Anda di halaman 1dari 47

BAB V

SLOPE
5.1 Slope
1. Membuka aplikasi ArcMap.

2. Memasukkan data peta dengan mengklik opsi “add data”. Kemudian memasukkan data peta
kontur pada file yang kita simpan. Untuk memudahkan kita dalam mencari file, klik
“Connect to Folder”. Kemudian klik add.
3. Setelah berhasil memasukkan data, maka tampilan akan seperti ini.

4. Lalu memasukan data indkab dengan mengklik add data. Kemudian memasukkan data
indkab pada file yang kita simpan. Untuk memudahkan kita dalam mencari file, klik
“Connect to Folder”. Setelah itu klik add.
5. Setelah berhasil memasukkan data peta kontur indkab maka tampilan akan seperti berikut
ini.

6. Kemudian mengklik symbol selector pada layers ind_kab dan mengklik hollow, setelah itu
klik OK.
7. Setelah di hollow akan menjadi seperti ini.

8. Setelah itu, mengklik find untuk mencari daerah yang dipilih (Banjarbaru).
9. Pada menu features, di tabel find memasukkan nama daerah yang dipilih (Banjarbaru)
kemudian klik find.

10. Klik “KOTA BANJARBARU” pada Right – click a row to show context menu untuk
menemukan daerah yang dipilih.
11. Setelah itu klik identify untuk memastikan daerah tersebut sudah sesuai dengan daerah yang
dipilih atau belum.

12. Kemudian klik daerah yang sudah ditentukan sebelumnya di langkah ke – 10 dan melihat
data yang tertampil sudah sesuai atau belum. Jika sudah seperti ini artinya sudah sesuai
dengan daerah yang dipilih (Banjarbaru).
13. Close menu identify dan find kemudian klik select features

14. Kemudian klik daerah Banjarbaru pada peta ind_kab lalu tampilannya akan seperti ini.
15. Setelah itu mengklik kanan pada layers ind_kab kemudian klik data dan export data.

16. Setelah tampilan seperti ini, kita dapat mengubah nama file kemudian klik OK.
17. Kemudian mematikan layers peta kontur dan layers ind_kab.

18. Kemudian klik geoprocessing untuk melakukan clip.


19. Setelah tampilan menjadi seperti ini, klik clip.

20. Setelah itu, pada input features masukkan data peta kontur.
21. Kemudian pada clip features pilih data “Banjarbaru_slope”. Setelah itu klik output features
class untuk letak dimana kita menyimpan data dan terakhir klik OK.

22. Kita tunggu beberapa saat dan setelah tampilan menjadi seperti ini berarti clip yang kita
lakukan sebelumnya berhasil.
23. Mematikan layers peta shp dan klik arctoolbox.

24. Setelah di arctoolbox, klik 3D analyst tool > data management > TIN > create TIN.
25. Setelah di create TIN, pada input features class pilih data “buat_slope”.

26. Kemudian masukkan koordinat dengan mengklik coodinat system dan klik Project
Coordinate System > UTM > WGS 1984 > Southern Hemisphere lalu pilih UTM sesuai
dengan wilayah masing – masing (untuk Banjarbaru Zona UTM 50S). Setelah itu klik OK.
27. Setelah memasukan lokasi penyimpanan dan koordinat, klik OK.

28. Jika ceate TIN berhasil tampilan akan seperti ini.


29. Kemudian mematikan layers “buat_slope”.

30. Setelah itu, mengubah TIN menjadi raster dengan cara mengklik conversion > from TIN >
TIN to raster.
31. Setelah seperti ini, di input TIN pilih data create TIN yang sebelumnya sudah dibuat dan
masukkan lokasi penyimpanan pada output raster kemudian klik OK. Berikut hasil raster.

32. Setelah itu kita membuat slope. Caranya adalah klik raster surface dan pilih slope.
33. Setelah klik slope, maka tampilan akan menjadi seperti ini. Kemudian masukkan data
“createtin” di input raster dan memilih lokasi penyimpanan pada output raster.

34. Setelah memasukan data di input raster dan output raster, kita dapat mengklik OK.
Sehingga tampilan akan seperti ini.
35. Karena Banjarbaru memiliki kemiringan hanya sampai 28% maka kita dapat mengulang
lagi, dengan cara me-remove semua layers kecuali layers kontur Kalimantan Selatan dan
layers ind_kab.

36. Kemudian klik icon find, dan masukan kota yang ingin masukkan (Kotabaru) di kolom find
dan klik find.
37. Klik “TANAHBUMBU” pada Right – click a row to show context menu untuk menemukan
daerah yang dipilih.

38. Setelah itu klik identify untuk memastikan daerah tersebut sudah sesuai dengan daerah yang
dipilih atau belum.
39. Kemudian klik daerah yang sudah ditentukan sebelumnya dan melihat data yang tertampil
sudah sesuai atau belum. Jika sudah seperti ini artinya sudah sesuai dengan daerah yang
dipilih (Tanah Bumbu).

40. Close menu identify dan find kemudian klik select features
41. Kemudian klik daerah Tanah Bumbu pada peta ind_kab lalu tampilannya akan seperti ini

42. Setelah itu mengklik kanan pada layers ind_kab kemudian klik data dan export data.
43. Setelah tampilan seperti ini, kita dapat mengubah nama file kemudian klik OK.

