Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS 10kV PADA

MESIN MICROLINE DI PT. NAYATI INDONESIA


Kristanto Sulistiyo Wibowo1)
1)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas teknik, Universitas Semarang

Jl. Soekarno-Hatta, Tlogosari, Semarang 50196


Telp/fax : 024-6702757, 024-6702272

e-mail : Kreest3@gmail.com1)

ABSTRACT

Flow Transformer Is a transformer used to take input data input in the form of current by
replacing windings in primary or secondary windings. This transformer is commonly used to
measure the indirect charge that flows to the customer and then limit it. In addition, the
amount of current can also be taken as input data input network security equipment. The
measurement current transformer for metering has high accuracy in the work area (rated area)
5% - 120% the nominal current depends on the class and the relatively low saturation level
compared to the current transformer for protection. Current transformer with a specification
ratio of 200 / 5A, class 0.5 and loaded with 80A then the maximum error ratio is ± 1,5% and
a phase shift of ± 90/60 degrees. The current transformer on the microline machine is
saturated when the current on the secondary side is > 20.62AThe minimum value of
insulation resistance in current transformers is 1Mohm per kV
Key Word : Current transformers, mettring

ABSTRAK

Transformator Arus Adalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan
berupa besaran arus dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau sekunder.
Trafo ini biasa digunakan untuk pengukuran tak langsung beban arus yang mengalir ke
pelanggan kemudian membatasinya. Selain itu bisa juga besaran arusnya diambil sebagai
input data masukan peralatan pengaman jaringan. Trafo arus pengukuran untuk metering
memiliki ketelitian tinggi pada daerah kerja (daerah pengenalnya) 5% - 120% arus
nominalnya tergantung dari kelasnya dan tingkat kejenuhan yang relatif rendah dibandingkan
trafo arus untuk proteksi. Trafo arus dengan spesifikasi ratio 200/5A, klas 0,5 dan dibebani
sebesar 80A maka kesalahan maksimum rationya adalah ±1,5% dan pergeseran fasa sebesar
±90/60 derajat. Transformator arus pada mesin microline mengalami kejenuhan ketika arus
pada sisi sekunder sebesar >20,62A. Nilai minimum tahanan isolasi pada transformator arus
adalah sebesar 1Mohm per kV.
Kata kunci : Transformator arus, metering
2

1. PENDAHULUAN pengoperasian Transformator Arus (CT)


dan pemeliharaannya secara umum dan
Transformator merupakan suatu alat listrik tidak membahas mengenai perhitungan
yang termasuk ke dalam klasifikasi mesin dalam trafo arus baik itu perhitungan
listrik static yang berfungsi menyalurkan burden dan perhitungan dalam pengujian
tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke trafo arus.
tegangan rendah dan sebaliknya. Atau
dapat juga diartikan mengubah tegangan 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
arus bolak-balik dari satu tingkat ke
tingkat yang lain melalui suatu gandengan Tujuan penelitian ini adalah untuk
magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip mengetahui pemakaian dan pemeliharaan
induksi-elektromagnet. Transformator transformator arus beserta menganalisis
terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari transformator arus serta sistem
besi berlapis dan dua buah kumparan, kerjanya dan untuk persyaratan
yaitu kumparan primer dan kumparan matakuliah yang diambil. Penelitian ini
sekunder. diharapkan dapat memahami fungsi dan
kinerja trafo arus dan dapat menganalisa
1.1 Latar Belakang kerusakan pada trafo arus yang digunakan
di mesin Microline
Transformator merupakan suatu
alat listrik yang termasuk ke dalam 2. DASAR TEORI
klasifikasi mesin listrik static yang
berfungsi menyalurkan tenaga/daya listrik Trafo Arus (Current Transformator)
dari tegangan tinggi ke tegangan rendah yaitu peralatan yang digunakan
dan sebaliknya. Atau dapat juga diartikan untuk melakukan pengukuran
mengubah tegangan arus bolak-balik dari besaran arus pada intalasi tenaga
satu tingkat ke tingkat yang lain melalui listrik disisi primer (TET, TT dan
suatu gandengan magnet dan berdasarkan TM) yang berskala besar dengan
prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. melakukan transformasi dari besaran
Transformator terdiri atas sebuah inti, yang arus yang besar menjadi besaran arus
terbuat dari besi berlapis dan dua buah yang kecil secara akurat dan teliti
kumparan, yaitu kumparan primer dan untuk keperluan Flowchart
kumparan sekunder. Prinsip kerja trafo arus adalah sebagai
1.2 Perumusan Masalah berikut:

Microline merupakan mesin yang


digunakan untuk pengujian produk Nayati.
Trafo arus difungsikan sebagai trafo
pengukuran untuk mengetahui
performance dan konsumsi daya suatu
produk. Dalam penelitian ini penulis
membatasi tentang Prinsip kerja,
1. Trafo arus pengukuran untuk
Gambar 2. 1 Rangkaian pada CT metering memiliki ketelitian tinggi pada
Secara fungsi trafo arus dibedakan menjadi daerah kerja (daerah pengenalnya) 5% -
dua yaitu: 120% arus nominalnya tergantung dari
kelasnya dan tingkat kejenuhan yang
a). Trafo arus pengukuran relatif rendah dibandingkan trafo arus
untuk proteksi.
3

2. Penggunaan trafo arus pengukuran


untuk Amperemeter, Watt-meter, VARh-
meter, dan cos ϕ meter.

b). Trafo arus proteksi


Tabel 2. 2 Batas Kesalahan Trafo Arus
1. Trafo arus untuk proteksi, memiliki Metering
ketelitian tinggi pada saat terjadi gangguan
dimana arus yang mengalir beberapa kali
dari arus pengenalnya dan tingkat
kejenuhan cukup tinggi.
2. Penggunaan trafo arus proteksi
untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), Penggunaan Trafo Arus pada Mesin
relai beban lebih, relai diferensial, relai Microline di PT. Nayati
daya dan relai jarak.
Microline merupakan mesin yang
Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran digunakan untuk pengujian produk Nayati.
dan proteksi adalah pada titik saturasinya Trafo arus difungsikan sebagai trafo
seperti pada kurva saturasi dibawah pengukuran untuk mengetahui
performance dan konsumsi daya suatu
produk.

Gambar 2.8 Kurva kejenuhan CT untuk


pengukuran dan proteksi
Gambar 2. 2 Name Plate Microline
Kelas Ketelitian Trafo Arus Metering
Trafo arus metering memiliki
ketelitian tinggi untuk daerah pengukuran
sampai 1,2 kali nominalnya. Daerah kerja
trafo arus metering antara: 0.1 – 1.2 x IN
trafo arus. Kelas ketelitian trafo arus
metering dinyatakan dalam prosentase
kesalahan rasio pengukuran baik untuk
arus maupun pergeseran sudut fasa,
seperti pada Tabel 1 dan 2 di bawah.
Tabel 2. 1 Batas Kesalahan Trafo Arus
Metering Gambar 2. 3 Name Plate Trafo

3. METODOLOGI PENELITIAN
4

3.1 In Service Inspection 3.2 Flowchart


In Service Inspection adalah
kegiatan pengamatan visual pada bagian-
bagian peralatan terhadap adanya anomali
yang berpotensi menurunkan unjuk kerja
peralatan atau merusak
sebagian/keseluruhan peralatan.
Dielectric

Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan dalam


keadaan beroprasi dengan cara melihat visual
kecukupan dari media Dielectric CT meliputi
:Isolator

Grounding (pentanahan)

Inspeksi pentanahan trafo arus yang dilakukan


adalah memastikan bahwa kawat pentanahan
masih terpasang dan memastikam kawat
pentanahan yang terpasang tidak longgar atau
rusak

In Service Measurement
In Service Measurement adalah kegiatan
pengukuran / pengujian yang dilakukan
pada saat peralatan sedang dalam keadaan
bertegangan / beroperasi.
Shutdown testing/Measurement
Shutdown testing/measurement adalah
pekerjaan pengujian yang dilakukan pada
saat peralatan dalam keadaan padam.
Pekerjaan ini dilakukan pada saat Gambar 3. 1 flowchart penyusunan tugas
pemeliharaan rutin maupun pada saat akhir
investigasi ketidaknormalan.
Shutdown Treatment

