Anda di halaman 1dari 24

1.

PENDAHULUAN

Diera globalisasi saat ini ditandai dengan banyaknya manusia memenfaatkan peralatan
modern yang berbasiskan komputer atau elektronik untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Adanya kemudahan – kemudahan peralatan yang semakin canggih merupakan sumbangan yang
banyak dan tak ternilai dari kemajuan teknologi peralatan yang menggunakan komponen
elektronika.

Banyak orang yang bekerja di bidang industri dan kependidikan teknik khususnya
kelistrikan atau elektro, misalnya teknisi, instalatir, jaringan dan tenaga listrik. Mereka sebaiknya
harus memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu dari pada bahan-bahan yang berhubungan
dengan profesinya masing – masing. Mempunyai pengetahuan mengenai asal bahan, jenis-jenis
bahan, fungsi bahan, dan sifat-sifat dari bahan adalah sangat penting dimiliki bagi mereka yang
bekerja di bidang industri dan kependidikan teknik.

Kita sebagai mahasiswa juga harus lebih tahu tentang uraian diatas serta bagaimana
struktur bahan, proses kinerja bahan agar mampu menguasai pengetahuan tersebut, berfikir
secara kritis dan mengembangkannya dalam mata kuliah maupun di luar jam kuliah. Dengan
pengetahuan tersebut mereka tahu bagaimana memperlakukan bahan-bahan yang mereka
gunakan dengan sebagaimana mestinya atau memanfaatkannya.

Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa sifat dari bahan listrik yaitu bahan Penyekat,
Penghantar, Semikonduktor dan magnetik

1
2.PEMBAHASAN

2.1 Bahan Penyekat


Bahan penyekat atau sering disebut dengan istilah isolasi adalah suatu bahan yang
digunakan dengan tujuan agar dapat memisahkan bagian – bagian yang bertegangan atau
bagian – bagian yang aktif. Sehingga untuk bahan penyekat ini perlu diperhatikan mengenai sifat
– sifat dari bahan tersebut yang meliputi :

2.1.1 Sifat Kelistrikan

Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan untuk
mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda potensial
atau untuk mencegah loncatan listrik ketanah. Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-
kecilnya (tidak melampui batas yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku).

2.1.2 Sifat Mekanis

Mengingat luasnya pemakaiannya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan


kekuatan struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan
dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misal diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka kita
harus menggunakan bahan dari kain daripada kertas. Bahan kain lebih kuat terhadap tarikan dari
pada bahan kertas.

2.1.3 Sifat Termis

Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya magnet,
berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar (alam
sekitar). Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang
digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan
penyekat yang digunakan.

2.1.4 Sifat Kimia

Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan
susunan kimia bahan. Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, basah yang ada di

2
sekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat
yang tahan terhadap air.

Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat
adanya bermacam-macam sifat bahan penyekat, maka untuk memudahkan kita dalam memilih
untuk aplikasi dalam kelistrikan, kita akan membagi bahan penyekat berdasar kelompoknya.
Pembagian kelompok bahan penyekat adalah sebagai berikut :

 Bahan penyekat bentuk padat, bahan listrik ini dapat dikelompokkan menjadi
beberapa macam, diantaranya yaitu: bahan tambang, bahan berserat, gelas, keramik,
plastik, karet, ebonit dan bakelit, dan bahan-bahan lain yang dipadatkan.
 Bahan penyekat bentuk cair, jenis penyekat ini yang banyak digunakan pada teknik
listrik adalah air, minyak transformator, dan minyak kabel.
 Bahan penyekat bentuk gas, yang sering digunakan untuk keperluan teknik listrik
diantaranya : udara, nitrogen, hidrogen, dan karbondioksida.
 Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)

2.2 Bahan Penghantar atau Konduktor

Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan arus. Sifat yang dimiliki penghantar
ialah : tahanan jenis listrik, koefisien suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik,
dan timbulnya daya elektro-motoristermo.

2.2.1 Daya Hantar Listrik

Daya Hantar Listrik, adalah kemampuan dari konduktor tersebut dalam menghantarkan
arus listrik yang melewatinya. Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami
hambatan dari penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya.
Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang 1 mm2 pada temperatur 200 0C
dinamakan hambatan jenis.

