Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance

Volume 3 Nomor 1, Mei 2020


p-ISSN 2621-6833
e-ISSN 2621-7465

PENGARUH INFLASI, BIAYA OPERASIONAL TERHADAP


PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), DAN PANGSA PASAR
TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA PRIODE 2012-2018
Nanda Suryadi1, Riri Mayliza2 & Ismail Ritonga3
1
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Unversitas Islam Negeri SUSKA RIAU
2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) KBP Padang
3
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri SUSKA RIAU
Email: nanda_suryadi@yahoo.com, ririmayliza6@gmail.com,
ismail_ritonga@yahoo,com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh inflasi yang diukur dengan pertumbuhan inflasi,
Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan pangsa pasar yang diukur
dengan pangsa pembiayaan terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah di Indonesia. Data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan publikasi Bank Indonesia, serta
laporan publiksai bank syariah melalui website. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 9 bank syariah. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dimana sebelumnya data telah diuji dengan
pengujian asumsi klasik meliputi normalitas data, heteroskedastisitas, multi kolinieritas dan auto
korelasi. Selama periode pangamatan menunjukan bahwa data penelitian berdistribusi normal.
Berdasarkan uji normalitas, uji multi kolinearitas, uji heteros kedastisitas, dan uji auto korelasi tidak
ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan data yang tersedia
telah memenuhi syarat menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel inflasi dan pangsa pasar tidak menunjukkan pengaruh signifikan
terhadap ROA. Variabel BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Kemampuan
prediksi dari ketiga variabel tersebut terhadap ROA dalam penelitian ini sebesar 93.9% sedangkan
sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

Kata kunci : Inflasi, BOPO, Pangsa Pasar, Profitabilitas.

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of inflation based on inflation growth, operational cost and
operating income (BOPO), and market share. The market share was measured by calculating the
share of financing for return on assets (ROA) from Sharia banks in Indonesia. The data were collected
from the publication of the Bank Indonesia Financial Reports and Financial Statements of sharia
banks inputted on their websites. The sampling technique used a purposive sampling that took from 9
Sharia banks. The data were then analyzed using multiple linear regression analyses which were
initially examined through classic assumption testing. The test included data normality,
heteroscedasticity, multicollinearity, and autocorrelation. The researcher found that the data were
normally distributed. According to the normality of the multicollinearity test, heteroscedasticity test,
and autocorrelation test, no variables were deviating from the classical assumptions. It indicated that
the data met the requirements to use the multiple linear regression equation models. The results of this
study conclude that inflation and market share do not have a significant effect on ROA. BOPO
variables affect positively and significantly ROA. The predictive ability of the three variables on ROA
is 93.9%, while the rest is influenced by other factors not included in the research model.

Keywords : Inflation, BOPO, Market Share, Profitability.

