Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Dewi Kurniati
Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan-Indonesia
Email : dewiikurniati.dk02@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan, Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian peoses
menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri. (Ali, 2009)
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan keperawatan
yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah. (Meirisa, 2013).
Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai. Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir
proses keperwatan tetapi tahap ini merupakan bagian integral pada setiap tahap proses
keperawatan.  Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah
dikumpulkan dan kesesuaian perilaku yang observasi. Diagnosis juga perlu dievaluasi dalam
hal keakuratan dan kelengkapannya. Evaluasi juga diperlukan pada tahap intervensi untuk
menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat dicapai secara efektif. (Nursalam, 2008)
Kata kunci : Evaluasi keperawatan
ABSTRACT
Introduction, Evaluation, namely the assessment of results and processes. Outcome
assessment determines the extent of success achieved as an output of action. The assessment
process determines whether there are errors in each stage of the process from the
assessment, diagnosis, planning, action, and evaluation itself. (Ali, 2009) Evaluation is the
final stage which aims to assess whether nursing actions have been achieved or not to
overcome a problem. (Meirisa, 2013). At the evaluation stage, nurses can find out how far
the nursing diagnosis, action plan, and implementation have been reached. Although the
evaluation stage is placed at the end of the nursing process, this stage is an integral part at
each stage of the nursing process. Data collection needs to be revised to determine the
adequacy of the data that has been collected and the suitability of the observed behavior. The
diagnosis also needs to be evaluated in terms of accuracy and completeness. Evaluation is
also needed at the intervention stage to determine whether the intervention's objectives can
be effectively achieved. (Nursalam, 2008)
Keywords:Nursing Evaluation
PENDAHULUAN yang nyata,sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu
Konsep merupakan Suatu ide di mana
kerangka konseptual atau model
terdapat suatu kesan yang abstrak yang
keperawatan ,sedangkan teori itu sendiri
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol

1
merupakan sekolompok konsep yang 2008). Lutfiani achmadi (2015) Penerapan
membentuk sebuah pola nyata. Maupun standar proses asuhan keperawatan masih
suatu pernyataan yang menjelaskan suatu belum optimal. Berdasarkan hasil
pristiwa,proses atau kejadian yang didasari wawancara oleh Citra Lestari (2010) pada
oleh fakta -fakta yang telah diobservasi bagian diklat diketahui bahwa standar
tetapi kurang absolut atau bukti secara asuhan keperawatan sangat penting
langsung. Asuhan keperawatan merupakan dilaksanakan terutama pada kepatuhan
proses atau rangkaian kegiatan praktik perawat dalam mengisi dokumen standar
keperawatan langsung pada klien di asuhan keperawatan karena dengan
berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang dilaksanakannya pengisian tersebut akan
pelaksanaannya berdasarkan kaidah dapat dilihat tingkat kepatuhan perawat
profesi keperawatan dan merupakan inti terhadap standar asuhan keperawatan di
praktik keperawatan Teori dalam RSU PKU Muhammadiyah dan juga dapat
keperawatan digunakan untuk menyusun mempengaruhi pelayanan keperawatan
atau model konsep dalam keperawatan yang baik. Berdasarkan studi yang
sehingga model keperawatan ini dilakukan oleh Suratmi (2012) RSUD Dr.
mengandung arti aplikasi dari struktur Soegiri Lamongan merupakan salah satu
keperawatan itu sendiri yang rumah sakit yang sudah menerapkan
memungkinkan perawat untuk menerapkan MAKP dengan menggunakan metode
cara mereka bekerja sebagai seorang asuhan keperawatan tim sejak tahun 2010
perawat . Sistem model asuhan namun belum berjalan secara optimal.
keperawatan professional (MAKP) adalah Penerapan MAKP tim di RSUD Dr.
suatu kerangka kerja yang mendefinisikan Soegiri Lamongan belum ada pembagian
empat unsur yakni standar, proses yang jelas mengenai ketua tim, staf
keperawatan, pendidikan keperawatan, perawat, dan job description yang harus
sistem MAKP. Perawat profesional dalam dilakukan. Dari pengambilan data yang
memberikan pelayanan keperawatan di dilakukan penulis pada hari senin, tanggal
masa depan adalah harus dapat 17 oktober 2016 di RSUD Datoe
berkomunikasi secara lengkap, adekuat Binangkang didapatkan jumlah pasien
dan cepat (Nursalam, 2012). Pelayanan yang dirawat berjumlah 82 orang. Data ini
keperawatan akan lebih memuaskan merupakan data yang didapatkan dari
tentunya dengan penerapan model asuhan jumlah kunjungan pasien di Bangsal Pria
keperawatan professional atau MAKP pada bulan September. Ruang rawat inap
karena kepuasan pasien ditentukan salah merupakan ruang untuk pasien yang
satunya dengan pelayanan keperawatan memerlukan asuhan dan pelayanan
yang optimal (Fisbach, 1991 dalam jurnal keperawatan dan pengobatan secara
Nur Hidayah, 2014). Untuk melihat berkesinambungan lebih dari 24 jam
kualitas dan pelayanan keperawatan (Direktorat bina pelayanan penunjang
diperlukan dengan adanya standar praktik medik dan sarana kesehatan, 2012). RSUD
keperawatan yang merupakan pedoman Datoe Binangkang sebagai rumah sakit
bagi perawat dalam pelaksanakan asuhan tipe c yang berada di kota kotamobagu. Di
keperawatan yang diwujudkan dalam RSUD Datoe Binangkang kotamobagu
bentuk proses keperawatan baik dari menerapkan MAKP tim namun dalam
pengkajian sampai evaluasi (Nursalam, pelaksanaan asuhan keperawatan belum

