A. KIMIA UNSUR
Kelimpahan Unsur-Unsur di Alam
Berikut ini beberapa mineral bijih logam.
Nama
Logam Rumus Kimia Daerah Asal
Mineral
Besi (Fe) Pyrit FeS2 Sulawesi
Tengah
Hematit Fe2O3 Kalimantan
Barat
Magnetit Fe3O4 Sumatra Barat
Siderit FeCO3 Sumatra
Selatan
Alumunium Bauksit Al2O3.2H2O Bintan,
(Al) Kalimantan
Kriolit Na3AlF6 Barat
Nikel (Ni) Pentlandit (FeNi)S Sulawesi
Tengah
Garikrit H2(NiMg)SIO2. 2H2O Sulawesi
Tenggara
Krom (Cr) Kromit FeOCr2O3 Sulawesi
Tengah
Timah (Sn) Kasiterit SnO2 Bangka,
Belitung,
Singkep,
Karimun
Tembaga Kalkopytrit CuFeS2 Pegunungan
(Cu) Jayawijaya,
Kalimantan
Barat
Sifat-sifat Unsur
Gas Mulia (VIII A)
1) Sifat-Sifat Fisis Gas Mulia
- Mempunyai titik leleh dan titik didih sangat rendah.
- Konfigurasi elektronnya terisi penuh menjadikan unsur-unsur gas mulia
sangat stabil (sangat sukar bereaksi).
- Energi ionisasinya sangat besar.
- Afinitas elektronnya sangat rendah.
- Dari atas ke bawah, seiring dengan bertambahnya massa atom relatif,
gaya dispersi semakin besar dan titik leleh serta titik didih nya juga
meningkat.
2) Sifat-Sifat Kimia Gas Mulia
- Kereaktifannya bertambah besar sesuai dengan pertambahan jari-jari
atomnya, yaitu dari atas ke bawah.
- Pertambahan jari-jari atom mengakibatkan daya tarik inti terhadap
elektron kulit luar berkurang, sehingga elektronnya semakin mudah
ditarik oleh atom lain.
- Unsur gas mulia lebih stabil dari semua golongan lainnya.
- Unsur gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsur yang sangat
elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.
1
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Halogen (VII A)
1) Sifat-sifat Fisis Halogen
- Unsur fluorin sangat reaktif karena kecilnya energi ikatan F-F.
- Pada suhu kamar, F dan Cl berupa gas, Br berupa zat cair yang mudah
menguap, sedangkan I berupa zat padat yang mudah menyublim.
- F berwarna kuning muda, Cl berwarna hijau muda, Br berwarna merah
tua, I padat berwarna hitam, sedangkan uap I berwarna ungu.
2
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Logam Alkali (IA)
Sifat-sifat Fisis Logam Alkali
Dari atas ke bawah :
- Jari-jari atom dan massa jenis (rapatan) bertambah.
- Titik cair dan titik didihnya berkurang.
- Energi pengionan dan keelektronegatifannya berkurang.
- Potensial elektrode (besaran yang menggambarkan daya reduksi dalam
larutan) cenderung bertambah, kecuali Li. Li ternyata mempunyai
potensial elektrode paling besar.
Sifat-sifat Kimia Logam Alkali
- Logam alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif (dari atas
ke bawah).
- Energi ionisasinya rendah sehingga mudah melepas elektron.
- Hampir semua senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut
dalam air.
- Reaksi-reaksi logam alkali:
a) Reaksi dengan air
2 L(s) + 2 H2O(l) 2 LOH(aq) + H2(g)
(L = logam alkali)
b) Reaksi dengan hidrogen
2 L(s) + H2(g) 2 LH(s)
c) Reaksi dengan oksigen
Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida,
peroksida atau superoksida
4 L(s) + O2(g) 2 L2O(s) (L = logam alkali)
Jika oksigen berlebihan, Na dapat membentuk peroksida.
2 Na(s) + O2(g) Na2O2(s)
K, Rb, dan Cs dapat membentuk superoksida dalam oksigen
berlebihan.
L(s) + O2(g) LO2(s) (L = K, Rb, Cs)
d) Reaksi dengan halogen
2 L(s) + X2 2 LX(s)
Na cair terbakar dalam gas Cl menghasilkan nyala berwarna
kuning khas logam Na.
