Anda di halaman 1dari 21

Kurikulum dan Kompetensi / Technical Skills Otomotif

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kurikulum dan pembelajaran
yang diampu oleh :

Dr. H. Wahid Munawar, M.pd.

Oleh :

Ikhsan Juliansyah Maharis (2009634)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2021
Daftar Isi

Daftar Isi...................................................................................................................i

BAB I PEMBAHASAN MATERI .........................................................................1

1.1. Pengertian Kurikulum...............................................................................1

1.2. Pengertian Kompetensi..............................................................................3

1.3. Pengertian Technical Skill Otomotif ........................................................8

1.4. Visi misi program technical skill otomotif .............................................12

BAB II KESIMPULAN.........................................................................................19

2.1. Saran .......................................................................................................19

2.2. Saran........................................................................................................20

Daftar Pustaka........................................................................................................21
BAB I

PEMBAHASAN MATERI

1.1. Pengertian Kurikulum

Kurikulum dan Kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang


kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar
mengajar. Dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan
kurikulum. Kemudian Kurikulum dan Kompetensi juga memfokuskan pada penguasaan
kompetensi oleh peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah
kompetensi, dan tujuan pembelajaran yang sedimikian rupa, sehingga pencapaiannya
dapat diamat dalam bentuk dalam bentuk perilaku atau keterampilan sebagai suatu
keberhasilan.

Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

Mengenai pengertian kurikulum, banyak sekali pendapat-pendapat yang diungkapkan


oleh para ahli, diantaranya yaitu:

1. UU No. 20 Tahun 2003

Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah pengaturan berkaitan dengan


tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.

2. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005)

Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana
maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah.
Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar
mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.

3. Drs. Cece Wijaya, dkk


Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni meliputi keseluruhan program dan
kehidupan didalam sekolah.

4. Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan – Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang
termasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.

5. Harsono (2005)

Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan yang diekpresikan


melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin berkembang, sehingga yang
dimaksud dengan kurikulum itu tidak hanya sebagai gagasan pendidikan, namun
seluruh program pembelajaran yang terencana dari institusi pendidikan nasional.

6. Prof. Dr. S. Nasution, M. A.

Menjelaskan kurikulum sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
kegiatan belajar mengajar di bawah naungan, bimbingan & tanggunga jawab sekolah /
lembaga pendidikan.

7. H. Hasan (1992)

Menurutnya kurikulum itu bersifat fleksibilitas. Yakni sebagai suatu pemikiran


kependidikan bagi diklat, sehingga dalam posisi teoritik, harus dikembangkan dalam
kurikulum sebagai sesuatu yang terencana dan juga dianggap sebagai kaidah
pengembang kurikulum.

8. Prof. Drs. H. Darkir

Menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan pendidikan. Jadi,
kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program pengajaran, sehingga program
itu direncanakan dan dirancang sebagai bahan ajar dan juga pengalaman belajar.

9. Hamid Hasan (1988)

Berpendapat bahwa konsep kurikulum bisa ditinjau dari 4 sudut yakni:

Kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian;
Sebagai suatu rencana tertulis, yaitu sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu
ide, didalamnya berisi tentang tujuan, bahan ajar, aktifitas belajar, alat-alat atau media,
dan waktu pembelajaran;

Sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis yakni dalam bentuk praktek pembelajaran;

Sebagai suatu hasil, yaitu konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, melalui
ketercapaiannya tujuan kurikulum terhadap peserta didik.

10 Kerr, J.F (1968)

Kurikulum merupakan seluruh pembelajaran yang dirancang dan dilakukakan secara


individu maupun kelompok, baik didalam sekolah maupun diluar sekolah.

11. George A. Beaucham (1976)

Kurikulum diartikan sebagai dokumen tertulis yang berisikan seluruh mata pelajaran
yang akan diajarkan kepada peserta didik melalui pilihan berbagai disiplin ilmu dan
rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Fungsi Kurikulum

Kurikulum berfungsi sebagai sarana untuk menguji diri dan komposisi Pendidikan.
Selain itu juga diharapkan agar peserta didikk mendapatkan pengalaman baru yang
dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan.