1
2020, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 3 (1) : 01 - 10

PENDAHULUAN alasan mengapa perbankan syariah masih


sangat lesu adalah perbankan syariah
Laporan keuangan adalah laporan
hanya memfokuskan pada fungsi sebagai
yang disajikan oleh sebuah lembaga baik
bank komersial namun tidak
bank maupun non bank yang bersumber
memaksimalkan fungsi sebagai bank
dari fakta-fakta dan transaksi-transaksi
investasi, disisi lain bank syariah
yang dilakukan perusahaan. Ini bertujuan
cendrung tertuju pada penyaluran kredit
untuk memberi informasi kepada pihak
jangka pendek seperti kredit usaha
lain maupun kepada perusahaan itu
rakyat, kemudian produk yang
sendiri guna meningkatkan kinerja
dikembangkan bank syariah juga sangat
perusahaan yang lebih optimal dan
tebatas misalnya wadiah (titipan),
maksimal dalam mencapai tujuan
mudharabah (pinjaman), musyarakah.
perusahaan itu sendiri.
Jika dilihat pangsa pasar syariah di luar
Bank merupakan lembaga negeri seperti Saudi Arabia dengan
perantara keuangan (financial persentase sebesar 51,2%, Kuwait
intermediaries) yang menyalurkan dana sebesar 45,2%, Bahrain sebesar 29,3%,
dari pihak kelebihan dana (surplus unit) Qatar sebesar 25,8%, Malaysia sebesar
kepada pihak yang membutuhkan dana 21,3%, Uni Emirat Arab sebesar 21,3%,
(defisit unit) pada waktu yang Pakistan sebesar 10,4%, dan Turki
ditentukan. Di dalam Undang-Undang sebesar 5,5%, sedangkan Indonesia
No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan berada di urutan belakang dengan
sebagaimana telah diubah dengan besaran 5,33%, kondisi jauh dari harapan
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 karena mengingat Indonesia adalah
disebutkan bahwa Bank adalah badan Negara dengan mayoritas penduduk
usaha yang menghimpun dana dari Muslim terbesar di dunia namun hanya
masyarakat dalam bentuk simpanan dan bisa memperoleh market share sebesar
menyalurkannya kepada masyarakat 5,33%. Harus diakui bahwa
dalam bentuk kredit dan atau bentuk- perkembangan perbankan syariah di
bentuk lainnya dalam rangka indonesia masih kecil.
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Penulis menemukan beberapa
Perkembangan industri perbankan penelitian terdahulu yang membahas
syariah pada tahun 2017 masih minim. topik yang sama dengan penelitian ini.
Ini terlihat dari total asset perbankan Penelitian yang dilakukan oleh Agung
syariah yang masih berada di kisaran Gumelar (2016) tentang pengaruh
4,63% pada kuartal I 2015 dan inflasi, suku bunga, kurs, NPF, BOPO,
meningkat menjadi 5,33% di 2017 dari terhadap profitabilitas bank umum
total asset perbankan nasional. Kondisi syariah menunjukkan bahwa inflasi,
ini tidak lepas dari pertumbuhan dana suku bunga, nilai tukar dan NPF tidak
pihak ketiga (DPK) perbankan syariah berpengaruh secara signifikan terhadap
yang melambat dalam beberapa tahun ROA. BOPO berpengaruh terhadap
terakhir. Akibatnya pembiayaaan profitabilitas, sementara dalam penelitian
perbankan syariah mengalami Sahara (2013) bertentangan dengan hasil
perlambatan, jika dibandingkan dengan yang didapat oleh Agung Gumelar
negara tetangga total asset mencapai dimana analisis pengaruh inflasi, suku
21,3%. bunga BI, dan PDB terhadap
Menurut sumber dari profitabilitas bank syariah menunjukkan
detikfinance.com menyebutkan bahwa bahwa, inflasi dan PDB berpengaruh
positif terhadap ROA begitu juga dengan

