#INVESTINGJOURNAL
Edisi : “Cara Praktis Temukan
Saham Potensial Dikala IHSG
Konsolidasi”
15 Agustus 2020
www.emtrade.id
02372/DJAI.PSE/03/202
0
GUNAKAN KODE PROMO SO24
Saham Diskonvaganza 2020
What to Aware?
Sempat terkoreksi hingga 40%, IHSG mulai menguat dengan bottom di tanggal 24 Maret 2020 di angka
3.937. IHSG saat ini sudah naik 34% dan mencapai puncaknya pada 13 Agustus 2020 pada angka 5279.
Kami melihat IHSG saat ini berada dalam area resistance yang cukup penting.
Terpukulnya perekonomian karena pandemic Corona bisa membawa efek buruk di kuartal kedua 2020.
Beberapa negara maju seperti AS sudah mulai melakukan pelonggaran lockdown karena penyebaran
Corona yang makin melandai, namun kontraksi ekonomi harus tetap diwaspadai mengingat gelombang
kedua pandemic corona dapat terjadi.Begitu juga di Indonesia yang perekonomiannya sudah mulai
dibuka, namun kasus peesebaran Covid-19 meningkat signifikan. Jika protocol kesehatan tidak dipatuhi,
maka ancaman kontraksi ekonomi pada kuartal berikutnya akan sangat berat.
Sebagai seorang investor dan trader, kita harus tetap menyikapi ini dengan optimis. Mengapa? Karena di
tengah penurunan harga-harga yang saham ini, banyak peluang muncul untuk investasi maupun trading
jangka pendek. Kami juga banyak menemukan saham-saham yang salah harga atau undervalued.
Lalu bagaimana strategi untuk menghadapi kondisi pasar saat ini menjelang new normal? Saham apa saja
yang bisa diburu selain saham big caps? Saham apa saja yang akan bertahan dalam situasi seperti ini, dan
malah diuntungkan? Saham apa yang akan membagi dividen dan berapa banyak? Saham apa yang masih
murah, secara nominal dan secara valuasi, dan mempunyai kinerja bagus? Bagaimana strategi tradingnya?
Yuk baca sampai habis ya!
Global:
Jumlah kasus di Amerika Serikat sudah mencapai 10rb jiwa, begitu juga dengan negara lain
mengalami peningkatan Tidak mungkin dilakukan lockdown karena perekonomian nantinya
tidak dapat berjalan Terkait faktor ekonomi, sosial, dan kesehatan Jika kesehatan
diutamakan maka perekonomian mandek, sehingga sebisa mungkin di minimalisir dalam
persebaran Covid-19
Recovery pasar saham dan GDP berbeda Pasar saham bottom dari Maret dan naik duluan
dibanding GDP Ini terjadi karena berbagai negara sudah memberikan stimulus baik fiskal dan
moneter sejak Maret 2020 lalu untuk menjaga perekonomian tetap bisa berjalan Stimulus
terbanyak berasal dari negera Jepang
Proyeksi perbaikan GDP beberapa negara seperti Euro, China, dan UK dalam bentuk V shape
menagalmai perbaikan di kuartal III-2020, termasuk Indonesia dengan catatan tidak ada
gelombang kedua Covid-19
Presiden AS Donald Trump pada akhir pekan menandatangani empat perintah eksekutif salah
satunya berisi bantuan langsung kepada pengangguran sebesar US$ 400 per pekan Meskipun
langkah ini sebelumnya tidak disetujui senat, Donald Trump masih terus melanjutkan perintah
lainnya seperti mempertahankan bantuan untuk tunjangan pengangguran, penangguhan pajak
gaji sementara, perlindungan penggusuran, dan keringanan pinjaman mahasiswa Hal ini
dilakukan agar menggerakan pereknomian AS, sehingga kebangkitan ekonomi AS segera
berangsur.
Data inflasi China (Juli 2020) naik menjadi 0,6% setelah sebelumnya mengalami deflasi 0,1% (Juni
2020) Ini tentu menjadi katalis yang dapat memberikan gambaran pemulihan ekonomi lebih
lanjut Sentimen posistif untuk batubara dan minyak
Di sisi lain, rilis data inflasi AS berada di level 1% (sebelumnya 0,6%) Bahkan inflasi inti secara
tahunan naik 1,6% Data klaim pengangguran mingguan AS di bawah 1 juta orang untuk
pertama kalinya sejak Maret 2020 Hal ini menggambarkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat
perlahan membaik dan dapat mendongkorak pemulihan ekonomi.
