Pemba Has An
Pemba Has An
Saat ini Indonesia masih disibukkan dengan pandemic covid 19 yang belum berakhir.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, melalui Surat Edaran nomor 4
tahun 2020, memerintahkan pelaksanaan pembelajaran di masa darurat Covid-19 dilakukan
secara jarak jauh atau pembelajaran secara daring. Pandemi yang belum juga berakhir
membuat kebijakan untuk belajar dari rumah terus diterapkan di seluruh wilayah Indonesia
yang memiliki angka kejadian Covid19 yang tinggi. Kebijakan tersebut tentunya berdampak
pada aspek kehidupan, terutama pada penerapan gizi seimbang. Konsumsi makanan dengan
gizi seimbang dan aman dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan resiko
penyakit kronis dan penyakit infeksi. Cobalah untuk membuat variasi dalam menu makanan
saat dirumahagar keluarga tidak menjadi bosan dengan menu makanan yang sama. Dampak
dari pandemi pada kehidupan seseorang dan masyarakat pada bidang pangan juga akan
terjadi. Ketersediaan dan akses pangan masyarakat menjadi penting sehingga pemerintahpun
terus berusaha membantu bukan saja dalam bantuan materi transfer uang langsung juga
dalam bantuan pangan. Penyelesaian masalah covid-19 ini pada dampak sosial tidak bisa
hanya diserahkan pada pemerintah tetapi setiap keluarga harus berusaha untuk mengatasi
masalah terutama pangan. Karena jika pangan tersedia tidak akan terjadi kelaparan dan
masalah sosial lanjutan. (Saragih, Bernathan, 2020).
Di masa pandemi saat ini, keluarga cenderung meningatkan pola konsumsi makan yang
bergizi dibandingkan sebelum masa pandemi. Kebiasaan mengonsumsi makanan olahan dan
makan di luar rumah kini tidak lagi dianjurkan dan direkomendasikan untuk makan di rumah
dengan memperbanyak konsumsi sayur untuk meningkatkan sistem imun seseorang. Dari
beberapa penelitian mengenai perilaku makan, menunjukan bawa terdapat perubahan pola
konsumsi makanan selama pandemi Covid-19, dimana masyarakat lebih banyak
mengonsumsi makanan olahan biji-bijian, buah-buahan dan susu. Sumber protein seperti
daging/ikan, dan sayuran. Sedangkan makanan siap saji kerap dikonsumsi sebagai alternatif
di waktu mendesak namun membutuhkan asupan kalori yang besar. (Kamelia et al., 2021)
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 didapatkan bahwa berdasarkan dari 90
responden, terdapat 59 (65,6%) mahasiswa yang memiliki Perilaku Gizi Seimbang yang
Cukup, dan 31 (34,4%) mahasiswa yang memilki Perilaku Gizi Seimbang yang Baik.
Penelitian ini sama halnya dengan penelitian dari Sari (2013) pada remaja MTs.
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah yang menunjukkan bahwa seluruh responden tidak
menerapkan pedoman gizi seimbang dengan baik dikarenakan ada beberapa prinsip yang
tidak diterapkan.
Menurut pedoman umum gizi seimbang, dalam ilmu gizi ragam pangan (yaitu pangan
yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya) sering
disebut makanan Triguna yang mengandung energi, struktur, dan pengatur. makanan.
(Zakiyah, 2014). Namun hasil analisa dari penelitian ini diketahui bahwa pada pilar pertama
mengenai mengonsumsi makanan beragam merupakan pesan yang sudah cukup diterapkan.
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pratami, dkk (2016) yang
menunjukan bahwa setengah dari jumlah seluruh mahasiswa memiliki kebiasaan makan yang
buruk.
Pada pesan umum gizi seimbang yang terdapat pada poin ke 5 mengenai penggunaan
garam yang beryodium, jika dilihat dari hasil analisa pesan tersebut masih kurang diterapkan
oleh responden. Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia
(2014), garam (NaCl) pada makanan menghasilkan rasa yang asin. Asupan natruim yang
berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan, terutama peningkatan tekanan darah. Oleh karena
itu, Anda disarankan untuk mengonsumsi garam yang cukup dan mengurangi jumlah garam.
Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan garam beryodium. Jika Anda membeli makanan
kaleng, harap baca label informasi dan pilih garam rendah natrium. Gunakan mentega atau
margarin bebas garam.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rima
Nurdzulqaidah (2017) yang menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan
gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang. Karena disebabkan tingkat
pengetahuan seseorang mengenai pentingnya kandungan gizi dan manfaatnya bagi
kesehatan akan merubah perilaku maupun sikap gizi seimbang suatu
individu itu sendiri.Sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan pada
mahasiswa InstitutPertanian Bogor (IPB) yang menunjukkan adanya hubungan
yang bermakna antara pengetahuangizi seimbang dengan sikap gizi seimbang.
Seorangindividu yang memiliki pengetahuan yang baik akan memiliki sikap
dan perilaku gizi seimbang yang baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
Jafar. N. 2012. Perilaku Gizi Seimbang pada Remaja. Skripsi. Makassar: Universitas
Hasanuddin. (online).
Yanti, N., Nugraha, I., & Dkk. (2020). Gambaran pengetahuan masyarakat tentang
Covid-19 dan perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19 (Vol. 8, hal. 491–504).
Vol. 8, hal. 491–504
WHO (2020) Coronavirus disease (covid-19) Situation Report-114, May 13, 2020
Purwoastuti, E., & Walyani, E. (2015). Perilaku & Softskills Kesehatan. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press. Rachmani, A., Budiyono, & dkk. (2020). Pengetahuan, Sikap dan
Praktik Pencegahan Covid-19 pada Masyarakat Kota Depok, Jawa Barat. MPPKI
(Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health
Promotion, Vol. 4, hal. 97.
Budiman, Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Kemenkes RI. 2020. Panduan Gizi Seimbang Pada Masa Pandemi COVID-19.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Utami AP. 2019. Gambaran Status Gizi, Tingkat Pengetahuan Gizi dan Aktivitas
Fisik Mahasiswa di Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Jakarta II,
Jakarta Selatan. Tugas Akhir. Jakarta: Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
Utama L. 2020. Gaya Hidup Mayarakat Nusa Tenggara Timur dalam Menghadapi
Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19). JURNAL KESEHATAN
MASYARAKAT, (Online), Vol. 7, No. 1,
Ariasni. R. 2017. Perilaku Gizi Terkait Pedoman Gizi Seimbang Dan Kaitannya
Dengan Status Gizi Dan Kesehatan Siswa Sma Bina Bangsa Sejahtera Bogor. Skripsi.
Bogor: Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian
Bogor.
Siahaan R. Hubungan Antara Pengetahuan Sikap dan Tindakan Gizi Terhadap Status
Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan
Amamliun Medan Tahun 20 15. Medan: Universitas Sumatera Utara. 2015
Zakiah. Hubungan Penerapan Pedoman Gizi Seimbang dengan Status Gizi pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2014.
Almatsier, S., Soetardjo, S., & Soekatri, M. (2011). Gizi seimbang dalam daur
kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.