3
2.2.2 Koefisien Suhu Tahanan

Koefisien Suhu Tahanan, adalah kestabilan dari konduktor dalam keadaan suhu yang
berubah. perubahan suhu akan megakibatkan perubahan volume, dan otomatis akan
mempengaruhi hambat jenis konduktor tersebut.

2.2.3 Daya Hantar panas

Daya Hantar panas, menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan bahan tiap satuan
waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama diperhitungkan dalam pemakaian
mesin listrik beserta perlengkapanya. Pada umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang
tinggi.

2.2.4 Kekuatan Tegangan Tarik

Kekuatan Tegangan Tarik, merupakan batas kemampuan dari suatu konduktor pada saat
konduktor tersebut ditarik (energy potensial pegas). Sifat mekanis bahan sangat penting,
terutama untuk hantaran diatas tanah. Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan
tersebut harus diketahui kekuatannya. Terutama menyangkut penggunaan dalam
pendistribusian tegangan tinggi.

2.2.5 Timbulnya Daya Elektro Motoris-Termo

Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari dua bahan
logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan menimbulkan daya elektro-
motoristermo tersendiri bila terjadi perubahan temperatur suhu. Daya elektro-motoris termo
dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan arus dan tegangan dapat menyimpang
meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifat-
sifat kedua bahan yang digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya
elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya elektro-
motoris termo

Sedangkan sifat atau ciri suatu konduktor yang baik adalah :

 Konduktifitas / daya hantarnya cukup baik


 Kekuatan mekanis (kekuatan tariknya cukup tinggi)
 Koefisien muai panjang kecil

4
2.3 Bahan Setengah Penghantar atau Semikonduktor

Semikonduktror ialah bahan yang mempunyai sifat kekonduksian diantara konduktor dan
penyekat. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat
rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor . Di antara contoh bahan
semikonduktror ialah Silikon,Germanium, Plumbum Sulfida, Gallium Arsenida, Indium Antimida
dan Selenium.

Bahan semikonduktor merupakan bahan yang dipakai dalam pembuatan komponen


elektronika seperti resistor, dioda, transistor, kapasitor,dan lain sebagainya. Antara bahan yang
satu dengan yang lainnya mempunyai sifat dasar dan karakteristik yang berbeda. Salah satu
alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah
banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian.
Ketidakmurnian ini disebut dopant.

Bahan-bahan yang mempunyai sifat semikonduktif memiliki nilai hambatan jenis antara
konduktor dan isolator yakni sebesar 10 -6 sampai dengan 104 ohm dan Konduktivitas sebesar 10 -6
sampai dengan 104 ohm-2 m-2 dan energi gap lebih kecil dari 6 eV. Silikon dan Germanium adalah
bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan dalam pembuatan komponen elektronika.
Silikon lebih banyak digunakan dari pada Gemanium karena sifatnya yang lebih stabil pada suhu
tinggi.

Sifat bahan, baik konduktor, isolator, maupun semikonduktor terletak pada struktur jalur
atau pita energi atom-atomnya. Pita energi adalah kelompok tingkat energi elektron dalam
kristal. Sifat-sifat kelistrikan sebuah kristal tergantung pada struktur pita energi dan cara elektron
menempati pita energi tersebut. Pita energi dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Jalur Valensi

Penyebab terbentuknya jalur valensi adalah adanya ikatan ato-atom yang membangun
kristal. Pada jalur ini elektron dapat lepas dari ikatan atomnya jika mendapat energi.

2. Jalur Konduksi

Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat bergerak bebas karena pengaruh
gaya tarik inti tidak diperhatikan lagi. Dengan demikian elektron dapat bebas menghantarkan
listrik.

5
3. Jalur Larangan

Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi dengan jalur konduk

Gambar 2.3

Yang membedakan apakah bahan itu termasuk konduktor, isolator, atau semikonduktor
adalah energi Gap (Eg). Satuan energi gap adalah elektron volt (eV). Satu elektron volt adalah
energi yang diperlukan sebuah elektron untuk berpindah pada beda potensial sebesar 1 volt.
Satu elektron volt setara dengan 1,60 x 10-19 Joule.

Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron untuk memecahkan ikatan
kovalen sehingga dapat berpindah jalur dari jalur valensi ke jalur konduksi. Energi gap
germanium pada suhu ruang (300K) adalah 0,72 eV, sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-
bahan semikonduktor dengan energi gap yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan
komponen elektronika yang dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula. Untuk menghasilan
semi konduktor tipe lain maka dilakukan proses pendopan, adalah proses pemasukan atau
pencampuran atom dopan kedalam bahan semikonduktor instrinsik sehingga konduktivitas
konduktor bertambah.

2.3.1 Macam – Macam Semikonduktor

2.3.1.1 Intrinsik

Semikonduktor intrinsik adalah bahan semikonduktor murni (belu diberi


campuran/pengotoran) dimana jumlah elektron bebas dan holenya adalah sama. Konduktivitas
semikonduktor intrinsik sangat rendah, karena terbatasnya jumlah pembawa muatan hole
maupun elektron bebas. Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang

6
sangat penting dalam elektronika. Keduanya terletak pada kolom empat dalam tabel periodik
dan mempunyai elektron valensi empat. Struktur kristal silikon dan germanium berbentuk
tetrahedral dengan setiap atom memakai bersama sebuah elektron valensi dengan atom-atom
tetangganya.

Pada semikonduktor, ikatan kovalen antar atom tidaklah terlalu kuat. Pada temperatur
nol mutlak (T = 0 0K), semua elektron terikat dengan atom induknya. Dalam hal ini tidak terdapat
adanya elektron bebas yang dapat mengalirkan arus listrik. Di atas suhu nol mutlak, getaran kisi
dapat mengakibatkan terputusnya ikatan kovalen. Elektron yang terlepas pada ikatan yang
terputus ditandai dengan sebuah lubang (hole) yang merupakan pambawa muatan positif.
Elektron valensi dari atom tetangganya dapat melompat ke tempat yang kosong tersebut,
menyebabkan terjadinya proses konduksi listrik pada semikonduktor. Jika temperatur naik,
energi vibrasi kisi juga akan naik, menghasilkan generasi termal pasangan elektron–lubang dalam
jumlah yang besar sehingga menaikkan konduktivitas listrik semikonduktor tersebut.

Pada diagram energi generasi sebuah elektron bebas digambarkan dengan lompatan
elektron dari pita velensi ke pita konduksi. Elektron pada bagian bawah pita konduksi hanya
memiliki energi potensial. Karena pengaruh medan listrik elektron tersebut akan memiliki energi
kinetik dan dapat megalirkan arus listrik. Kenaikan energi kinetik ditandai dengan naiknya
elektron dari bagian bawah pita konduksi sedangkan kenaikan energi kinetik dari lubang
digambarkan dengan gerakan lubang ke bawah pada pita valensi.

Pada semikonduktor murni, pembawa muatan bebas terjadi karena adanya proses
generasi pasangan elektron – lubang. dengan demikian konsentrasi elektron sama dengan
konsentraasi lubang. Semikonduktor ini disebut semikonduktor instrinsik ( intrinsic
semiconductor ).

Jadi dari sini dapat disimpulkan bahwa semi konduktor instrinsik pada suhu yang sangat
rendah, semua elektronya berada pada ikatan kovalen dan tak ada electron bebas atau
pembawa muatan sehingga pada keadaan ini semi konduktor bersifat isolator. Sedangkan pada
suhu kamar terdapat beberapa electron valensi yang keluar dari ikatan kovalen menjadi electron
bebas sebagai pembawa muatan negatif. Dengan terlepasnya beberapa electron dari ikatan
kovalen maka terbentuklah hole sebagai pembawa muatan negative. Dan pada suhu ini semi
konduktor dapat bersifat sebagai konduktor.

7
2.3.1.2 Ekstrinsik

Semi konduktor ekstrinsik: semi konduktor yang memperoleh pengotoran atau


penyuntikan (doping) oleh atom asing, caranya:

 Pengotoran oleh atom pentavalent seperti: P, As, Sb


 Atom pengotornya disebut atom donor pembawa muatan: electron
 Pengotoran oleh atom trivalent seperti: B, Ga, In
 Atom pengotornya disebut atom akseptor
 Pembawa muatan: hole
 Tujuan doping : meningkatkan konduktivitas semikonduktor, dan memperoleh semi
Konduktor dengan hanya satu pembawa muatan (electron atau hole) saja.

