Laporan Praktikum Uji Elektroplating
Laporan Praktikum Uji Elektroplating
Disusun oleh
Kelompok 5
2A – Aeronautika
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana cara melakukan electroplating pada baja St 37 ?
b. Bagaimana cara menganalisa hasil pelapisan baja St 37 dengan menggunakan logam
pelapis nikel?
C. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mengetahui cara melakukan electroplating pada baja St 37
b. Menganilsa hasil pelapisan baja St 37 dengan menggunakan logam pelapis nikel
D. MANFAAT PRAKTIKUM
a. Dapat melakukan proses pelapisan logam dengan benar
b. Dapat menganalisa hasil pelapisan logam
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Elektroplating
Elektroplating adalah proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam menggunakan arus
listrik searah melalui suatu larutan elektrolit. Pelapisan secara listrik merupakan proses pelapisan
suatu logam atau non logam, secara elektrolisa melalui penggunaan arus listrik searah (direct
current/DC) dan larutan kimia (elektrolit).
Pelapisan bertujuan membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan
logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses elektrolisa disebabkan adanya ion ion bermuatan
listrik melalui elektrolit. lon-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda. Endapan yang
terjadi bersifat adhesive terhadap logam dasar.
Dalam suatu elektrolit terdapat kation (ion positif) dan anion (ion negatif) yang berasal dari
ionisasi elektrolit. Jika kita alirkan listrik dalam elektrolit tersebut, maka kation akan mengalami
reduksi anion akan mengalami oksidasi. Kation akan menuju ke katoda (tempat terjadinya peristiwa
reduksi), sedangkan anion akan menuju ke anoda (tempat terjadi oksidasi).
Prinsip dasar dari pelapisan listrik, berpedoman pada Hukum Faraday yang menyatakan:
1. Jumlah zat (unsur) yang terbentuk dan terbebas dari electroda selama proses electrolisa sebanding
dengan jumlah arus listrik yang mengalir dalam larutan electrolit.
2. Jumlah zat (unsur) yang dihasilkan oleh arus listrik yang sama selama electrolisa adalah sebanding
dengan berat ekuivalen masing-masing zat tersebut.
Pada prinsipnya lapis listrik merupakan rangkaian dari arus listrik, anoda, larutan electrolit, dan
katoda (benda kerja).
Dari keempat rangkaian tersebut dihubungkan sebagai berikut
1. Anoda dihubungkan pada kutub positif dari sumber listrik.
2. Katoda dihubungkan pada kutub negatif dari sumber listrik.
3. Anoda dan katoda direndamkan didalam larutan electrolit.
Dengan adanya arus listrik yang mengalir melalui larutan electrolit diantara kedua electroda,
maka pada anoda akan terjadi pelepasan ion logam dan oksigen (reduksi). Selanjutnya ion dan
oksigen tersebut mengendap pada electroda (katoda).
Tujuan proses pelapisan adalah untuk memperoleh lapisan pelindung pada permukaan logam
yang tahan terhadap lingkungan. Juga meningkatkan tampak rupa, menambah kekerasan dan
sebagainya. Umumnya lapisan ini adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan khrorn. Nikel
di udara kota tercemar mengalami tarnish (bercak noda), maka perlu dilapisi khrom. Kualitas lapisan
hasil elekroplating, dipengaruhi oleh rapat arus, temperatur, waktu, konsentrasi larutan elektrolit.
Kelebihan elektroplating yaitu di antaranya:
• Temperatur proses, rendah
• Kondisi proses, pada lingkungan atmosfer biasa
• Peralatan, relatif murah
• Komposisi larutan, luas
• Laju pengendapan, cepat
• Porositas pada lapisan, relatif rendah
• Dapat menghasilkan beberapa lapisan
Kekurangan elektroplating yaitu di antaranya:
• Terbatas pada logam & paduannya
• Perlu perlakuan awal terhadap benda kerja
• Terbatas pada benda kerja yang bersifat konduktor
BAB III
METODOLOGI
b. Bahan
No bahan
1 Benda specimen St 37
2 Silikat
3 H2OSO4
4 HCL
5 NIKEL
6 H20
C. Prosedur praktikum
a. menyiapkan alat dan bahan
b. menghidupkan mesin pelapisan logam media electroplating
c. pengamplasan spesimen dengan mesin bench grinder
d. setelah permukaan bersih ukur spesimen menggunakan jangka sorong
e. tentukan Kembali ukuran dengan micrometer sekrup digital agar lebih presisi
f. melengkungkan kawat dengan media ragum atau tang
g. kunci kawat yang terhubung dengan baut dan mur lalu kencangkan dengan obeng