2
2020, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 3 (1) : 01 - 10

suku bunga berpengaruh negatif terhadap dalam menggunakan sumber daya


ROA. (Riyadi dalam Nadiroh, 2016)
BOPO adalah perbandingan antara
TINJAUAN PUSTAKA Biaya Operasional dengan Pendapatan
Inflasi Operasional yang diperoleh
Inflasi merupakan salah satu (Dendawijaya, 2010) BOPO dapat
bentuk penyakit ekonomi yang sering diukur menggunakan rumus sebagai
kambuh dan dialami oleh hampir semua berikut:
Negara. Langkah untuk memerangi
inflasi merupakan salah satu fokus dan BOPO = ×
kebijakan ekonomi. Kebijakan yang
100%
berkaitan dengan inflasi biasanya dikenal
sebagai kebijakan stabilitas harga atau
Pangsa Pasar
kebijakan untuk mencapai keseimbangan
Pangsa pasar adalah porsi dari
interen. Defenisi sederhana mengenai
penjualan industri dari barang atau jasa
inflasi menyatakan bahwa inflasi
dikendalikan oleh perusahaan. Analisis
merupakan kecendrungan kenaikan
pangsa pasar mencerminkan kinerja
harga-harga. Inflasi (inflation)
pemasaran yang dikaitkan dengan posisi
merupakan kenaikan harga barang dan
persaingan perusahaan dalam suatu
jasa, yang terjadi jika pembelanjaan
industri. Ada dua teori besar mengenai
bertambah dibandingkan dengan
pangsa pasar yaitu SCP (structure
penawaran barang di pasar, dengan kata
conduct performance) dan teori efisiensi.
lain terlalu banyak uang yang memburu
Teori SCP merupakan suatu model untuk
barang yang terlalu sedikit.
menghubungkan antara struktur pasar
Inflasi di definisikan sebagai suatu industri dengan prilaku perusahaan
kecenderungan kenaikan harga secara serta kinerjanya. Sedangkan teori
umum. Kecenderungan yang efisiensi merupakan suatu model yang
dimaksudkan disini adalah bahwa menjelaskan bagaimana efisiensi
kenaikan tersebut bukan terjadi sesaat. operasional suatu perusahaan mampu
Misalnya, harga-harga barang menjelang mempengaruhi kinerja perusahaan serta
lebaran, atau hari libur lainnya, pangsa pasarnya.
cenderung naik. Namun, setelah Mahzab teori alternatifnya adalah
perayaan usai, masyarakat kembali hidup Relatif Effeciency (RE). Aliran ini
seperti semula, harga akan kembali ke bertentangan dengan asumsi SCP,
kondisi semula (Djohanputro, 2006) dimana diyakini bahwa efisiensi
singkatnya inflasi adalah gejala kenaikan perusahaan dapat mengakibatkan marjin
barang-barang yang bersifat umum dan (kinerja) yang tinggi, sehingga pada
terus-menerus (Rahardja & Manurung, akhirnya dapat meningkatkan pangsa
2008) pasarnya. Dengan demikian, struktur
pasar tidak selalu mempengaruhi kinerja.
Biaya Operasional terhadap
Aliran RE mengkhawatirkan bahwa
Pendapatan Operasional (BOPO) pengaturan yang terlalu ketat terhadap
BOPO adalah perbandingan struktur pasar pasar (seperti yang
antara biaya operasional dan pendapatan direkomendasikan aliran SCP) justru
operasional. Semakin rendah tingkat akan mempengaruhi insentif perusahaan
rasio BOPO maka semakin baik kinerja untuk meningkatkan efisiensinya.
manajemen bank karena lebih efisien (Arianto, 2004)

3
2020, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 3 (1) : 01 - 10

Profitabilitas (ROA) dari krisis keuangan tahun 1998, lalu


Return on Assets (ROA) yang juga melihat dari faktor-faktor lain yang
merupakan salah satu rasio profitabilitas. mempengaruhi perbankan syariah.
ROA dihitung dari laba sebelum pajak Ruang lingkup penelitian ini adalah
dibagi total aset. Laba sebelum pajak melihat pengaruh inflasi, BOPO, dan
adalah laba bersih dari kegiatan pangsa pasar, terhadap profitabilitas
operasional bank sebelum pajak. Total bank umum syariah di indonesia periode
aset yang digunakan untuk mengukur 2012-2018. Data yang diambil
ROA adalah jumlah keseluruhan dari merupakan data setiap akhir semester
aset yang dimiliki oleh bank yang setelah data di publikasikan. Sedangkan
bersangkutan ROA dihitung dengan jenis data yang penullis gunakan pada
menggunakan rumus: penelitian ini adalah data data runtun
(time series).
ROA =

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel


Penelitian ini termasuk dalam Populasi dalam hal ini adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian seluruh bank syariah yang terdaftar di
dilakukan dimulai dari pengumpulan bank Indonesia periode 2012-2018,
data yang berhubungan langsung dengan sedangkan sampel adalah bagian dari
objek penelitian, mengolah data hingga karateristik yang dimiliki oleh populasi.
akhirnya diperoleh gambaran yang jelas Pengambilan sampel dilakukan dengan
tentang pokok permasalahan yang purposive sampling, yaitu pengambilan
diteliti. Penelitian ini dilakukan sesuai sampel berdasarkan karakteristik yang
dengan keadaan perekonomian dianggap mempunyai hubungan dengan
Indonesia. Melihat perbankan syariah karakteristik populasi yang sudah
sebagai suatu lembaga yang bertahan diketahui sebelumnya.

