Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN TALAS


(colocasiaesculenta)

NAMA : TIA RISKI RINDIYANI


KELAS/ NIS : XII ATPH 2 /6776

MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN


SMK NEGERI 1 BULAKAMBA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH DENGAN JUDUL
BUDIDAYA TANAMAN TALAS
Disusun oleh:
NAMA : TIA RISKI RINDIYANI
KELAS : XII ATPH 2
NIS : 6776

Makalah dari komoditas sumber pangan alternatif ini


Dikerjakan secara mandiri, merupakan prasyarat mengikuti ujian kenaikan kelas
semester gasal kelas XII Kompetensi Keahlian ATPH
SMK Negeri 1 Bulakamba tahun pelajaran 2021-2022

Disahkan Pada :

................................................

Mengetahui Guru Pembimbing


Ketua Kompetensi Keahlian ATPH, Mapel Agribisnis Tanaman Pangan

Ernowati, SP Mochamad Himawan, SP

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Budidaya Tanaman Talas bagi para pembaca dan penulis.
Tanaman Talas (Colocasia esculenta) merupakan tumbuhan penghasil umbi-
umbian yang cukup penting. Diduga asli berasal dari Aia Tenggara atau Asia
Tengah bagian selatan, talas diperkirakan telah dibudidayakan manusia sejak
zaman purba, bahkan sebelum padi ditanam orang.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mochamad Himawan,SP
selaku guru pembimbing, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang yang saya tekuni.

Bulakamba, .............2021

Tia Riski Rindiyani


BAB I
DESKRIPSI TANAMAN TALAS

Klasifikasi Botani Tanaman


Klasifikasi tanaman talas adalah sebagai berikut:

Klasifikasi Talas
Kingdom Plantae
Divisi Tracheophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Alismatelas
Famili Araceae
Genus Colocasia
Spesies Colocasia escunta L

Marfologi tanaman talas


Marfologi tanaman talas,dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri tanaman diantaranya
sebagai berikut:
Batang

Morfologi pertama yang harus anda ketahui adalah bagian batangnya tanaman ini
memiliki batang dengan bentuk yang bulat, dengan ukuran kurang lebih 50 hingga
60 cm.
Kemudian selain itu batang tanaman ini memiliki warna keunguan hingga
kehitaman dan juga kecoklatan, disertai dengan bulu halus.
Walaupun begitu anda tetap harus hati-hati, karena bulu halus yang ada pada
batang tanaman talas sedikit tajam. Sehingga bisa saja melukai lapisan kulit anda.
Batang tanaman ini umumnya tumbuh tegak dan juga memiliki percabangan daun
tunggal yang cukup besar. Tanaman talas dapat berukuran lebih besar dan diikuti
dengan perkembangan batangnya, sesuai dengan pertumbuhan tanaman tersebut.
A. Akar