3
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
b) Reaksi dengan udara
2 M(s) + O2(g) 2 MO(s)
3 M(s) + N2(g) M3N2(s)
c) Reaksi dengan halogen (X2)
M(s) + X2(g) MX2(s)
d) Reaksi dengan asam dan basa
Reaksi dengan asam kuat
M(s) + 2HCl(aq) MCl2(aq) + H2(g)
Reaksi dengan basa kuat
Be(s) + 2 NaOH(aq) + 2 H2O(l) Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)
Unsur-unsur Transisi
Sifat-sifat Umum Unsur Transisi
- Semua unsur transisi tergolong logam dengan titik cair dan titik didih
yang relatif tinggi.
- Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet).
- Membentuk senyawa-senyawa yang berwarna, kecuali Sc dan Zn karena
elektronnya mudah tereksitasi.
- Mempunyai beberapa tingkat oksidasi, kecuali Sc = +3; Zn = +2.
- Membentuk berbagai macam ion kompleks.
- Berdaya katalitik.
Sifat Logam Unsur Transisi Periode Keempat
- Energi ionisasinya relatif rendah (< 1000 KJ mol -1) kecuali Zn yang
energi ionisasinya agak besar (906 KJ mol -1).
- Harga keelektronegatifannya rendah (< 2).
- Membentuk kation tunggal dengan biloks +1, +2, atau +3.
4
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
- Pada tingkat oksidasi yang rendah, senyawa unsur transisi bersifat
ionik.
Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terdiri dari ion pusat (biasanya unsur
transisi) dan dikelilingi oleh ligan (gugus pengeliling).
Syarat ligan, atom pusatnya memiliki pasangan elektron bebas. Contoh :
NH3, H2O, OH-, CN-, F-, Cl-, Br-, I-. Banyaknya ligan disebut dengan bilangan
koordinasi.
Contoh :
Cu(NH3)42+
Atom pusat = Cu2+
Ligan = NH3
Bilangan koordinasi = 4
5
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Unsur-unsur Logam
Besi (Fe)
Besi diperoleh dengan mengekstraksi mineralnya, salah satu cara
memperoleh besi melalui proses tanur tinggi dengan mereduksi bijih besi
dengan karbonmonoksida (CO).
Bahan-bahan yang digunakan :
a) Bijih besi : hematit (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4).
b) Batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat zat-zat pengotor
(SiO2).
c) Kokas ( C ) berfungsi sebagai reduktor.
d) Udara panas yang berfungsi untuk membakar C.
Reaksi-reaksi yang terjadi:
a) C + O2 CO2 (2000°C)
b) CO2 + C 2 CO (1300°C)
c) Fe2O3 + CO Fe3O4 + CO2 (250°C)
Nikel (Ni)
Nikel bersifat keras, tahan karat, dan penghantar listrik yang baik. Untuk
mendapatkan nikel dari bijih yang berupa sulfida dilakukan pemanggangan
kemudian direduksi, menurut reaksi berikut ini.
2 NiS + 3 O2 2 Ni O + 2 SO2
2 NiO + 3 C 2 Ni + CO2
Nikel dapat digunakan sebagai paduan logam (aliasi), misalnya : nikrom
(Fe, Ni, Cr), monel (Cu, Ni), dan alnico (Fe, Al, Ni, Co).
Timah (Sn)
Timah dapat diperoleh dari reduksi bijih timah (SnO 2) dengan karbon
( C ), menurut reaksi :
SnO2 + C Sn + CO2
Tembaga (Cu)
Di alam terdapatnya sebagai unsur bebas maupun senyawa, misalnya:
Cu2O, CuFeS2. Untuk mendapatkan tembaga dari kalkopyrit (CuFeS 2) dengan
proses oksidasi dan reduksi.
Reaksinya :
4 CuFeS2 + 9 O2 2 Cu2S + 2 Fe2O3 + 6 SO2
4 Cu2S + 3 O2 2 Cu2O + 2 SO2
4 Cu2O + Cu2S 6 Cu + SO2
6
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Emas (Au) dan Perak (Ag)
Emas dan perak ditemukan dalam bentuk bebas di alam yang dapat
digunakan sebagai perhiasan dan mata uang. Perak antara lain digunakan
untuk amalgam dan bahan penimbal gigi. Senyawa AgBr digunakan untuk
fotografi.
