Anda di halaman 1dari 5

Uraian Materi Ajar

Penggalan Materi 1

Pengertian rangkaian penguat depan audio (universal pre-amplifier)

Pengertian rangkaian penguat depan audio

Pre-amplifier (disingkat : pre-amp) adalah perangkat terdepan pengolahan sinyal suara.  Pre-amp
bertugas memungut sinyal suara yang sangat lemah dari pick-up elektronik seperti head magnetik,
mikrofon, dan lain-lain untuk dikuatkan level sinyalnya agar cukup untuk diberikan kepada tahap
selanjutnya yaitu tone control.

Secara umumnya fungsi dari preamp atau preamplifier adalah meng-ampli atau menguatkan sinyal
dari low level ke line level (search di oksida.com jika tidak tahu ‘line level’). Jadi sinyal yang keluar
dari transducer masuk ke rangkaian preamp, dalam rangkaian tersebut memproses sinyal elektronik
yang masuk, diolah ke level-level tertentu yang kemudian di teruskan kedalam rangkaian ampli
induk.

Contoh-contoh sumber alat yang mengeluarkan sinyal low level, antara lain:

Pickup atau spul.

Microphone.

Turntable.

Atau alat-alat transducer lainnya.

Dalam audio sistem biasanya preamp mempunyai saklar pilihan tersendiri yang dapat kita pilih ke
level-level tertentu, sesuai dengan yang kita inginkan. Ataupun preamp tersebut memiliki volume
kontrol yang dapat diputar, sehingga level dapat dinaikan atau diturunkan sesuai dengan keinginan
kita. Dalam audio sistem preamplifier juga sering kita sebut dengan istilah power amplifier atau
power amp.Jadi dalam audio sistem kegunaan dari preamp adalah memboosting atau menaiikan
suara.

Biasanya level hasil penguatan ini berkisar 150mV atau lebih (level umum auxiliary). Setiap pre-amp
yang dibuat selalu disesuaikan dengan keperluan masukan (input) dan keperluan keluarannya
(output), karena itu setiap pre-amp mempunyai karakteristik tertentu yang mencakup impedansi
masukan (Z in, dinyatakan dalam Ohm), impedansi keluaran (Z out, dinyatakan dalam Ohm), faktor
penguatan, cacat keluaran (distortion) dan lain-lain.

Gambar 1.Letak pre-amp pada sistem instalasi audio

Biasanya sebuah pre-amp disetel mempunyai impedansi masukan yang tinggi dan impedansi
keluaran yang rendah.Semakin tinggi impedansi masukannya, semakin peka inputnya. Semakin
rendah impedansi keluarannya, semakin fleksibel ia terhadap impedansi input tahap selanjutnya.
Antara satu pre-amp dengan pre-amp lainnya tidaklah selalu sama dan mempunyai fungsi yang
berbeda-beda. 
Sebagai contoh sebuah pre-amp head magnetik (untuk pita cassette) tidak bisa dipakai atau
difungsikan sebagai pre-amp mic meskipun judulnya sama-sama pre-amp, begitu pula sebaliknya.Hal
ini dikarenakan impedansi masukan pre-amp yang khusus, di mana kepekaannya telah disesuaikan
dengan pick-up tertentu.

Pre-Amp Mic adalah penguat yg bekerja pada MIC yang berfungsi memperkuat sinyal listrik yang
berasal dari microphone.Berbagai kombinasi mikrofon dan preamps dapat mencapai berbagai nada,
karakter dan suasana hati. Preamps mikrofon datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan sangat
bervariasi dalam harga. Banyak papan pencampuran atau meja memiliki mikrofon built in preamps.
Ada juga sejumlah besar preamps eksternal untuk memilihyang besar untuk menambahkan nada
yang tepat dan fitur menetapkan satu kebutuhan untuk setup.

Preamp head adalah rangkaian penguat awal yang berfungsii menguatkan sinyal listrik audio dari
head tape. Sinyal ini diperoleh dari gesekan pita magnetik dengan lilitan head yang akan
menghasilkan fluktuasi pada lilitan head, sehingga timbul GGL yang merupakan sinyal listrik suara.
Sinyal yang didapatkan dari head ini masih sangat lemah, sehingga harus dikuatkan terlebih dahulu
dan disesuaikan impedansinya sebelum masuk ke perangkat pengatur audio selanjutnya.

