyata mempunyai
potensial elektrode paling besar.
Sifat-sifat Kimia Logam Alkali
- Logam alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif (dari atas
ke bawah).
- Energi ionisasinya rendah sehingga mudah melepas elektron.
- Hampir semua senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut
dalam air.
- Reaksi-reaksi logam alkali:
a) Reaksi dengan air
2 L(s) + 2 H2O(l)  2 LOH(aq) + H2(g)
(L = logam alkali)
b) Reaksi dengan hidrogen
2 L(s) + H2(g)  2 LH(s)
c) Reaksi dengan oksigen
Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida,
peroksida atau superoksida
4 L(s) + O2(g)  2 L2O(s) (L = logam alkali)
Jika oksigen berlebihan, Na dapat membentuk peroksida.
2 Na(s) + O2(g)  Na2O2(s)
K, Rb, dan Cs dapat membentuk superoksida dalam oksigen
berlebihan.
L(s) + O2(g)  LO2(s) (L = K, Rb, Cs)
d) Reaksi dengan halogen
2 L(s) + X2  2 LX(s)
Na cair terbakar dalam gas Cl menghasilkan nyala berwarna
kuning khas logam Na.

Logam Alkali Tanah (II A)


Sifat-sifat Fisis Logam Alkali Tanah
Dari atas ke bawah :
- Jari-jari atom meningkat secara beraturan.
- Energi pengionan dan keelektronegatifannya menurun.
- Potensial elektrodenya juga meningkat dari Ca ke Ba, tetapi Be
menunjukkan penyimpangan karena potensial elektrodenya relatif kecil.
- Titik cair dan titik didihnya cenderung menurun.
 Logam alkali tanah mempunyai dua elektron valensi sehingga ikatan
logamnya lebih kuat menyebabkan titik cair, rapatan, dan kekerasannya lebih
besar jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode.

Sifat-sifat Kimia Logam Alkali Tanah


- Kereaktifannya meningkat dari Be ke Ba. Tetapi logam alkali tanah
kurang reaktif dari logam alkali seperiode.
- Reaksi-reaksi logam alkali tanah:
a) Reaksi dengan air
M(s) + 2 H2O(l)  M (OH)2(aq) + H2(g)
(M = Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra)

3
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
b) Reaksi dengan udara
2 M(s) + O2(g)  2 MO(s)
3 M(s) + N2(g)  M3N2(s)
c) Reaksi dengan halogen (X2)
M(s) + X2(g)  MX2(s)
d) Reaksi dengan asam dan basa
 Reaksi dengan asam kuat
M(s) + 2HCl(aq)  MCl2(aq) + H2(g)
 Reaksi dengan basa kuat
Be(s) + 2 NaOH(aq) + 2 H2O(l)  Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)

Reaksi Nyala Logam Alkali dan Alkali Tanah


Golongan Alkali (I A) Golongan Alkali Tanah (II A)
Litium (Li) = merah Berilium (Be) = putih
Natrium (Na) = kuning Magnesium (Mg) = putih
Kalium (K) = ungu Kalsium (Ca) = jingga-merah
Rubidium (Rb) = merah Strontium (Si) = merah
Sesium (Cs) = biru Barium (Ba) = hijau
 Warna merah dari nyala Li, Rb, dan Sr tidak sama (mempunyai panjang
gelombang yang berbeda).

Kelarutan Senyawa Logam Alkali dan Alkali Tanah


- Senyawa logam alkali pada umumnya mudah larut dalam air.
- Senyawa logam alkali tanah banyak yang sukar larut.
Unsur-unsur Periode Ketiga
Sifat-sifat Fisis Unsur-unsur Periode Ketiga
Dari kiri ke kanan :
- Titik didihnya semakin tinggi sampai Si, kemudian turun lagi.
- Energi ionisasinya semakin besar, namun tidak teratur.
- Penggolongan unsur
a) Logam : Na, Mg, Al
b) Semilogam (metaloid) : Si
c) Nonlogam : P, S, Cl
d) Gas mulia : Ar

Sifat Pereduksi dan Pengoksidasi Unsur Periode Ketiga


Dari kiri ke kanan, sifat pereduksi berkurang dan sifat pengoksidasi
bertambah.
Sifat Asam-Basa Unsur Periode Ketiga
Dari kiri ke kanan, sifat basa berkurang dan sifat asam bertambah.