Fungsi Kurikulum dan Kompetensi dibagi menjadi 4 peran yaitu :

- Untuk Guru

Bagi guru, kurikulum berfungsi untuk pedoman dalam pelaksanaan proses kegiatan
pembelajaran yang menjadi tugas dan tanggung jawab seorang guru.

- Untuk Masyarakat

Kurikulum bagi masyarat yaitu untuk mendorong sekolah agar menghasilkan berbagai
tenaga kerja yang diperlukan masyarakat. Kurikulum

- Untuk Siswa
Kurikulum Fungsi kurikulum untuk siswa adalah sebagian acuan belajar. Dengan
adanya kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari dan juga
dipahami. Sehingga siswa dapat mempersiapkan ujian dengan lebih baik. Keberadaan
kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau membentuj standar pendidikan di
Indonesia. Dengan adanya kurikulum, semua daerah di Indonesia memiliki standar
pelajaran yang sama. Hal tersebut sangat penting bagi pemerataan pendidikan.

- Untuk kepala sekolah

Kurikulum Fungsi kurikulum untuk kepala sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan


pendidikan di sekolah adalah sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan.
Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan pengawasan kepala sekolah juga indikator
keberhasilan pembelajaran.

1. Fungsi Penyesuaian

Kurikulum memiliki sifat mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam
lingkungan yang cenderung dinamis.

2. Fungsi Integrasi

Kurikulum mampu menjadi alat pendidikan yang dapat membentuk pribadi-pribadi


yang utuh serta berintegritas di masyarakat.

3. Fungsi Diferensiasi

Kurikulum merupakan alat pendidikan yang memperhatikan pelayanan kepada setiap


peserta didik yang mana mereka memiliki perbedaan masing-masing yang patut untuk
dihargai.

4. Fungsi Persiapan

Sebagai alat pendidikan, kurikulum berfungsi untuk membantu mempersiapkan peserta


didik untuk dapat menuju ke jenjang pendidikan berikutnya, serta siap untuk hidup
bermasyarakat apabila peserta didik tersebut tidak melanjutkan pendidikannya.

5. Fungsi Pemilihan

Kurikulum memfasilitasi para peserta didik dengan cara memberi mereka kesempatan
untuk memilih program belajar yang sesuai dengan minat serta bakatnya.
6. Fungsi Diagnostik

Kurikulum berfungsi untuk memahami dan mengarahkan potensi dari seorang peserta
didik agar dia dapat menggali terus potensinya dan memperbaiki kelemahannya

Sedangkan untuk peserta didik, kurikulum berfungsi untuk membantu mereka agar
dapat memahami materi dan melaksanakan proses pembelajaran dengan mudah,
sehingga target pembelajaran dapat tercapai.

Selain itu, peserta didik juga diharapkan mendapatkan pengalaman baru yang bisa saja
menjadi bekal di kehidupannya nanti.

Tujuan Kurikulum

Bagi peserta didik, fungsi kurikulum adalah sebagai sarana untuk mengukur
kemampuan diri dan konsumsi pendidikan. Hal ini berkaitan juga dengan pengejaran
target yang membuat peserta didik dapat mudah memahami berbagai materi ataupun
melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya dengan mudah. Sebagai alat
pendidikan, tentu kurikulum diciptakan bukan tanpa tujuan. Bahkan, kurikulum muncul
dan terus berkembang agar dapat mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan utama kurikulum adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menjadi
pribadi serta warga negara yang kreatif, inovatif, beriman, dan juga afektif ketika dia
berada pada lingkungan masyarakat kelak.

Selain itu, kurikulum juga bertujuan untuk mendidik dan membimbing peserta didik
agar dapat berkontribusi secara positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Komponen Kurikulum

Soemanto, Wasty, dan Soetopo dalam buku berjudul Kepemimpinan dalam Pendidikan
(1982) menyebutkan bahwa kurikulum terdiri dari empat komponen yaitu:

 Obyective (tujuan)

Komponen pertama dalam kurikulum adalah tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah
tujuan pendidikan yang tertulis dalam konstitusi yaitu Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu:
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab."

