Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MEMAHAMI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

DAN PESEBARANYA

DOSEN PENGAMPU :

RUSDI BAHAR, M.Pd,I

DISUSUN OLEH : Nur Faizen Zubeir

NPT : 19.16.114039.1128

AKADEMI MARITIM NUSANTARA BANJARMASIN

KETATALAKSANAAN PELAYARAN NIAGA DAN

KEPELABUHAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul “ Keanekaragaman Makhluk Hidup / Biodiversitas Makhluk hidup” dengan
lancar tanpa halangan suatu apapun.

      Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan
pengetahuan mengenai keanekaragaman makhluk hidup. Kami menyadari pembuatan
makalah ini masih sangat sederhana dan jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik
dan saran yang membangun akan kami terima dengan tangan terbuka, demi
keberhasilan makalah selanjutnya.

Makalah  ini dapat terealisasi berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang memberikan kelancaran dan kemudahan dalam


menyelesaikan tugas ini.
2. Bapak Rusdi Bahar, M.Pd,I selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Alamiah Dasar yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan
kepada penulis menyangkut masalah pembuatan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah ikut serta membantu kami hingga
terselesaikannya makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya.

Demikian atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.

Banjarmasin, 5 Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Biosfer Dan Makhluk Hidup...............................................................................3
2.2 Asal Mula Kehidupan Di Bumi...........................................................................3
2.3 Reproduksi Atau Perkembangbiakan Variabilitas Makhluk Hidup....................5
2.4 Teori Evolusi (Darwin)........................................................................................7
2.5 Teori Evolusi (Darwin)......................................................................................11
2.6 Evolusi...............................................................................................................12
2.7 Keanekaragaman Makhluk Hidup.....................................................................13
2.8 Geografi.............................................................................................................16
BAB III PENUTUP...................................................................................................18
3.1 Kesimpulan...................................................................................................18
3.2 Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang hidup yang

berbeda jenis dan speciesnya.sedangkan Pengertian Keanekaragaman Hayati

adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang

dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki ciri dan

tempat hidup yang berbeda. Bagaimana keanekaragaman di dunia terjadi?

Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran,

bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain–lain. Keanekargaman

makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup.

Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat

keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat

kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah. Faktor-

faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman makhluk hidup adalah :

Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti

materi genetik atau faktor lingkungan, seperti radiasi dan suhu. Rekombinasi

adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru

pada kromosom. Individu baru dari reproduksi seksual akan memiliki faktor

keturunan dari kedua induknya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian biosfer dan mahluk hidup

1
2. sel sebagai unit kehidupan

3. reprodukdi sel

4. manusia modern berefolusi dari sejenis mahluk yang mirip kera

5. Apa pengertian klasifikasi makhluk hidup?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas sedikit banyaknya

tentang keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya dalam dunia ini dan

makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup.

Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat

keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat

kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biosfer Dan Makhluk Hidup

Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana

makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya.

Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu:

1.    Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat tinggal

dan melangsungkan kehidupannya

2.    Hidrosfer adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup

aquatik dan merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya

hujan

3.    Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk

hidup, karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses

fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan

oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer

2.2 Asal Mula Kehidupan Di Bumi

1.    Sel Sebagai Unit Kehidupan

Sel merupakan unit kehidupan, baik dari segi struktural, pertumbuhan,

reproduksi, hereditas dan fungsional. Sel sebagai unit struktural maksudnya

adalah sel merupakan satuan terkecil penyusun tubuh organisme.

3
2.    Pembelahan sel

Mitosis: pembelahan pada sel somatik yang menghasilkan sel anakan yang sama

dengan sel induk.

Meiosis: pembelahan reduksi yang memisahkan kromosom-kromosom yang

homolog. Terjadi pada proses gametogenesis.

3.    Teori asal usul terjadinya makhluk hidup

a.    Teori Generatio spontanea/ Abiogenesis, teori ini dicetuskan oleh Aristoteles

(384-322 SM) dengan percobaannya sebagai berikut: tabung reaksi diisi

dengan air yang terdapat potongan jerami, setelah sekitar 2 minggu, ternyata

dalam tabung tersebut terdapat makhluk kecil, dari percobaan tersebut

Aristoteles menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati

secara spontan.

b.    Teori Biogenesis, teori ini muncul untuk menyanggah teori diatas, yang

dibuktikan secara terpisah oleh Fransisco Redi (1626-1697M) dengan

daging yang disimpan di dalam stoples (tabung kaca) dan Lazarro

Spallanzani (1729-1799M) dengan air kaldu yang dimasukkan dalam botol

atau tabung reaksi. Percobaan dari Spallanzani adalah sebagai berikut: 3

model, yang tabung I tertutup rapat, II tertutup tapi tidak terlalu rapat, dan

III terbuka.