Unsur-unsur Transisi
Sifat-sifat Umum Unsur Transisi
- Semua unsur transisi tergolong logam dengan titik cair dan titik didih
yang relatif tinggi.
- Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet).
- Membentuk senyawa-senyawa yang berwarna, kecuali Sc dan Zn karena
elektronnya mudah tereksitasi.
- Mempunyai beberapa tingkat oksidasi, kecuali Sc = +3; Zn = +2.
- Membentuk berbagai macam ion kompleks.
- Berdaya katalitik.
Sifat Logam Unsur Transisi Periode Keempat
- Energi ionisasinya relatif rendah (< 1000 KJ mol -1) kecuali Zn yang
energi ionisasinya agak besar (906 KJ mol -1).
- Harga keelektronegatifannya rendah (< 2).
- Membentuk kation tunggal dengan biloks +1, +2, atau +3.

4
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
- Pada tingkat oksidasi yang rendah, senyawa unsur transisi bersifat
ionik.

Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terdiri dari ion pusat (biasanya unsur
transisi) dan dikelilingi oleh ligan (gugus pengeliling).
Syarat ligan, atom pusatnya memiliki pasangan elektron bebas. Contoh :
NH3, H2O, OH-, CN-, F-, Cl-, Br-, I-. Banyaknya ligan disebut dengan bilangan
koordinasi.
Contoh :
Cu(NH3)42+
Atom pusat = Cu2+
Ligan = NH3
Bilangan koordinasi = 4

 Tata nama ion kompleks


Urutan : jumlah ligan-nama ligan-nama atom pusat
1) Jumlah ligan : bila 1 = mono; 2 = di; 3 = tri; 4 = tetra; 5 = penta; 6 =
heksa; 7 = hepta; 8 = okta.
2) Nama ligan, semua berakhiran O; kecuali NH 3 = amin, yang lain :
F- = fluoro Cl- = kloro
Br- = bromo I- = iodo
OH -
= hidrokso CN -
= siano
NO2- = nitro CO32- = karbonato
C2O4 2-
= oksalato S2O3 =2-
tiosulfato
H2O = aquo
3) Nama atom pusat
a) Bila ion kompleks negatif, nama atom pusat diberi akhiran at.
b) Bila ion kompleks positif, nama atom pusat diberi nama Indonesianya.
4) Bila ligan lebih dari satu, harus diurutkan sesuai abjad.
Contoh :
a) Fe(CN)63- = ion heksa siano ferrat (III)
b) Zn (NH3)42+ = ion tetra amin seng (II)
 Senyawa kompleks
Yaitu senyawa yang dalam air terionisasi menghasilkan ion kompleks.
Contoh :
- K4Fe (CN)6(aq)  4 K+(aq) + Fe (CN)64-(aq)
- Cu (NH3)4SO4(aq)  Cu (NH3)42+ + SO42-
 Bentuk molekul ion kompleks
Bentuk molekul dipengaruhi oleh dua hal berikut ini.
- Proses hibridisasi (penyetaraan tingkat energi) sub-sub kulit yang
terlibat dalam proses ini adalah 3d, 4s, 4p, dan 4d.

- Ligan ada dua macam:


1) Ligan medannya kuat, contoh : NH 3-, CN-, SCN-, mampu mendesak
elektron yang tidak berpasangan supaya menjadi berpasangan.
2) Ligan medannya lemah, contoh : H 2O, OH-, Cl-, F-, Br-, I-, tidak
mampu mendesak elektron untuk berpasangan.
- Berikut ini bentuk molekul, hibridisasi, dan bilangan koordinasi
Bilangan Bentuk
No. Hibridisasi
Koordinasi Molekul
1. 2 sp Linear
2. 4 sp3 Tetrahedral
dsp2 Bujur sangkar
3. 6 sp d
3 2
Oktrahedral
d2sp3

5
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Unsur-unsur Logam
Besi (Fe)
Besi diperoleh dengan mengekstraksi mineralnya, salah satu cara
memperoleh besi melalui proses tanur tinggi dengan mereduksi bijih besi
dengan karbonmonoksida (CO).
Bahan-bahan yang digunakan :
a) Bijih besi : hematit (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4).
b) Batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat zat-zat pengotor
(SiO2).
c) Kokas ( C ) berfungsi sebagai reduktor.
d) Udara panas yang berfungsi untuk membakar C.
Reaksi-reaksi yang terjadi:
a) C + O2  CO2 (2000°C)
b) CO2 + C 2 CO (1300°C)
c) Fe2O3 + CO  Fe3O4 + CO2 (250°C)

d) Fe3O4 + CO  FeO + CO2 (600°C)


e) FeO + CO  Fe+ CO2 (1000°C)
Prinsip pembuatan baja:
a) Mengurangi kadar C dan menghilangkan zat-zat pengotor (Si, Mn, P,
S).
b) Menambahkan zat lain, misal Ni, Cr
Contoh baja diantaranya stainless steel (18% Cr, 8% Ni), baja krom
(12-18% Cr), dan baja nikel (25% Ni).

