Disusun Oleh :
21317031
TANGERANG 2020/2021
-
1. Pengertian
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak di dukung oleh
situasai. Tidak ada objek yang dapat di identifikasi sebagai stimulus ansietas.
(Trisnawati 2016).
Kecemasan merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan rasa khawatir
yang disertai gejala somatic yang menandakan suatu kegiatan berlebihan.
Kecemasan merupakan gejala umum tetapi non spesifik yang sering
merupakan suatu fungsi emosi (Kadek, 2016).
b. Faktor Presipitasi
Stressor presipitas adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang
dapat mencetuskan timbulnya kecemasan. Stressor presipitasi
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
d. Rentang Respon
Rentang respon individu terhadap ansietas berfluktuasi antara respon
adaptif dan maladaptif seperti terlihat pada gambar :
1) Kecemasan Ringan
a) Respon fisik dari kecemasan ringan menurut Videbeck (2012)
adalah :
- Ketegangan otot ringan
- Sadar akan lingkungan
- Rileks atau sedikit gelisah
- Penuh perhatian
- Rajin
b) Respon kognitif dari kecemasan ringan adalah :
- Lapang persepsi luas
- Terlihat tenang, percaya diri
- Perasaan gagal sedikit
- Waspada dan memperhatikan banyak hal
- Mempertimbangkan informasi
- Tingkat pembelajaran optimal
c) Respon emosional dari kecemasan ringan adalah :
- Perilaku otomatis
- Sedikit tidak sadar
-
- Aktivitas mandiri
- Terstimulasi
- Tenang
2) Kecemasan Sedang
a) Respon fisik dari kecemasan sedang menurut Videbeck (2012)
adalah :
- Ketegangan otot sedang
- Tanda-tanda vital meningkat
- Pupil dilatasi, mulai berkeringat
- Sering mondar-mandir, memukul tangan
- Suara berubah: bergetar, nada suara tinggi
- Kewaspadaan dan ketegangan meningkat
- Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri
punggung
b) Respon kognitif dari kecemasan sedang adalah :
- Lapang persepsi menurun
- Tidak perhatian secara selektif
- Fokus terhadap stimulus meningkat
- Rentang perhatian menurun
- Penyelesaian masalah menurun
- Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
c) Respon emosional dari kecemasan sedang adalah :
- Tidak nyaman
- Mudah tersinggung
- Kepercayaan diri goyah
- Tidak sabar
- Gembira
3) Kecemasan Berat
a) Respon fisik dari kecemasan berat menurut Videbeck (2012)
adalah :
- Ketegangan otot berat
- Hiperventilasi
- Kontak mata buruk
- Pengeluaran keringat meningkat
- Bicara cepat, nada suara tinggi
- Tindakan tanpa tuuan dan serampangan
- Rahang menegang, mngertakan gigi
- Mondar-mandir, berteriak
- Meremas tangan, gemetar
b) Respon kognitif dari kecemasan berat adalah :
- Lapang persepsi terbatas
- Proses berpikir terpecah-pecah
- Sulit berpikir
- Penyelesaian masalah buruk
- Tidak mampu mempertimbangkan informasi
- Hanya memperhatikan ancaman
- Preokupasi dengan pikiran sendiri
- Egosentris
c) Respon emosional dari kecemasan sedang adalah :
- Sangat cemas
- Agitasi
- Takut
- Bingung
- Merasa tidak adekuat
- Menarik diri
- Penyangkalan
4) Panik
-
2) Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang merupakan perasaan yang mengganggu
bahwa sesuatu yang benar-benar berbeda; individu menjadi gugup
atau agitasi.
3) Kecemasan Berat
Kecemasan berat yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada
ancaman, memperlihatkan respon takut dan distress
4) Panik
Individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena
kehilangan kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun
meskipun dengan perintah (Prabowo, 2014).
3. Pohon Masalah
a. Pohon masalah
2) Hubungan sosial.
a) Tanyakan kepada klien siapa orang terdekat dalam
kehidupannya, tempat mengadu, tempat bicara, minta
bantuan atau sokongan.
b) Tanyakan kepada klien kelompok apa saja yang diikutinya
dalam masyarakat.
c) Tanyakan kepada klien sejauh mana ia terlibat dalam
kelompok di masyarakat
4. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan cemas
2. Gangguan alam perasaan (cemas) berhubungan dengan koping individu
inefektif
Nama & Tanda Tangan Nama & Tanda Tangan Nama & Tanda
Tangan Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
Mahasiswa
( ) ( ) (Dita Pratiwi
Suprobowati)
DAFTAR PUSTAKA
Hawari, Dadang. (2013). Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas
Pertemuan Ke -1 :
1. Kondisi pasien :
DS : Klien mengatakan sering ketakukan dan sering cemas ketika akan
kontrol. Klien mengatakan juga kurang istirahat
DO : Klien tanpak cemas, lemas
2. Diagnosa keperawatan : Ansietas
3. Tujuan (TUK/ SP) :
a. Klien dapat menjalin dan membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenali ansietasnya
c. Klien dapat menggunakan tehnik relaksasi untuk mengurangi rasa
cemasnya
4. Intervensi
a. Bina hubungan saling percaya
b. Beri salam setiap berinteraksi
c. Kaji derajat ansietas (dengan menggunakan Hamilton Anxiety Rating
Scale)
d. Dorong pasien mengekspresikan perasaan
e. Anjurkan penggunaan tehnik relaksasi
5. Strategi pelaksanaan
a. Fase orientasi
1) Salam terapeutik
- Salam
- Berkenalan
- Menjelaskan tujuan, tugas dan peran.
“Selamat pagi bu, apakah kita boleh berkenalan? Perkenalkan
nama saya Dita Pratiwi, bisa dipanggil Dita, nama ibu siapa?