Aluminium (Al)
Terdapat di alam bebas dalam bentuk mineral: Al 2O3.nH2O (bauksit) n = 1
atau 2, Na3AlF6 (kriolit).
Pembuatan logam aluminium
Dengan cara elektrolisis lelehan Al 2O3 yang ditambahkan kriolit (Na 3AlF6).
Fungsi kriolit adalah untuk pelarut dan menurunkan titik leleh. Proses
pembuatan logam Al dikenal dengan proses Hall.
Sifat-sifat aluminium:
a) Reduktornya kuat
b) Penghantar panas yang baik
c) Tahan korosi karena dapat membentuk lapisan oksida yang dapat
mencegah korosi berikutnya
d) Amfoter (bereaksi dengan asam maupun basa)
2 Al(s) + 6 HCl(aq) 2 AlCl3(aq) + H2(g)
2 Al(s) + 2 KOH(aq) + 2 H2O(l) 2 KAlO2(aq) + 3 H2(g)
Kegunaan aluminium:
a) Secara umum digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga.
b) Tawas, K2SO4Al2(SO4).24 H2O : untuk menjernihkan air.
c) Paduan logam Al+Mg (magnesium) : untuk membuat badan
pesawat terbang.
Unsur-unsur Nonlogam
Oksigen (O)
Sifat gas oksigen:
a) Tidak berwarna
b) Tidak berbau
c) Tidak berasa
d) Larut dalam air
Kadar gas oksigen di udara sekitar 20%. Gas oksigen (O 2) dapat
diperoleh sebagai berikut.
a) Di laboratorium dengan cara pemanasan senyawa oksida.
2 KClO3(s) 2 KCl(s) + 3 O2(g)
2 H9O(s) 2 H9(s) + O2(g)
b) Di industri dapat dilakukan dengan dua cara:
- Elektrolisis air
2 H2O(l) 2 H2(g) + O2(g)
- Dengan proses destilasi (penyulingan) udara cair.
Kegunaan oksigen (O2):
Untuk proses pembakaran, pernapasan, pengelasan, pemutihan pulp,
dan kertas. Bentuk lain (allotropi) dari oksigen adalah ozon (O 3) yang
terbentuk melalui udara yang kena pengaruh sinar UV matahari atau
petir. Reaksi yang terjadi :
3 O2(g) 2 O3
Kegunaan ozon (O3):
a) Untuk mematikan kuman
b) Untuk mengoksidasi zat-zat organik dalam air dan udara
7
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Sukar bereaksi dengan unsur lain
Gas nitrogen dapat diperoleh dari destilasi udara cair.
Kegunaan gas nitrogen:
Untuk mengisi bohlam lampu listrik.
Untuk mencegah kerusakan makanan dalam kaleng.
Untuk pembuatan pupuk urea CO(NH 2)2 dan ZA (NH4)2 SO4.
Karbon (C)
Karbon terdapat bebas di alam sebagai intan, grafit, dan batubara.
Intan merupakan zat padat paling keras, berfungsi untuk perhiasan,
memotong kaca, dan mengebor batu-batuan.
Grafit merupakan karbon yang berwarna hitam mengkilap dan mempunyai
titik leleh yang sangat tinggi. Grafit digunakan untuk membuat bahan
pensil dan campuran tanah liat.
Batubara merupakan karbon yang terbentuk melalui karbonisasi tumbuhan
zaman purba karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi.
Karbon black digunakan untuk tinta pensil, fotokopi.
Iodium (I)
Pada suhu kamar, iodium (I 2) merupakan zat padat yang mudah
menyublim.
Kegunaan unsur iodium:
Sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa iodium.
Sebagai zat antiseptik (obat luka).
Sebagai zat desinfektan (membunuh kuman).
Titrasi iodometri
Penentuan kadar suatu zat dengan menggunakan pereaksi iodium (I 2).
Larutan iodium dalam indikator amilum dapat berwarna biru dan warna
larutan dapat hilang dengan penambahan larutan natrium tiosulfat
(Na2S2O3). Atas dasar ini, dapat dilakukan untuk mengukur kadar suatu zat
(merek dagang), misalnya mengukur kadar NaClO dalam serbuk pemutih.