 Knowledges (materi)

Materi kurikulum adalah bahan pengajaran yang terkandung dalam kurikulum.


Penyusunan kurikulum sendiri tidak boleh asal melainkan harus memerhatikan jenjang
pendidikan juga beberapa aspek. Seperti peningkatan agama, akhlak mulia, potensi,
kecerdasan, minat peserta didik, tuntutan dunia kerja, dinamika perkembangan global,
persatuan nasional, nilai-nilai kebangsaan, serta perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.

 School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)

Interaksi belajar dan mengajar di sekolah antara siswa juga guru menunjang
keberhasilan kurikulum. Sistem pengajaran, penyampaian materi, keberadaan
praktikum, bimbingan, serta penyuluhan dibutuhkan untuk membentu siswa sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.

 Evaluation (penilaian)

Komponen terakhir dari kurikulum adalah penilaian. Penilaian dibutuhkan sebagai


gambaran ketercapaian tujuan juga keefektifan penerapan suatu kurikulum ke
lingkungan pendidikan. Dengan adanya penilaian, kurikulum bisa dikembangkan untuk
mendapat sistem pengajaran yang lebih baik.

Pengaruh Kurikulum untuk Pendidikan

Bagi peserta didik, peranan kurikulum dari pengertian pendidikan yang sudah
dijabarkan adalah sarana mengukur kemampuan diri dan konsumsi pendidikan. Hal ini
berkaitan juga dengan pengejaran target target yang membuat peserta didik dapat
mudah memahami berbagai materi ataupun melaksanakan proses pembelajaran setiap
harinya dengan mudah.
Pendidik atau guru akan merasa sangat terbantu dengan adanya kurikulum, karena
mereka dapat mengajar dengan mengikut struktur yang telah dibuat dalam penyampaian
materi maupun evaluasi yang akan dilakukan terhadap peserta didik nantinya. Peranan
kurikulum disini juga bisa disebut sebagai pedoman kerja bagi pihak pendidik atau
guru.

Peranan kurikulum bagi sekolah dan dinas pendidikan adalah untuk menyeragamkan
pengetahuan dalam suatu kelompok. Bagi sekolah tentunya dalam ruang lingkup
sekolah, dan dinas pendidikan dalam ruang lingkup yang lebih besar. Hal ini ditentukan
dengan berbagai pertimbangan dan keputusan yang terbaik untuk kehidupan dan
kesejahteraan.

Manfaat Kurikulum

Pada dasarnya kurikulum bermanfaat untuk mengarahkan proses belajar-mengajar


sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan baik. Mengacu pada
pengertian kurikulum, adapun beberapa manfaat kurikulum adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Kurikulum Bagi Guru

Kurikulum dapat digunakan sebagai pedoman untuk merancang, melaksanakan, dan


mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran.

Kurikulum dapat membantu memberikan pemahaman kepada tenaga pengajar dalam


menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Kurikulum dapat mendorong tenaga pengajar untuk lebih kreatif dalam proses belajar-
mengajar.

Kurikulum dapat membantu menunjang pengajaran agar lebih baik.

2. Manfaat Kurikulum Bagi Sekolah

Kurikulum akan mendorong sekolah untuk menyukseskan penyelenggaraan pendidikan


KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Kurikulum akan membuka peluang bagi pihak sekolah untuk mengembangkan


kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
Kurikulum dapat digunakan sebagai alat dalam upaya pencapaian tujuan program
pendidikan.

3. Manfaat Kurikulum Bagi Masyarakat

Kurikulum dapat dijadikan pedoman atau standar bagi orang tua dalam membimbing
proses belajar anaknya.

Kurikulum memungkinkan masarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan


dan menyempurnakan program pendidikan, yaitu melalui kritik dan saran membangun.

1.2. Pengertian Kompetensi

Kompetensi berasal dari bahasa Inggris (Competence) yang artinya, adalah


“Kemampuan atau kecakapan”. Kompetensi (competency)berarti kemampuan seorang
pendidik mengaplikasikan dan memanfaatkan situasi belajar mengajar dengan
menggunakanprinsip-prinsip dan teknik penyajian bahan pelajaran yang telah disiapkan
secara matang, sehingga dapat diserap peserta didik dengan mudah. Kompetensi
diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang reflesikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh
setiap guru akan menunjukan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan
terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dari perbuatan secara profesional
dalam menjalankan fungsi sebagai guru.

