1) aqidah secara bahas yakni "aqad" yang memiliki makna mampu menyimpulkan
sesuatu, dan menurut istilah yakni iman, jadi aqidah adalah sebuah keyakinan
keimanan yang dimiliki oleh seorang yang tidak dapat di uraikan
Q. S. An-Nur Ayat 45
طنِ ٖ ۚه َو ِم ْنهُ ْم َّم ْن يَّ ْم ِش ْي ع َٰلى ِرجْ لَ ْي ۚ ِن َو ِم ْنهُ ْم َّم ْن يَّ ْم ِش ْي ع َٰلٓى اَرْ بَ ۗ ٍع َ ََوهّٰللا ُ َخل
ْ َق ُك َّل د َۤابَّ ٍة ِّم ْن َّم ۤا ۚ ٍء فَ ِم ْنهُ ْم َّم ْن يَّ ْم ِش ْي ع َٰلى ب
ُ ق هّٰللا ُ ُيَ ْخل
2 َما يَ َش ۤا ۗ ُء اِ َّن هّٰللا َ ع َٰلى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر
2)a) ilmu tauhud adalah ilmu yang membahas tetang wujud allah, sufat2 allah, sifat²
yang jais
b) ilmu aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang
pasti wajib dimiliki oleh setiap manusia
c) ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya tuhan(allah), sifat2
yang mesti ada padanya.
DALILNYA:
َ ت ْال ِج َّن َواإْل ِ ْن
س إِاَّل لِيَ ْعبُدُو ِن ُ َو َما خَ لَ ْق
3
3) tentang wujud allah, siafat sifat yang mesti ada padanya, sifat sifat yang tudak ada
padanya, sifa sifat yang mungkin ada padanya.
4) pokok aqidah terdiri dari tiga bagian yaitu islam, iman, dan ihsan.
Dalilnya:
QS.An-nisaa:80)
Dan firman-Nya:
Dalam uraian "Aqidah", Marzuki pengkaji agama Islam dan akademisi dari
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merangkum 20 sifat wajib Allah SWT sebagai
berikut:
1. Wujud
Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud. Dalam bahasa Arab, wujud artinya
"ada" yang maknanya bahwa Allah SWT merupakan zat yang ada, berdiri sendiri,
tidak diciptakan oleh siapa pun.
Sifat ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam surah Ta-Ha ayat 14, sebagai
berikut:
“Sesungguhnya, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku
dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku," (QS. Ta-Ha [20]: 14).
2. Kidam
Kidam berasal dari bahasa Arab yang artinya awal atau terdahulu. Maknanya, Allah
SWT merupakan Sang Pencipta yang ada terlebih dahulu dari yang diciptakannya.
“Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu," (QS. Al-Hadid [57]: 3).
3. Baka
Baka artinya adalah kekal. Maksudnya, Allah SWT adalah zat yang Maha Kekal,
tidak akan punah atau binasa. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam
surah Al-Qasas ayat 88:
“ … segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-
Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan," (QS. Al-Qasas [28]: 88).
Allah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya, maka Allah pasti berbeda
dengan apa pun yang Dia ciptakan.
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar,
Maha Melihat," (QS. Asy- Syura [42]: 11).
5. Qiyamuhu Binafsihi
Allah SWT berdiri sendiri, Dia tidak bergantung kepada siapapun, serta mustahil
membutuhkan bantuan dari yang lain.
“ … sungguh Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam," (QS.
Al-’Ankabut [29]: 6).
6. Wahdaniah
Sifat wajib Allah SWT yang lain adalah wahdaniah atau esa atau tunggal. Hamba-Nya
mesti mengimani bahwa Allah adalah Yang Maha Esa, yang artinya Dia adalah satu-
satunya Tuhan pencipta alam semesta.
“Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa," (QS. Al-Ikhlas (112): 1).
7. Qudrah
Qudrah berarti bahwa Allah adalah zat Yang Maha Kuasa atas apa pun dan tidak ada
satu pun yang bisa menandingi kekuasaannya. Mustahil bagi Allah SWT tidak
memiliki kuasa.
8. Iradat
Iradat berasal dari bahasa Arab yang artinya berhendak. Maksudnya, setiap hal yang
ada di alam semesta ini berjalan atas kehendak Allah SWT.
Mustahil bagi Allah SWT melakukan sesuatu atas suatu paksaan. Apabila Dia
berkehendak, maka tidak ada yang bisa mencegah-Nya.
Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Hud ayat 107:
9. Ilmu
Ilmu artinya pengetahuan. Maksudnya, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala
sesuatu, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, yang gaib maupun yang nyata.
Bahkan, Allah SWT mengetahui apa yang terbayang, terbetik, dan terlintas di benak
manusia.
10. Hayat
Hayat artinya hidup. Allah SWT adalah zat Yang Maha hidup. Dia tidak akan binasa,
sebab Dia kekal selamanya.
“Dan bertawakallah kepada Allah yang Maha Hidup, Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya … " (QS. Al-Furqan [25]: 58).
11. Sama’
Sama' artinya bahwa Allah SWT Maha Mendengar. Dia mendengar setiap hal yang
diucapkan maupun yang disembunyikan. Mustahil Allah SWT tuli dan tidak
mengetahui.
“Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS. Al-Baqarah [2]: 256).
12. Basar
Salah satu sifat wajib Allah SWT adalah basar, yang artinya bahwa tidak ada yang
Maha Melihat selain Allah. Segala yang ada di dunia tidak luput dari penglihatan-
Nya.
“ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Hujurat [49]: 18).
13. Kalam
Kalam berarti bahwa Allah SWT maha berfirman melalui wahyu yang tertera dalam
kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi-Nya untuk umat manusia.
Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Al-A'raf ayat 143:
“Dan ketika Musa datang untuk munajat pada waktu yang telah Kami tentukan dan
Tuhan telah berfirman langsung kepadanya … " (QS. Al-A’raf [7]: 143).
14. Qadiran
15. Muridan
Selain Maha Berkehendak, Allah SWT juga memiliki sifat Maha Menghendaki.
Sifat muridan ini menyatu dengan sifat iradat sebelumnya.
16. Aliman
Mirip dengan sifat ilmu, Allah SWT juga bersifat aliman. Artinya, Dia Maha
Mengetahui, artinya Dia mengetahui segala hal dan pengetahuannya tak terbatas apa
pun.
17. Hayyan
Hayyan artinya adalah zat Yang Maha Hidup. Sifat ini menyatu dengan sifat hayat
yang disebutkan sebelumnya
18. Sami’an
Sami'an artinya bahwa Allah SWT adalah zat Yang Maha Mendengar, maka mustahil
bagi-Nya sebagai zat yang tuli. Sifat ini menyatu dengan sifat sama' yang disebutkan
sebelumnya.
“Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS. Al-Baqarah [2]: 256).
19. Basiran
Basiran artinya bahwa Allah SWT bersifat Maha Melihat, mustahil bagi-Nya untuk
tidak melihat atau buta atas segala hal. Sifat ini menyatu dengan
sifat basar sebagaimana disebutkan sebelumnya.
“ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Hujurat [49]: 18).
20. Mutakalliman
Rujukannya adalah firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 164:
“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung," (QS. An-Nisa [4]: 164).