Nasional:
Kurva pasien Covid -19 yang belum melandai sehingga PSBB di Jakarta diperpanjang kembali
hingga 27 Agustus mendatang DKI Jakarta berkontribusi 29% dari PDB Nasional kebijakan ini
berisiko menghambat pemulihan ekonomi karena separuh dari Q3-2020 masih terhalang PSBB
dikhawatirkan pertumbuhan ekonomi di Q3 juga akan minus
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia (GDP) -5.32% pada kuartal-II 2020 secara
tahunan dan -4.19% secara kuartalan Sri Mulyani merevisi PDB RI di akhir 2020 tumbuh -1,1%
Proyeksi perbaikan GDP Indonesia di kuartal III-2020 setelah China Recovery Indoensia cukup
cepat karena diuntungkan dengan kondisi geografis, jumlah masyarakat yang besar, serta tingkat
konsumerisme yang besar
Meskipun GDP Indonesia Juli lalu turun dalam yakni 5% tapi tidak terdampak ke IHSG Karena
sifat data GDP ini historical Tren pembalikan arah perekonomian sudah terlihat dari Juni-Juli
tercermin dari data PMI dan IKK
Indeks PMI Indonesia berada di level 46,9 pada Juli 2020, naik dibandingkan Juni 2020 yang berada
pada level 39,1 level ini masih menunjukkan kontraksi karena masih di bawah level 50, namun
kepercayaan bisnis terhadap kondisi pasar yang lebih normal mulai meningkat berangsur-
angsur normal, hraga saham Oktober-November sudah mulai recover
Rilis data IKK per Juli 2020 sebesar 86,2 (sebelumnya 83,8) kenaikan IKK mengindikasikan mulai
pulihnya minat konsumsi masyarakat, mengingat 58% komponen PDB dipengaruhi konsumsi
Penjualan ritel Indonesia pada bulan Juni mengalami perbaikan menjadi -17.1% dari -20.6% pada
bulan Mei Perbaikan penjualan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas yang disurvei,
sejalan dengan pelonggaran PSBB
Konsumsi rumah tangga hampir menyumbang 56,82% PDB (2009) Jika pemeritah memberikan
bantuan BLT maka uang tersebut akan dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Seingga dalam investasi jangka panjang, kita dapat memilih sektor yang berkontribusi besar pada
PDB kita Investasi dapat di lakukan di sektro consumer goods dan juga banking
Lembaga pemeringkat Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI akan menguat 6,6% pada
2021 Lembaga pemeringkat Fitch mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia tetap
pada peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil Indonesia dinilai telah
merespons pandemi Covid-19 dengan cepat melalui berbagai kebijakan
Pemerintah berupaya keras menghindarkan Indonesia dari jurang resesi di kuartal III nanti
Anggaran sebanyak Rp 700 triliun telah siap untuk dibelanjakan di kuartal III dan Rp 1000 triliun
di kuartal IV Rencana tambahan gaji sebesar 600 ribu selama 4 bulan telah dipersiapkan bagi
15 juta karyawan swasta guna mendongkrak tingkat konsumsi dan menyelamatkan pertumbuhan
ekonomi
Kebijakan Jokowi untuk mengucurkan bantuan modal sebesar Rp 22 triliun bagi 12 juta UMKM
serta subsidi bunga 3%-6% atas kredit UMKM Bantuan produktif usaha mikro (BPUM) dengan
dana senilai Rp 2,4 juta pada 17 Agustus 2020 nanti kepada 17 Juta UMKM untuk menggenjot
perekonomian di kuartal ketiga
Terkait RAPBN 2021 yang telah diumukan, Sri Mulyani mengutarakan bahwa dengan defisit di
5,2% dari PDB tahun 2021, Indonesia akan memiliki cadangan belanja sebesar Rp179 triliun
Penyusunan RAPBN 2021 ini menjadi penting untuk meningkatkan pemulihan ekonomi tahun
depan
Kesimpulan: pasar saham Agustus – September tidak akan turun sedalam Maret Beberapa
laporan keuangan keluar dan ada beberapa perusahaan yang pendapatannya turun Institusi
masih memegang saham tersebut karena masih melihat valuasi yang masih murah dan harga yang
masih terdiskon
Pada 2020 kondisi perekonomian Indonesia khususnya pada kuartal II menjadi sorotan utama. Hal ini
dikarenakan pembatasan sekala besar yang menyebabkan roda perekonomian Indonesia tidak berjalan.
Pertumbuhan ekonomi indonesia kuartal-II 2020 turun menjadi -5,32% YoY. Penurunan ini terendah sejak
triwulan-I 1998 sebesar -6,13%. Angka ini sebenarnya lebih rendah ketimbang konsensus pasar yang
sebesar -4%. Akan tetapi penurunan PDB tidak berdampak signifikan ke IHSG, karena didorong perbaikan
dari data ekonomi lainnya.
Indeks Kepercayaan Konsumen pada Juni 2020 naik dari 83,8% menjadi 86,2% YoY. Hal ini mencerminkan
optimisme masyarakat pada perekonomian Indonesia ke depan akan segera pulih.
PMI Manufaktur Indonesia bulan Juli 2020 naik 19,94% MoM menjadi 46,9 (di bawah level 50). Tiga Faktor
yang mempengaruhi PMI Indonesia, yaitu peningkatan permintaan manufaktur, pemangkasan tenaga
kerja, dan penurunan bahan baku. Meskipun ada optimistisme PMI akan kembali meningkat seiring
dengan pelonggaran aktivitas ekonomi.