Shutdown Treatment adalah pekerjaan


untuk memperbaiki anomali yang
ditemukan pada saat In Service Inspection/
measurement atau menindaklanjuti
Shutdown Testing/ Measurement
5

4. HASIL DAN PEMBAHASAN dengan demikian kesalahan rasio pada CT


sebesar 1.44%
Perhitungan kesalahan rasio
Perhitungan arus sekunder
Diketahui : 4.1.2 ketelitian / akurasi trafo arus
Diketahui :
Nilai error = 0,5%
Is/Ip = 5/200 (0,025)
Kn = 200/5 = 40
Ip (act) = 20A
Penyelesaian :
Is = 20A x (5/200)
( . )
0,5 % = . 100
Is = 0,5A
( . )
0,5% = . 100 Untuk nilai error sebesar 0,5%, maka hasil
pengukuran arus pada terminal CT
(0,5 x 200) = (40Is – 200) . 100 sekunder tidak melebihi 0,5%

= 40Is – 200 Trafo arus dengan spesifikasi ratio 200/5A,


klas 0,5 dan dibebani sebesar 80A (20%) maka
1 + 200 = 40Is kesalahan maksimum ratio yang diijinkan
adalah ±1,5% dan pergeseran fasa sebesar
±90/60 derajat
Is =

Is = 5.025 x Is (A)
Dengan demikian besarnya arus 8
sekunder yang mengalir adalah 5.025A 6
saat arus pada sisi primer sebesar 200A
4
Perhitungan kesalahan rasio 2

Diketahui : 0
2 4 6 8 10 12 14
Kn = 200/5A
Grafik 4.1 kurva Faktor Batas ketelitian CT
Ip (act) = 205A
Tegangan pada sisi sekunder CT adalah:
Is (act) = 5.05A
Vs= IF . (RCT + Rrelai +Rkawat)
Penyelesaian : volt.......................................................(4.1)

x% =
(( . ) )
. 100 Vs = 1453 x . (0,26 +
0,02 + 0,15)
(( . . ) )
x% = . 100 Vs = 15,62v
x% = (202 – 205) . 0.48 Tegangan knee CT adalah :
x% = 1.44 = + .
volt.........................................................(4.2)
6

Vk = + 0,26.5 5 pembersihan
Kondisi Lakukan
Vk = 16,5 volt 2 core Retak penggantian
housing CT
Kejenuhan CT metering tidak melebihi 5x Kondisi Korosi /
In. Maka, structure kendor / Cat ulang /
3
penyangg bengkon perbaiki
FS = Vk : Vd a g
= 16,5 : 4 -
= 4,125 Sambungkan
kembali
Kejenuhan CT = 4,125 x 5A kawat
pentanahan
= 20,625A sehingga
pentanahan
Dari hasil perhitungan didapat nilai
tersambung
kejenuhan sebesar 4,125 x 5A = 20,625A.
dengan mesh
Jika melebihi 20.625A maka CT akan
grounding GI
mulai jenuh
-
Hasil pemeliharaan dan rekomendasi Kencangkan
kembali
In Service Inspection Kondisi Lepas / kawat
4 Groundin kendor / pentanahan
g rantas sehingga
Tabel 4. 1 In Service Inspection pentanahan
tersambung
N Item Hasil dengan mesh
Rekomendasi
o Inspeksi Inspeksi grounding GI
Lakukan -
penggantian Sambungkan
CT bila ganti kawat
pecah tdk pentanahan
bisa sehingga
ditoleransi. pentanahan
(retak tersambung
melingkar) dengan mesh
Lapisi grounding GI
Flek / dengan
Kondisi Shutdown testing/measurement
retak / insulator
1 fisik
pecah / varnish untuk Tahanan Isolasi
isolator
kotor kondisi
isolator flek standar : VDE Batasan yang digunakan :
atau dengan 1Mohm per 1kV (phasa-phasa)
gunakan Tabel 4. 2 Evaluasi dan Rekomendasi
ceramic pengujian tahanan isolasi
sealer/cerami
c rebound N Keterang Rekomend
Hasil uji
untuk kondisi o an asi
pecah kecil 1
>1MOhm/1
Good
Lakukan kV
7