c.    Harold urey, Teori ini mengatakan bahwa sebelum ada kehidupan di bumi,

penuh dengan senyawa-senyawa kimia diantaranya adalah metana (CH4),

amonia NH3, gas hidrogen H2 danuap air (H2O), keempat senyawa kimia

setelah terkena aliran listrik halilintar dan radiasi-radiasi sinar kosmis akan

4
terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk zat hidup yang memungkinkan

terjadinya makhluk hidup yang mula-mula.

d.   Teori Cosmozoa, Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup datang di bumi

dari bagian lain alam semesta ini. Asumsi yang mendasari teori ini adalah

(a) benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta

ini, (b) hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda

angkasa ke bumi.

e.    Teori Allen, Mengatakan bahwa pada saat keadaan fisik bumi ini seperti

keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi, yaitu reaksi yang datang dari

sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan

pengaturan atom dan materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon,

hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi akan

membentuk zat-zat yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.

2.3 Reproduksi Atau Perkembangbiakan Variabilitas Makhluk Hidup

.  1.   Reproduksi sel


Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel
dapat memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang
disebut pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organisme bersel satu
(uniseluler ), seperti bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel merupakan
salah satu cara untuk berkembang biak. Protozoa melakukan pembelahan sel dari
satu sel menjadi dua, dari dua sel menjadi empat, dan dari empat sel menjadi
delapan, dan seterusnya.
a. Pembelahan sel secara langsung (amitosis)

5
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis atau
pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1
sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel.
b.    Pembelahan sel secara tidak langsung (Mitosis)
Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-
tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan
kromosom yang berbeda-beda.
2.    Reproduksi tumbuhan
Sebelum menjadi individu baru, pada tumbuhan tentunya diperlukan
bahan baku atau cikal bakal pembentuk individu baru tersebut. Pada proses
perkembangbiakan generatif (seksual) tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel
kelamin yang disebut gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk
membentuk zigot, embrio, kemudian individu baru. Proses pembentukan gamet,
baik jantan maupun betina yang disebut gametogenesis (genesis=pembentukan).
Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada organ
reproduktif. Pada tumbuhan terjadi pada putik dan benang sari. Hasil
gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu gamet jantan (sperma) dan gamet
betina (ovum atau sel telur).
3.    Gametogenesis pada tumbuhan
Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis
mengalami perkembangan terlebih dahulu melalui proses yang dise-but maturasi.
Proses gametogenesis pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) saja. Pada
tumbuhan berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pem-bentukan gamet
jantan dan pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet jantan disebut
mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan gamet betina disebut
megasporogenesis.
4.    Resproduksi hewan
Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam
perkembangbiakan hewan. Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua, yaitu
spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses

6
pembentukan gamet jantan (sperma).Sementara oogenesis adalah proses
pembentuk an gamet betina (ovum atau sel telur).
5.    Spermatogenesis
Sperma berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu-ruhan
bentuknya menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma digunakan
sebagai alat gerak di dalam medium cair. Sperma dihasilkan pada testis. Pada
mamalia, testis terdapat pada hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar.
Buah pelir pada manusia berjumlah sepasang.
6.    Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet
betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di
dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium tumbuh besar sebagai
oosit primer sebelum membelah secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada
spermatogenesis yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar.
Meiosis I pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik
yang berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit
sekunder , sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer ( polar body ).

2.4 Teori Evolusi (Darwin)

.    Reproduksi sel


Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel dapat
memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut
pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organisme bersel satu (uniseluler ), seperti
bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel merupakan salah satu cara untuk
berkembang biak. Protozoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, dari
dua sel menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan seterusnya.
a.    Pembelahan sel secara langsung (amitosis)

7
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis atau
pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel
menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel.
b.    Pembelahan sel secara tidak langsung (Mitosis)
Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-
tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom
yang berbeda-beda.
2.    Reproduksi tumbuhan
Sebelum menjadi individu baru, pada tumbuhan tentunya diperlukan bahan
baku atau cikal bakal pembentuk individu baru tersebut. Pada proses
perkembangbiakan generatif (seksual) tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel
kelamin yang disebut gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk membentuk
zigot, embrio, kemudian individu baru. Proses pembentukan gamet, baik jantan
maupun betina yang disebut gametogenesis (genesis=pembentukan). Gametogenesis
melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada organ reproduktif. Pada tumbuhan
terjadi pada putik dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu
gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur).