Selain itu, terbaru Cadangan Devisa Indonesia meningkat signifikan sebesar US$ 135.1 miliar dibandingkan
bulan sebelumnya yang sebesar US$ 131,7 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan
pembiayaan 9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta
berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bursa Saham Global – Nasional
Indeks S&P sudah menguat menyamai level sebelum kejatuhan akibat pandemi Ciovid-19. Sedangkan Dow
Jones sudah naik 52% dan berhasil menguat dari level resistance sebelumnya pada 8 Juni 2020 kemarin.
Saat ini keduanya kembali terkonsolidasi kembali.
IHSG sudah naik 34% sejak 24 Maret 2020, mencapai puncaknya pada 13 Agustus 2020 pada angka 5279.
Kami melihat dalam tme frame mouthly IHSG saat ini berada dalam area resistance yang cukup penting.
Bisa dilihat pada grafik IHSG daily di bawah ini, trend naik dalam jangka pendek sudah mulai meguat.
Kenaikan akibat sentimen new normal, namun tetap perlu diwaspadai mengingat kondisi perekonomian
di Indonesia dan seluruh dunia masih melambat akibat pandemi Covid 19 hingga kuartal II.
Saham yang akan membagikan dividen dalam waktu dekat ini adalah saham PEGE, LPGI, MBAP, MARK,
MOLI, HRTA, RDTX. Adapun rinciannya adalah :
Keterangan
/ PEGE LPGI MBAP MARK, MOLI HRTA RDTX
Saham
Dividen/
lembar Rp 6 Rp 214 Rp 358 Rp 7 Rp 5,75 Rp 8 Rp 90
saham
10 09 11 10 11 09
Payment 31 Agustus
September September September September September September
Date 2020
2020 2020 2020 2020 2020 2020
- Cum date tanggal terakhir investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk
mendapatkan dividen selama saham tersebut tidak dijual hingga ex date Cum date dan ex date
yang digunakan adalah tanggal cum date di pasar regular
- Ex date hari pertama di mana investor yang ingin membeli saham tertentu tidak berhak lagi
mendapatkan dividen.
- Recording date tanggal pencatatan investor saham yang telah membeli saham tersebut dan
berhak mendapatkan dividen.
- Payment date tanggal seorang investor akan menerima dividen tersebut.
Top Down Analysis Investasi Saham
Macro Economy
Top Down Analysis adalah salah satu pendekatan untuk
menganalisis fundamental perusahaan. Urutan Top
Sectoral Analysis
Down Analysis biasanya digambarkan dengan piramida
Business Model
terbalik dengan urutan makro ekonomi, sector, bisnis
Management model, manajemen perusahaan, dan terakhir adalah
Numbers
numbers.
Makro ekonomi mengenai kondisi ekonomi dengan skala global atau nasional. Ada beberapa poin yang
perlu diperhatikan dalam analisis makro ekonomi, yaitu kebijakan fiskal & moneter, GDP, inflasi, suku
bunga, data pengangguran, neraca dagang negara dan yield obligasi negara dan kondisi non ekonomi yang
mempengaruhi dunia seperti COVID-19 atau perang.
Pertama kita harus mengenal dulu model bisnisnya. Secara sederhana model bisnis bisa diartikan
bagaimana cara perusahaan tersebut dalam memperoleh pendapatan. Biasanya tiap sektor memiliki ciri
khas model bisnisnya sendiri. Seperti sektor konstruksi yang mendapatkan pendapatan dari kontrak,
berbeda dengan ritel yang mendapatkan pendapatan dari penjualan barang.
Setelah itu kita lihat bagaimana manajemen perusahaan tersebut. Melihat bagaimana perusahaan
melakukan inovasi dalam menghadapi persaingan atau track record ketika menghadapi krisis. Inovasi
menjadi salah satu komponen penting dalam menilai suatu perusahaan untuk melihat kemampuan
adaptasi perusahaan di setiapn kondisi.
Saat situasi seperti ini, muncul saham-saham yang mulai salah harga atau undervalued untuk berinvestasi.
Metode relative valuation berbasis price to earning ratio (PER) adalah metode sederhana yang bisa
digunakan untuk menghitung valuasi harga saham. PER yaitu perbandingan harga saham (price) terhadap
laba per lembar saham (earning per share / EPS).
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung earning per share (EPS). EPS didapatkan dari
laba dibagi dengan jumlah saham beredar. EPS yang digunakan haruslah EPS tahunan. Jika data yang
tersedia adalah EPS kuartal, maka harus disetahunkan terlebih dahulu.
Agar lebih jelas, mari kita hitung valuasi saham ASII dengan metode PER.
ASII sudah mengeluarkan laporan leuangan kuartal I dengan EPS 119. EPS kuartal I ini harus disetahunkan
atau annualized untuk menghitung valuasi ASII. Bagaimana caranya?
EPS Kuartal I adalah periode laporan keuangan 1 Januari – 31 Maret 2020. Untuk mendapatkan data EPS
yang disetahunkan, berarti Q1 harus dikalikan 4. Ini karena dalam 1 tahun ada 4 kuartal.
= Rp 526
Langkah 2. Menentukan PER ASII
PER yang dapat digunakan untuk mencari nilai wajar dapat menggunakan rata-rata PER dalam lima tahun
terakhir. Maka didapatkan PER ASII senilai 17x.