Selanjutnya morfologi lain yang ada pada tanaman talas yaitu bagian akarnya
perlu anda tahu bahwa akar dari tanaman ini adalah serabut dan bukan tunggang.
Hal tersebut tidaklah mengganggu kekuatan dari tanaman talas dan masih tetap
bisa berdiri dengan kokoh.
Apabila anda melihatnya, morfologi dari akar tanaman talas adalah adventif
dengan tumbuh tegak di dalam tanah. Dengan kedalaman 10 hingga 20 cm atau
bahkan bisa lebih dalam. Alasan inilah yang menyebabkan tanaman talas memiliki
kekokohan yang cukup baik. Walaupun terkena hujan ataupun angin.
Berdasarkan morfologinya talas masuk ke dalam tanaman yang berjenis
monokotil dengan umur tahunan dan cukup tinggi. Selain itu adanya penggunaan
akar serabut yang dangkal tersusun dari sekelompok akar adventif.
Sehingga anda tidak perlu khawatir bahwa tanaman akan tetap kokoh dan juga
tegak serta dapat menyerap air secara banyak. Akar adventif merupakan akar yang
tumbuh tidak pada tempatnya atau tidak sesuai dengan jalurnya.
B. Daun
Selanjutnya morfologi yang bisa anda ketahui adalah bagian daun. Seperti yang
anda ketahui bahwa tanaman talas memang paling mudah dilihat dari daunnya.
Karena ukurannya yang lebar dan hampir menutupi seluruh tanaman.
Daun talas memiliki bagian tepi rata disertai dengan pertulangan daun yang sangat
jelas, berwarna putih kotor atau putih kecoklatan. Selain itu lebar daun talas
kurang lebih 50 hingga 60  cm atau bahkan. Lebih besar sesuai dengan tumbuh
tanamannya.
Warnanya hijau muda hingga hijau tua, disertai dengan jenis daun tunggal,
tangkai panjang berwarna kecoklatan dan pangkal daun meruncing.
Apabila diperhatikan, tanaman talas masuk ke dalam tanaman dengan daun yang
lengkap atau sempurna. Dimana terdiri dari helai daun, tangkai daun, dan juga
pelepah.
Jumlah dari masing-masing tanaman yang memiliki daun mulai dari 2 hingga 5
helai tergantung dari besar tanaman dan juga jenisnya.
C. Bunga Tanaman Talas
Selanjutnya tentu saja bunganya bunga dari tanaman talas ini berukuran 10 hingga
30 cm. Dengan warna hijau ataupun kemerahan bunga tanaman ini terpisah
dengan bunga jantan dan betina, yang terletak pada bagian bawah dan atasnya.
Penyerbukan bakal buah bisa dilakukan dengan beberapa cara mulai dari bantuan
angin, bantuan hewan, atau dapat dilakukan dengan cara melekatkan bunga jantan
dan betina yang ada pada tanaman tersebut. sebagaimana tanaman umbi-umbian.
Tentu saja cirinya hampir sama dengan tanaman umbi lain, disertai dengan adanya
cara memasak ataupun memanen yang tepat.
B. Syarat tumbuh tanaman
1. Iklim
Secara umum, talas mampu tumbuh dan berkembang baik pada iklim tropis. Talas
dapat dibudidayakan di lingkungan dengan curah hujan rendah. Curah hujan yang
optimal untuk pertumbuhan talas adalah 175 cm per tahun. Talas membutuhkan
penyinaran penuh selama pertumbuhan dengan suhu 25-30 dan kelembaban
tinggi.
2. Media Tanam
Talas dapat tumbuh diberbagai jenis tanah seperti lempung yang bebas air tanah,
tanah vulkanik, andosol, dan latosol. Tanah tumbuh baik pada tanah dengan
drainase baik dengan
tingkat ceria 5,5-6,5. Tanah bergambut juga sesuai untuk petumbuhan talas asal
diberi kapur terlebih dahulu sebanyak 1 ton/Ha.
3. Tempat Ketinggian
Talas dapat tumbuh pada ketinggian 0-1300 mdpl. Di indonesia, talas dapat
tumbuh di daerah pantai sampai dengan pegunungan dengan ketinggian 2000
mdpl. Semakin tinggi tempat maka umur panen juga semakin panjang.

C. Tinjauan Aspek Ekonomi Komoditas


1. Keunggulan Tanaman Talas
- Mudah dibudidayakan
- Tidak membutuhkan pemeliharaan yang intensif
- Memiliki produktifitas tinggi
- Wilayah sebarannya sangat luas
- Hama dan pentakit sangat sedikit
- Dapat di manfaatkan menjadi produk makanan dan sumber pangan alternatif.
2. Nilai Gizi

Talas Talas Talas


Komponen Satuan
Mentah Kukus Rebus
Energi Kal 98 120 -
Protein Gr 1,9 1,5 1,17
Lemak Gr 0,2 0,3 29,31
Karbohidrat Gr 23,7 28,2 0,026
Kalsium Mg 28,0 31,0 -
Fosfor Mg 61,0 63,0 -
Besi Mg 1,0 0,7 -
Vitamin A RE 3,0 0 -
Vitamin C Mg 4,0 2,0 -
Vitamin B1 Mg 0,13 0,05 -
Air Gr 73,0 69,2 61,0
Bagian yang % 85,0 85,0 -
dapat dimakan
Kesimpulan
Tak hanya rasanya yang lezat untuk disantap, manfaat talas bagi kesehatan begitu
melimpah. Hal ini berkat kandungan gizi di dalam talas yang menjadikan sebagai
salah satu makanan yang baik dikoksumsi sehari-hari.
3. Produk Olahan
1. Muffin talas
2. Combro talas
3. Donat talas
4. Bolu talas
5. Puding talas
6. Getuk talas
7. Kroket talas
8. Bolu lapis talas
9. Talas goreng
10. Kue talas panggang

D. Varietas-varietas talas
Talas Varietas Esculenta
Talas Varietas Aquatilis
Talas Varietas Antiquorum
BAB II
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN TALAS

Teknik penanaman tanaman talas


Penanaman talas sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau bila curah
hujan merata sepanjang tahun. Cara penanaman bibit talas, yaitu meletakkan bibit
talas tegak lurus di tengah-tengah lubang, kemudian ditimbun sedikit dengan
tanah agar dapat berdiri tegak. Penimbunan ini kira-kira 7 cm, sehingga lubang
tanam tidak seluruhnya tertutup oleh tanah.
1.Penentuan Pola Tanam

