Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH II

ENERGI ALTERNATIF DAN TERBARUKAN

SEMESTER 3

“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU”

Penyusun

NAMA : MUH. RHESKY

NIM : 34220006

KELAS : 2A TKE

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Bayu”. Atas
dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah banyak
membantu dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa pula terima kasih sebesar-
besarnya kepada Ibu Sri Suwasti, S.ST., M.T. selaku dosen pembimbing yang
telah cukup andil dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Makassar, 24 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………….………...…….....................
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...……..

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………….....

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………...……........

1.4 Metode Penulisan………………....................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah energi Angin ……………………………………….

2.2 Pengertian Angin ……………………………………………

2.3 Sumber Energi Angin …………………………………………

2.4 Turbin Angin ………………………………………………….

2.5 Jenis Turbin Angin ……………………………………………

2.6  Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin……………….

2.7 Keuntungan dan Kerugian dari Energi Angin …………………..

2.8 Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Indonesia dan

Dunia…………………………………………………………..

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………...…...

3.2 Saran ……………………………………………………...…….....

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pengembangan energi alternative baru dan terbarukan sedang digalakan

melalui kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mendorong dan memfasilitasi

pemanfaatan sumber energi terbarukan. Dan juga untuk mengatasi krisis sumber

energi dan pemanasan global yang di akibatkan dari penggunaan sumber

energi fosil.

Energi terbarukan berasal dari proses alami dan kemungkinan tidak akan

pernah habis. Energi terbarukan adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan energi dari sumber yang alami regenerasi dan karenanya, hampir

tak terbatas. Ini termasuk energi surya, energi angin, tenaga air, biomassa (berasal

dari tumbuhan), energi panas bumi (panas dari bumi), dan energi laut.

Peningkatan penggunaan energi terbarukan bisa mengurangi pembakaran

bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam), menghilangkan polusi

udara yang terkait dan emisi karbon dioksida, dan berkontribusi untuk

kemandirian energi nasional dan keamanan ekonomi dan politik.

Masing-masing sumber energi alternatif memiliki kelebihan dan kekurangan,

dan banyak pengamat berharap bahwa satu atau lebih dari mereka suatu hari nanti

dapat memberikan sumber energi jauh lebih baik dibandingkan konvensional,

metode pembakaran bahan bakar fosil.

4
1.2  Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1.2.1 Bagaimana sejarah penggunaan dari energi angin?

1.2.2 Bagaimana proses terbentuknya energi angin?

1.2.3 Bagaimana prinsip kerja dari energi angin?

1.2.4 Apa saja keuntungan dan kerugian dari energi angin?

1.3  Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk :

1.3.1 Mengetahui sejarah penggunaan dari energi angin.

1.3.2 Mengetahui proses terbentuknya energi angin.

1.3.3 Mengetahui prinsip kerja dari energi angin.

1.3.4 Mengetahui keuntungan dan kerugian dari energi angin.

1.4  Metode Penulisan

Pada penulisan makalah ini,  penulis menggunakan metode kupustakaan dan

mencari sumber-sumber yang berhubungan dengan energi angin dari media

internet. Baik itu berupa jurnal-jurnal maupun bahan bacaan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Energi Angin

Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Sejak zaman

dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari 5.000 tahun yang lalu,

orang Mesir kuno menggunakan angin untuk berlayar kapal di Sungai Nil.

Kemudian, orang-orang membangun kincir angin untuk menggiling gandum dan

biji-bijian lainnya. Naskah tertua tentang kincir angin terdapat dalam tulisan Arab

