Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perwujudan nyata
paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang
berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi
kesehatannya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes, 2008).
Wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau, dan mampu
mempraktekkan PHBS mencakup 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat diharapkan dapat
mendukung upaya mencapai program Indonesia Sehat 2010. Salah satu indikator
dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
(Kemenkes, 2010).
Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk mencegah timbulnya berbagai
penyakit serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mencuci tangan
secara baik dan benar (Dit PL, Ditjen PP-PL, 2008).

1
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Mencuci Tangan

Menurut Perry & Potter (2005), mencuci tangan merupakan teknik dasar
yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Mencuci tangan
adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar
kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.

Cuci tangan harus dilakukan dengan baik dan benar sebelum dan sesudah
melakukan aktifitas. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi
mikroorganisme yang ada di tangan sehingga penyebaran penyakit dapat di
kurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi.

2.2 Tujuan Mencuci Tangan

Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk


mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan, Mencegah infeksi silang (cross
infection), Menjaga kondisi steril, Melindungi diri dari infeksi, Memberikan
perasaan segar dan bersih.

2.3 Keuntungan Mencuci Tangan

Cuci tangan akan memberikan keuntungan Dapat mengurangi infeksi,


Jumlah kuman yang terbasmi lebih banyak sehingga tangan lebih bersih
dibandingkan dengan tidak mencuci tangan Dari segi praktis, ternyata lebih murah
dari pada tidak mencuci tangan sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi.

2
2.4 Pentingnya Mencuci Tangan Memakai Sabun
Mantan Menteri Kesehatan, Dr. dr. Siti Fadilah Supari mengatakan bahwa
kebiasaan mencuci tangan dengan air saja, tidak cukup untuk melindungi
seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan. Terlebih bila mencuci
tangan tidak dibawah air mengalir. Berbagai kobokan sama saja saling berbagi
kuman. Kebiasaan itu harus ditinggalkan.
Mencuci tangan pakai sabun terbukti efektif dalam membunuh kuman
yang menempel di tangan. Gerakan nasional cuci tangan pakai sabun dilakukan
sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk pengendalian risiko penyakit
yang berhubungan dengan lingkungan seperti diare dan penyakit kecacingan. (Hr.
Suara Karya 18/6/06).
Dewan kota Franklin di New Jersey, Amerika sudah mengesahkan
peraturan tentang cuci tangan melalui system voting dengan suara bulat, untuk
membantu kesehatan masyarakat di kota tersebut. Peraturan Dewan kota Franklin
tentang cuci tangan diantaranya adalah pada semua kamar mandi harus dalam
kondisi bersih/sehat secara terus menerus, menyediakan air panas dan air dingin,
dan penyediaan tissueWC juga sabun tangan beserta alat-alat pengeringan tangan.
Peraturan ini sebagai sarana pendidikan pedagang eceran pinggir jalan di dalam
praktek penyediaan WC yang bersih.
Anggota Dewan, Shirley Eberle, sebagai salah satu anggota Badan Penasihat dari
Bidang Kesehatan, mengatakan bahwa peraturan ini akan membantu kota menjadi
sehat dan mengatakan bahwa WC umum yang sudah terdapat sabun akan
mendorong orang-orang untuk mencuci tangan mereka.
Menurut Pusat-pusat Pencegahan dan Kendali Penyakit (Centers for
Disease Control/CDC), cuci tangan adalah tindakan paling utama dan menjadi
satu-satunya cara mencegah serangan dari penyakit. Cuci tangan adalah murah,
mudah, dan untuk mencegah penyakit. Dan pencegahan penyakit adalah yang
paling penting dari itu semua. (Journal of Environmental Health, 2006).
Tujuan utama dari cuci tangan secara higienis adalah untuk menghalangi
transmisi patogen-patogen kuman dengan cepat dan secara efektif. Kebersihan
tangan yang tidak memenuhi syarat juga berkontribusi menyebabkan penyakit
terkait makanan, seperti Salmonella dan infeksi E. Coli.

3
Mencuci tangan dalam upaya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) sangatlah penting dan mudah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk
mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
Mencuci tangan menjadi penting jika ditinjau dari:
1. Kulit tangan banyak kontak dengan berbagai aktivitas, benda dan
lingkungan.
2. Kuman dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit telapak tangan.
3. Kontak mulut dan tangan saat makan / minum.
4. Dapat menimbulkan penyakit saluran cerna.
Mencuci tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan sebelum dan setelah
beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai.
1. Sebelum dan setelah makan.
2. Setelah ganti pembalut.
3. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan
setelah memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
4. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
5. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
6. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
7. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
8. Setelah menangani sampah.
9. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
10. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain
-lain).
11. Pulang bepergian dan setelah bermain.
12. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.

2.5 Bahaya Jika Tidak Mencuci Tangan


Disamping manfaat secara kesehatan yang telah terbukti, banyak orang
tidak melakukannya sesering yang seharusnya bahkan setelah ke kamar mandi.
Jika tidak mencuci tangan memakai sabun, kita dapat menginfeksi diri sendiri
terhadap kuman dengan menyentuh mata, hidung atau mulut. Dan kita juga dapat
menyebarkan kuman ke orang lain dengan menyentuh mereka atau dengan

4
menyentuh permukaan yang mereka sentuh juga seperti handel pintu. Penyakit
infeksi umumnya menyebar melalui kontak tangan ke tangan termasuk demam
biasa (common cold), flu dan beberapa kelainan sistem pencernaan seperti diare.
Kebersihan tangan yang kurang juga menyebabkan penyakit terkait makanan
seperti infeksi Salmonella dan E.coli. Beberapa mengalami gejala yang
mengganggu seperti mual, muntah, diare. (Lestari, 2008).