Suka dipanggil apa? Ibu, tujuan kita berkenalan yaitu supaya
kita lebih akrab, ibu juga bisa mengungkapkan perasaan ibu
kepada saya”. “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
selama 15 menit? Apakah ibu bersedia?
Bagaimana ibu?
2) Evaluasi
- Perasaan klien saat ini
“Bagaimana perasaan ibu saat ini? Adakah yang ibu pikirkan?
Bagaimana kalau ibu menceritakan kepada saya? Saya siap
mendengarkan”.
- Kondisi pasien saat ini
“Bagaimana kondisi ibu saat ini? Adakah ada yang ibu
rasakan? Bagaimana kalau ibu menceritakan kepada saya? Saya
siap mendengarkan”.
- Latihan sebelumnya (untuk pertemuan kedua dst)
3) Kontrak
- Topik
“Baiklah, kita mulai bincang-bincangnya sekarang ya bu. Apa
yang ingin ibu bicarakan? Bagaimana kalau kita
berbincangbincang tentang kesukaan dan hobi ibu”.
- Waktu
“Ibu ingin berbincang-bincangnya berapa lama? Bagaimana
kalau 15 menit”
- Tempat
“Bu, kita berbincang-bincang disini atau dimana jadinya?
Disini saja ya bu”
- Tujuan
“Tujuan kita berbincang-bincang agar saya dan ibu saling
mengenal dan agar saya dapat membatu menyelesaikan
masalah ibu”.
b. Fase kerja
1) Melaksanakan topik (diskusi dan latihan) yang disepakati
2) Ditulis secara singkat, jelas dan sistematis dan tidak menggunakan
kalimat langsung
“Boleh saya tau kenapa ibu merasa tidak bahagia dan tidak
berharga?”
“Ibu mau minum? Akan saya ambilkan”
“Menurut ibu apa kelebihan yang dimiliki oleh ibu?”. (Jika ada puji
dan buat list atau daftar kemampuan yang dimiliki).
“Ibu hari ini saya akan mengajarkan bagaimana caranya untuk
mengurangi rasa cems ibu, yaitu dengan cara teknik relaksasi nafas
dalam, ibu bisa mengikuti saya yaa” (mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam)
c. Fase terminal
1) Evaluasi
- Subyektif : tanyakan perasaan klien setelah interaksi
NIM : 21317031
IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. D
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
ALASAN MASUK RS :
Klien datang untuk melakukan kontrol rutin luka jahitan pada kaki setelah
mengalami kecelakaan 1 minggu yang lalu
PEMERIKSAAN FISIK
PSIKOSOSIAL :
1. Konsep diri
a. Citra tubuh : Klien mengatakan menyukai bagian matanya
b. Identitas : Klien mengatakan belum menikah
c. Peran : Klien mengatakan memiliki peran sebagai anak
d. Ideal diri : Klien mengatakan ia mempunyai tubuh yang ideal
e. Harga diri : Klien mengatakan merasa kurang berguna dan
sering merasa gelisah
Masalah Keperawatan : Kecemasan
2. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat : Ibunya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : Tidak ada
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Merasa malu dan
gelisah
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Agam Islam
b. Kegiatan ibadah : Pasien selalu sholat 5 waktu
4. Sistem Pendukung
Keluarga (ya) Teman sejawat (ya)
Profesional/terapis (tidak) Kelompok sosial (ya)
Masalah Keperawatan : Tidak ada
5. Mekanisme Koping
Adaptif : Maladaptif :
() Bicara dengan orang lain () Minum alkohol
() Mampu menyelesaikan masalah () Reaksi lambat/berlebih
() Tekhnik relaksasi () Bekerja berlebihan
ASPEK MEDIK
Diagnosa medic : Tidak ada
Terapi medis : Tidak ada
RESUME
Nn. N usia 25 tahun datang ke klinik dengan wajah tampak gelisah. Saat
dilakukan pengkajian didapatkan hasil bahwa Nn. N merasa cemas setiap akan
pergi ke klinik untuk kontrol kakinya yang sempat mengalami kecelakaan. Klien
mengatakan ketika akan kontrol detak jantuknya terasa cepat serta napasnya terasa
kurang nyaman. Nn. N juga mengatakan bahwa dia kurang paham untuk bisa
meredakan rasa cemasnya. Nn. N selalu berdiam diri di rumahnya karena merasa
risih jika berkumpul bersama orang banyak.
I. ANALISA DATA
TANGGAL DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN
Selasa, 23 Nov DS :
2021 ANSIETAS
- Klien mengatakan cemas setiap
akan control ke klinik
- Klien mengatakan jantung terasa
berdebar serta bernapas kurang
nyaman
DO :
DO :
DO :
tingkat ansietas
A: Perubahan psikologi
ansietas
P:
mendengarkan musik) - Latihan mengontrol
- Mengajarkan klien untuk ansietas dengan cara tarik
berdoa (kegiatan spiritual) nafas dalam bisa
dilakukan dalam waktu
Rencana terapi lanjutan : ( pagi, siang, sore,
SP II malam, mau tidur,
1. Mengevaluasi kegiatan yang ataupun ketika ansietas di
lalu (SP 1) rasakan ).
2. Mengontrol ansietas dengan - Memasukan kedalam
hipnosis 5 jari jadwal kegiatan harian
3. Memasukan kejadwal
kegiatan
Lampiran :
(HARS)
Keterangan :
10. Pesimis √
15. Kelelahan √
36. Ketakutan √
41. Gemetar √
Score Total 20
Tingkat Skor
Kecemasan ringan 14 – 20
Kecemasan sedang 21 – 27
Kecemasan berat 28 – 41