Jarak tanam talas adalah 75 x 75 cm dan dalam 30 cm atau 70 x 70 cm atau 50 x


70 cm. Keragaman jarak tanam ini biasanya disesuaikan dengan kondisi tanah dan
keadaan musim. Penanaman di lahan sawah cenderung menggunakan jarak tanam
yang lebih rapat dari musim hujan. Hal ini dikarenakan pada musim panas
penyinaran cahaya matahari dapat berlangsung sepanjang hari sehingga dengan
jarak tanam yang rapat pun kelembaban udara di sekitar tanaman tetap optimum.
Jika pada musim hujan digunakan jarak tanam yang rapat maka tanaman akan
kurang menyerap sinar matahari dan kelembaban di sekitar tanaman menjadi
tinggi. Hal ini akan meningkatkan resiko serangan penyakit.
2. Cara Penanaman
Penanaman talas sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau bila curah
hujan merata sepanjang tahun. Cara penanaman bibit talas, yaitu meletakkan bibit
talas tegak lurus di tengah-tengah lubang, kemudian ditimbun sedikit dengan
tanah agar dapat berdiri tegak. Penimbunan ini kira-kira 7 cm, sehingga lubang
tanam tidak seluruhnya tertutup oleh tanah.
B.Teknik pemeliharaan tanaman talas
1.Penyiangan dan Pembubunan

Penyiangan biasanya dilakuakn pada umur 1 bulan setelah tanam. Penyiangan


perlu dilakukan agar tanaman bebas dari gangguan gulma yang dapat menjadi
pesaing dalam penyerapan unsur-unsur hara. Untuk memperoleh umbi yang besar
dan bermutu maka perlu penyiangan terhadap rumput-rumput liar di sekitar
tanaman. Pembubunan perlu dilakukan untuk menutup pangkal batang dan
akarakar bagian atas agar tanaman lebih kokoh dan tahan oleh terpaan angin.
Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
2.Pemupukan

Pemupukan dasar dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah yaitu


mencampur sebanyak 1 ton pupuk kandang/hektar. Sedangkan pemupukan
pertama dilakukan 1 bulan setelah bibit di tanam, yaitu dengan menggunakan
sebanyak 100 kg urea dan 50 kg TSP per hektar. Aplikasi pemupukan yaitu
dengan cara membuat lubang pupuk disamping lubang tanam 3 cm. Pemupukan
kedua dan ketiga dilakukan pada umur tanaman 3 bulan dan umur 5 bulan masing-
masing menggunakan urea sebanyak 100 kg per hektar. Aplikasi dapat dilakukan
dengan membuat larikan disamping baris tanaman sejauh 7 cm pada pemupukan
umur 3 bulan dan 10 cm pada pemupukan umur 5 bulan.
3.Pengairan dan Penyiraman

Talas membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air. Sehingga bila tidak
tersedia air yang cukup atau mengalami musim kemarau yang panjang, tanaman
talas akan sulit tumbuh. Musim tanam yang cocok untuk tanaman talas ini ialah
menjelang musim hujan, sedangkan musim panen bergantung kepada kultivar
yang di tanam.

C.Teknik pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman


1.Hama Aphis Gossyipii

Dapat merusak tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun. Hama ini dapat
mengeluarkan cairan madu dan dapat menarik semut. Tanaman yang terserang
memiliki cirri-ciri daun kering dan keriting.
Pengendalian: menggunakan insektisida dengan kandungan aktif
carbaryl,diazinon dimetoat,dan malation.
2.Hama Ulat Heppotion Celerino

Merupakan ulat besar dengan memakan pada bagian helai daun,akan tetapi makan
pada bagian pelapah daun sehingga tanaman talas gundul.
Pengendalian: secara kimia dengan menggunakan insektisida berbahan dasar aktif
carbaryl.
3.Hama Serangga Agrius Convolvuli

Hama ini merupakan hama yang ukuran besar dengan memakan helai daunt alas
dan dapat memakan pelapah daun dari tanaman hingga menjadi gundul.
Pengendalian: dengan cara mengambilnya dan dibakar,atau dengan cara
pembajakan tanah karena kepompongnya ada didalam tanah.dan dengan cara
kimia yaitu dengan insektisida berbahan aktif carberyl.
4. Hama Spodoptera Litura

Ulat yang berukuran kecil akan memakan daun sehingga lapisan epidermis daun
menjadi hilang dan daun terlihat transparan dan kering.sedangkan ulat yang
dewasa akan memakan daun sampai menjadi gundul.
Pengendalian: dapat menggunakan insektisida berbahan aktif carbaryl,selain itu
bisa digunakan monokrotofos,kuinalfos,dan endosulfan agar lebih efisien
5. Serangga Tetranycus Cinnabarinus