Tabel 1. Pengambilan Sampel Penelitian


Keterangan Jumlah Bank
Jumlah bank umum syariah yang 11
ada di Indonesia
Bank umum syariah yang nilai 2
BOPO nya negatif
Jumlah bank umum syariah yang 9
memenuhi kriteria penelitian
Sumber: www.bi.go.id (2018)

HASIL DAN PEMBAHASAN deviasi, maksimum dan minimum. Hasil


Statistik Deskriptif analisis statistik deskripsi dalam
Statistik deskriptif memberikan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2
gambaran atas deskripsi suatu data yang di bawah ini :
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

4
2020, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 3 (1) : 01 - 10

Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

INFLASI 54 3.02 8.38 5.1700 2.31668


BOPO 54 47.60 217.40 93.7693 19.33043
PP 54 .01 4.10 2.1499 1.14283
PROFITABILITAS 54 -10.77 3.81 .7243 1.81158
Valid N (listwise) 54
1.

Sumber: Data Olahan SPSS (2019)

Tabel 2 diatas menggambarkan Uji Normalitas Data


deskripsi variabel–variabel yang Uji normalitas digunakan untuk
digunakan dalam penelitian ini. menguji apakah dalam model regresi
Minimum adalah nilai terkecil dari suatu variabel independen dan variabel
rangkaian pengamatan, maksimum dependen berdistribusi normal atau
adalah nilai terbesar dari suatu rangkaian mendekati normal. Cara untuk
pengamatan, mean (rata-rata) adalah mendeteksi apakah residual berdistribusi
hasil penjumlahan nilai seluruh data normal atau tidak yaitu dengan
dibagi dengan banyaknya data, menggunakan analisis grafik (Normal P-
sementara standar deviasi adalah akar P Plot) dan analisis statistik (One
dari jumlah kuadrat dari selisih nilai data Sample Kolmogorov Smirnov), dengan
dengan rata-rata dibagi dengan hasil analisis sebagai berikut
banyaknya data.

Tabel 3. Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 54

a,b
Mean .0000000
Normal Parameters
Std. Deviation .43526598
Absolute .169
Most Extreme Differences Positive .169
Negative -.157
Kolmogorov-Smirnov Z 1.242
Asymp. Sig. (2-tailed) .092

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber : Data Olahan SPSS (2019)

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat K-S-Z dengan P > 0,05. Maka dengan
kita lihat bahwa ke tiga variabel tersebut demikian dapat kita simpulkan bahwa

5
2020, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 3 (1) : 01 - 10

semua variabel telah terdistribusi dengan multikolinearitas pada suatu model


normal. Selanjutnya dapat dilakukan uji regresi adalah dengan melihat nilai
asumsi klasik. tolerance dan VIF (Variance Inflation
Factor). Jika nilai tolerance > 0,1 dan
Uji Multikolinearitas VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa
Uji Multikolinearitas digunakan tidak terdapat multikolinearitas pada
untuk mengetahui ada atau tidaknya penelitian tersebut. Hasil uji
hubungan linear antara variabel multikolinearitas dapat dilihat dari tabel
independen dalam model regresi. Salah berikut:
satu cara untuk mengetahui ada tidaknya

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas


a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized Collinearity Statistics


Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 9.343 .370

INFLASI -.017 .027 -.021 .985 1.016


1
BOPO -.091 .003 -.973 .988 1.013

PP .008 .054 .005 .997 1.003

a. Dependent Variable: PROFITABILITAS


Sumber: Data Olahan SPSS (2019)