dari abad ke-9 Masehi yang menjelaskan bahwa kincir angin yang dioperasikan di

perbatasan Iran dan Afganistan sudah ada sejak beberapa abad sebelumnya,

kadang disebut Persian windmill. Kincir angin dikenal paling awal adalah di

Persia (Iran). Awal kincir angin ini tampak seperti roda dayung besar. Berabad-

abad kemudian, orang-orang Belanda meningkatkan desain dasar kincir angin

mereka. Kualitas kreatifitas masyarakat Belanda akan aplikasi kincir angin,

membuat Belanda menjadi terkenal dengan kincir anginnya. Sedangkan koloni

Amerika menggunakan kincir angin untuk menggiling gandum dan jagung, untuk

memompa air, dan memotong kayu di penggergajian. Pada akhir tahun 1920-an,

Amerika menggunakan kincir angin kecil untuk menghasilkan listrik di daerah

pedesaan yang hidup tanpa layanan listrik. Ketika kabel listrik mulai digunakan

untuk transportasi listrik di daerah pedesaan di tahun 1930-an, kincir angin lokal

menjadi semakin jarang digunakan. Meskipun demikian, kincir angin tersebut

masih dapat dilihat pada beberapa peternakan di daerah barat. Kekurangan minyak

pada 1970-an mengubah gambaran mengenai energi untuk negara dan dunia. Ini

6
menciptakan suatu kepentingan sumber energi alternatife baru, membuka jalan

bagi masuknya kembali kincir

Angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal 1980an energi angin menjadi

sangat luar biasa di California, sebagian besar karena kebijakan negara yang

mendorong sumber energi terbarukan. Dukungan untuk pembangunan angin telah

menyebar ke negara lain, tapi pada saat itu California masih dapat memproduksi

sebanyak lebih dari dua kali energi angin apapun di negara lain. Kincir angin jenis

Persian windmill juga digunakan di Cina untuk menguapkan air laut dalam

memproduksi garam. Terakhir masih digunakan di Crimea, Eropa dan Amerika

Serikat. Selanjutnya sejarah berkembang menjadi manipulasi fungsi. Kincir angin

yang pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik, dibangun oleh P.La

Cour dari Denmark diakhir abad ke19. Setelah perang dunia I, kincir angin

diterapkan pada layar dengan penampang melintang menyerupai sudut propeler

pesawat yang pada masa ini disebut type propeler atau turbin. Eksperimen kincir

angin sudut kembar dilakukan di Amerika Serikat tahun 1940, berukuran sangat

besar. Mesin raksasa ini disebut mesin Smith-Putman, karena salah satu

perancangnya bernama Palmer Putman, kapasitasnya 1,25 MW yang dibuat oleh

Morgen Smith Company dari York Pensylvania. Diameter propelernya 175 ft

(55m) beratnya 16 ton dan menaranya setinggi 100 ft (34m). Tapi dikemudian

hari salah satu batang propelernya patah pada tahun 1945.

7
2.2  Pengertian Angin

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak.

Menurut Buys Ballot, ahli ilmu cuaca dari Perancis, angin adalah massa udara

yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum.

Gerakan massa udara yang arahnya horizontal dikenal dengan istilah angin.

Anemometer mangkok adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan

angin. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin adalah

km/jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sisteman penamaan

angin biasanya dihubungkan dengan arah datangnya massa udara tersebut.

Ladang Angin atau wind farm adalah serangkaian tiang turbin angin yang di

desain untuk menyuplai listrik dari kekuatan angin bagi penduduknya dan sebagai

bentuk dalam upaya menyelamatkan bumi dari kerusakan alam akibat eksplorasi

sumber bahan bakar secara besar-besaran di lepas pantai atau daratan.

2.3  Sumber Energi Angin

Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas

permukaan bumi. Udara yang lebih panas akan mengembang menjadi ringan  dan

bergerak naik ke atas, sedangkan udara yang lebih dingin akan lebih berat dan

bergerak menempati daerah tersebut. Perbedaan tekanan atmosfer pada suatu

daerah yang disebabkan oleh perbedaan temperatur akan menghasilkan sebuah

gaya. Perbedaan dalam tekanan dinyatakan dalam istilah gradien tekanan

merupakan laju perubahan tekanan karena perbedaan jarak. Gaya gradien

merupakan gaya yang bekerja dalam arah dari tekanan lebih tinggi ketekanan

8
yang lebih rendah. Arah gaya gradien tekanan di atmosfer tegak lurus permukaan

isobar. Beberapa karakteristik angin :

2.3.1        Angin Darat-Laut

Wilayah Indonesia merupakan daerah kepulauan dengan luas lautan lebih

besar dari daratan. Angin darat-laut disebabkan karena daya serap panas yang

berbeda antara daratan dan lautan. Perbedaan karakteristik laut dan darat tersebut

menyebabkan angin di pantai akan bertiup secara kontinyu.