2
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa tahap evaluasi keperawatan,
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh yaitu: (Ali, 2009).
Fisella Kumajas (2014) di RSUD Datoe 1. Membaca kembali diagnosa
Binangkang didapatkan hasil bahwa pasien keperawatan, rencana keperawatan,
kurang puas dengan pelayanan asuhan intervensi keperawatan.
keperawatan yang diberikan oleh perawat. 2. Mengidentifikasi tolak ukur
keberhasilan yang akan digunakan
PEMBAHASAN
untuk mengukur tingkat keberhasilan
Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. atau tingkat pencapaian tujuan,
Penilaian hasil menentukan seberapa jauh misalnya:
keberhasilan yang dicapai sebagai a. Tekanan darah normal 120/80
keluaran dari tindakan. Penilaian proses b. Mampu mandi sendiri minimal dua
menentukan apakah ada kekeliruan dari kali/hari
setiap tahapan proses mulai dari c. Mampu menyebut dengan benar
pengkajian, diagnosa, perencanaan, minimal tiga cara mencegah
tindakan, dan evaluasi itu sendiri. (Ali, penyakit demam berdarah
2009) 3. Mengumpulkan data atau mengkaji
Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria ulang pencapaian hasil sesuai dengan
yang telah ditetapkan sebelumnya dalam tolak ukur keberhasilan atau kesesuaian
perencanaan, membandingkan hasil proses pelaksanaan asuhan keperawatan
tindakan keperawatan yang telah dengan standar/rencana keperawatan,
dilaksanakan dengan tujuan yang telah misalnya hasil pengukuran tekanan
ditetapkan sebelumnya dan menilai darah 100/60, klien Ali hanya mampu
efektivitas proses keperawatan mulai dari mandi sendiri satu kali dalam satu hari
tahap pengkajian, perencanaan dan atau mampu menyebut satu cara
pelaksanaan. (Mubarak, dkk., 2011) pencegahan demam berdarah.
Evaluasi disusun menggunakan SOAP 4. Mengevaluasi pencapaian tujuan
dimana: (Suprajitno dalam Wardani, 2013) dengan cara sebagai berikut:
S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang a) Penilaian hasil, yaitu
di keluhkan secara subjektif oleh       membandingkan hasil (output) yang
keluarga setelah di berikan implementasi dicapai dengan standar/tujuan yang
keperawatan. O: Keadaan objektif yang telah ditetapkan.
dapat diidentifikasi oleh perawat Implementasi keselamatan pasien
menggunakan   pengamatan yang objektif. memerlukan kerjasama yang baik dari
A:  Analisis perawat setelah mengetahui semua lini yang ada di Rumah Sakit
respon subjektif dan objektif.P:   melalui pengorganisasian merupakan
Perencanaan selanjutnya setelah perawat kegiatan pengaturan pekerjaan, yang
melakukan analisis. menyangkut pelaksanaan langkah-langkah
Tugas dari evaluator adalah melakukan yang harus dilakukan sedemikian rupa
evaluasi, menginterpretasi data sesuai sehingga semua kegiatan yang akan
dengan kriteria evaluasi, menggunakan dilaksana yang dibutuhkan, mendapatkan
penemuan dari evaluasi untuk membuat pengaturan yang sebaik-baiknya, serta
keputusan dalam memberikan asuhan setiap kegiatan yang akan dilaksanakan
keperawatan. (Nurhayati, 2011) tersebut memiliki penanggung jawab