<1Mohm/1k
Lakukan 5. PENUTUP
2 Poor pengujian
V Kesimpulan
lebih lanjut
Dari hasil penelitian pemeliharaan
transformator arus pada mesin MicroLine
di PT. Nayati Indonesia dapat disimpulkan
No Low Nilai Keterangan sebagai berikut:
Voltage Tahanan
Phase Isolasi 1. Perhitungan kesalahan ratio adalah
to 1.44% maka nilai yang terukur adalah
Ground sebesar 2,02A
1 R–g 1,5 Normal 2. Untuk nilai error sebesar 0,5%, maka
M.ohm hasil pengukuran arus pada terminal CT
sekunder tidak melebihi 0,5%
2 S–g 1,5 Normal 3. Trafo arus dengan spesifikasi ratio
M.ohm 200/5A, klas 0,5 dan dibebani sebesar
3 T–g 1,5 Normal 80A (20%) maka kesalahan maksimum
M.ohm ratio yang diijinkan adalah ±1,5% dan
pergeseran fasa sebesar ±45/60 derajat.
Hasil pengukuran tahanan isolasi sisi HV Dari hasil pengujian didapatkan
kesalahan ratio sebesar 1,44% nilai
tersebut masih masuk dalam batas
High
Nilai standart.
voltage
No Tahanan Keterangan 4. Transformator Arus pada mesin
Phase to
isolasi microline akan mengalami kejenuhan
Ground
saat arus yang mengalir disisi
sekunder > 20,625A
11,04
1 U–g Normal 5. Pada pengujian tahanan isolasi sisi HV
M.ohm
kondisi tidak short nilai tahanan
11,03 terukur sebesar 10,03 M.ohm. Nilai
2 V–g Normal tersebut menunjukan tidak adanya
M.ohm
kerusakan pada tahanan isolasi sisi HV
11,02 6. Pada pengujian tahanan isolasi sisi
3 W–g Normal LV kondisi tidak short nilai tahanan
M.ohm
terukur sebesar 1 M.ohm. Nilai
tersebut menunjukan tidak adanya
Hasil pengukutan tahanan isolasi sisi LV kerusakan pada tahanan isolasi sisi LV
kondisi tidak short Saran
Dalam bab ini penulis akan
memberikan saran yang berhubungan dengan
Hasil Pengujian pentanahan pelaksanaan kerja praktek maupun penulisan
laporan. Adapun saran – saran tersebut
High diantaranya :
No Voltage Hasil 1. Diperlukan jadwal rutin untuk
Keterangan
to Pengujian pembersihan trafo secara fisik
Ground 2. Pengecekan sensor pada box terminal
1 U–g 0,14 Ohm Normal harus diperhatikan demi keselamatan.
2 V–g 0,17 Ohm Normal
3 W–g 0,17 Ohm Normal
8

DAFTAR PUSTAKA pada kinerja kompor induksi. Seminar


nasional informatika. UPN ”Veteran”
Yogyakarta,
1. F.suryatmo, (2016) “Teknik
5. Rahman kurnia arif fahmi. 2015.
Pengukuran listrik dan elektronika”,
Standar pengujian peralatan
Jakarta PT Bumi Aksara, hal 105-106.
transformator, Polines, Semarang.
2. Marsudi, D. (2011). Pembangkitan
6. Muhammad Faisal, Karnoto, Tejo
Energi Listrik Edisi Kedua. Jakarta:
Sukmadi. Analisis Indikasi
Erlangga.
Transformator dengan Metode
3. Sutantiyo, (2018) “keandalan relai
Dissolved Gas Analysis, 2011.
arus lebih (over current relay) MCGG
(Online)
82 pada transformator tenaga saat
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/t
terjadi gangguan di GI pandean
ransmisi, diakses 2 agustus 2019
lamper”, tugas akhir, universitas
7. Nur pamuji,(2014) Buku Pedoman
semarang.
Trafo Arus, Jakarta
4. Lukman subekti, Ma’un Budiyanto.
2012. Pengaruh perbaikan faktor daya

Anda mungkin juga menyukai