Fungsi Kompetensi

Memperjelas suatu standar kerja dan juga impian yang ingin diraih oleh perusahaan.
Untuk menyeleksi tenaga kerja yang potensial. Memaksimalkan produktivitas
perusahaan. Mengembangkan sistem remunerasi.

Tujuan Kompetensi

Kompetensi teknis dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi, peran, dan tanggung
jawab pekerjaan di suatu organisasi. Sedangkan kompetensi prilaku digunakan untuk

menggambarkan tuntutan pekerjaan atas prilaku pemangku jabatan agar dapat


melaksanakan pekerjaan tersebut dengan prestasi luar biasa.
Komponen Kompetensi

1. Pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan yang meliputi:

a) Mengetahui dan memahami pengetahuan di bidangnya masing-masing yang


menyangkut tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja.
b) Mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan peraturan, prosedur, tehnik
yang baru dalam perusahaan.
c) c. Mengetahui bagaimana menggunakan informasi, peralatan dan taktik yang
tepat dan benar.

2. Keterampilan individu meliputi:

a. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik secara tulisan.


b. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas secara lisan.

3. Sikap kerja

a. Memiliki kemampuan dalam berkreativitas dalam bekerja.


b. Adanya semangat kerja yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 16
c. Memiliki kemampuan dalam perencanaanpengorganisasian.

Manfaat Kompetensi

Prediktor atau penentu kesuksesan, mungkin kalian menggap hal ini terlalu berllebihan.
Akan tetapi pada kenyataanya memang seperti itu. Sebuah kompetensi dapat menjadi
acuan kesuksesan dalam berkarir teruma dalam bidang industri dan profesional. Hampir
seluruh perusahaan dan lembaga telah menggunakan kompetensi sebagai alat ukur.

Sebagai salah satu acauan untuk merekrut karyawan atau pegawai yang sesuai dan
handal dalam bidang terkait. Sebagai dasar penilaian dalam melihat kinerja seorang
pegawai atau karyawan.

manfaat dari adanya kompetensi menurut Ruky dalam Sutrisno (2010), yaitu:

1. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai

Arti manfaat ini adalah dengan adanya kompetensi akan mampu menjawab
keterampilan dan pengetahuan sehingga akan diketahui karakteristik orang tersebut
dalam bekerja yang didukung oleh bukti perilaku yang berpengaruh langsung dalam
kinerja. Kedua hal tersebut akan membantu dalam mengurangi pengambilan keputusan
secara subjektif dalam bidang SDM.

2. Sebagai Alat Seleksi Karyawan

Arti manfaat ini adalah komptensi dijadikan alat seleksi yang dapat membantu
organisasi untuk memilih calon karyawan terbaik. Kejelasan perilaku efektif yang
diharapkan karyawan dapat mengarahkan pada sasaran yang selektif dan mengurangi
biaya rekrutmen yang tidak perlu. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara
mengembangkan suatu perilaku yang dibutuhkan untuk setiap fungsi jabatan serta
memfokuskan pada wawancara seleksi pada perilaku yang dicari.

3. Dapat Memaksimalkan Produktivitas

Arti manfaat ini adalah tuntutan dalam kompetensi menjadikan suatu organisasi mencari
karyawan yang dapat dikembangkan secara terarah untuk menutupi kesenjangan dalam
keterampilannya sehingga mampu untuk dimobilisasi.

4. Sebagai Dasar untuk Pengembangan Sistem Remunerasi

Arti manfaat ini adalah kompetensi digunakan untuk mengembangkan sistem


remunerasi yang akan dianggap lebih adil. Kebijakan ini akan lebih terarah dan
transparan dengan mengaitkan sebanyak mungkin keputusan (dengan bukti berupa
perilaku yang ditampilkan karyawan).