Dari tabel 4 diatas dapat dilihat variable dalam penelitian ini tidak terjadi
bahwa nilai variance inflation factor multikolinieritas dalam model
(VIF) dari model analisis pada penelitian regresinya. Multikolinieritas digunakan
ini berada di bawah angka 10, yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya
inflasi (X1) memiliki VIF sebesar 1.016, hubungan linier antara variabel
BOPO (X2) memiliki VIF sebesar 1.013 independen dalam model regresi.
dan pangsa pasar (X3) memiliki VIF
sebesar 1.003. nilai tolerance >0.1 yaitu Uji Autokorelasi
inflasi memiliki tolerance sebesar 0.985, Uji autokorelasi bertujuan untuk
BOPO memiliki tolerance sebesar 0.988, menguji apakah dalam suatu model
dan pangsa pasar memiliki tolerance regresi linear ada korelasi antara
sebesar 0.997. Dari ketentuan yang telah kesalahan pengganggu pada periode t-1
disebutkan dia atas, telah diketahui nilai (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
VIF dan tolerance masing-masing berarti terdapat autocorrelation.

Tabel 5. Durbin-Waston Test


b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .971 .942 .939 .44813 2.176

a. Predictors: (Constant), PP, BOPO, INFLASI

6
2020, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 3 (1) : 01 - 10

b. Dependent Variable: PROFITABILITAS

Sumber : Data Olahan SPSS (2019)

Pada tabel 5 diatas menunjukkan Pengujian Hipotesis Variabel Secara


bahwa nilai statistic Durbin-waston Parsial (T-Test)
sebesar 2.176. Angka ini menunjukkan Pengujian variable secara parsial
bahwa nilai D-W diatas 2, maka dapat dilakukan untuk mengetahui apakah
disimpulkan bahwa ada autokorelasi masing-masing variabel independen
negatif antar residual. (Inflasi ,BOPO, Pangsa Pasar)
mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependen (Profitabilitas).

Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Parsial


a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 9.343 .370 25.262 .000

INFLASI -.017 .027 -.021 -.620 .538


1
BOPO -.091 .003 -.973 -28.453 .000

PP .008 .054 .005 .147 .884

a. Dependent Variable: PROFITABILITAS


Sumber: Data Olahan SPSS (2019)

Berdasarkan dari tabel diatas, 2. Hipotesis kedua yang diajukan


dapat dilihat bahwa nilai signifikan uji T dalam penelitian ini adalah untuk
untuk : menguji bagaimana pengaruh
1. Hipotesis pertama yang diajukan BOPO terhadap profitabilitas
dalam penelitian ini adalah untuk (ROA). Dari hasil SPSS pada
menguji bagaimana pengaruh tabel 6 diatas diketahui nilai thitung
inflasi terhadap profitabilitas sebesar -28.453, sedangkan ttabel
(ROA). Dari hasil SPSS pada 2.008, dimana thitung -28.453<ttabel
tabel 6 diatas diketahui nilai thitung 2.008, dengan tingkat signifikan
sebesar -0.620, sedangkan ttabel sebesar 0.000 berada lebih
2.008,dimana thitung -0.620<ttabel rendah pada α = 0.05. maka
2.008, dengan tingkat signifikan hipotesis kedua yang menyatakan
sebesar 0.538 berada lebih tinggi bahwa BOPO berpengaruh
pada α = 0.05. maka hipotesis signifikan terhadap profitabilitas
pertama yang menyatakan bahwa (ROA) diterima artinya bahwa
inflasi berpengaruh signifikan BOPO berpengaruh terhadap
terhadap profitabilitas (ROA) profitabilitas (ROA).
ditolak artinya bahwa inflasi 3. Hipotesis ketiga yang diajukan
tidak berpengaruh terhadap dalam penelitian ini adalah untuk
profitabilitas (ROA). menguji bagaimana pengaruh
Pangsa Pasar terhadap

