Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“SISTEM PENCERNAAN”

DOSEN PEMBIMBING :

DR. Jamaludin Sakung, S.Pd., M.Kes

DISUSUN OLEH :

Nama : Vanessa Dheadivani Nabilla Laguni

NIM : F 020 008

AKADEMI FARMASI
BINA FARMASI PALU
2020/2021
A. Anatomi Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal,


adalah saluran yang memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini
berfungsi untuk mencerna, memecah, dan menyerap zat gizi makanan untuk
dikirimkan melalui peredaran darah.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam


mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua
macam seperti berikut :

1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil.

Sistem pencernaan terdiri dari organ-organ pencernaan yang dibagi


menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan meliputi
mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, rektum,
dan anus. Sedangkan organ pencernaan pelengkap adalah mulut, kantung
empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.
Berikut adalah gambar anatomi sistem pencernaan :

B. Fungsi bagian anatomi sistem pencernaan

1. Mulut
Didalam mulut terdapat alat-alat yang membantu proses pencernaan yaitu :
Gigi yang berfungsi untuk mengunyah makanan agar dapat ditelan tanpa
menimbulkan efek tersedak, Lidah yang berfungsi sebagai alat pengecap
dan membantu mendorong makanan pada proses menelan, dan kelenjar
ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan.

2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah
menuju lambung, otot kerongkongan dapat berkontraksi secara
bergelombang sehingga dapat mendorong makanan masuk kedalam
lambung, gerak pada kerongkongan ini disebut gerak peristaltik.
3. Lambung
Di lambung, terjadi sistem pencernaan mekanik dimana makanan dan
minuman diremas dan diaduk menjadi bubur makanan (kim) oleh otot
polos. Di bagian lambung juga terjadi pencernaan kimiawi, dimana
makanan dicerna oleh enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh
sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung terdiri dari :
a. Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton dan
proteosa.
b. Renin: enzim untuk menggumpalkan protein susu (kasein), lalu
dicerna oleh pepsin.
c. Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman
dan bakteri pada makananan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin.
d. Lipase Gastrik: enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak.

4. Usus halus
Usus halus terdiri dari tiga bagian penting yang masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda dalam pencernaan makanan: 
a. Duodenum/Usus 12 jari : Usus dua belas jari adalah bagian usus
setelah lambung. Fungsinya untuk menyalurkan makanan ke usus
halus dan mencerna makanan secara kimiawi.
b. Jejunum (Usus kosong) : Permukaan usus kosong terdapat jonjot-
jonjot usus yang disebut vili. Fungsi utama vili adalah memperluas
permukaan usus untuk penyerapan makanan. Hampir 90% penyerapan
nutrisi terjadi di bagian usus halus ini dan selanjutnya diedarkan ke
dalam aliran darah dan limpa.
c. Ileum (Usus penyerapan): Bagian akhir pada saluran pencernaan usus
halus. Nutrisi, seperti vitamin B12, garam empedu, air, dan elektrolit,
yang belum diserap oleh jejunum akan diserap oleh bagian usus halus
ileum. 
Gerakan kontraksi peristaltik pada usus halus mendorong makanan dari
satu bagian ke bagian lain. Sisa kim yang berupa limbah diteruskan ke
sistem pencernaan manusia berikutnya yaitu usus besar.

5. Usus besar
Sebagian besar dari sisa-sisa pencernaan makanan dan air diserap di usus
besar, lalu disimpan sebagai feses sebelum dieliminasi. Usus besar
terdapat bagian sekum, kolon, rektum, dan kanalis anal. Fungsi utama usus
besar adalah membusukkan sisa makanan atau limbah oleh
bakteri Escherichia coli agar lebih mudah untuk dikeluarkan.

6. Rektum
Rektum merupakan sebuah “ruangan” yang menghubungkan usus besar
dan anus.Fungsi organ pencernaan ini adalah untuk menerima sisa
makanan yang sudah berubah menjadi feses, dan menyimpannya.Saat ada
feses masuk ke rektum, sensor yang berada di area tersebut akan
mengirimkan pesan ke otak, untuk menentukan feses tersebut perlu
dikeluarkan atau tidak.

7. Anus
Anus merupakan pintu terakhir dari sistem pencernaan manusia. Organ ini
terdiri dari otot yang digunakan untuk menjaga dan menahan feses keluar
dari rektum jika belum saatnya.Selain itu, otot ini juga akan mencegah kita
buang air besar secara spontan saat tidur.

Di luar dari tujuh alat di atas, sistem pencernaan manusia juga dibantu
oleh tiga organ lain yang juga terletak di rongga perut, yaitu hati, pankreas,
dan empedu.
1. Hati
Hati juga memiliki peran dalam sistem pencernaan. Organ yang satu ini,
memproduksi suatu zat bernama empedu, yang berguna untuk mencerna
lemak dan menyingkirkan kelebihannya.Nutrisi yang terdapat di makanan,
juga akan disaring oleh hati. Selain itu, hati juga akan menyaring racun
dan zat-zat kimia lain yang berbahaya bagi tubuh.
2. Pankreas
Pankreas memproduksi enzim yang kemudian akan dilepaskan di usus dua
belas jari, untuk membantu pencernaan lemak, protein, dan karbohidrat
secara kimiawi.
3. Empedu
Cairan empedu disimpan dan dikeluarkan dari kantung empedu. Saat
makanan yang berlemak masuk ke usus dua belas jari, kantung empedu
akan berkontraksi dan mengeluarkan cairan empedu.

C. Gangguan Pada Sistem Pencernaan

Adapun gangguan atau kelaianan yang biasa menyerang sistem


pencernaan adalah:

1. Gastritis
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung
yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa
disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya
terbakar.

2. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada
saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.

3. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon.
Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang air besar.
Hal ini disebabkan, karena buang air yang tidak teratur.
4. Diare
Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak.
Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak
banyak diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera,
atau infeksi.

5. Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini
adalah buang air besar bercampur darah.

6. Radang usus buntu


Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi,
karena adanya penumpukan makanan dan terjadi infeksi.

7. Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala
yang timbul adalah adanya darah pada feses.

Anda mungkin juga menyukai