Untuk PER tahunan sendiri didapatkan dari harga saham (close) dibagi dengan EPS.
Setelah EPS dan rata-rata PER ditemukan, langkah terakhir ada menentukan nilai wajar ASII. Untuk
memudahkan, kita bisa memasukan angka PER rata-rata dan EPS 2020 yang disetahunkan ke dalam rumus
PER.
PER= Price/EPS
Kemudian kita bisa menemukan nilai wajar ASII dengan persamaan berikut
Price=Rp 526 x 17
Price=Rp 8942
Didapatkan bahwa nilai wajar ASII adalah Rp 8942. Jika dibandingkan dengan harga penutupan ASII 11
Mei 2020 maka ASII sudah terdiskon 57.5%.Sedangkan untuk saham 2nd liner, kami menambahkan
perthitungan price/earnings to growth ratio (PEG).Indikator ini sebagai model valuasi untuk mengukur
kepantasan antara harga saham, laba yang dihasilkan per lembar sahamnya, dan harapan pertumbuhan
perusahaan.
PEG = PER / CAGR
di mana,
1. Laporan Neraca
2. Aset
utang bank jangka pendek, utang jangka panjang yang jatuh tempo > 1
utang usaha, tahun,
beban akrual (sudah terjadi di periode ini utang obligasi,
tapi belum dibayar), imbalan kerja karyawan dll yang > 1 tahun
utang obligasi,
utang jangka panjang yang akan jatuh
tempo < 1 tahun
4. Ekuitas (Modal)
• Modal disetor
• Modal saham
• Laba ditahan
• operasi (operational activities) operasional, pajak, pendapatan, bunga, piutang, utang, dll
• investasi (investing) jual beli investasi, return investasi, jual/beli asset tetap
19
Rasio Laporan Keuangan
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan asset lancarnya. Rasio likuiditas terdiri dari beberapa rasio
seperti current ratio, quick ratio, dan cash ratio.
Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham ICBP.
Rumus Quick ratio: (Kas setara kas + Investasi jangka Pendek + Piutang)/Utang Lancar. Sebagai
contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham ICBP.
20
Rumus Cash ratio: Kas setara kas/Utang Lancar. Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan
Kuartal-I 2020 saham ICBP.
3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Rasio ini penting bagi investor untuk melihat kinerja suatu perusahaan seperti
mengukur efisiensi perusahaan dalam memperoleh laba.
Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham MYOR.
Earning Per Share adalah rasio untuk mengukur laba perusahaan yang dibagikan ke para
pemegang saham. EPS juga biasanya digunakan untuk menghitung rasio pembayaran dividen.
Jadi EPS menjadi rasio penting untuk investor dalam menilai profitabilitas perusahaan. EPS bisa
dihitung dengan: laba bersih setelah pajak /jumlah saham beredar
21
EPS MYOR Q1 2020 = Rp 949,829,206,540/22,358,699,725 lembar
= Rp 42.5
Gross profit margin adalah rasio yang mengukur efisiensi harga pokok atau biaya produksi untuk
menghasilkan laba kotor. Semakin besar GPM, semakin efisien kegiatan operasional perusahaan.
Semakin kecil GPM, maka perusahaan dinilai kurang efisien dalam melakukan kegiatan
operasional. GPM bisa dihitung dengan: (laba kotor/total pendapatan atau penjualan bersih) x
100%. Sebagai contoh menghitung rasio GPM dan lainnya, kita akan meggunakan laporan
keuangan MYOR kuartal-1 2020.
= 30.8%
22
Nett Profit Margin (NPM)
Nett profit margin adalah rasio untuk membandingkan pendapatan perusahaan dengan laba
bersih setelah pajak. Semakin besar NPM, semakin baik perusahaan mengonversi pendapatan
menjadi laba bersih. NPM bisa dihitung dengan: (laba bersih setelah pajak/total pendapatan
atau penjualan bersih) x 100%
= 17.7%
Return on Assets adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
mendapatakan laba dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai ROA akan
semakin baik kinerja perusahaan. . ROA bisa dihitung dengan: (laba bersih sebelum pajak dan
bunga atau EBIT/total aset) x 100%.
23
ROA MYOR Q1 2020 = (Rp 1,266,014,439,917-Rp 104,879,840,761+Rp 12,423,652,644)/(Rp
19,474,546,511,239) x 100%
= 6%
Return on Equity adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
mendapatakan laba dari modal perusahaan. Semakin tinggi nilai ROE akan semakin baik kinerja
perusahaan. ROE bisa dihitung dengan: (laba bersih setelah pajak /total ekuitas) x 100%.
24
ROE MYOR Q1 2020 = (Rp 949,829,206,540/Rp 10,846,852,689,295) x 100%
= 11%
4. Rasio Dividen
a. Dividend Yield
Dividen yield memberi informasi berapa persentae keuntungan dividen tunai kepada
pemegang saham. Dividen yield membandingkan dividen tunai dan harga saham.
Informasi dividen tunai per saham yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham
bisa didapatkan dari RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) di situs IDX.