7
2020, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 3 (1) : 01 - 10

profitabilitas (ROA). Dari hasil Pengujian Variabel Secara Simultan


SPSS pada tabel 6 diatas (F-Test)
diketahui nilai thitung sebesar Uji secara simultan (F-Test) pada
0.147, sedangkan ttabel 2.008, dasarnya menunjukkan apakah semua
dimana thitung 0.147<ttabel 2.008, variabel independen yang dimaksud
dengan tingkat signifikan sebesar dalam penelitian ini mempunyai
0.884 berada lebih tinggi pada α pengaruh secara simultan (bersama-
= 0.05. maka hipotesis ketiga sama) terhadap variabel dependen
yang menyatakan bahwa Pangsa (Ghozali, 2006). Dari hasil pengujian F
Pasar berpengaruh signifikan dapat dilihat hasil yang diperoleh dari
terhadap profitabilitas (ROA) tabel 7 sebagai berikut:
ditolak. Artinya bahwa Pangsa
Pasar tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA).

Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis Simultan


a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
Regression 163.895 3 54.632 272.038 .000

1 Residual 10.041 50 .201

Total 173.936 53

a. Dependent Variable: PROFITABILITAS


b. Predictors: (Constant), PP, BOPO, INFLASI
Sumber : Data Olahan SPSS (2019)
Berdasarkan hasil perhitungan memberikan kontribusi signifikan
diperoleh nilai f test (f hitung) sebesar terhadap Profitabilitas (ROA).
272.038 dengan tingkat signifikasi
sebesar 0,000 (di bawah 0,05) atau thitung Analisis Regresi Linier Berganda
= 272.038 lebih besar dari dari ttabel = Persamaan regresi dapat dilihat
2,008. Memperhatikan hasil uji test ini, dari tabel hasil uji coeficients
maka hipotesis keempat menyatakan berdasarkan output SPSS versi 21
bahwa inflasi, BOPO, Pangsa Pasar terhadap ke 3 variabel independen yaitu
berpengaruh terhadap profitabilitas, Inflasi, BOPO, dan Pangsa Pasar
karena inflasi, BOPO, dan Pangsa Pasar terhadap profitabilitas (ROA)
ditunjukkan pada tabel 8 berikut ini :

8
2020, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 3 (1) : 01 - 10

Table 8. Hasil Perhitungan Regresi

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 9.343 .370

INFLASI -.017 .027 -.021


1
BOPO -.091 .003 -.973

PP .008 .054 .005

a. Dependent Variable: PROFITABILITAS


Sumber : Data Olahan SPSS (2019)

Pada tabel 8 di interprestasikan artinya terjadi hubungan negatif


adalah nilai dalam kolom B, baris antara BOPO dengan
pertama menunjukkan konstanta (a) dan profitabilitas (ROA).
baris selanjutnya menunjukkan variabel 4. Koefisien regresi variabel pangsa
independen. Dengan melihat tabel diatas pasar sebesar -0.008 artinya jika
dapat disusun persamaan regresi linier variabel independen lain nilainya
berganda sebagai berikut: ROA= 9.343 - tetap dan pangsa pasar
0.017 INFLASI - 0.091BOPO - 0.008 mengalami kenaikan 1% maka
PANGSA PASAR profitabilitas akan mengalami
Persamaan regresi terebut dapat penuruan sebesar 0.008.
dijelaskan sebagai berikut : koefisien bernilai negatif artinya
1. Konstanta sebesar 9.343 artinya terjadi hubungan negatif antara
menyatakan bahwa jika variabel pangsa pasar dengan
independen tetap maka variabel profitabilitas (ROA).
dependen adalah sebesar 9.343.
2. Koefisien regresi variabel inflasi KESIMPULAN
sebesar -0.017 artinya jika Berdasarkan pengolahan data dan
variabel independen lain nilainya hasil analisis data yang mengacu pada
tetap dan inflasi mengalami masalah dan tujuan penelitian, maka
kenaikan 1% maka profitabilitas dapat dirumuskan kesimpulan penelitian
akan mengalami penuruan sebagai berikut:
sebesar 0.017. koefisien bernilai 1. Dari hasil SPSS pada tabel 6
negatif artinya terjadi hubungan diatas menunjukkan bahwa
negatif antara inflasi dengan inflasi tidak berpengaruh
profitabilitas (ROA). signifikan terhadap profitabilitas
3. Koefisien regresi variabel BOPO (ROA), secara kajian teori maka
sebesar -0.91 artinya jika variabel hasil penelitian pada perbankan
independen lain nilainya tetap Syariah di Indonesia cenderung
dan BOPO mengalami kenaikan lebih sesuai dengan Teori
1% maka profitabilitas akan Ekonomi Islam murni yang
mengalami penurunan sebesar menjelaskan bahwa pada
0.091. koefisien bernilai negatif ekonomi Islam lebih

