REVIEW JURNAL
OLEH :
NURHIDAYANTI
A1P119053
KENDARI
2021
1. REVIEW JURNAL
A B
Tahun 2015
Reviewer Nurhidayanti
Kekurangan
2. REVIEW JURNAL
A B
Judul SISTEM INFORMASI PUSAT DATA DAMPAK KEBAKARAN HUTAN
DAN LAHAN BERBASIS MOBILE WEB DI PROVINSI RIAU
Tahun 2017
Reviewer Nurhidayanti
Kekurangan
A B
Tahun 2016
Kelebihan Penggunaan Google Earth dan Software ArcGIS (Studi Kasus : Desa
Pesantren, Desa Mojo dan Desa Limbangan)menghasilkan luasan
mangrove di Desa Pesantren, Desa Mojo dan Desa Limbangan
Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang sebesar 248,15 Ha.
Kekurangan
4. REVIEW JURNAL
A B
Tahun 2015
Reviewer Nurhidayanti
Latar Waduk Mrica merupakan salah satu bangunan air penting pada DAS
Belakang Serayu dan sekitarnya. Terutama dalam penyediaan dan distribusi
air untuk wilayah Kab. Banjarnegara, Kab. Purbalingga, Kab.
Banyumas, dan Kab. Cilacap. Waduk Mrica pada elevasi +231 m
mempunyai luas genangan 8,85 Km2 cekungan yang dihasilkan
mampu menampung air hingga 140 juta m3 dan menghasilkan
debit 11 m3/ detik untuk irigasi, perikanan darat, dan pariwisata.
5. REVIEW JURNAL
Tahun 2020
Reviewer Nurhidayanti
Metode Survey
Penelitian
Hasil Longsor lahan yang terjadi di DAS Tondano bagian hulu meliputi
Penelitian longsoran ukuran kecil, ukuran sedang dan ukuran besar.
Longsorlahan yang mempengaruhi aktifitas DAS Tondano bagian
hulu, morfometrinya langsung di ukur di lapangan. Kondisi
kemiringan lereng yang terukur merupakan kemiringan lereng dari
longsoran, bukan merupakan lereng medan secara keseluruhan.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, longsorlahan yang terjadi di
daerah penelitian baik tipe longsor (slide), aliran (flow) dan
runtuhan/jungkiran (fall), saat ini kesemuanya berjumlah 14 titik.
Tipe longsor lahan yang dominan terjadi di daerah penelitian
adalah tipe aliran (flow).
6. REVIEW JURNAL
Tahun 2017
Reviewer Nurhidayanti
7. REVIEW JURNAL
Tahun 2014
Reviewer Nurhidayanti
Metode
Penelitian
8. REVIEW JURNAL
Tahun 2020
Reviewer Nurhidayanti
9. REVIEW JURNAL
Reviewer Nurhidayanti
Metode Deskriptif
Penelitian
Hasil Banjir (flood) adalah debit aliran air sungai yang secara relative
Penelitian lebih besar dari biasanya/normal akibat hujan yang turun di hulu
atau disuatu tempat tertentu secara terus menerus, sehingga tidak
dapat ditampung oleh alur sungai yang ada, maka air melimpah
keluar dan menggenangi daerah sekitarnya.
Tahun 2014
Reviewer Nurhidayanti
Tahun 2019
Reviewer Nurhidayanti
Latar Sektor pariwisata adalah salah satu sektor unggulan dan menjadi
Belakang faktor yang sangat penting dalam pembangunan wilayah serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat pada suatu negara yang
telah mengalami ekspansi maupun diversifikasi yang berkelanjutan,
serta menjadi salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan
paling besar di dunia. (Kementrian Pariwisata, 2015).
Metode Deskriptif
Penelitian
Tahun 2015
Reviewer Nurhidayanti
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan dari analisis kajian kurikulum KTSP
Penelitian IPS geografi SMA menghasilkan24 lokasi objek wisata yang memiliki
potensi pariwisata pendidikan geografi. Pengembangan daya tarik
wisata pendidikan geografi dengan (Sustainable Tourism
Development) 3A yaitu analisis Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas
sebagai penunjang analisis SWOTdihasilkanpotensi wisata
pendidikan geografi sangat potensial sehingga Kabupaten
Karanganyar berpotensi dan layak menjadi daya tarik wisata dan
tujuan wisata minat khusus pendidikan geografi.