3
pelaksananya. Penelitian iswati (20011) mencegah terjadinya cidera yang
yang meneliti tentang penerapan sasaran disebabkan oleh kesalahan akibat
keselamatan pasien di rumah sakit 95,7% melaksanakan suatu tindakan atau tidak
dalam kategori baik terkait dengan melakukan tindakan yang seharusnya
keselamatan pemberian obat dan cairan. dilakukan. (Panduan Nasional
Kesalahan dalam penanganan pasien yang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Depkes
justru merugikan pasien sejauh mungkin RI, 2006). Pernyataan mengacu pada
harus dihindari, baik dilakukan oleh sembilan solusi keselamatan pasien (nine
dokter, perawat, serta petugas rumah sakit saving safety solution) yaitu :
lainnya. Untuk itu pasien dan keluarganya Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan
membutuhkan suatu jaminan hukum bagi mirip (Look-Alike, sound-Alike
penanganan petugas rumah sakit. Sehingga Medication Names), Pastikan identitas
hal-hal penanganan pasien di luar standar pasien, Komunikasi secara benar saat
sejauh mungkin bisa dihindarkan serah terima/ pengoperan pasien, Pastikan
(Wahyati, 2012). tindakan yang benar pada sisi tubuh yang
benar, Kendalikann cairan elektrolit pekat
KESIMPULAN (Concentrated), Pastikan akurasi
Tahap evaluasi merupakan perbandingan pemberian obat pad pengalihan pelayanan,
yang sistematik dan terencana tentang Hindari salah kateter dan salah sambung
kesehatan klien dengan tujuan yang telah slang (Tube), Gunakan alat injeksi sekali
ditetapkan, dilakukan berkesinambungan pakai, Tingkatkan kebersihan tangan
dengan melibatkan klien dan tenaga (Hand Hygiene) untuk pencegahan Infeksi
kesehatan lainnya. Evaluasi keperawatan Nasokomial. Implementasi keselamatan
mungukur keberhasilan dari rencana dan pasien memerlukan kerjasama yang baik
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dari semua lini yang ada di Rumah Sakit
dilakukan dalam memenuhi kebutuhan melalui pengorganisasian merupakan
klien.Implementasi keselamatan pasien kegiatan pengaturan pekerjaan, yang
dilakukan oleh perawat pelaksana adalah menyangkut pelaksanaan langkah-langkah
melakukan setiap tindakan sesuai dengan yang harus dilakukan sedemikian rupa
SOP, mengikuti pelatihan-pelatihan sehingga semua kegiatan yang akan
tentang keselamatan pasien. Keselamatan dilaksana yang dibutuhkan, mendapatkan
pasien merupakan hak setiap pasien yang pengaturan yang sebaik-baiknya, serta
mendapatkan pelayanan kesehatan di setiap kegiatan yang akan dilaksanakan
fasilitas pelayanan kesehatan. Keselamatan tersebut memiliki penanggung jawab
pasien (Pasient safety) rumah sakit adalah pelaksananya.
suatu sistem dimana membuat asuhan
pasien lebih aman. Sistem tersebut DAFTAR PUSTAKA
meliputi asesmen resiko, identifikasi dan Aziz. 2004. Buku pengantar konsep
pengelolaan hal yang berhubungan dengan keperawatan .salemba medika :
resiko pasien, pelaporan dan analisis Jakarta.
insiden, kemampuan belajar dari insien
dan tindak lanjutnya serta implementasi Alimul Hidayat, A.Aziz. 2009. Metode
solusi untk meminimaliskan timbulnya Penelitian Keperawatan dan Teknik
resiko. Sistem tersebut diharapkan dapat Analisis Data. Jakarta : Salemba
Medika.