Dopant adalah atom pengotor. Atom-atom dopant pada semi Konduktor tipe-N adalah
atom-atom pentavalent dan dinamakan atom donor, sedangkan pada semi Konduktor tipe-P
trivalent dan dinamakan atom akseptor.

Jenis semikonduktor ekstrinsik dibagi menjadi dua antara lain :

1. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-n

Semikonduktor jenis n adalah semikonduktor intrinsik yang bercampur dengan atom lain
sehingga kenaikan jumlah elektron negatif yang bebas. Apabila atom dari unsur pentavalen
seperti Fosforus, arsenic antimony didopkan dalam bahan semikonduktor instrinsik seperti
Germanium dan silicon yang mempunyai empat elektron valens maka terbentuklah satu
elektron yang bebas. Jadi pembawa muatan mayoritas pada semi konduktor tipe n adalah
electron, sehingga semi konduktor tipe n juga disebut donor.

2. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-p

Semikonduktor jenis p adalah semikonduktor yang terdiri dari campuran atom-atom yang
tidak memiliki elektron bebas dan bersifat menerima elektron. Dengan cara yang sama seperti
pada semikonduktor tipe -n , semikonduktor tipe -p dapat dibuat dengan menambahkan
sejumlah kecil atom trivalen seperti aluminium, boron, galium dan indium. Atom-atom pengotor
(dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara efektif hanya dapat membentuk
tiga ikatan kovalen.

8
Maka tersisalah sebuah muatan positif dari atom silikon yang tidak berpasangan yang
disebut lubang ( hole ). Jadi pembawa muatan mayoritas pada semi kondktor tipe n adalah hole.
Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom
aseptor (acceptor).

Tabel 2.3 Perbandingan semikonduktor tipe p dan tipe n

2.3.2 Kegunaan Semikonduktor

Dalam kegunaanya semikonduktor merupakan bahan baku atau bahan utama dalam
pembuatan piranti elektronika. Seperti :

 Diode

Dalam pembuatanya bahan baku diode adalah semi Konduktor tipe p dan tipe n. kedua
jenis semikonduktor tersebut disambung menjadi satu dengan dibatasi suatu daerah pembatas
yang disebut depletion area. Daerah pembatas ini tidak dapat dilewati arus electron, dan hanya
bisa dilewati electron jika terdapat beda potensial pada ujung ujung kaki diode dan besarnya
tegangan atau beda potensial pada ujung diode sebesar tegangan cut-in pada diode tersebut.

9
 LDR (light dependent resistor)

Terbuat dari bahan semi konduktor yang telah dimodifikasi yaitu kadmium ulfide. LDR,
terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada
permukaannya. Prinsip LDR yaitu hambatan akan bertambah jika tidak terkena cahaya dan
berkurang jika terkena cahaya.

 Termistor
 SCR(silicon controlled rectifier)
 IC (Integrated Circuit)

2.4 Bahan Magnetik

Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan magnetik dibagi menjadi tiga golongan,
yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik. Berikut akan djelaskan tentang ketiga sifat
dari kemagnetan tersebut :

2.4.1 Diamagnetik

Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol (Halliday &Resnick, 1989) . Bahan
diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik diberi
medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan berubah gerakannya sedemikian
hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya berlawanan.

Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga semua bahan
bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital. Bahan dapat bersifat magnet
apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan.
Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak
menarik garis gaya. Permeabilitas bahan diamagnetik adalah 0<>mx. Contoh bahan diamagnetik
yaitu: bismut, perak,emas, tembaga dan seng.

Bahan diagmanetik memiliki negatif, kerentanan lemah untuk medan magnet.bahan


Diamagnetic sedikit ditolak oleh medan magnet dan materi tidak mempertahankan sifat
magnetik ketika bidang eksternal dihapus. Dalam bahan diamagnetic semua elektron
dipasangkan sehingga tidak ada magnet permanen saat bersih per atom. sifat Diamagnetic
timbul dari penataan kembali dari orbit elektron dibawah pengaruh medan magnet luar.