44. Kemudian mematikan layers peta kontur dan layers ind_kab.


45. Kemudian klik geoprocessing untuk melakukan clip.

46. Setelah tampilan menjadi seperti ini, klik clip.


47. Setelah itu, pada input features masukkan data peta kontur dan pada clip features pilih data
“tanah_bumbu”. Setelah itu klik output features class untuk letak dimana kita menyimpan
data dan terakhir klik OK.

48. Kita tunggu beberapa saat dan setelah tampilan menjadi seperti ini berarti clip yang kita
lakukan sebelumnya berhasil.
50. Kemudian mematikan semua layers kecuali layers “Kalsel_clip1”.

51. Kemudian klik arctoolbox > klik 3D analyst tool > data management > TIN > create TIN.
52. Setelah di create TIN, pada input features class pilih data clip.

53. Kemudian masukkan koordinat dengan mengklik coodinat system dan klik Project
Coordinate System > UTM > WGS 1984 > Southern Hemisphere lalu pilih UTM sesuai
dengan wilayah masing – masing (untuk Sungaihulu Sealatan Zona UTM 50 N). Setelah
itu klik OK.
54. Setelah memasukan lokasi penyimpanan dan koordinat, klik OK.

55. Jika ceate TIN berhasil tampilan akan seperti ini.


56. Kemudian mematikan layers “Kalsel_clip4”.

57. Setelah itu, mengubah TIN menjadi raster dengan cara mengklik conversion > from TIN >
TIN to raster.
58. Setelah seperti ini, di input TIN pilih data create TIN yang sebelumnya sudah dibuat dan
masukkan lokasi penyimpanan pada output raster kemudian klik OK.

59. Berikut hasil raster.


60. Setelah itu kita membuat slope. Caranya adalah klik raster surface dan pilih slope.

61. Setelah klik slope, maka tampilan akan menjadi seperti ini. Kemudian masukkan data raster
di input raster dan memilih lokasi penyimpanan pada output raster.
62. Setelah memasukan data di input raster dan output raster, kita dapat mengklik OK.
Sehingga tampilan akan seperti ini.

63. Setelah ini kita klasifikasi letak kemiringan lereng terdiri dari 5 kelas dengan cara mengklik
raster reclass > reclassify.
64. Kemudian masukkan data slope pada input raster.

65. Kemudian klik classify dan mengubah classes menjadi 5.


66. Pada breaks values, mengubah presentase kemiringan lereng menjadi 8%, 15%, 25%, 40%,
dan terakhir >40%. Kemudian klik OK jika sudah mengubah semua persentase kemiringan
lereng.

67. Setelah itu, tampilan akan seperti ini.


68. Setelah seperti ini, kita dapat menyimpan data reclass dan klik OK.

69. Setelah reclass berhasil maka akan menjadi seperti berikut.


70. Mengklik kanan pada layers reclass_slop2 kemudian klik open attribute table.

71. Setelah seperti ini klik table option > add fields.
72. Mengubah nama, type menjadi “Text”, length menjadi 20 dan klik OK.

73. Mengklik kanan pada table dan pilih field calculator.


74. Kemudian mengubah nama dengan menambahkan tanda kutip dua (“) setelah itu klik OK.

75. Setelah mengubah nama, maka tampilan akan seperti ini. Mengulangi langkah ke – 74
sampai kolom terakhir.
76. Setelah mengubah nama pada semua table, maka tampilan akan seperti ini.

77. Kemudian double click pada layers reclass_slop2 dan pilih menu symbology dan unique
values.
78. Mengubah color scheme kemudian klik OK.

79. Setelah itu, tampilan akan seperti berikut.


80. Setelah itu mengklik conversion tools > from raster > raster to polygon.

81. Memasukan data reclass pada input raster dan pada field, pilih “slope” kemudian klik OK.
Setelah berhasil, tampilan akan seperti ini.
82. Kemudian klik geoprocessing > dissolve. Setelah itu, memasukan data raster to polygon
pada input features. Pada dissolve fields pilih slope dan pada output features class pilih
lokasi penyimpanan kemudian klik OK.

83. Setelah dissolve berhasil akan menjadi seperti ini.


84. Kemudian klik kanan pada layers dissolve, kemudian klik open attribute table.

85. Pada kolom shape length dan shape area dapat dihapus dengan dengan cara mengklik kanan
pada kolom tersebut lalu klik turn field off.
86. Setelah dihapus akan menjadi seperti ini.

87. Kemudian klik table option > add field setelah itu mengubah nama, type menjadi “text” dan
length menjadi 20 lalu klik OK.
88. Untuk memunculkan luas, klik pada kolom luas dan pilih calculate geometry.

89. Setelah seperti ini, pilih property menjadi area dan units menjadi hectare (ha). Lalu cek
kembali koordinatnya sudah sesuai atau belum, jika sudah klik OK.
90. Setelah memasukan luas, tampilan akan menjadi seperti ini.

91. Untuk melihat luasannya, kita dapat mengklik di sebelah kirim kolom. Berikut adalah
luasannya.
0 – 8%
8 – 15%

15 – 25%
25 – 40%

>40%

Anda mungkin juga menyukai