2.6 Alat dan Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar

Mencuci tangan yang baik adalah membersihkan tangan dengan sabun dan
air bersih yang mengalir atau yang disiramkan. Peralatan yang dibutuhkan untuk
mencuci tangan adalah setiap wastafel dilengkapi dengan peralatan cuci tangan
(misalnya kran air bertangkai panjang untuk mengalirkan air bersih, tempat
sampah injak tertutup yang dilapisi kantung sampah, lap tangan (hand towel),
sabun cair atau cairan pembersih tangan yang berfungsi sebagai antiseptik.

Cara mencuci tangan 7 langkah pakai sabun yang baik dan benar

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut.

5
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

6
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara


memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.

7
Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun cair
sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal. Pentingnya mencuci
tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar kebersihan terjaga
secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke
tubuh anda (WHO, 2009).

8
BAB 3

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN

CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR

Kegiatan penyuluhan cara mencuci tangan yan baik dan benar dilaksanakan di TK
Global Prima National Plus School. Adapun hasil kegiatan:

3.1 Persiapan

Pre planning kegiatan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang baik
dan benar di TK Global Prima National Plus School telah dibuat dan
dikonsultasikan oleh pembimbing sebelum kegiatan dilaksanakan. Selain itu,
pihak sekolah juga telah ditemui untuk meminta izin melakukan kegiatan
penyuluhan empat hari sebelum acara. Hal ini dilakukan agar persiapan dapat
dilaksanakan dengan maksimal.

Koordinasi dengan pihak sekolah juga dilakukan dengan melakukan


kerjasama mengenai persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Sebagian
persiapan seperti pemberitahuan kepada wali kelas pada masing-masing kelas,
infocus, LCD dan persiapan tempat dilakukan oleh pihak sekolah. Penyaji hanya
mempersiapkan laptop dan materi yang akan ditampilkan dengan menggunakan
tampilan power point.

3.2 Pelaksanaan

Penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar di TK


Global Prima National Plus School telah dilakukan pada hari jumat, 25 September
2015. Acara penyuluhan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB selama ± 30 menit.
Siswa/i TK yang hadir mengikuti penyuluhan sebanyak 58 orang. Penyajian
materi dilaksanakan dengan tampilan slide setelah itu dilanjutkan dengan
memperagakan cara mencuci tangan yang baik dan benar, selanjutnya penyaji
meminta beberapa siswa/i memperagakan ulang cara mencuci tangan yang telah
dicontohkan.

9
3.3 Hasil

1. Siswa/i antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dengan memperagakan


cara mencuci tangan baik dan benar, yang telah diperagakan penyaji
ditempat duduk mereka masing-masing.
2. Siswa/i telah mengetahui manfaat dari mencuci tangan dan kapan harus
mencuci tangan.
3. Siswa/i telah mengerti cara mencuci tangan yang baik dan benar namun
pada saat diminta memperagakan satu persatu belum bisa menghafal
langkah-langkahnya dengan benar.

10
BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Semua siswa/i peserta penyuluhan telah mengetahui manfaat dari mencuci


tangan dan kapan harus mencuci tangan.
2. Semua siswa/i peserta penyuluhan telah mengetahui cara mencuci tangan
yang baik dan benar namun belum bisa menghafalkan langkah-langkahnya
dengan benar.

4.2 Saran
Disarankan kepada pihak sekolah untuk terus melakukan pengajaran dan
evaluasi terhadap siswa/i agar dapat mencuci tangan dengan baik dan
benar sebelum dan setelah makan, setelah keluar dari toilet dan setelah
bermain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/Kota Sehat. Diunduh


dari : http://eprints.undip.ac.id/42527/1/Bab_I-IV.pdf. [Diakses pada 1
Oktober 2015]

Dit PL, Ditjen PP-PL. Pedoman Umum Pengelolaan Kegiatan Peningkatan


Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Jakarta: Depkes RI; 2008.
Diunduh dari : http://eprints.undip.ac.id/42527/1/Bab_I-IV.pdf. [Diakses
pada 1 Oktober 2015]

Journal of Environmental Health. 2006. Diunduh dari : http://dir.unikom.ac.id/s1-


final-project/fakultas-desain/desain komunikasivisual/2010/jbptunikompp-
gdl-taqwainder-22964/3-unikom-t-i.pdf/ori/3-unikom-t-i.pdf. [Diakses
pada 1 Oktober 2015]

Kemenkes RI. Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia; 2010. Diunduh dari :
http://eprints.undip.ac.id/42527/1/Bab_I-IV.pdf. [Diakses pada 1 Oktober
2015]

Lestari. 2008. Mencuci Tangan. Diunduh dari : http://dir.unikom.ac.id/s1-final-


project/fakultas-desain/desain-komunikasivisual/2010/jbptunikompp-gdl-
taqwainder-22964/3-unikom-t-i.pdf/ori/3-unikom-t-i.pdf. [Diakses pada 1
Oktober 2015]

12

Anda mungkin juga menyukai