10
Sebagian besar unsur dalam tabel periodik,termasuk tembaga, perak, dan emas, adalah
diamagnetic.

Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika
dikenai medan magnet . Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak.

Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian
superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat. Semua material menunjukkan
peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah
peristiwa yang umum terjadi karena pasangan elektron , termasuk elektron inti di atom, selalu
menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun demikian, kekuatan magnet material
diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun
paramagnetik . Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut 'non-
magnetik', termasuk di antaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa
jenis plastik , serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri ,emas dan bismut .Superkonduktor
adalah contoh diamagnetik sempurna.

Ciri-ciri dari bahan diamagnetic adalah:

 Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah nol.
 Jika solenoida dimasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil.
 Permeabilitas bahan ini: u <> o.

Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.

2.4.2 Pramagnetik

Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom/molekulnya tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul
dalam bahan nol (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini disebabkan karena gerakan atom/molekul
acak, sehingga resultan medan magnet atomis masing-masing atom saling meniadakan. Bahan
ini jika diberi medan magnet luar, maka elektron-elektronnya akan berusaha sedemikian rupa
sehingga resultan medan magnet atomisnya searah dengan medan magnet luar. Sifat
paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet
luar. Pada bahan ini, efek diamagnetik (efek timbulnya medan magnet yang melawan medan
magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil.

11
Permeabilitas bahan paramagnetik adalah 0μμ>, dan suseptibilitas magnetik bahannya
0>mχ. Contoh bahan paramagnetik : alumunium, magnesium, wolfram dan sebagainya. Bahan
diamagnetik dan paramagnetik mempunyai sifat kemagnetan yang lemah. Perubahan medan
magnet dengan adanya bahan tersebut tidaklah besar apabila digunakan sebagai pengisi
kumparan toroida.

Bahan paramagnetik ada yang positif, kerentanan kecil untuk medan magnet.. Bahan-
bahan ini sedikit tertarik oleh medan magnet dan materi yang tidak mempertahankan sifat
magnetik ketika bidang eksternal dihapus. sifat paramagnetik adalah karena adanya beberapa
elektron tidak berpasangan, dan dari penataan kembali elektron orbit disebabkan oleh medan
magnet eksternal. bahan paramagnetik termasuk Magnesium, molybdenum, lithium, dan
tantalum

Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya
medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan karenanya
memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan kata lain,
suseptibilitas magnetik positif). Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang juga tertarik
oleh medan magnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu medan
magnet eksternal tak lagi diterapkan.

Ciri-ciri dari bahan paramagnetic adalah:

 Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah


tidak nol.
 Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar.
 Permeabilitas bahan: u > u o.

Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu

2.4.3 Ferromagnetik.

Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar
(Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin elektron.
Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan, misalnya pada atom
besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron

12
yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan magnetik
yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.

Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat kuat,
sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian besar atom akan
mensejajarkan diri membentuk kelompok-kelompok.

Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan domain.
Bahan feromagnetik sebelum diberi medan magnet luar mempunyai domain yang momen
magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik ini mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu
domain ke domain yang lain sehingga medan magnet yang dihasilkan tiap domain saling
meniadakan.

Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan
mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat medan magnetnya
semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya medan magnet dalam
bahan ferromagnetik akan semakin kuat. Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan
medan magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang
disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi.

Permeabilitas bahan ferromagnetik adalah 0μμ>>> dan suseptibilitas bahannya 0>>>mχ.


contoh bahan ferromagnetik : besi, baja, besi silicon dan lain-lain. Sifat kemagnetan bahan
ferromagnetik ini akan hilang pada temperatur yang disebut Temperatur Currie. Temperatur
Curie untuk besi lemah adalah 770 0C, dan untuk baja adalah 1043 0C (Kraus. J. D, 1970).