5. Dapat Memudahkan Adaptasi terhadap Perubahan

Arti manfaat ini adalah kompetensi memberikan sarana untuk menetapkan keterampilan
apa saja yang harus dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan yang selalu berubah atau
dinamis.

6. Dapat Menyelaraskan Perilaku Kerja dengan Nilai-nilai Organisasi


Arti manfaat ini adalah kompetensi merupakan cara yang paling mudah dalam
mengkomunikasikan nilai-nilai dan hal-hal apa saja yang harus menjadi fokus unjuk
karyawan.

Menurut Prihadi (2004), manfaat kompetensi antara lain:

a. Prediktor kesuksesan kerja.


b. Merekrut karyawan yang andal.
c. Menjadi dasar dalam penilaian dan pengembangan karyawan.

1.3. Pengertian Technical Skill Otomotif

Technical skill otomotif adalah kemampuan yang meliputi keterampilan yang


berkaitan dengan bidang otomotif. Misalnya kemampuan untuk Perawatan dan
perbaikan motor (engine) / tune up. Perawatan dan perbaikan sistem pemindah
tenaga/ transmisi. Perawatan dan perbaikan chasis dan suspensi.

1.4. VISI-MISI PROGRAM TECHNICAL SKILL OTOMOTIF


 VISI PROGRAM KEAHLIAN

Menjadikan Teknik Otomotif sebagai program keahlian yang unggul,


profesional dan berakhlaq baik

 MISI PROGRAM KEAHLIAN


1. Mengembangkan pembelajaran dengan orientasi life skill
2. Mengedepankan kemampuan intelektual
3. Berwawasan global
4. Berintegrasi sosial dan berorientasi pasar
5. Berakar budaya lokal mencapai Akhlak baik

 TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN


Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia islami yang produktif, mampu
bekerja mandiri dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompotensi yang dimilikinya. Memberikan
pembekalan agar mampu berkarir, ulet dan giat dalam berkompetensi, mampu
beradaptasi dilingkungan kerja dan dapat mengembangkan sikap propesional
sesuai kompetensi yang dimilikinya.
Membekali peserta didik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan
entreuprener agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
mandiri maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi. Membekali
peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten di
bidang :
1. Perawatan dan perbaikan motor (engine) / tune up.
2. Perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga/ transmisi.
3. Perawatan dan perbaikan chasis dan suspensi.
4. Perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan.
 KOMPETENSI KEAHLIAN YANG DI AJARKAN

Kompetensi yang diajarkan di Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor


meliputi :

 DASAR KOMPETENSI KEJURUAN


1. Memahami dasar-dasar mesin
2. Memahami proses-proses dasar pembentukan logam
3. Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi
4. Menginterpretasikan gambar teknik
5. Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja
6. Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools)
7. Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja
 KOMPETENSI KEJURUAN
1. Melakukan perbaikan sistem hidrolik sepeda motor
2. Memperbaiki sistem gas buang
3. Memelihara baterai
4. Melaksanakan overhaul kepala silinder
5. Melakukan overhaul sistem pendingin berikut komponen-komponennya
6. Melakukan perbaikan sistem bahan bakar sepeda motor
7. Melakukan perbaikan engine sepeda motor berikut komponen-komponennya
8. Melakukan perbaikan unit kopling sepeda motor berikut komponen-komponen
sistem pengoperasiannya
9. Melakukan perbaikan sistem transmisi manual
10. Melakukan perbaikan sistem transmisi otomatis
11. Melakukan perbaikan sistem rem
12. Melakukan perbaikan sistem suspensi
13. Melaksanakan pekerjaan servis pada roda, ban, dan rantai
14. Melakukan perbaikan ringan pada rangkaian sistem kelistrikan dan instrumen
15. Melakukan perbaikan sistem starter
16. Melakukan perbaikan sistem pengisian
17. Melakukan perbaikan sistem pengapian