2.3.2        Angin Orografi

Angin orografi merupakan angin yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan

antara permukaan tinggi dengan permukaan rendah (angin gunung dan angin

lembah). Pada pagi sampai menjelang siang hari, bagian lereng atau punggung

pegunungan lebih dahulu disinari matahari bila dibandingkan dengan wilayah

lembah. Akibatnya, wilayah lereng lebih cepat panas dan mempunyai tekanan

udara yang rendah, sedangkan suhu udara di daerah lembah masih relatif dingin

sehingga mempunyai tekanan udara yang tinggi. Maka massa udara bergerak dari

lembah ke lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara yang bergerak

ini disebut sebagai angin lembah.

Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian rendah

sehingga terjadi pengendapan massa udara padat dari wilayah gunung ke lembah

yang masih relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah yang disebut angin gunung.

Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum

energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

9
2.4.  Turbin Angin

Turbin angin adalah suatu kincir angin yang digunakan untuk

membangkitkan tenaga listrik. Sistem kerjanya adalah mengkonversikan tenaga

angin menjadi tenaga listrik. Berikut pada gambar dibawah ini akan dijelaskan

mengenai bagian–bagian penyusun dari turbin angin. Sesuai susunan dan fungsi

dari beberapa komponen penting dalam turbin pembangkit listrik tersebut, maka

dapat diuraikan tugas dan fungsinya masing-masing.

1.      Blades (Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas

angin yang menghembus menyebabkan turbin tersebut berputar.

2.      Rotor: Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor Tower (Menara): Menara

bisa dibuat dari pipa baja, beton, ataupun rangka besi. Karena kencangnya angin

bertambah dengan seiring dengan bertambahnya ketinggian, maka makin tinggi

menara makin besar tenaga angin yang didapat.

3.      Pitch (Sudut Bilah Kipas): Bilah kipas dapat diatur sudutnya sesuai dengan

kecepatan rotor yang dikehendaki. Tergantung kondisi angin yang terlalu rendah

atau terlalu kencang.

4.       Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis dengan

bantuan tenaga listrik atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan

darurat.

5.      Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah): Poros turbin yang berputar kira-kira

30-60 rpm.

10
6.      Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi

sekitar 1000-1800 rpm. Ini merupakan tingkat putaran standar yang disyaratkan

untuk memutar generator listrik.

7.      Generator: Generator pembangkit listrik, disebut alternator arus bolak-balik.

8.      Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini men-start turbin pada

kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam, dan kemudian mematikannya pada

kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90 km/jam. Hal ini

dikarenakan tiupan angin yang terlalu kencang dapat merusakkannya.

9.      Anemometer: Mengukur kecepatan angin dan mengirim data angin ke alat

pengontrol.

10.  Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin, berhubungan dengan

penggerak arah yang memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.

11.  Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya

berisi gearbox, poros putaran tinggi/rendah, generator, alat pengontrol, dan alat

pengereman.

12.  High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi): Berfungsi untuk menggerakkan

generator.

13.  Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah memutar turbin ke arah angin

untuk desain turbin yang menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat

hembusan angin dari belakang tak memerlukan alat ini.

14.  Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor listrik yang menggerakkan Yaw

drive.