Bahan ferromagnetik ada yang positif, kerentanan besar untuk medan magnet luar.
Mereka menunjukkan daya tarik yang kuat untuk medan magnet dan mampu mempertahankan
sifat magnetik mereka setelah bidang eksternal telah dihapus bahan. Ferromagnetik memiliki
elektron tidak berpasangan sehingga atom mereka memiliki momen magnet bersih. Mereka
mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka karena keberadaan domain magnetik. Dalam
domain ini, sejumlah besar di saat-saat atom (10 12 sampai 1015) adalah sejajar paralel sehingga
gaya magnet dalam domain yang kuat. Ketika bahan feromagnetik dalam keadaan unmagnitized,
wilayah hampir secara acak terorganisir dan medan magnet bersih untuk bagian yang secara
keseluruhan adalah nol.. Ketika kekuatan magnetizing diberikan, domain menjadi selaras untuk
menghasilkan medan magnet yang kuat dalam bagian.. Besi, nikel, dan kobalt adalah contoh

13
bahan feromagnetik.. Komponen dengan materi-materi ini biasanya diperiksa dengan
menggunakan metode partikel magnetik.

Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat mengalami


magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk kemagnetan yang paling kuat.
Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-hari.
Ferromagnetisme dan ferromagnetisme merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet
permanen.

Ciri-ciri bahan ferromagnetik adalah:

 Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.


 Tetap bersifat magnetik → sangat baik sebagai magnet permanen
 Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar (bisa ribuan
kali).Permeabilitas bahan ini: u > uo ( miu > miu nol)

Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt

TUGAS-TUGAS :

1. Dibawah ini yang merupakan sifat dari bahan ferromagnetik adalah ?


A. Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
B. Permeabilitas bahan ini: u <> o.
C. Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih
besar.
D. Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil.
E. Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya
adalah nol.
2. Dimana sajakah semikonduktor digunakan?
A. Alat pemasak
B. Kompor induksi
C. Transistor
D. Stop kontak
E. Lampu

14
3. Apa sifat semikonduktor pada temperatur ruangan ?
A. Isolator
B. Konduktor
C. Semikonduktor
D. Semisolator
E. Konduktor dan isolator
4. Mengapa Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik ?
A. Karena bahannya mudah ditemukan
B. Karena konduktansinya yang tidak dapat diubah-ubah.
C. Karena bisa menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron)
D. karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain
5. Manakah yang termasuk bahan yang biasa digunakan pada semi konduktor ?
A. Silikon (Si), germanium (Ge), dan gallium arsenide
B. Hcl
C. Besi
D. Al
6. Berapa jenis bahan semikonduktor ?
A. 1
B. 2
C. 4
D. 3
7. Berikut ini yang faktor mempengaruhi konduktivitas dari bahan semikonduktor
adalah ( kecuali )?
A. Suhu
B. Muatan elektron
C. Mobilitas
D. Cahaya
8. Yang tidak termasuk contoh bahan ferromagnetik adalah ?
A. Besi
B. Kayu
C. Baja
D. Nikel

15
9. Yang termasuk bahan paragmagnetik adalah ?
A. Nikel
B. Baja
C. Besi silikon
D. Kayu

10. Berikut yang tidak termasuk bahan diamagnetik adalah ?


A. Tembaga
B. Emas
C. Perak
D. Nikel
11. Terbagi dalam berapa macam Jenis semikonduktor ekstrinsik ?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
12. Apa yang dimaksud dengan dopant ?
A. Atom pembersih
B. Unsur pentavalen
C. Atom pengotor
D. Bahan-bahan yang mempunyai sifat semikonduktif
13. Apa tujuan doping atau penyuntikan pada Semi konduktor ekstrinsik ?
A. Meningkatkan konduktivitas semikonduktor, dan memperoleh semi Konduktor
dengan hanya satu pembawa muatan (electron atau hole) saja.
B. Untuk menghasil atom pengotor.
C. Agar atom menjadi lebih bersih
D. Agar menghasilkan jenis atom baru
14. Apakah nama lain dari penyekat ?
A. Konduktor
B. Semikonduktor
C. Isolator
D. Magnetik