Ada berbagai macam jenis dan type preamp head.Semua dibutuhkan sesuai dengan fungsi dan
kebutuhan yang diinginkan.Ada yang dibangun dengan transistor, ada pula yang dengan IC opamp
atau penguat lainya.Type penguatan pun bermacam-macam.Tetapi pada intinya adalah menguatkan
semua frekuensi sinyal (full range), agar didapatkan bandwidth output yang lebar sehingga
memudahkan untuk pemilihan penguatan pada frekuensi tertentu.Salah satu contoh jenis
penguatan yang digunakan dalam preamp adalah non-inverting amplifier.

Gambar 2mic pre-amp& Head pre-amp

Pada gambar di atas diperlihatkan dua macam contoh pre-amp yang sederhana, namun cukup
mampu memungut sinyal lemah dari pick-up untuk diberikan kepada masukan tone control.

Skema pertama adalah sebuah pre-amp untuk mikrofon dinamik dan skema yang kedua adalah
sebuah pre-amp untuk head magnetik pita cassette (dalam gambar diperlihatkan hanya untuk satu
unit/mono.  Untuk versi stereo dibuat dua kali).Dua skema rangkaian tersebut cukup populer dan
banyak terdapat pada amplifier-amplifier dan tape deck-tape deck lokal beberapa waktu yang lalu.

Arsitektur rangkaian penguat depan audio (universal pre-amplifier)

Secara rangkaian blok, sebuah sistem penguat suara dapat dilihat pada Gambar 3. Pada gambar
tersebut memperlihatkan rangkaian blok mulai dari sumber sinyal, dapat berupa mikrofon,
pemungut piringan hitam atau lainnya, hingga diakhiri loudspeaker. Penguat depan menguatkan
sumber sinyal,selain memiliki penguatan tertentu, juga harus menyesuaikan sumber sinyal jika
memiliki tanggapan frekuensi yang tidak linear.
Gambar 3. Rangkaian BlokPenguatSuaralengkap

Pada prinsipnya penguat depan memiliki fungsi untuk:

Menguatkan tegangan sumber sinyal

Menggunakan level sinyal yang berbeda

Mengkompensasi cacat linier

Mencampur sumber sinyal yang berlainan

Pada penguat depan yang disebut universal, memiliki artian penguat ini dapat digunakan untuk
menguatkan sumber sinyal dengan tanggapan frekuensi datar (seperti mikrofon) dan yang tidak
datar (seperti sinyal dari pemungut suara magnetik).Pada prinsipnya, arsitektur sebuah penguat
terdiri penguat dengan penguatan terbuka (open loop) Vuo yang besar dan jaringan umpan balik
negatif.

Gambar 4.Susunan penguat depan

Umpan balik (UB) negatif dalam Gambar4 adalah mengembalikan sebagian sinyal keluaran
kemasukkan yang menyebabkan menurunnya penguatan. Penguat dengan harus memiliki
penguatan terbuka yang besar.

Penguat Mikrofon

Mikrofon dinamik menghasilkan tegangan kira-kira hanya 0,5 mV pada tanggapan frekuensi
yang datar. Disini penguat mempunyai tugas hanyamenaikkan level sinyal, karena tanggapan
frekuensinya sudah datar. Pada rangkaian ini tidak dijumpai komponen yang mempengaruhi
tanggapan frekuensi. Dengan begitu akan diperoleh daerah transfer dari 4Hz sampai 40kHz,
Penguatan sedemikian besarnya sehingga diperoleh tegangan keluaran sebesar maksimum
1,4V.Karena diperlukan penguatan yang konstan dalam daerah frekuensi, maka untuk penguat
mikrofon, jaringan umpan balik pada Gambar 3harus merupakan komponen yang tidak
terpengaruh oleh frekuensi.Untuk ini digunakan component tahanan, dimana besar
resistansinya tidak berubah dengan berubahnya frekuensi sinyal.

Penguat Pemungut Suara

Pemungut suara magnetik, atau juga disebut Pick Up (PU) ada beberapa macam jenisnya,
tergantung pengubah (transducer)yang digunakan. Yang banyak digunakan berdasar induksi,
secara kunstruksi terdiri dari kumparan dan magnet serta jarum.