9
2020, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 3 (1) : 01 - 10

mengutamakan perputaran uang Profitabilitas Bank Umum


pada sektor riil sehingga ada Syariah Periode 2011-2014.
kesesuaian antara money supply Skripsi Fakultas Ekonomi dan
dan money demand. Dalam Islam Ilmu Sosial UIN Sultan Syarif
tidak mengenal uang sebagai Kasim Riau.
bentuk investasi melainkan
Arianto, Taufik. 2004. Profil Persaingan
hanya sebagai alat tukar, sehinga Usaha Dalam Industri Perbankan
uang harus diputar untuk usaha Indonesia. Perbanas Finance &
riil yang mendatangkan manfaat. Banking Journal, Vol. 6, No. 2,
2. Dari hasil SPSS pada tabel 6 P. 95–108.
diatas menunjukkan bahwa
BOPO berpengaruh terhadap Dendawijaya, Lukman. 2009.
profitabilitas. Penelitian ini Manajemen Perbankan. Ghalia
menunjukkan semakin tinggi Indonesia. Jakarta.
tingkat biaya operasional maka Djohanputro, Bramantyo. 2006. Prinsip-
akan menunrunkan profit dari Prinsip Ekonomi Makro.Cet.I.
perbankan Syariah itu sendiri. Penerbit PPM. Jakarta.
3. Dari hasil SPSS pada tabel 6
diatas menunjukkan bahwa Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
pangsa pasar tidak berpengaruh Multivariate dengan Program
signifikan terhadap profitabilitas SPSS, edisi ketujuh. Universitas
(ROA). Pangsa pasar yang Diponegoro. Semarang.
meningkat dengan kenaikan Nadhiroh, Ulfatun. 2016. Pengaruh Nilai
penjualan yang kemungkinan Tukar (IDR/USD), Harga Minyak
tidak diikuti oleh tingkat Dunia, Harga Emas Dunia,
produktivitas akan Tingkat Inflasi dan Dow Jones
mempengaruhi naik turunnya Industrial Average (DJIA)
laba perusahaan. Sehingga terhadap Indeks Harga Saham
pangsa pasar menjadi tidak Gabungan (IHSG) di Bursa Efek
berpengaruh terhadap Indonesia (BEI) Periode Januari
profitabilitas. 2008 - Februari 2016). Skripsi
4. Berdasarkan hasil perhitungan Fakultas Ekonomi dan Ilmu
diperoleh maka hipotesis Sosial, UIN Suska Riau.
keempat menyatakan bahwa
inflasi, BOPO, pangsa pasar Rahardja, P. & Manurung, M. 2008
berpengaruh terhadap Pengantar Ilmu Ekenomi: Mikro
profitabilitas, karena inflasi, Ekonomi dan Makro Ekonomi
BOPO, dan pangsa pasar Jilid 2. Fakultas Ekonomi
memberikan kontribusi signifikan Universitas Indonesia. Jakarta.
terhadap profitabilitas (ROA). Sahara, Ayu Yanita. 2013. Analisis
Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI,
DAFTAR PUSTAKA dan Produk Domestik Bruto
Agung Gumelar, Heri. 2016. Pengaruh terhadap Return on Asset (ROA)
Inflasi, Suku Bunga, Kurs, Non Bank Syariah Indonesia. Jurnal
Performing Financing (NPF) dan Ilmu Manajemen (JIM). Vol. 1,
Biaya Operasional terhadap No. 1.
Pendapatan Operasional
(BOPO) terhadap Tingkat

10

Anda mungkin juga menyukai