4
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur (Edisi 10 Ed.). (E. A. Mardela, D.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yulianti, Penyunt., & W. Praptiani,
Jakarta: Rineka Cipta. Penerj.) Jakarta: Egc.

Augusty, Ferdinand. 2006. Metode R.H.Simamora. 2010. Komunikasi dalam


Penelitian Manajemen: Pedoman Keperawatan. Jember University Press
Penelitian untuk skripsi, Tesis dan
Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: R.H.Simamora. 2008. Peran Manajer
Universitas Diponegoro. dalam pembinaan etika perawat
pelaksana dalam peningkatan kualitas
Bararah, Taqiyyah. 2013. Asuhan pelayanan asuhan keperawatan. Jurnal
Keperawatan Panduan Lengkap IKESMA
Menjadi Perawat Profesional Jilid 1.
Jakarta : Prestasi Pustakaraya. R.H.Simamora. 2009. Dokumentasi
Budiono. 2015. Konsep Dasar Proses Keperawatan. Jember
Keperawatan. Jakarta : Bumi Medika. University Press

Carpenito, L. J. 2001. Buku Saku Setiadi. 2012. Konsep dan penulisan


Diagnosa Keperawatan. Terjemahan dokumentasi asuhan keperawatan.
oleh Monica Ester. Jakarta: EGC. Jakarta: Salemba Medika

Cristensen, Paula J. 2009. Proses


Sumijatun, S. M. (2010). Konsep Dasar
Keperawatan Aplikasi Model
Menuju Keperawatan Profesional.
Konseptual Edisi 4. Jakarta : EGC.
Jakarta: Tim.
Departemen Kesehatan RI, Pedoman
Tarwoto, & Wartonah. (2006). Kebutuhan
Uraian Tugas Tenaga Perawat Di
Dasar Manusia Dan Proses
Rumah Sakit, Jakarta 2012,
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Departemen Kesehatan RI dan WHO.
Medika.
Departemen Kesehatan Republik
Tucker, S. M. (1998). Standar Perawatan
Indonesia. Standar Asuhan
Pasien: Proses Keperawatan,
Keperawatan. 1997. Direktorat Rumah
Diagnosis, Dan Evaluasi. Jakarta: Boc.
Sakit Umun dan Pendidikan Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kusnanto, S. M. (2004). Pengantar Profesi
Kesehatan RI. & Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta: Egc.
Hidayat, A. A. (2007). Konsep Dasar
Keperawatan (Edisi 2 Ed.). Surabaya: Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013).
Salemba Medika. Hubungan Karakteristik Perawat,
Motivasi, Dan Supervisi Dengan.
Rideout, E. (2006). Pendidikan
Jurnal Managemen Keperawatan , 107-
Keperawatan Bedasarkan
114.
ProblemBased Learning. Jakarta: Egc.

Roshdahl, C. B., & Kowalski, M. T.


(2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar

5
Zaidin, H. A. (2002). Dasar Dasar
Keperawatan Profesional. Jakarta:
Widya Medika.

Anda mungkin juga menyukai