Dividend yield bisa dihitung dengan: (dividen tunai per saham / harga saham) x 100% .
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan tahun 2019 MYOR.
25
Dividend yield MYOR = (dividen tunai per saham / harga saham) x 100%
= 1.37%
DPR bisa dihitung dengan: (total dividen yang dibayarkan / laba bersih tahunan) x 100%
. Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan tahun 2019 MYOR.
Dividend payout ratio MYOR = (total dividen yang dibayarkan / laba bersih tahunan) x
100%
= (Rp 670,760,991,750 / 2,039,404,206,764) x 100%
= 32.89%
5. Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Total Assets Ratio (DAR)
Debt asset ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
utangnya dengan aset. DAR yang kecil lebih baik karena semakin besar utang perusahaan
dibandingkan dengan total asetnya. Sehingga aset perusahaan tidak cukup untuk
membayar utang perusahaan.
26
Debt ratio =(total utang : total aset) x 100%
Debt to asset ratio MYOR = total hutang atau liabilitas / total aset
= Rp 8,627,693,821,944 / 19,474,546,511,239
= 0.44 x
Debt to equity ratio MYOR = total hutang atau liabilitas / total ekuitas
= Rp 8,627,693,821,944 / 10,846,852,689,295
= 0.80 x
27
6. Rasio Aktivitas
Activity ratio adalah rasio yang mengukur efisiensi perusahaan mengelola asetnya. Seperti
melihat bagaimana perputaran piutang suatu perusahaan atau persediaan produk dari perusahaan
tersebut. Selain itu juga mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan dari aset
mereka.
Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham MYOR.
Inventory Turnover
Inventory turnover ratio (perputaran persediaan) adalah rasio untuk mengukur efektivitas
mengelola barang persediaan perusahaan. Inventory turnover harus dibandingkan dengan industri
atau perusahaan sejenis untuk mengetahui baik atau buruknya inventory turnover perusahaan.
Inventory turnover ratio bisa dihitung dengan: (HPP / (Persediaan periode ini + Persediaan periode
lalu)/2)). Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.
Inventory turnover MYOR : (HPP / (Persediaan periode ini + Persediaan periode lalu)/2))
: 1.31x
28
Kita juga bisa menghitung daily sales inventory (DSI) dengan mengalikan ((Persediaan periode ini
+ Persediaan periode lalu)/2) / HPP) x 365 menjadi 0.75 x 365 hari= 274 hari. DSI ini bisa melihat
berapa lama rata-rata persediaan perusahaan bisa dikonversi menjadi penjualan.
Receivable Turnover
Receivable ratio digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mengkonversi piutang
menjadi kas perusahaan. Semakin tinggi receivable turnover berarti semakin banyak piutang
berarti semakin baik perusahaan mengelola piutangnya.
Receivable turnover bisa dihitung dengan: (Penjualan/(Piutang periode ini + Piutang periode
lalu)/2)). Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.
: 0,97x
Rasio ini untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset teapnya. Rasio ini
menunjukan produktivitas aset teap dalam memperoleh pendapatan. Untuk mengetahui baik
buruknya rasio perusahaan, perlu dibandingkan dnegan industri atau perusahaan sejenis selama
bertahun-tahun.
29
Fixed asset turnover bisa dihitung dengan: Penjualan/Aset tetap Sebagai contoh, kami
menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.
: Rp 5,379,573,546,423 / 6,541,458,889,970
: 0,84x
7. Rasio Perbankan
8. Rasio Valuasi
30
Jenis – Jenis Karakter Saham
Defensive
Basic & primary needs
Pangsa pasar besar
Economic moat
Tahan krisis
Sektor: Consumer goods, Cigarettes, Utility, Farmasi
Cyclical
Terpengaruh kondisi ekonomi, siklus bisnis, alam
Bukan primary needs, bersifat substitusi
Naik saat economic boom, turun saat resesi
Tidak tahan krisis
Sektor: finance, property, agriculture, mining
Turnaround
Dari jelek jadi bagus
Perubahan (business model, sales, cost, product, management)
Risiko ketidakpastian
Mulai diakumulasi
Sektor: Retail, Infra, Property
Fast Growing
Revenue & profit naik konsisten
Punya produk kuat / brand
Inovatif
Masih punya ruang berkembang
Various sector
31
DISCOUNTED STOCKS
TO INVEST
32
BIG CAPS
Investasi fokus saham yang menjadi penggerak IHSG / kapitalisasi besar karena akan diborong oleh
institusi di masa diskon seperti saat ini yaitu saham : BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, UNVR, INDF, ICBP,
HMSP, GGRM, KLBF, TLKM
Kami lebih suka sektor consumer goods UNVR, INDF, ICBP, HMSP, GGRM, KLBF untuk blue chips
daripada perbankan karena NPL / kredit macet potensi meningkat
Exposure investing saat ini maksimal 20% (artinya maksimal 20% dari total modal untuk investasi
jangka panjang)
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz
EPS Rp 844,50 Rp 955,33 Rp 1059,64 Rp 117.0,70 Rp 1.003,28
NPL 0.30% 0.4% 1.40% 1.30% 1%
Valuasi
Valuasi BCA cenderung premium dan saat ini sudah mencapai nilai wajarnya sejak dihitung dari PER
Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp 355/lembar saham (1,7%) di tahun 2020.