3.    Gametogenesis pada tumbuhan


Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis mengalami
perkembangan terlebih dahulu melalui proses yang dise-but maturasi. Proses
gametogenesis pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) saja. Pada tumbuhan
berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pem-bentukan gamet jantan dan
pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet jantan disebut mikrosporogenesis,
sedangkan pembentukan gamet betina disebut megasporogenesis.
4.    Resproduksi hewan
Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam
perkembangbiakan hewan. Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua, yaitu
spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan

8
gamet jantan (sperma).Sementara oogenesis adalah proses pembentuk an gamet
betina (ovum atau sel telur).
5.    Spermatogenesis
Sperma berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu-ruhan
bentuknya menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma digunakan sebagai
alat gerak di dalam medium cair. Sperma dihasilkan pada testis. Pada mamalia, testis
terdapat pada hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada
manusia berjumlah sepasang.
6.    Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet
betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di
dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium tumbuh besar sebagai oosit
primer sebelum membelah secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada
spermatogenesis yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar.
Meiosis I pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang
berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit sekunder ,
sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer ( polar body ).
.    Reproduksi sel
Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel dapat
memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut
pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organisme bersel satu (uniseluler ), seperti
bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel merupakan salah satu cara untuk
berkembang biak. Protozoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, dari
dua sel menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan seterusnya.
a.    Pembelahan sel secara langsung (amitosis)
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis atau
pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel
menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel.
b.    Pembelahan sel secara tidak langsung (Mitosis)

9
Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-
tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom
yang berbeda-beda.
2.    Reproduksi tumbuhan
Sebelum menjadi individu baru, pada tumbuhan tentunya diperlukan bahan
baku atau cikal bakal pembentuk individu baru tersebut. Pada proses
perkembangbiakan generatif (seksual) tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel
kelamin yang disebut gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk membentuk
zigot, embrio, kemudian individu baru. Proses pembentukan gamet, baik jantan
maupun betina yang disebut gametogenesis (genesis=pembentukan). Gametogenesis
melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada organ reproduktif. Pada tumbuhan
terjadi pada putik dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu
gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur).

3.    Gametogenesis pada tumbuhan


Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis mengalami
perkembangan terlebih dahulu melalui proses yang dise-but maturasi. Proses
gametogenesis pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) saja. Pada tumbuhan
berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pem-bentukan gamet jantan dan
pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet jantan disebut mikrosporogenesis,
sedangkan pembentukan gamet betina disebut megasporogenesis.
4.    Resproduksi hewan
Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam
perkembangbiakan hewan. Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua, yaitu
spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan
gamet jantan (sperma).Sementara oogenesis adalah proses pembentuk an gamet
betina (ovum atau sel telur).
5.    Spermatogenesis
Sperma berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu-ruhan
bentuknya menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma digunakan sebagai

10
alat gerak di dalam medium cair. Sperma dihasilkan pada testis. Pada mamalia, testis
terdapat pada hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada
manusia berjumlah sepasang.
6.    Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet
betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di
dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium tumbuh besar sebagai oosit
primer sebelum membelah secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada
spermatogenesis yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar.
Meiosis I pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang
berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit sekunder ,
sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer ( polar body ).

2.5 Teori Evolusi (Darwin)


Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari
sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang
diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat
beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut
skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai
berikut: 
1.    Australophithecines
2.    Homo habilis
3.    Homo erectus
4.    Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera
tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera
dari selatan".Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah
punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan
kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah.  Dengan
menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo

11
Habilis > Homo erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung
menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.

2.6 Evolusi 
perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu
generasi ke generasi berikutnya.  Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang
menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu
makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme
bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat
diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan
antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi
antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini
menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
1.    Azoikum : belum ada kehidupan, bumi masih panas.
2.    Archeozoikum : bumi dingin, ada daratan dan lautan.
3.    Proterozoikum : zaman kehidupan protozoa bersel satu.
Ciri-ciri manusia yang mirip dengan mammalia adalah:
1.    Mempunyai rambut
2.    Mempunyai kelenjar keringat
3.    Menyusui anaknya           
Manusia termasuk pada ordo primata dapat kita pelajari hubungan
kekerabatannya dengan mengadakan perbandingan antara manusia dengan primata
(kera).
Persamaan manusia dengan kera:
1.      Mata menghadap ke depan
2.      Ibujari tungkai depan dapat digerakkan ke segala arah
3.      Letak kelenjar mammae di dada
4.      Bentuk rahim bertipe simpleks (satu ruangan)

