Anda di halaman 1dari 4

Nama : Thyan Qirdasanovalia

NIM : 20844002

Kelas/Smt : 2D/3 PGSD

Jawaban UTS Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia

1. Hakikat bahasa
1) Pengertian bahasa
Bahasa nerupakan sistem lambang berupa bunyi yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pikiran, perasaan, atau mengidentifikasi sesuatu satu sama lain
antar penuturnya.
2) Sifat bahasa
 Bunyi, pada hakikatnya bahasa adalah ujaran yang dihasilkan alat ucap
manusia yang bermakna.
 Lambang, bahasa dapat dilambangkan ke dalam tulisan melalui huruf-
huruf yang beragam.
 Bermakna, bahasa memiliki arti sehingga dapat digunakan sebagai alat
komunikasi.
 Konvesional, hal ini berarti bahasa dihasilkan atas dasar kesepakatan
para penuturnya.
 Sistematis, bahasa memiliki aturan tertentu.
 Manusiawi, hanya manusia yang dapat berbahasa.
 Dinamis, bahasa dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia.
 Dualisme, bahasa dibangun oleh dua unsur utama yaitu bunyi dan
makna.
 Bervariasi, bahasa memiliki beberapa variasi beberapa idiolek, dialek,
kronolek, register, dan ragam lainnya.

Pemahaman mendasar tentang pentingnya penguasan konsep dasar bahasa dan sastra
Indonesia harus dimulai dari orang-orang yang berhubungan dengan pengajaran itu
sendiri, seperti guru. Dari guru, banyak orang memperoleh pengetahuan penggunaan
bahasa sesuai kaidah. Guru harus memahami konsep dasar bahasa dan sastra
Indonesia, karena bahasa sebagai pengantar semua pelajaran.

2. Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan, yaitu :


a. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan
Artinya bahasa berfungsi sebagai lambang kebanggaan bangsa, identitas
nasional, alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, dan alat pemersatu
suku di Nusantara.
b. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Artinya bahasa berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar
pendidikan, alat perhubungan tingkat nasional, dan alat pengembangan
budaya.
3. Pemerolehan bahasa adalah proses manusia mendaptkan kemampuan untuk
menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan
komunikasi. Pemerolehan bahasa juga mempunyai permulaan yang mendadak dan
tiba-tiba.
Contoh pemerolehan bahasa pada anak adalah saat anak mendengarkan lagu anak-
anak, lalu ia mendengar kosakata “berpetualang” kemudia ia mengatakan pada ibunya
ingin berpetualang.
4. keterkaitan dari keempat aspek keterampilan berbahasa bedasarkan pendapat para ahli
A. Hubungan berbicara dengan menyimak
Dawson dalam Tarigan (1994:3) menjelakan hubungan anatar berbicara dan
mendengarkan, seperti berikut:
a) Ujaran biasanya dipelajari melalui proses mendengarkan dan proses
meniru. Dengan demikian, materi yang didengarkan dan direkam
dalam ingatan berpengaruh terhadap kecakapan bicara seseorang.
b) Ujaran seseorang mencerminkan pemakaian bahasa di lingkungan
keluarga dan masyarakat tempatnya hidup, misalnya dalam
penggunaan intonasi, kosakata, dan pola-pola kalimat.
c) Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
mendengarkan berarti pula membantu meningkatkan kualitas
berbicara.
d) Bunyi suara yang didengar merupakan faktor penting yang
berpengaruh terhadap kemampuan berbicara seseorang (terutama anak-
anak). Oleh karena itu, suara dan materi pembicaraan yang berkualitas
baik yang didengar dari seorang guru, tokoh-tokoh, atau dari pemuka-
pemuka agama, dari rekaman-rekaman atau cerita-cerita yang bernilai
tinggi, sangat membantu anak atau seseorang yang sedang belajar
berbicara.
B. Hubungan menyimak dan membaca
Subyakto Nababan (1993:153) menjelaskan dalam diagram. Melalui diagram
tampak jelas bahwa baik mendengarkan maupun membaca merupakan
kegiatan berbahasa yang bersifat reseptif. Perbedaannya hanya pada objek
yang menjadi fokus perhatian berupa suara (bunyi-bunyi), sedangkan pada
membaca adalah lambang tulisan. Kemudian, baik penyimak maupun
pembaca melakukan aktivitas pengidentifikasian terhadap unsur-unsur bahasa
yang berupa suara (dalam mendengarkan) maupun berupa tulisan (dalam
membaca), yang selanjutnya diikuti dengan proses decoding guna memperoleh
pesan yang berupa konsep, ide atau informasi sebagaimana yang dimaksud
oleh si penyampainya.
C. Hubungan membaca dan menulis
Menurut Henry Guntur Tarigan dalam bukunya “Menulis sebagai
Keterampilan Berbahasa” menyebut, bahwa antara kemampuan menulis dan
kemampuan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Jika kita
menuliskan sesuatu, maka pada prinsipnya kita ingin supaya tulisan itu dibaca
orang lain, paling sedikit kita baca sendiri pada saat lain. Seperti itu pula
dengan kemampuan menulis, menulis merupakan bagian yang tidak kalah
penting dengan membaca.
D. Hubungan menulis dan berbicara
Subyakto Nababan (1993:153 dan Tarigan (1994:10) menjelaskan bahwa baik
berbicara maupun menulis merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat
produktif. Berbicara merupakan kegiatann berbahasa ragam lisan, sedangkan
menulis merupakan kegiatan berbahasa ragam tulis. Kemudian kegiatan
menulis pada umumnya merupakan kegiatan berbahasa tak langsung,
sedangkan berbicara pada umumnya bersifat langsung.
5. Guru yang unggul adalah guru yang bisa atau mampu menjadikan peserta didiknya
berhasil dalam belajarnya. Guru yang profesional akan mengajarkan pada pesera didik
bagaimana memperoleh pemahaman terhadap bacaan dan bagaimana mengajarkan
kepada pesera didik strategi-strategi dalam membaca. Peran guru dalam proses
membaca adalah, menciptakan pengalaman yang memperkenalkan, memelihara, atau
memperluas kemampuan peserta didik untuk memahami bacaan.
Daftar Pustaka
Mulyati, Yeti. ”Modul 1 Hakikat Keterampilan Berbahasa”
Roza, Aulia. 2019. “Hubungan Membaca dengan Menulis”,
https://www.academia.edu/40958427/HUBUNGAN_MEMBACA_DENGAN_MEN
ULIS, diakses pada 20 November 2021 pukul 18.30

Anda mungkin juga menyukai