Nikel (Ni)
Nikel bersifat keras, tahan karat, dan penghantar listrik yang baik. Untuk
mendapatkan nikel dari bijih yang berupa sulfida dilakukan pemanggangan
kemudian direduksi, menurut reaksi berikut ini.
2 NiS + 3 O2  2 Ni O + 2 SO2
2 NiO + 3 C  2 Ni + CO2
Nikel dapat digunakan sebagai paduan logam (aliasi), misalnya : nikrom
(Fe, Ni, Cr), monel (Cu, Ni), dan alnico (Fe, Al, Ni, Co).

Timah (Sn)
Timah dapat diperoleh dari reduksi bijih timah (SnO 2) dengan karbon
( C ), menurut reaksi :
SnO2 + C  Sn + CO2
Tembaga (Cu)
Di alam terdapatnya sebagai unsur bebas maupun senyawa, misalnya:
Cu2O, CuFeS2. Untuk mendapatkan tembaga dari kalkopyrit (CuFeS 2) dengan
proses oksidasi dan reduksi.
Reaksinya :
4 CuFeS2 + 9 O2  2 Cu2S + 2 Fe2O3 + 6 SO2
4 Cu2S + 3 O2  2 Cu2O + 2 SO2
4 Cu2O + Cu2S  6 Cu + SO2

Pemurnian logam Cu dilakukan dengan cara elektrolisis.


Sebagai: anode :tembaga lepuh (kotor)
katode : tembaga murni
zat elektrolitnya : CuSO4
Reaksi yang terjadi :
CuSO4(aq)  Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katode : Cu2+ + 2e-  Cu(s) (murni)
Anode : Cu(s) (tidak murni)  Cu2+ + 2e-
Cu(s) tidak murni  Cu(s) murni

6
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Emas (Au) dan Perak (Ag)
Emas dan perak ditemukan dalam bentuk bebas di alam yang dapat
digunakan sebagai perhiasan dan mata uang. Perak antara lain digunakan
untuk amalgam dan bahan penimbal gigi. Senyawa AgBr digunakan untuk
fotografi.
Aluminium (Al)
Terdapat di alam bebas dalam bentuk mineral: Al 2O3.nH2O (bauksit) n = 1
atau 2, Na3AlF6 (kriolit).
Pembuatan logam aluminium
Dengan cara elektrolisis lelehan Al 2O3 yang ditambahkan kriolit (Na 3AlF6).
Fungsi kriolit adalah untuk pelarut dan menurunkan titik leleh. Proses
pembuatan logam Al dikenal dengan proses Hall.
Sifat-sifat aluminium:
a) Reduktornya kuat
b) Penghantar panas yang baik
c) Tahan korosi karena dapat membentuk lapisan oksida yang dapat
mencegah korosi berikutnya
d) Amfoter (bereaksi dengan asam maupun basa)
2 Al(s) + 6 HCl(aq)  2 AlCl3(aq) + H2(g)
2 Al(s) + 2 KOH(aq) + 2 H2O(l)  2 KAlO2(aq) + 3 H2(g)
Kegunaan aluminium:
a) Secara umum digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga.
b) Tawas, K2SO4Al2(SO4).24 H2O : untuk menjernihkan air.
c) Paduan logam Al+Mg (magnesium) : untuk membuat badan
pesawat terbang.
Unsur-unsur Nonlogam
Oksigen (O)
Sifat gas oksigen:
a) Tidak berwarna
b) Tidak berbau
c) Tidak berasa
d) Larut dalam air
Kadar gas oksigen di udara sekitar 20%. Gas oksigen (O 2) dapat
diperoleh sebagai berikut.
a) Di laboratorium dengan cara pemanasan senyawa oksida.
2 KClO3(s)  2 KCl(s) + 3 O2(g)
2 H9O(s)  2 H9(s) + O2(g)
b) Di industri dapat dilakukan dengan dua cara:
- Elektrolisis air
2 H2O(l)  2 H2(g) + O2(g)
- Dengan proses destilasi (penyulingan) udara cair.
Kegunaan oksigen (O2):
Untuk proses pembakaran, pernapasan, pengelasan, pemutihan pulp,
dan kertas. Bentuk lain (allotropi) dari oksigen adalah ozon (O 3) yang
terbentuk melalui udara yang kena pengaruh sinar UV matahari atau
petir. Reaksi yang terjadi :
3 O2(g)  2 O3
Kegunaan ozon (O3):
a) Untuk mematikan kuman
b) Untuk mengoksidasi zat-zat organik dalam air dan udara