12
Perbedaan antara manusia dan kera:
1.  Kera termasuk familia Pongidae, sedangkan manusia termasuk familia
Hominidae
2.    Volume otak manusia (1450 cm3) lebih besar dari otak kera ( shimpanse yang
paling cerdas vol. Otaknya 550 cm3) dan masih memungkinkan untuk
berkembang
3.    Anggota tubuh belakang pada manusia untuk berjalan, sedenga pada kera untuk
memegang.
4.    Tungkai belakang manusia lebih panjang dari tungkai depan, sedang pada kera
tungkai depan lebih panjang atau sama dengan tungkai belakang
5.    Susunan haemoglobin berbeda
Manusia Modern, adalah manusia yang hampir menyerupai manusia sekarang,
hidup antara 150.000-15.000 tahun yang lalu.Volume otaknya kira-kira 1450
cm3 sama dengan manusia sekarang dan merupakan satu spesies dengan manusia
sekarang yaitu Homo sapiens. Fosil yang di temukan al:
1.    Manusia Neandertal, ditemukan di lembah Neander
2.    Manusia Cro-Magnon, ditemukan di gua-gua Cro-Magnon, Dordogne, Lascaux,
Perancis.
3.    Manusia Swanscombe, ditemukan di Inggris
4.    Manusia Steinheim , ditemukan di Jerman
5.    Manusia Gunung Carmel , ditemukan di gua-gua Tabun dan Skhul di Palestina
6.    Manusia Shanidar, ditemukandi Irak

2.7 Keanekaragaman Makhluk Hidup

Nomenklatur adalah cara pemberian nama ilmiah kepada makhluk hidup

agar keanekaragaman makhluk hidup dapat di pelajari. Makin banyak spesies

organisme yang ditemukan, menyebabkan orang melakukan

klasifikasi/pengelompokan berdasarkan kepada ciri khas organisme tersebut.

13
Makhluk hidup di dunia ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: dunia Protista,

dunia Plantarum dan dunia Animalia.

1.    Dunia Plantarum terdiri dari dua super divisio yaitu:

a.    Thallophyta

Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai

pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk

Thallophyta.

1)   Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat

benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu melakukan 

fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara

aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi antara

gamet jantan dan betina.    Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta

(alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan

Rhodophyta (alga merah).

2)   Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai

bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu melakukan

fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami

pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet

(gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh

sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

a)    Hepaticeae (Lumut hati)

14
Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan menjadi lumut

hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan

gametofit. Contoh: Marchantia.

b)   Musci  (Lumut daun)

Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup ditempat-tempat

basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.

b.    Tracheophyta

Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh

yang terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat

untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat

transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis.

Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:

1)   Pterydophyta mempunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya

berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pterydophyta

telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami

metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4

divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta

(paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).

2)   Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar,

dan bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang

menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet

betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji

15
terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru). Spermatophyta dibagi menjadi

dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:

a)    Gymnosp ermae (tumbuhan biji terbuka)

Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus

daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut

strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi

menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). –

Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon

(melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.

b)   Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)

Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji

diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap

maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota

bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi

pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio)

dan endosperma (cadangan makanan).

2.8 Geografi

Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Makhluk hidup


1.    Faktor Lingkungan
Dua faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk
hidup adalah faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik merupakan factor fisik
yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Faktor
abiotik meliputi:
a.    Iklim

16
Iklim berpengaruh besar terhadap kehidupan. Unsur-unsur iklim sebagai berikut:
1)      Suhu
Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan
hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan
yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas suhu
maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi spesies
terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol
bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya.
Penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan nama-nama wilayah
berdasarkan lintang buminya, seperti vegetasi hutan tropik, vegetasi lintang
sedang, dan sebagainya.
2)      Kelembaban udara
Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada
tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan
ada yang dapat hidup di daerah yang sangat basah.
3)      Angin
Angin sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan
beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat
berlangsung. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang penyebaran benihnya
dilakukan oleh angin. Contohnya, ilalang atau sejenis rumput-rumputan.
4)      Curah hujan
Untuk memenuhi kebutuhan akan air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung
pada curah hujan dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah
hujan di suatu tempat akan membentuk karakter yang khas bagi formasi-
formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi, dapat
mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi
tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan
makanan bagi hewan.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu


populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.  Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi,
dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam
suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai
sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies
yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan
oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum
atau langka dalam suatu populasi.
1.     Azoikum : belum ada kehidupan, bumi masih panas.
2.    Archeozoikum : bumi dingin, ada daratan dan lautan.
3.    Proterozoikum : zaman kehidupan protozoa bersel satu.

3.2 Saran

18
Dua faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk
hidup adalah faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik merupakan factor fisik yang
sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2004. Makalah Pelatihan Dosen Mata Kuliah berkehidupan


Bermasyarakat Ilmu Kealaman Dasar (IAD).

Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. Rev. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Leseme, K. M. (n.d.). Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya.


Makalah Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya, 1-14.

19

Anda mungkin juga menyukai