15.  Tower (Menara).

11
2.5 Jenis Turbin Angin

Turbin angin memanfaatkan energi kinetik dari angin dan mengkonversinya

menjadi energi listrik. Ada dua jenis turbin angin yang utama:

         Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) / Horizontal Axis Wind Turbin

(HAWT)

         Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) / Vertical Axis Wind Turbin (VAWT)

  2.5.1 Turbin Angin Sumbu Horizontal

Turbin Angin Sumbu Horizontal Turbin angin sumbu horizontal (TASH)

memiliki poros rotor utama dan generator listrik di puncak menara. Turbin

berukuran kecil diarahkan oleh sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca)

yang sederhana, sedangkan turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan

sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo motor. Sebagian besar

memiliki sebuah gear box yang mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi

lebih cepat berputar. Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di

belakangnya, turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya menara. Bilah-

bilah turbin dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin

berkecepatan tinggi.

a.      Kelebihan TASH

Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di

tempat-tempat yang memiliki geseran angin, perbedaan antara laju dan arah angin

antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer bumi. Di sejumlah

12
lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat

sebesar 20%.

b.      Kelemahan TASH

         Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit

diangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh

biaya peralatan turbin angin.

         TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat

tinggi dan mahal serta para operator yang trampil.

         Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah yang

berat, gearbox, dan generator.

         TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.

         Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan mengganggu

penampilan landscape/Pemandangan.

         TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan

kincir ke arah angin.

2.5.2 Turbin Angin Sumbu Vertikal

Turbin angin sumbu vertikal memiliki bilah yang memanjang dari atas ke

bawah. Turbin angin jenis ini yang paling umum adalah turbin angin Darrieus,

dinamai sesuai dengan nama insinyur Perancis Georges Darrieus yang desainnya

dipatenkan pada tahun 1931. Jenis turbin angin vertikal biasanya berdiri setinggi

100 meter dengan lebar 50 kaki.

13
a.      Kelebihan TASV

         Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.

         Karena bilah-bilah rotornya vertikal, tidak dibutuhkan mekanisme yaw.

         Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat pemeliharaan

bagian-bagiannya yang bergerak jadi lebih mudah.

         TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah baling-baling yang terlihat

secara melintang) yang lebih tinggi, memberikan keaerodinamisan yang tinggi

sembari mengurangi drag pada tekanan yang rendah dan tinggi.

         Desain TASV berbilah lurus dengan potongan melintang berbentuk kotak

atau empat persegi panjang memiliki wilayah tiupan yang lebih besar untuk

diameter tertentu daripada wilayah tiupan berbentuk lingkarannya TASH.

         TASV memiliki kecepatan awal angin yang lebih rendah daripada TASH.

Biasanya TASV mulai menghasilkan listrik pada 10km/jam (6 m.p.h.)

         TASV memiliki tip speed ratio (perbandingan antara kecepatan putaran dari

ujung sebuah bilah dengan laju sebenarnya angin) yang lebih rendah sehingga

lebih kecil kemungkinannya rusak di saat angin berhembus sangat kencang.

         TASV bisa didirikan pada lokasi-lokasi dimana struktur yang lebih tinggi

dilarang dibangun.

         TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa mengambil keuntungan dari

berbagai lokasi yang menyalurkan angin serta meningkatkan laju angin (seperti

gunung atau bukit yang puncaknya datar dan puncak bukit),

         TASV tidak harus diubah posisinya jika arah angin berubah.

         Kincir pada TASV mudah dilihat dan dihindari burung.

14
b.      Kekurangan TASV

         Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi TASH

karena drag tambahan yang dimilikinya saat kincir berputar.

         TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang melaju lebih kencang di

elevasi yang lebih tinggi.

         Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang rendah, dan membutuhkan

energi untuk mulai berputar.

         Sebuah TASV yang menggunakan kabel untuk menyanggahnya memberi

tekanan pada bantalan dasar karena semua berat rotor dibebankan pada bantalan.

Kabel yang dikaitkan ke puncak bantalan meningkatkan daya dorong ke bawah

saat angin bertiup.

2.6  Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit

Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik

dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup

sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar

rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan

energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum

dapat dimanfaatkan.

Turbin angin adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Komponen lainnya

dinamakan komponen penyeimbang sistem/ balance of system (BOS) dan ada

beberapa jenis tergantung kepada jenis sistem yang diinstalasi. Tiga jenis sistem

energi angin yang utama bisa dibedakan yaitu :

15
1.      Sistem yang Terhubung ke jaringan PLN,

Jika jaringan PLN sudah ada di daerah tersebut, maka sistem energi angin

bisa dihubungkan ke jaringan tersebut.