16
15. Berikut ini yang tidak termasuk sifat dari bahan penyekat adalah ?
A. Sifat Kelistrikan
B. Sifat mekanis
C. Sifat termis
D. Sifat magnetik
16. Dalam bentuk apa sajakah bahan penyekat kecuali ?
A. Bentuk padat
B. Bentuk cair
C. Bentuk gas
D. Bentuk besi
17. Apakah fungsi dari bahan penyekat pada umumnya ?
A. Mengaliri listrik
B. Sebagai penghambat aliran listrik
C. Untuk memisahkan bagian – bagian yang bertegangan atau bagian – bagian yang
aktif.
D. Sebagai hiasan saja.
18. Berikut ini yang tidak termasuk dari sifat bahan konduktor atau penghantar listrik
adalah ?
A. Koefisien suhu tahanan,
B. Daya hantar panas,
C. Kekuatan tegangan tarik
D. Tahan terhadap debu.
19. Berikut ini yang merupakan sifat atau ciri suatu konduktor yang baik ( kecuali ) ?
A. Konduktifitas / daya hantarnya cukup baik.
B. Daya hantar yang rendah.
C. Kekuatan mekanis (kekuatan tariknya cukup tinggi) .
D. Koefisien muai panjang kecil.
20. Apakah nama lain dari atom pengotor ?
A. Atom donor.
B. Atom helium.
C. Atom palladium.
D. Atom arsenic.

17
21. Berikut yang tidak termasuk dari kegunaan semikonduktor ?
A. Termistor
B. SCR(silicon controlled rectifier)
C. ICT
D. IC (Integrated Circuit
22. Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan magnetik dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu ( kecuali ) ?
A. Diamagnetik
B. Paramagnetik
C. Ferromagnetik.
D. Agromagnetik.
23. Bahan Bismuth merupakan contoh dari bahan ?
A. Diamagnetik
B. Paramagnetik
C. Ferromagnetik.
D. Agromagnetik.

24. Yang termasuk Jenis semikonduktor ekstrinsik adalah ?


A. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-F
B. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-R
C. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-V
D. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-n
25. Apa yang dimaksud dengan semikonduktor intrinstik ?
A. Semikonduktor yang sudah disisipkan atom-atom lain (atom pengotor).
B. Semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit ketidakmurnian.
C. Semikonduktor yang belum disisipkan atom-atom lain (atom pengotor).
D. Semikonduktor yang telah seluruhnya dimurnikan.
26. Berikut ini yang termasuk dalam komponen – komponen semikonduktor adalah ?
A. Dioda
B. ICR
C. SCR
D. SI

18
27. Apakah yang dimaksud dengan semikonduktor ekstrinsik ?
A. Semikonduktor yang belum disisipkan atom-atom lain (atom pengotor).
B. Semikonduktor yang telah seluruhnya dimurnikan.
C. Semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit ketidakmurnian (doping).
D. Semikonduktor yang sudah disisipkan atom-atom lain (atom pengotor).
28. Permeabilitas dari bahan diamagnetik adalah ?
A. u <> o
B. u >> o
C. u >< o
D. u << o
29. Yang termasuk dalam bahan dimagnetik sempurna ?
A. Konduktor
B. Superkonduktor
C. Isolator
D. Superisolator
30. Perhatikan gambar berikut :

Yang ditunjukan oleh arah panah tersebut merupakan ?


A. Semikonduktor
B. Isolator
C. Ferromagnetik
D. Magnetik
31. Disebut apakah atau nama lain dari pembawa muatan pada semikonduktor
ekstrinsik ?
A. Jalur
B. Virus
C. Hole
D. Valens

19
32. Perhatikan tabel perbandingan semi konduktor tipe p dan tipe n !

Yang ditunjukan oleh garis panah pertama dan kedua adalah ?

A. Elektron dan Hole


B. Hole dan hole
C. Valensi dan hole
D. Silikon dan elektron

33. Bahan penyekat bentuk gas, yang sering digunakan untuk keperluan teknik listrik

adalah ( kecuali ) ?
A. Udara
B. Nitrogen
C. Hidrogen,
D. Kayu

34. Bahan penyekat bentuk padat yang sering digunakan untuk keperluan teknik listrik adalah ?
A. Nitrogen
B. Minyak transformator
C. Bakelit
D. Karbondioksida
35. Berikut ini yang tidak termasuk dalam sifat bahan konduktor atau penghantar adalah ?
A. tahanan jenis listrik.
B. koefisien suhu tahanan.
C. Tidak tahan terhadap air.
D. kekuatan tegangan tarik.
36. Berikut ini yang tidak termasuk dalam bahan setengah penghantar atau semikonduktor
adalah ?
A. Silikon .
B. Alumunium.
C. Germanium.
D. Plumbum Sulfida.