33
Harga saham
Turun 9,24% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
Cicil beli investasi dapat Anda lakukan di area 30.000-31.000 sebanyak 40% dari total dana investasi.
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
EPS Rp 612.91 Rp 736.03 Rp 811.63 Rp 831.59 Rp 919,48
NPL 0.44% 0.70% 0.85% 1.20% 2.45%
Valuasi
Valuasi BNI cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 40.44% sejak dihitung dari PER
Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp 206.24/lembar saham (2.93%) di tahun 2020.
Harga Saham
Turun 37,2% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
Cicil beli investasi dapat Anda lakukan di area 4500-4800 sebanyak 40% dari total dana investasi.
34
3. PT BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. (BBRI)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
EPS Rp 214,72 Rp 237,48 Rp 264,96 Rp 281,51 Rp 267,40
NPL 1.09% 0.88% 0.92% 1.04% 2.81%
Valuasi
Valuasi BRI cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 20.08% sejak dihitung dari PER
Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp 168,20/lembar saham (3.75%) di tahun 2020.
Harga Saham
Turun 29,77% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
Cicil beli investasi dapat Anda lakukan di area 3200-3300 sebanyak 40% dari total dana investasi.
35
4. PT BANK MANDIRI Tbk. (BMRI)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
Valuasi
Valuasi Bank Mandiri cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 54.62% sejak dihitung
dari PER Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp 353,34/lembar saham (4.80%) di tahun 2020.
Harga Saham
Turun 25,27% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
Cicil beli dapat Anda lakukan di area 5700-5900 sebanyak 40% dari total modal investasi.
36
5. PT INDOFOOD Tbk. (INDF)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz
EPS Rp 470,97 Rp 473,69 Rp 473,42 Rp 557,75 Rp 646,04
ROA 5.04% 4.74% 4.32% 5.10% 5,50%
ROE 9.43% 8.92% 8.35% 9.06% 9,68%
Valuasi
Valuasi INDF cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 32.62% sejak dihitung dari PER
Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp 278/lembar saham (4.16%) di tahun 2020.
Harga Saham
Turun 11,82% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
INDF kembali dalam masa konsolidasi. Cicil beli dapat Anda lakukan pada area 7000-7200 sebanyak
40% dari total modal investasi.
37
6. PT INDOFOOF CBP SUKSES MAKMUR Tbk. (ICBP)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz
EPS Rp 307.72 Rp 324.49 Rp 391.09 Rp 430.67 Rp 577,44
ROA 12.46% 12.01% 13.31% 13.02% 15,55%
ROE 19.46% 18.68% 20.15% 18.89% 21,21%
Valuasi
Valuasi ICBP cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 36.77% sejak dihitung dari PER
Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp 215/lembar saham (2.29%) di tahun 2020.
Harga Saham
Turun 14.56% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
ICBP saat ini akan cenderung terkoreksi terlebih dahulu. Cicil beli dapat Anda lakukan pada area 9800-
10.000 sebanyak 40% dari total modal investasi.
38
7. PT UNILEVER INDONESIA Tbk. (UNVR)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
EPS Rp 168.18 Rp 184.32 Rp 238.98 Rp 194.55 Rp 190.00
ROA 7,63% 7,41% 9,30% 7,16% 33,90%
ROE 27,17% 27,08% 23,96% 27,99% 66,18%
Valuasi
Valuasi UNVR cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 28.84% dihitung dari PER
Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp 107/lembar saham (1.3%) di tahun 2019.
Harga Saham
Turun 5.68% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
Anda bisa lakukan cicil beli investasi di area 8000-8200 sebanyak 40% dari total dana investasi.
39
8. PT GUDANG GARAM Tbk. (GGRM)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
EPS Rp 3.510,57 Rp 4.080,87 Rp 4.100,96 Rp 5.726,68 Rp 4.021,9
ROA 10.60% 11.61% 11.28% 13.83% 9,65%
ROE 16.86% 18.38% 17.26% 21.36% 13,49%
Valuasi
Valuasi GGRM cenderung premium dan saat ini sudah mulaiterdiskon 36.43% dihitung dari PER
Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp 2600/lembar saham (3.32%) di tahun 2019.
Harga Saham
Turun 11.22% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
Anda bisa lakukan cicil beli di harga 50000-51000 dengan maksimal modal 40% dari total dana
investasi.
40
9. PT HM SAMPOERNA Tbk. (HMSP)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
EPS Rp 109.74 Rp 108.95 Rp 116.41 Rp 117.20 Rp84,04
ROA 30.02% 29.37% 29.05% 26.96% 23,32%
ROE 37.34% 37.14% 38.29% 38.46% 33,64%
Valuasi
Valuasi HMSP cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 52.45% dihitung dari PER
Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp119.80/lembar saham (6.17%) di tahun 2020.
Harga Saham
Turun 29.56% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
Anda bisa manfaatkan area 1600-1800 an untuk melakukan cicil beli investasi sebesar 40% dari dana
investasi.