2.       Off grid atau sistem berdiri sendiri

Sistem tersebut bisa beroperasi tanpa topangan eksterior; sangat sesuai

untuk penggunaan di daerah terpencil.

3.      Sistem Listrik Hybrid Turbin Angin

Sistem Listrik Hybrid Turbin Angin sebaiknya digunakan dengan

sumber-sumber energi lainnya (PV, generator diesel). Ini bisa meningkatkan

produksi energi listrik dari sistem ini dan menurunkan resiko kekurangan energi.

2.7 Keuntungan dan Kerugian dari Energi Angin

         Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara

prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti

eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang

berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga

angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan.

         Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana

penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang ataupolusi yang berarti ke

lingkungan.

         Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik.

Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan

yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang

16
angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat

menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu

pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk

pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini

yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa

aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit

listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin

angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke

rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari

yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.

         Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi

rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih

mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-

sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara

mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh

operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah

pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga

menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal

televisi atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.

         Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin

adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat

terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang

berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan

17
kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas

manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam beberapa

studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini dapat

mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit

angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya

lahan di daerah tersebut.

         Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat

mengganggu pelaut dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit

listrik tenaga angin dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi

dengan konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah

laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana terjadinya polusi

yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah pemasangan turbin

angin. Studi baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik

tenaga angin lepas pantai menambah 80 – 110 dB kepada noise frekuensi rendah

yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi

predator laut. Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi

tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar

di daerah sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat

adanya pemancingan berlebih di laut.

Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan

kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran

telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi

kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin.

18
Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu

diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada

turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat

tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini

dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai

yang membakar habis ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada

Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah terbakar. Kebocoran minyak

pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah

setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum.

Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam

pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan

penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu

penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi

emisi gas buang.

Penggunaan inovasi dalam teknologi, bagaimanapun selalu memunculkan

permasalahan baru yang memerlukan pemecahan dengan terknologi baru lagi.

Oleh karena itu kita sebagai orang-orang yang bergerak di bidang science dan

teknologi haruslah dapat terus mengembangkan teknologi yang lebih ramah

lingkungan yang memiliki efek negatif sekecil mungkin.

19
2.8 Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Indonesia dan

Dunia

    Pada saat ini, sistem pembangkit listrik tenaga angin mendapat perhatian yang

cukup besar sebagai sumber energi alernatif yang bersih, aman, serta ramah

lingkungan serta kelebihan-kelebihan lain yang telah disebutkan sebelumnya di

atas. Turbin angin skala kecil mempunyai peranan penting terutama bagi daerah-

daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik. Pemanfaatan energi angin

merupakan pemanfaatan energi terbaru yang paling berkembang saat ini.

      Berdasarkan laporan tengah tahun 2012 The World Wind Energy Association

(WWEA), total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin diseluruh dunia telah

mencapai 254.000 MW atau 254 GW. Jumlah tersebut sudah merupakan

penambahan 16.546 MW selama enam bulan pertama tahun 2012. Hal ini

menunjukkan 10 % lebih sedikit jika dibandingkan dengan periode yang sama

tahun 2011, yaitu terdapat penambahan 18.405 MW.

      Kapasitas global tumbuh sekitar 7 % dalam 6 bulan (2 % lebih sedikit

dibandingkan dengan tahun 2011 untuk periode yang sama) dan 16,4 % dari basis

tahunan (mid-2012 dibandingkan dengan mid-2011). Perbandingannya,

pertumbuhan tahunan tahun 2011 adalah 20,3 %.

    Berdasarkan laporan akhir tahun 2011 The World Wind Energy Association

(WWEA), Indonesia menempati urutan ke 84 dalam kaitan total kapasitas

pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) serta penambahan kapasitas ditahun 2011.

Peringkat ini merosot dari yang pada akhir tahun 2010 menempati peringkat 74.