Cara Meningkatkan Kompetensi Kerja


Perusahaan juga harus turut membantu meningkatkan kompetensi kerja
karyawannya karena hal tersebut saling mempengaruhi antara karyawan dan
perusahaan. Terdapat berbagai macam kegiatan untuk bisa meningkatkan
kompetensi karyawan.
Namun, kegiatan yang dilakukan tersebut harus dilakukan secara kontinyu,
sehingga mampu menjaga kompetensi karyawan didalamnya, mengevaluasi jika
ada performa yang masih kurang, atau mengembangkan kualitas performa
karyawan agar menjadi lebih baik. Berikut ini adalah cara terbaik untuk
meningkatkan kompetensi kerja karyawan.
1. Pelatihan Skill Secara Profesional
Program pelatihan kerja adalah suatu agenda penting yang harus diadakan oleh
perusahaan agar bisa meningkatkan kompetensi kerja karyawannya. Program
pelatihan kerja juga dilakukan untuk bisa mempertahankan sekaligus
meningkatkan produktivitas serta performa perusahaan.

2. Job Enrichment
Job enrichment adalah suatu kegiatan memberikan jobdesk dan tanggung jawab
yang lebih besar kepada karyawan. Peningkatan jobdesk ini bisa berbentuk
kompleksitas sistem atau kuantitas dari jobdesk itu sendiri.
Didalamnya, karyawan akan merasa tertantang untuk bisa melakukan berbagai
tugas dan tanggung jawab yang baru, sehingga kompetensi mereka pun akan
meningkat secara otomatis.

3. Studi Banding
Studi banding adalah aktivitas yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk bisa
meningkatkan pengetahuan dalam penerapannya di perusahaan agar penerapan
tersebut bisa dilakukan dengan baik dan kompetensi karyawan bisa meningkat.
Studi banding ini biasa dilakukan perusahaan yang bergerak dengan bidang
industri yang sejenis ataupun dengan kompetitornya.

Selain itu, studi banding juga akan memotivasi karyawan agar bisa lebih inovatif
dan lebih kreatif lagi dalam bekerja. Nantinya, kompetensi karyawan akan
berkembang secara otomatis karena adanya motivasi tersebut.

4. Promosi Jabatan
Promosi Jabatan adalah pemindahan tugas dari suatu jabatan ke jabatan lain
yang tingkatannya lebih tinggi dengan penghasilan, tunjangan, tanggung jawab,
jobdesk, dan potensi yang lebih besar lagi untuk bisa meningkatkan karirnya.
Sekumpulan tugas baru yang diberikan oleh karyawan nantinya akan
memotivasi mereka untuk bisa bekerja lebih rajin daripada biasanya.

5. Rotasi Kerja
Rutinitas kerja yang itu-itu saja tentunya akan membuat karyawan menjadi cepat
bosan dan jenuh, sehingga akan menurunkan produktivitasnya. Hal tersebut pun
akan menurunkan kompetensi karyawan. Untuk itu diperlukanlah rotasi kerja.
Rotasi kerja adalah pemindahan karyawan dari cabang atau tempat lain sesuai
dengan jobdesk dan divisi yang sama dengan yang sebelumnya.
Nantinya, karyawan akan memiliki rutinitas baru yang tentunya tidak
membosankan, sehingga akan mendorong mereka untuk bisa bekerja lebih
efektif dan lebih efisien lagi.

6. Membangun Team Work


Dalam suatu perusahaan pastinya akan terdiri dari berbagai macam latar
belakang individu yang berbeda. Walaupun begitu, membangun team work
sangat diperlukan guna memudahkan dan mempercepat perusahaan dalam
merealisasikan tujuannya.
Kerjasama yang dilakukan oleh masing-masing individu dalam suatu team work
yang baik akan menciptakan solusi yang lebih cepat dan juga tepat dalam
menghadapi tantangan perusahaan.

7. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan


Lingkungan kerja yang menyenangkan bisa diraih dalam berbagai cara, seperti
penataan fasilitas yang cukup yang diperlukan oleh karyawan, atau membangun
suasana kerja yang harmonis antar sesama karyawan. Fasilitas yang
memudahkan karyawan akan membuat mereka bisa bekerja lebih fokus.
Sementara itu, suasana kerja yang harmonis antar tiap karyawan akan membuat
karyawan menjadi lebih betah dan akan menumbuhkan rasa memiliki
perusahaan. Gabungan dari cara ini bisa membuat lingkungan kerja yang lebih
menyenangkan untuk karyawan.