41
10. PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. (TLKM)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
EPS Rp 191.98 Rp 219.69 Rp 181.96 Rp 188.32 Rp 221,78
ROA 10.77% 11.16% 8.75% 8.44% 8,92%
ROE 18.34% 19.75% 15.37% 15.92% 18,98%
Valuasi
Valuasi TLKM cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 35.19% dihitung dari PER
Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp 154.07/lembar saham (4.98%) di tahun 2019.
Harga Saham
Turun 24,79% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
TLKM masih berada di area support kuat. Anda bisa manfaatkan untuk cicil beli pada area 2800-3200
dengan modal yang digunakan 10-20% dari total dana investasi.
42
11. PT ASTRA INTERNATIONAL INDONESIA Tbk. (ASII)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
EPS Rp 374,22 Rp 466,20 Rp 535,14 Rp 535,98 Rp 561,88
ROA 5.79% 6.39% 6.29% 6.17% 6.62%
ROE 10.83% 12.08% 12.43% 11.62% 11.53%
Valuasi
Valuasi ASII cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon -56.71% dihitung dari PER Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp 157.00/lembar saham (3.23%) di tahun 2019.
Harga Saham
Turun 26.18% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
Anda dapat manfaatkan area 5000-5300 untuk melakukan cicil beli investasi sebesar 40% dari dana
investasi.
43
12. PT KALBE FARMA Tbk. (KLBF)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
EPS Rp 49.03 Rp 51.25 Rp 52.39 Rp 53.45 Rp 59.16
ROA 15.10% 14.47% 13.54% 12.37% 12.56%
ROE 18.45% 17.30% 16.07% 15.01% 15.53%
Valuasi
Valuasi KLBF cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 16.56% dihitung dari PER
Tertinggi
Dividen
Dividen yield Rp20 /lembar saham (1,41%) di tahun 2020.
Harga Saham
Turun 3.46% sejak awal tahun 2020
Beli di mana?
Cicil beli dapat Anda lakukan di 1400-1600 sebesar 40% dari total dana investasi.
44
45
SECOND LINERS
EMtrade menyukai saham-saham yang bertahan di tengah pandemic Covid-19 dan ter diuntungkan
dari situsasi ini. Sebagian besar sector tersebut berasal dari sector konsumsi.
Pemilihan saham didasarkan pada penilaian model bisnis, manajemen, kemampuan menghasilkan
laba, dan juga valuasi.
•Kegiatan •Kemampuan
operasional emiten
dan produk mencetak laba
emiten
Model Profitabi-
Bisnis litas
Likuid-
Valuasi
itas
•Kondisi kas •Nilai wajar
emiten emiten
dibandingkan terdiskon
utang
46
1. PT BUYUNG POETRA SEMBADA Tbk. (HOKI)
Model Bisnis
PT. Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) bergerak dalam bidang pengolahan dan distribusi beras
bermerek premium. Emiten ini mulai listing pada 22 Juni 2017.
Profitability
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz
Liquidity
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Q1 2020 Q2
47
Valuasi
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
PEG -5,4
MOS -74%
48
Pertumbuhan Harga Saham
Grafik
Pertumbuhan Harga Saham
800 730
700
630
600
376
400 344
200
0
2016 2017 2018 2019 2020
49
2. PT SARIGUNA PRIMATIRTA Tbk. (CLEO)
Model Bisnis
PT. Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), melakukan bisnis sebagai Tanobel dan beroperasi sejak 17
September 2003. Emiten memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan mulai listing pada 05
Mei 2017.
Profitability
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz
Liquidity
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Q1 2020 Q2
50
Valuasi
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
PEG 1,6
MOS -15%
Grafik
Pertumbuhan Harga Saham
800 755
600
510
442
404
400
284
200
0
2016 2017 2018 2019 2020
51
3. PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk. (SIDO)
Model Bisnis
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) bergerak dalam bidang industri herbal seperti
industri medis (farmasi), herbal, kosmetik, makanan dan minuman yang berkaitan dengan kesehatan.
Emiten mulai listing di BEI sejak 18 Desember 2013.
Profitability
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
Liquidity
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Q1) 2020 Q2
52
Valuasi
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
PEG 1.8
MOS -35%
Grafik
Pertumbuhan Harga Saham
1750
1350
1400 1260
1050
840
700 545
520
350
0
2016 2017 2018 2019 2020
53
4. PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. (ULTJ)
Model Bisnis
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) bergerak di industri makanan dan minuman.
Emiten memproduksi berbagai minuman seperti susu, jus buah, teh, minuman tradisional dan
minuman kesehatan, yang diproduksi dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature). Perusahaan
mulai listing sejak 2 Juli 1990.
Profitability
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
Liquidity
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Q1) 2020 Q2
54
Valuasi
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
PEG 1,0
MOS 17%
Grafik
Pertumbuhan Harga Saham
2125
1640
1700
1350 1380
1295
1275 1145
850
425
0
2016 2017 2018 2019 2020
55
6. PT MAYORA INDAH Tbk. (MYOR)
Model Bisnis
PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) bergerak dalam bidang pembuatan makanan, permen dan biskuit.