Unsur Radioaktif
Penemuan Keradioaktifan
Diawali oleh Roentgen (1895) yang menemukan sinar X, kemudian gejala
keradioaktifan pada garam uranium oleh Henry Becquerel dan selanjutnya
ditemukan unsur polonium dan radium oleh suami istri yaitu Marie dan Piere
Currie.
Macam-macam Sinar Radioaktif
Sinar Alfa (merupakan inti helium)
4
Simbol: 2α atau 42 He
muatan = + 2
massa = 4
Penemu: Rutherford
Sinar Beta (merupakan elektron dengan kecepatan tinggi)
0
Simbol: -1 β atau -10 e
muatan = + 2
massa = 0
Penemu: Rutherford
Sinar Gamma (merupakan gelombang elektromagnetik)
0
Simbol : 0γ
muatan = 0
massa = 0
8
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
Dapat menghitamkan plat film.
Menyebabkan berpendar, bila mengenai benda berlapis seng sulfida (Zn S).
Umumnya dapat dibelokkan oleh medan magnet.
Merusak jaringan tubuh manusia.
Partikel-partikel lain yang berhubungan dengan zat radioaktif
A
Z X
n
1) Di atas pita kestabilan
( )
p
>1
Waktu paro
Waktu paro adalah waktu yang diperlukan oleh unsur radioaktif untuk
meluruh sehingga aktivitasnya tinggal separuhnya.
Rumus
1 0,693 = tetapan kecepatan peluruhan
t = N = banyaknya zat mula-mula
2 λ 0
9
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
t
At 1
1 t
A0
= ()
2
2
Contoh soal :
Suatu zat radioaktif mula-mula massanya sebanyak 2 gram. Setelah
meluruh ternyata massanya tinggal 0,125 gram. Bila waktu paruhnya 8
hari, tentukan lamanya peluruhan.
Diketahui: No = 2 gram
1
Nt = 0,125 gram = 8 gram
t ½ = 8 hari
Ditanya : t …?
t
Nt 1
1 t
Jawab :
=
N0 2 ( ) 2
1
8 t
1
2
= () 2
8
t
1 1
=
16 2 () 8
4 t
( 12 ) =( 12 ) 8
t = 32 hari
Reaksi inti
Reaksi transmutasi (Penembakan)
14 4 17 1 14 17
Contoh : 7 N + 2 He→ 8 O + 1 P atau 7 (α , p) 8 O
Reaksi peluruhan
226 222 4
Contoh : 88 Ra → 86 Rn + 2α
Reaksi fisi
225 1 139 94 1
Contoh : 92 U + 0n → 56 Ba + 36 Kr +3 0 n
Reaksi fusi
2 3 4 1
Contoh : 1H + 1H → 2 He + 0 n +energi
Penggunaan Radioisotop
Penggunaan radioisotop berdasarkan pada prinsip :
1) Sinar radioaktif dapat dirunut (dilacak).
2) Sinar radioaktif dapat mempengaruhi materi.
3) Sinar radioaktif dapat dipengaruhi materi.
4) Sinar radioaktif sebagai sumber energi.
Penggunaan radioisotop dalam berbagai bidang
1) Bidang kedokteran
Contoh :
a) Co – 60 untuk terapi kanker dan sterilisasi alat-alat kedokteran.
b) Na – 24 untuk mengetahui letak penyumbatan pembuluh darah.
c) Fe – 58 untuk mengetahui laju pembentukan sel darah merah.
d) I – 131 untuk mempelajari struktur dan cara kerja hormon tiroid.
e) Te – 99 untuk mempelajari lokasi tumor.
2) Bidang Kimia
Contoh :
a) O–18 untuk mengetahui mekanisme reaksi esterifikasi.
10
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si
b) C–14 untuk mengetahui mekanisme fotosintesis.
3) Bidang Hidrologi
Contoh :
Na – 24 untuk mengetahui debit air sungai.
4) Bidang Pertanian
Contoh :
a) S – 35 untuk mengetahui efektivitas pupuk sulfat terhadap
kesuburan tumbuhan.
b) P – 32 untuk mengetahui efektivitas pupuk fosfat terhadap
kesuburan tumbuhan.
11
Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si