Di akhir tahun 2011, total kapasitas pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang

20
dimiliki oleh Indonesia hanya 1,4 MW dan hal tersebut tidak ada penambahan

kapasitas jika dibandingkan dengan tahun 2010.

      Pada akhir tahun 2007 telah dibangun kincir angin pembangkit dengan

kapasitas kurang dari 800 watt dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau

Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka

Belitung, masing-masing satu unit. Kemudian, di seluruh Indonesia, lima unit

kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) mulai

dibangun. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik

tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.

Inggris, negara kerajaan terbesar di dunia ini merupakan salah satu negara

yang giat mempromosikan lingkungan hijau. Negara ini memiliki beberapa ladang

angin yang dapat mengalirkan listrik untuk 500 ribu rumah tangga dan terbesar di

dunia. Salah satu ladang angin terbesar di namakan London Aray dikerjakan tahun

2009 dan rampung 2013. London Aray dibangun oleh perusahaan Siemens yang

menginstal 175 turbin angin, setiap turbin dan sub-stasiun lepas pantai didirikan di

atas tiang tunggal bawah laut dan terhubung dengan 210 km kabel bertegangan 33

kV.

21
BAB III

PENUTUP

3.1      Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat berdasarkan pembahasan di atas adalah:

1.      Sejarah peggunaan energi angin adalah, energi angin telah lama dikenal dan

dimanfaatkan manusia. Sejak zaman dahulu, orang telah memanfaatkan energi

angin. Lebih dari 5.000 tahun yang lalu, orang Mesir kuno menggunakan angin

untuk berlayar kapal di Sungai Nil. Kemudian, orang-orang membangun kincir

angin untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya. Kekurangan minyak pada

1970-an mengubah gambaran mengenai energi untuk negara dan dunia. Ini

menciptakan suatu kepentingan sumber energi alternative baru, membuka jalan

bagi masuknya kembali kincir angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal 1980-

an energi angin menjadi sangat luar biasa di California, sebagian besar karena

kebijakan negara yang mendorong sumber energi terbarukan. Dukungan untuk

pembangunan angin telah menyebar ke negara lain

2.      Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang

menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.

3.      Proses terbentuknya energi angin adalah, karena adanya angin. Angin

disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan

bumi. Udara yang lebih panas akan mengembang menjadi ringan dan bergerak

naik ke atas,

22
4.      Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga angin yaitu turbinangin (wind

turbine) yang di dalamnya terdapat komponen-komponen seperti anemometer,

blades, brake, controller, gear box, generator, high-speed shaft, low-speed

shaft, nacelle, pitch, rotor, tower, wind direction, wind vane, yaw drive, yaw

motor, dan penyimpan energi (battery)

5.      Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin

memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. 

Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor

pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator inilah yang akan

menghasilkan energi listrik.

6.      Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya

yang terbarukan. Namun selain kelebihan yang ada, pembangkit ini juga memiliki

kekurangan, antara lain membuat lebih buruk dampak visual, menyebabkan derau

suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.

3.2      Saran

Saran yang dapat diberikan terhadap pembahsan ini adalah agar sumber

energi angin dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi listrik dapat

dikurangi di Indonesia.

23
DAFTAR PUSTAKA

http://afrizalmulyana.blogspot.com/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html

www.indoenergi.com\2012\06menghasilkan-listrik-dari-turbin -angin.html

www.indoenergi.com/2012/06pengetahuan-dasar-mengenai-turbin-angin.html

http://www.indoenergi.com/2012/07/jenis-jenis-turbin-angin.html

http://www.kincirangin.info/plta-gbr.php

http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/12/pembangkit-listrik-tenaga-anginbayu-

pltb/

http://www.antaranews.com/berita/384332/jepang-ajak-indonesia-adopsi-
pengembangan-kota-pintar

www.greenpeace.org. Pembangkit Listrik Tenaga Angin: (terjemahan), diakses 1


April 2014 melalui www.vedcmalang.com.

http://sikasatmata.blogspot.com/2013/04/pembangkit-listrik-tenaga-angin-
dan.html

24

Anda mungkin juga menyukai