Menyerang dengan cara menghisap cairan daun yang mengakibatkan helai daun
menjadi bintik bintik kuning dan putih
Pengendalian : menggunakan pestisida berbahan aktif azodri, caerol, galecron,
plictron, omite, dan trition.
6. Hepialiscus Sordida

Menyerang pada bagian daun sehingga berlubang dengan tanda garis tengah 5-
10cm dan terisi kotoran serangga jika terserang sangat parah umbi akan hilang dan
hanya pangkal batangnya saja sehingga mudah dicabut
Pengendalian :dapat menggunakan pupuk kandang
7. Serangga Tarophagus Proerpina
Menyerang dengan cara menghisap daunt alas menjadi klorosis kecoklatan.
Pengendalian: dengan cara pemanfaatan jenis pemangsa cyrtorthinus pulus dan
jenis serangga lainnya yang efektif.
8. Serangga Bermisia Tabaci

Menyerang dengan cara menghisap daun sehingga tanaman menjadi kerdil.


Pengendalian: dapat dilakukan dengan carabyl,tri-chloroform dan malation.
Penanganan penyakit: penyakit hawar daun memiliki beberapa gejala yaitu
terdapat bercak kehitaman dan dapat membesar dan jika penyakit ini sudah sangat
berat daun akan menjadi kering. Untuk pengendaliannya dapat dilakukan dengan
cara menanam talas dengan varietas unggul yang memiliki daya tahan tinggi
terhadap penyakit dan serangan hawar daun.
D. Teknik pemanenan

Ciri dan umur panen,pemanenan talas dilakukan setelah tanaman berumur 6-9
bulan,tetapi ada yang memenennya setelah berumur 1 tahun dan ada pula kultivar
yang 4-5 bulan yang sudah dipanen. Cara melakukan panen adalah sederhana
cukup dengan menggali umbi talas kemudian pohon talas dicabut.
BAB III
PASCA PANEN TANAMAN TALAS

Pengembangan produk sumber pangan alternatif


Gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis dan mengutamakan efisiensi waktu
membuka peluang lebar bagi pengembangan produk talas yang siap saji. Hasil
Survay Sosial Ekonomi Nasional (susenas) tahun 2008 selama perode 2006-2008
tren pola konsumsi pangan sumber karbohidrat penduduk masih didominasi oleh
beras dan terigu sedangkan kontribusi umbi-umbian dalam konsumsi pangan
penduduk masih rendah.
Ditengan populernya talas banten yang masih satu kerabat umbi ini ternyata
memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai komiditas ekspor dan bahan
pangan alternatif. Dibalik besarnya potensi talas sebagai sumber pangan
alternatif,ternyata belum diimbangi dengan pemanfaatannya. Umunya masyarakat
mema nfaatkan talas sebagai kudapan berupa keripik,kolak,ubi goring,dan ubi
rebus,atau tambahan sayur.
Berbeda dengan Negara-negara lainnya seperti Jepang dan New Zealand, talas
dimanfaatkan sebagai bahan baku industry pangan berbasis karbohidrat seperti
kue,roti,makanan bayi dan produk-produk ekstrusi yang bernilai ekonomi tinggi.

Prospek penjualan tanaman talas


Talas kini bukan lagi komoditas atau panganan kampungan. Pasalnya AS dan
sejumlah Negara uni eropa kian menggemari talas dalam bentuk tepung.
Termasuk Jepang, yang selama ini dipasok oleh china.
Salah satu petani budidaya talas beneng mengatakan,tertarik menanam talas
beneng karena pangsa pasar saat ini menggiurkan. Terutama untuk ekspor ke
berbagai Negara masih terbuka lebar. Ia mengungkapkan,dengan jerih payah cara
membudidayakan talas beneng, akan menghasilkan buat peningkatan tarap
ekonomi.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Asal mula tanaman talas beralas dari Asia Tenggara menyebar ke china dalam
abad pertama,ke jepang, kedaerah asal asia tenggara lainnya dan dibeberapa pulau
di asia pasifik. Terbawa oleh migrasi penduduk. Diindonesia talas bisa dijumpai
diseluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan diatas 1000
mdpl.,baik liar maupun ditanam.
Curah hujan optimum untuk pertumbuhan tanaman talas adalah 175cm pertahun.
Talas juga dapat tumbuh didataran tinggi, pada tanah-tanah hujan dan tumbuh
dengan baik pada lahan yang bercurah hujan 2000mm pertahun atau lebih
LAMPIRAN

MUFFIN TALAS

PUDING TALAS

DONAT TALAS

Anda mungkin juga menyukai