c) Mensterilkan alat-alat kedokteran


d) Mengabsorpsi sinar ultraviolet dari sinar matahari
Nitrogen (N)
Di udara yang paling banyak adalah gas nitrogen (78%).
Sifat gas nitrogen:
Tidak berwarna
Tidak berbau

7
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Sukar bereaksi dengan unsur lain
Gas nitrogen dapat diperoleh dari destilasi udara cair.
Kegunaan gas nitrogen:
Untuk mengisi bohlam lampu listrik.
Untuk mencegah kerusakan makanan dalam kaleng.
Untuk pembuatan pupuk urea CO(NH 2)2 dan ZA (NH4)2 SO4.
Karbon (C)
Karbon terdapat bebas di alam sebagai intan, grafit, dan batubara.
Intan merupakan zat padat paling keras, berfungsi untuk perhiasan,
memotong kaca, dan mengebor batu-batuan.
Grafit merupakan karbon yang berwarna hitam mengkilap dan mempunyai
titik leleh yang sangat tinggi. Grafit digunakan untuk membuat bahan
pensil dan campuran tanah liat.
Batubara merupakan karbon yang terbentuk melalui karbonisasi tumbuhan
zaman purba karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi.
Karbon black digunakan untuk tinta pensil, fotokopi.
Iodium (I)
Pada suhu kamar, iodium (I 2) merupakan zat padat yang mudah
menyublim.
Kegunaan unsur iodium:
Sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa iodium.
Sebagai zat antiseptik (obat luka).
Sebagai zat desinfektan (membunuh kuman).

Titrasi iodometri
Penentuan kadar suatu zat dengan menggunakan pereaksi iodium (I 2).
Larutan iodium dalam indikator amilum dapat berwarna biru dan warna
larutan dapat hilang dengan penambahan larutan natrium tiosulfat
(Na2S2O3). Atas dasar ini, dapat dilakukan untuk mengukur kadar suatu zat
(merek dagang), misalnya mengukur kadar NaClO dalam serbuk pemutih.

Unsur Radioaktif
Penemuan Keradioaktifan
Diawali oleh Roentgen (1895) yang menemukan sinar X, kemudian gejala
keradioaktifan pada garam uranium oleh Henry Becquerel dan selanjutnya
ditemukan unsur polonium dan radium oleh suami istri yaitu Marie dan Piere
Currie.
Macam-macam Sinar Radioaktif
Sinar Alfa (merupakan inti helium)
4
Simbol: 2α atau 42 He
muatan = + 2
massa = 4
Penemu: Rutherford
Sinar Beta (merupakan elektron dengan kecepatan tinggi)
0
Simbol: -1 β atau -10 e
muatan = + 2
massa = 0
Penemu: Rutherford
Sinar Gamma (merupakan gelombang elektromagnetik)
0
Simbol : 0γ
muatan = 0
massa = 0

Sifat-sifat sinar Radioaktif


Daya tembusnya besar  >  > .
Daya ionisasi besar  >  > .

8
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Dapat menghitamkan plat film.
Menyebabkan berpendar, bila mengenai benda berlapis seng sulfida (Zn S).
Umumnya dapat dibelokkan oleh medan magnet.
Merusak jaringan tubuh manusia.
Partikel-partikel lain yang berhubungan dengan zat radioaktif

Proton (11 P atau 11 H )


1
n
N e u t r o n (0 )
0
β atau +10 e )
P o s i t r o n (+1
2
O atau 21 H )
D e t r o n (1
2
T atau 31 H )
T r i t o n (1
Peluruhan Radioaktif

A
Z X

Z = nomor atom = proton = elektron


A = nomor massa = jumlah proton dengan neutron
Neutron = A – Z
Beberapa istilah dalam nuklida
1) Isotop : Nuklida yang mempunyai jumlah proton sama, tetapi jumlah
neutron berbeda.
2) Isobar : Nuklida yang mempunyai nukleon (p+n) sama, tetapi proton
berbeda.
3) Isoton: Nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.