8. MeLakukan Kegiatan di Luar Rutinitas


Kegiatan diluar rutinitas kerja ini bisa berbentuk makan bersama atau rekreasi
apapun. Walaupun tidak sering dilakukan, namun ini adalah cara yang baik
untuk membuat karyawan menjadi betah di lingkungan kerjanya. Saat mereka
lebih betah, maka mereka pun akan lebih terdorong untuk meningkatkan
kompetensi kerjanya secara otomatis.

9. Personal Development
Kepribadian individu adalah suatu hal yang tidak mungkin bisa dipisahkan oleh
setiap orang. Untuk itu, tim HRD harus bisa menciptakan suatu kegiatan yang
mampu membangun kepribadian personal setiap karyawan dengan baik.
Kepribadian yang baik tersebut akan membuat relasi kerja antar setiap karyawan
menjadi semakin kompak.

 KOMPETENSI TAMATAN

Kemampuan tamatan Program Keahlian Teknik Otomotif kompetensi Teknik


Sepeda Motor adalah :

Mampu memberikan jasa pelayanan pemeliharaan dan perbaikan di bidang


perbengkelan sepeda Motor. Mampu mengidentifikasi jenis kerusakan dari
seluru sistem otomotif sepeda motor beserta komponen-komponennya. Mampu
membongkar, memperbaiki dan mengganti seluruh sistem otomotif sepeda
motor berikut komponennya .

 LINGKUP PEKERJAAN

Bidang pekerjaan yang dapat diisi oleh tamatan Kompetensi Keahlian Teknik
Sepeda Motor antara lain :

1. Teknisi atau Mekanik pada Bengkel Sepeda Motor


2. Teknisi perakitan atau teknisi produksi pada industri Sepeda Motor.
3. Wirausahawan dalam bidang Otomotif (Bengkel Sepeda Motor).
Ruang lingkup Program Kerja

Kurikulum Tahun Pelajaran 2015-2016 meliputi berbagai hal yang berhubungan


dengan upaya menggali, memupuk, dan menggerakkan sumber daya pendidikan
secara selaras sesuai dengan visi dan misi serta Renstra SMP Kusuma Bangsa
Bogor secara keseluruhan.

Adapun ruang lingkup program kerja urusan kurikulum meliputi hal-hal berikut
ini.
1. Pengelolaan rancangan atau pola pembagian tugas guru.
2. Pengelolaan jadwal kegiatan belajar mengajar.
3. Inventarisasi kebutuhan buku referensi.
4. Pengelolaan kebutuhan format-format perangkat pembelajaran.
5. Pengelolaan penyusunan perangkat pembelajaran.
6. Pengelolaan pelaksanaan kegiatan belajar mengejar.
7. Analisa pencapaian target kurikulum.
8. Pengelolaan pelaksanaan penilaian/evaluasi belajar.
9. Evaluasi komponen perangkat kurikulum.
10. Pengelolaan laporan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
BAB II

2.2 Saran

Dari pemaparan mengenai Kurikulum dan Kompetensi / Technical Skill


Otomotif ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang “technical skill
otomotif” dan dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif X-1 - Keluaran Tahun 2018

Buku bermutu harga disc- Teknologi Dasar Otomotif - Bodi Otomotif SMK MAK
kelas X - Keluaran Tahun 2018

Teknologi Dasar Otomotif SMK MAK kelas X Suranto & Joko Pramono Andi
Offset Buku Original – Keluaran Tahun 2017`

https://media.neliti.com/media/publications/210162-none.pdf

http://jptk.ppj.unp.ac.id/index.php/jptk/article/view/7

http://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/autotech/article/view/529

https://www.researchgate.net/publication/330137430_Penerapan_Model_Pembelaj
aran_Shesil_Soft_Hard_and_Environment_Skill_Integrated_Learning_pada_Kec
akapan_Otomotif

https://lppm.polman.astra.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/2.-EDU.pdf

Anda mungkin juga menyukai