Pemungut dengan magnet yang terhubung dengan jarum disebut dengan moving magnet (MM)
dan kumparan yang terhubung jarum disebutdengan moving coil (MC).

Gambar 5. Kunstruksi Pemungut SuaraMagnetik tegangan induksi.


Gambar 5 memperlihatkan kunstruksi pemungut suara magnetik, MM (gambar kiri) dan MC
(gambar kanan). Secara prinsip, cara kerjanya berdasakan hokuminduksi. Akan terbangkit
tegangan induksi bila penghantar berada dalam medan magnet yang berubah. Artinya, bila
jarum bergetar, maka magnet akan ikut bergetar (pada MM) dan akan terbangkit tegangan induksi.
Pada MC, dengan bergetarnya jarum maka kumparan bergetar, sehingga medan magnet yang
mengenainya akan berubah-ubah, maka akan timbul tegangan induksi.

Besar tegangan induksi yang terbangkit akan sebanding dengan frekuensi getaran jarum,
getaran jarum tergantung pada frekuensi sinyal yang tercetak pada piringan hitam. Jadi tegangan
keluaran pemungut suara magnetic akannaik dengan naiknya frekuensi suara. Selain itu, pada
nada rendah (bass)memiliki tegangan yang besar (Gambar 6), sehingga ini akan menimbulkan alur
yang besar pada piringan hitam, ini akan menghabiskan space pada piringan hitam, juga
ketidakmampuan jarum untuk mengikuti alur tersebut.

Gambar 6 alur sinyal pada piringan hitam

Maka pada sistim perekaman piringan hitam, frekuensi rendah juga ditekan. Secara
internasional penekanan amplitudo ini ditetapkan oleh RIAA (Record Industry Association of
America) seperti diperlihatkanpada Gambar 7. Penguat depan pemungut suara magnetis
menguatkan sinyal frekuensi rendah lebih besar dari pada sinyal frekuensi tinggi. Sehingga
tegangan keluaran penguat depan menjadi datar.

Gambar 7 Kurva standar RIAA dan

penguatan penguat penyama

Penguat depan ini disebut penyama (Equalizer Amplifier). Untuk ini, penguat harus memiliki
umpan balik negatif yang besarannya terpengaruh oleh frekuensi sinyal.Maka digunakan
komponen kapasitor yang nilai reaktansinya (tahanan secara arus bolak-balik) berubah dengan
berubahnya frekuensi sinyal.

Penguat Depan Universal.

Penguat depan universal yang kita bahas ini, merupakan sebuah penguat depan yang dapat
sebagai penguat mikrofon dan dapat sebagai penguat penyama (Gambar 7). Dengan
mensaklarkan jaringan umpan balik S1 dari “1” ke “2”, maka tanggapan frekuensi dari penguat
depan ini akan berubah, dari linear ketidak linear. Atau dengan kata lain dari penguat depan
mikrofon menjadi penguat depan pemungut suara magnetik.

Gambar 8. Rangkaian blok penguat universal


Penguat depan yang dapat menguatkan tegangan 1mVef– 20mVef menjadi 1-1,4Vef dapat
dibangun dengan satu atau dua buah transistor. Pada bahasan berikut dipilih penguat depan
universal dua tingkat yang hubung secara DC (arus searah).

Gambar 9. Rangkaian Penguat Depan Universal Arus Searah

 Gambar skema rangkaian penguat depan universal yang akan dibahas diperlihatkan
pada Gambar 7 Rangkaian terdiri dari 2 tingkat yang dibangun oleh transistor TR1 dan
TR2. Antara keluaran penguat pertama dan kedua disambung secara DC. Umpan balik
negatif yang menentukan tanggapan frekuensi, dari keluaran dihubungkan ke daerah
masukan dengan penghubung S1, yang bisa dipilih sesuai yang diinginkan. Dengan S1 pada
0, ini berarti penguat tanpa umpan balik, atau open loop/terbuka. Jika S1 pada 1
maka umpan balik berupa jaringan R10-R11 dan C7-C8, penguat memiliki penguatan
yang tidak linier berfungsi sebagai penguat pick-up/pemungut suara. Jika S1 pada 2
umpan balik berupa R12, sehingga penguatan penguat linier berfungsi sebagi penguat
mikrofon.

Anda mungkin juga menyukai