Kestabilan inti atom


n
=1
Inti atom akan stabil bila p
Ada tiga daerah unsur yang tidak stabil yaitu sebagai berikut:

n
1) Di atas pita kestabilan
( )
p
>1

Agar stabil dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :


- Memancarkan sinar beta (elektron)
- Pemancaran neutron

2) Di bawah pita kestabilan


( np <1)
Agar stabil dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Memancarkan positron
- Menangkap electron
3) Untuk nomor atom lebih besar dari 83 (tergolong inti atom)
Agar stabil dapat dilakukan dengan memancarkan sinar alfa ( )

Waktu paro
Waktu paro adalah waktu yang diperlukan oleh unsur radioaktif untuk
meluruh sehingga aktivitasnya tinggal separuhnya.
Rumus
1 0,693  = tetapan kecepatan peluruhan
t = N = banyaknya zat mula-mula
2 λ 0

t Nt = banyaknya zat sisa


Nt 1 t2
1 A0 = aktivitas mula-mula
=
ND 2 () At = aktivitas zat sisa
t = waktu peluruhan

9
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
t
At 1
1 t

A0
= ()
2
2

Contoh soal :
Suatu zat radioaktif mula-mula massanya sebanyak 2 gram. Setelah
meluruh ternyata massanya tinggal 0,125 gram. Bila waktu paruhnya 8
hari, tentukan lamanya peluruhan.
Diketahui: No = 2 gram
1
Nt = 0,125 gram = 8 gram
t ½ = 8 hari
Ditanya : t …?
t
Nt 1
1 t

Jawab :
=
N0 2 ( ) 2

1
8 t
1
2
= () 2
8

t
1 1
=
16 2 () 8

4 t

( 12 ) =( 12 ) 8

t = 32 hari
Reaksi inti
Reaksi transmutasi (Penembakan)
14 4 17 1 14 17
Contoh : 7 N + 2 He→ 8 O + 1 P atau 7 (α , p) 8 O
Reaksi peluruhan
226 222 4
Contoh : 88 Ra → 86 Rn + 2α
Reaksi fisi
225 1 139 94 1
Contoh : 92 U + 0n → 56 Ba + 36 Kr +3 0 n
Reaksi fusi
2 3 4 1
Contoh : 1H + 1H → 2 He + 0 n +energi

Penggunaan Radioisotop
Penggunaan radioisotop berdasarkan pada prinsip :
1) Sinar radioaktif dapat dirunut (dilacak).
2) Sinar radioaktif dapat mempengaruhi materi.
3) Sinar radioaktif dapat dipengaruhi materi.
4) Sinar radioaktif sebagai sumber energi.
Penggunaan radioisotop dalam berbagai bidang
1) Bidang kedokteran
Contoh :
a) Co – 60 untuk terapi kanker dan sterilisasi alat-alat kedokteran.
b) Na – 24 untuk mengetahui letak penyumbatan pembuluh darah.
c) Fe – 58 untuk mengetahui laju pembentukan sel darah merah.
d) I – 131 untuk mempelajari struktur dan cara kerja hormon tiroid.
e) Te – 99 untuk mempelajari lokasi tumor.
2) Bidang Kimia
Contoh :
a) O–18 untuk mengetahui mekanisme reaksi esterifikasi.

10
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
b) C–14 untuk mengetahui mekanisme fotosintesis.
3) Bidang Hidrologi
Contoh :
Na – 24 untuk mengetahui debit air sungai.
4) Bidang Pertanian
Contoh :
a) S – 35 untuk mengetahui efektivitas pupuk sulfat terhadap
kesuburan tumbuhan.
b) P – 32 untuk mengetahui efektivitas pupuk fosfat terhadap
kesuburan tumbuhan.

Dampak negatif radiasi terhadap kesehatan manusia antara lain :


1) Menyebabkan kematian sel pada jaringan mata.
2) Kerusakan sel jaringan sumsum tulang belakang.
3) Mempengaruhi janin sehingga menjadi cacat.

11
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si

Anda mungkin juga menyukai