h. celupkan benda spesimen pada bak 1 yaitu chemical degreasing dengan cairan silikat
selama 3 menit
i. setelah dari bak 1 lanjut ke bak 2 yaitu electrolytic degreasing, proses ini dilakukan
selama 3 menit
𝐴 = 2 (( 𝑝 𝑥 𝑙 ) + (𝑙 𝑥 𝑡) + (𝑝 𝑥 𝑡 ))
= 2 (51,9 𝑥 26,3 ) + ( 26,3 𝑥 0,81) + (51,9 𝑥 0,81)
= 2 ((1.364,97) + (21,303) + (42,039)
= 2 (1.428,312)
= 2.856,624 𝑚𝑚2
= 0,2856624 𝑑𝑚2
= 0.285 𝑑𝑚2
𝑙𝑥𝑡𝑥𝐵
𝑊=
𝑍𝑥𝐹
Dimana :
W = berat endapan
l = kuat arus
t = waktu
B = berat atom
Z = elektron valensi
F = bilangan faraday
maka :
1 𝑥 3600 𝑥 58,7
𝑊=
2 𝑥 96500
211.320
=
193.000
= 1.095 𝑔𝑟𝑎𝑚
Mencari nilai ketebalan
ketebalan (S)
Dimana :
S = nilai laju ketebalan
l = kuat arus
t = waktu
B = berat atom
Z = electron valensi
F = bilangan faraday
A = luas permukaan benda kerja
𝜌 = massa jenis
maka :
1 𝑥 3600 𝑥 58,7
𝑆=
2 𝑥 96500 𝑥 28.56624 𝑥 8,9
293500
=
68131159
= 0,0043 𝑐𝑚
= 0,043 𝑚𝑚
mencari nilai laju ketebalan (S)
nilai laju ketebalan (S)
maka
60 𝑥 1 𝑥 58,7
𝑆=
2 𝑥 96500 𝑥 8,9 𝑥 28.56624
73375
𝑆=
1022254801
𝑐𝑚
= 0,0000717
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑚𝑚
= 0,000717
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Mencari nilai kenaikan ketebalan
%
untuk mencari nilai kenaikan ketebalan dengan menggunakan rumus :
maka
0,83 − 0,81
%= × 100 %
0,81
0,002
%= × 100 %
0,81
= 2,469
𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
%= × 100%
𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Dimana
% = persen perbandingan tebal teori dan tebal sebenarnya
Maka
0,83
%= × 100%
0,043
% = 19,302 × 100%
= 19,30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Elektroplating adalah proses pelapisan logam, dengan menggunakan bantuan arus
listrik searah dan larutan kimia (elektrolit) untuk memindahkan partikel logam pelapis ke
material yang hendak dilapis. Ada bermacam jenis logam pelapis yang dapat digunakan
dalam proses elektroplating, tetapi yang umum digunakan adalah logam pelapis nikel.
Pelapisan logam bertujuan untuk membuat logam yang dilapisi menjadi tahan korosi dan
memiliki rupa yang lebih menarik.
Proses pelapisan logam terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembersihan benda kerja
secara manual, pembersihan benda kerja secara kimia selama 3 menit, pembersihan benda
kerja secara elektrolisa selama 3 menit, rinsing selama 1 menit, pikling selama 1 menit,
aktivasi dalam bak nikel selama 1 jam, dan tahap pemolesan kembali benda kerja yang telah
dikeringkan.
Penambahan ketebalan benda kerja setelah semua tahap praktikum dilakukan
menunjukkan bahwa elektroplating pada baja St 37 dengan logam pelapis nikel berhasil. Dari
hasil praktikum ini, diperoleh ketebalan awal benda kerja yaitu 0.81 mm dan ketebalan akhir
yaitu 0.83 mm, sehingga benda kerja ini bertambah tebal sebanyak 0.01 mm.
Selain penambahan ketebalan benda kerja, keberhasilan proses elektroplating baja St 37
dengan menggunakan logam pelapis nikel ini dapat dilihat dari bentuk benda kerja setelah dilakukan
proses praktikum yang terlihat lebih halus dan mengkilap dari sebelum dilakukan praktikum.
B. SARAN
Kualitas lapisan hasil elektroplating, dipengaruhi oleh rapat arus, temperatur, waktu,
konsentrasi larutan elektrolit. Oleh karena itu, pastikan bahwa rapat arus yang digunakan
sudah tepat, temperatur pada masing-masing bak mesin elektroplating sudah tepat, lamanya
waktu proses pelapisan sudah tepat, dan konsentrasi larutan elektrolit yang dipakai sudah
tepat. Jika terdapat kesalahan pada salah satu faktor tersebut, bukan tidak mungkin proses
elektroplating akan gagal
DAFTAR PUSTAKA
Santosa, B., & Syamsa, M. (2007). Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan
Pelapisan. Teknik Mesin, 25-30.
Suprayoga E (2016). Laporan praktikum teknologi pelapisan logam proses electroplating.
Sasmita, D. (2016). Pengaruh Suhu dan Waktu Pelapisan Tembaga pada Baja Karbon Rendah secara
Elektroplating Terhadap Korosi. Eksakta, 61-67.
Topayung, D. (2011). Pengaruh Arus Listrik dan Waktu Proses Terhadap Keteblana dan Massa
Lapisan yang Terbentuk pada Proses Elektroplating Pelat Baja. Ilmiah Sains, 97-101.
Sudana, I. M., Arsani, I. A., & Waisnawa, I. S. (2014). Alat Simulasi Pelapisan Logam dengan
Metode Elektroplating. Logic, 190-198.