Perusahaan menjual produknya baik di pasar domestik maupun luar negeri. Emiten mulai listing sejak
4 Juli 1990.
Profitability
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
Liquidity
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Q1) 2020 Q2
56
Valuasi
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
PEG 3,0
MOS 0%
Grafik
Pertumbuhan Harga Saham
3375
2620
2700
2280
2150
2020
2025
1645
1350
675
0
2016 2017 2018 2019 2020
57
Tabel Investing Journal
58
SWING TRADING
JOURNAL
59
Berikut ini adalah tabel kinerja EMtrade untuk saham Swing pada bulan Maret 2020:
(diurutkan berdasarkan tanggal jual)
Berikut ini adalah tabel kinerja EMtrade untuk saham Swing pada bulan April 2020: (diurutkan
berdasarkan tanggal jual)
60
Selama bulan April 2020, terdapat 47transaksi yang terjadi dengan 36 transaksi yang berhasil
membuahkan keuntungan dan 11 transaksi yang berhasil dibatasi kerugiannya.
36 transaksi tersebut jika diakumulasi menghasilkan keuntungan sebesar 220,51% dan jika
dibandingkan dengan kerugian dari 11 transaksi sebesar -42,55% , maka kinerja EMtrade di bulan
April masih positif.
61
Berikut ini adalah tabel kinerja EMtrade untuk saham Swing pada bulan Mei 2020: (diurutkan
berdasarkan tanggal jual)
62
Selama bulan Mei 2020, terdapat 50 transaksi yang terjadi dengan 28 transaksi yang berhasil
membuahkan keuntungan dan 22 transaksi yang berhasil dibatasi kerugiannya.
28 transaksi tersebut jika diakumulasi menghasilkan keuntungan sebesar 160,51% dan jika
dibandingkan dengan kerugian dari 22 transaksi sebesar -78,46% , maka kinerja EMtrade di bulan
Mei masih positif.
63
64
65
DAFTAR SAHAM TERBELI – SUPER TRADING
AGUSTUS 2020
66
DAFTAR SAHAM TERBELI – SWING TRADING
AGUSTUS 2020
Conclusion:
Swing trading untuk jangka pendek ikuti realtime EMTRade, daftar di www.ellen-
may.com/emtrade atau www.emtrade.id sertakan kode SO8 untuk dapatkan bonus 1 bulan
tambahan setiap pembelian 12 bulan Edukasi Online EMTRADE
Berburu saham murah untuk investasi jangka panjang bluechips & second liners
67
Daftar Istilah
CAR : Capital Adequacy Ratio (Rasio kecukupan modal untuk mengatasi kemungkinan risiko kerugian
perbankan)
CKPN : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Dana cadangan yang disisihkan emiten perbankan untuk
meng-cover adanya kredit macet)
MA : Moving Average
NPL : Non Performing Loan (Indikator kesehatan perbankan yang menunjukkan tingkat kredit macet)
Resistance : Batas atas/suatu area harga yang menahan pergerakan harga untuk naik
Support : Batas bawah/suatu area harga yang menahan harga untuk terus turun
68
Disclaimer
EMTrade adalah layanan online yang dibuat untuk tujuan memberi informasi dan edukasi, sehingga
dalam keadaan apa pun tidak boleh dianggap atau dimaksudkan sebagai nasehat, rekomendasi,
penawaran / perintah untuk melakukan beli / jual saham yang dimaksud.
User harus memahami bahwa nilai saham dapat berfluktuasi dan harga saham juga dapat naik atau
turun. Semua informasi yang disajikan dalam EMTrade adalah hasil dari analisis baik secara teknikal
dan fundamental. Fasilitas stock pick yang diberikan merupakan case study atas edukasi yang sudah
diberikan sehingga user bisa belajar lebih efektif, bukan sebagai nasihat / perintah beli & jual.
EMTrade dan pejabatnya, direktur, rekanan, pihak terkait dan/atau karyawan (disebut "Perwakilan")
tidak bertanggung jawab atas konsekuensi kerugian atau kerusakan yang mungkin timbul dari
penggunaan atau ketergantungan dari penggunaan layanan baik secara langsung atau tidak langsung.
Setiap informasi yang terkandung di sini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan
sebelumnya.
Semua informasi yang disajikan untuk digunakan oleh user EMTrade dan tidak boleh direproduksi,
diubah dengan cara apa pun, dikirim, disalin atau didistribusikan ke pihak lain secara keseluruhan atau
sebagian dalam bentuk atau cara apa pun tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari EMTrade.
EMTrade dan perwakilannya tidak bertanggung jawab atas tindakan dari pihak ketiga dalam hal ini.
Semua informasi yang disajikan oleh EMTrade tidak ditujukan atau dimaksudkan untuk distribusi atau
digunakan oleh orang atau entitas yang merupakan warga negara atau penduduk atau berlokasi di
wilayah, negara bagian, negara atau wilayah yurisdiksi lainnya dimana distribusi, publikasi,
ketersediaan atau penggunaan layanan ini bertentangan dengan hukum atau peraturan yang berlaku.
69