Tahun 2015
Reviewer Nurhidayanti
Tahun 2021
Reviewer Nurhidayanti
Penulis Nandi
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2017
Penulis Hastuti
Reviewer Nurhidayanti
Tanggal 1 Januari 2022
A B
Tahun 2019
Reviewer Nurhidayanti
Latar Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang terjadi
Belakang akibat intensitas curah hujan yang tinggi di mana terjadi kelebihan
air yang tidak tertampung oleh suatu sistem (Suripin, 2014). Daerah
cekungan pada RT 07 di Dukuh Tungu ketika terjadi siklon tropis
cempaka pada akhir November tahun 2017 mengalami banjir
puncak karena hujan ekstrim yang melebihi normal selama
beberapa hari sehingga limpasan permukaan terkumpul pada
daerah cekungan tersebut.
A B
Tahun 2021
Reviewer Nurhidayanti
Hasil Hasil penelitian berupa peta tingkat kerawanan banjir hasil overlay
Penelitian yang menunjukkan sebaran lokasi berpotensi banjir. Dimana lokasi
rawan banjir tingkat tinggi banyak terjadi di sekitar badan air atau
sungai dengan luas 141,3, ha dengan Kelurahan Kanaan dan
Gunung Telihan paling mendominasi. Kemudian, kerawanan tingkat
sedang tersebar merata di seluruh kelurahan dengan luas 764, 1 ha
dan kategori kelas kerawanan tingkat rendah memiliki sebaran
825,5 ha yang didominasi oleh penggunaan lahan hutan. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pada penelitian
selanjutnya, serta dapat menjadi literatur kajian untuk mengambil
kebijakan terkait penanggulangan banjir di Kecamatan Bontang
Barat.
18. REVIEW JURNAL
A B
Tahun 2017
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2019
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2019
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2017
Penulis Dion
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2009
Penulis R.Sugianto
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2017
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2020
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2020
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2021
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2019
Reviewer Nurhidayanti
Hasil Penelitian Hasil penelitian pada siklus I berada pada kategori cukup,
terjadi peningkatan pada siklus II yaitu persentase hasil
belajar berada pada kategori baik dan telah mencapai
indikator yang telah ditetapkan
A B
Tahun 2021
Reviewer Nurhidayanti
Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus
terdiri dari dua kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran
terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan
data melalui lembar observasi, pemberian tugas, dan
dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif
kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Persentase klasikal
kemampuan anak dalam membedakan macam-macam
rasa yang diperoleh pada tahap pra tindakan yaitu sebesar
26,67% atau sebanyak 4 anak termasuk dalam kategori
berkembang sangat baik dan sebanyak 11 anak belum
memenuhi kriteria tersebut. Setelah dilakukan tindakan
pada siklus I pertemuan 1, presentase klasikal ketuntasan
sebesar 53,33% atau sebanyak 8 anak yang masuk dalam
kriteria berkembang sangat baik (BSB) dan sebanyak 7
anak belum memenuhi kriteria tersebut. Selanjutnya
dilakukan tindakan pada siklus I pertemuan 2, presentase
klasikal yang diperoleh sebesar 66,67%, yang berarti
belum memenuhi standar ketuntasan belajar klasikal yang
ditetapkan yakni 75% dan menyebabkan peneliti
melanjutkan tindakan ke siklus berikutnya. Hasil yang
diperoleh pada siklus II pertemuan 1 yaitu sebanyak 10
anak termasuk pada kategori berkembang sangat baik
(BSB) atau sebesar 66,67%, sedangkan pada siklus II
pertemuan 2 diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 80%
atau sebanyak 12 anak termasuk dalam kategori BSB.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan anak TK
Posimpotove Tawaeli dalam membedakan macammacam
rasa.
A B
Tahun 2015
Penulis Mugiharti
Reviewer Nurhidayanti
A B
Tahun 2019
Reviewer Nurhidayanti
Kelebihan