20
37. Mengapa Silikon lebih banyak digunakan dari pada Gemanium ?
A. Karena sifatnya yang lebih stabil pada suhu tinggi.
B. Bahan yang lebih mudah di temukan.
C. Bahan yang tahan akan air.
D. Karena sifatnya yang mudah terbakar.
38. Apakah membedakan bahan itu termasuk konduktor, isolator, atau semikonduktor adalah?
A. Bahan
B. Energi Gap (Eg)
C. Elektron
D. Ketahanan
39. Apakah pengertian dari bahan ferromagnetik menurut (Halliday & Resnick, 1989) ?
A. Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya tidak nol,
tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan nol.
B. Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya tidak nol,
tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan no.
C. A dan B
D. Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya nol,
tetapi orbit dan spinnya tidak nol.
40. Sifat kemagnetan bahan ferromagnetik akan hilang pada temperatur yang disebut
temperatur ?
A. Carrie
B. Cario
C. Currie
D. Currio
41. Permeabilitas bahan paramagnetik adalah ?
A. 0μμ <>
B. 0μ >
C. 0μμ <
D. 0μμ>
42. Apa yang dimaksud dengan semikonduktor intrinsik?
A. Bahan semikonduktor murni (belum diberi campuran/pengotoran)
B. Bahan semikonduktor yang tidak murni.
C. Semikonduktor yang memperoleh pengotoran atau penyuntikan (doping)
D. B dan C benar.

21
43. Berikut ini yang tidak termasuk contoh semikonduktor bervalensi tiga ?
A. Boron.
B. Galium.
C. Indium.
D. Gelium

44. Mengapa Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik ?


A. Karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut pendonor elektron)
B. Bahan yang mudah ditemukan.
C. Pembuatan bahan yang sangat mudah.
D. Bahan yang memang sering digunakan.

45. Dibawah ini yang merupakan salah satu aplikasi penggunaan bahan semikonduktor adalah ?
A. Kabel
B. Saklar
C. Transistor
D. Meteran.

46. Apakah yang dimaksud dengan atom pendonor pada semikonduktor ?


A. Atom pengotor.
B. Atom pembersih.
C. Atom hasil dari penyuntikan.
D. Atom Buangan
47. Berikut ini yang manakah permebialitas dari bahan ferromagnetik adalah ?
A. 0μμ>>>
B. 0μμ<<<
C. 0μ><
D. 0μμ<>
48. Sedangkan berikut ini yang manakah suseptibilitas bahan dari ferromagnetik adalah ?
A. 0>>mm
B. 0><>< mχ
C. 0>>>mχ
D. 0<><>mmχ

22
49. Besi, Baja, Besi silikon merupakan salah satu contoh dari bahan ?
A. Diamagnetik
B. Pramagnetik
C. Ferromagnetik
D. A, B, C benar.

50. Aluminium, Magnesium, Wolfram merupakan salah satu contoh bahan ?


A. Diamagnetik
B. Pramagnetik
C. Ferromagnetik
D. A, B, C benar.

Kesimpulan

Dari pembahasan materi bahan-bahan listrik di atas dapat ditarik kesimpulan antara lain:

1. Bahan listrik dapat dibagi menjadi 4 antara lain : Bahan penyekat, konduktor, semikonduktor, dan
magnetik.
2. Bahan penyekat memiliki sifat – sifat yang harus diperhatikan meliputi : Sifat kelistrikan, mekanis,
termis dan kimia.
3. Bahan penghantar atau konduktor memilik sifat yang meliputi : tahanan jenis listrik, koefisien
suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik, dan timbulnya daya elektro-
motoristermo.
4. Semikonduktor dibagi menjadi dua jenis yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik.
Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-n dan Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-p.
5. Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan magnetik dibagi menjadi tiga golongan, yaitu
diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.
6. Dari ke – 4 bahan listrik tersebut memiliki kegunaan masing – masing.

23
24

Anda mungkin juga menyukai