Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA

SISWA
~ sifat koligatif larutan
elektrolit ~
Indikator Pembelajaran

3.2.1 Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit


3.2.2 Menjelaskan faktor van’t Hoff
3.2.3 Mengidentifikasi faktor van’t Hoff
3.2.4 Membedakan penurunan tekanan uap jenuh (∆P) larutan elektrolit dan nonelektrolit
3.2.5 Menghitung penurunan tekanan uap jenuh (∆P) larutan elektrolit

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Sudah kita ketahui bahwa Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Sifat koligatif larutan nonelektrolit telah kita pelajari sebelumnya. Nah,bagaimana
dengan sifat koligatif dari larutan elektrolit? Coba kalian uraikan secara singkat tentang sifat
koligatif larutan elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit?

Jawab:

2. Setelah kalian memahami sifat koligatif larutan elektrolit pada pertanyaan nomor 1, ada
faktor yang mempengaruhi sifat koligatif larutan elektrolit yaitu faktor Van’t Hoff, coba
identifikasikanlah faktor tersebut pada larutan elektrolit?

Jawab:
Pada larutan elektrolit, penentuan penurunan tekanan uap larutan (P) berlaku
faktor Van’t Hoff yaitu perbandingan harga sifat koligatif larutan elektrolit dengan
larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama. Faktor Van’t Hoff dilambangkan
dengan i. Nilai faktor Van’t Hoff dapat ditentukan dengan persamaan :

i = [1 + (n – 1)]
untuk larutan elektrolit kuat  = 1, elektrolit lemah 0 <  < 1, dan larutan
nonelektrolit  = 0
3. Tentukan faktor Van’t Hoff (i) dari larutan urea (CO(NH2)2), larutan HClO3, dan larutan
MgCl2!

4. Berdasarkan faktor Van’t Hoff, maka persamaan penurunan tekanan uap (P) larutan
elektrolit adalah

5. Hitunglah tekanan uap larutan NaOH 0,2 mol dalam 90 gram air jika tekanan uap air
pada suhu tertentu adalah 100 mmHg.
Jawab:

Karena NaOH merupakan elektrolit kuat (α = 1) dan n = 2 maka


Harga i = 1 + (n – 1) α
=....
=....
Sehingga, ΔP = Po x XA x i 
= . . . x . . . mmHg x . . .
= 7,6 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan NaOH adalah 100 mmHg – . . . . mmHg = . . . . mmHg
Jawaban LKS
1. Larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih besar daripada nonelektrolit.
Contohnya larutan gula (C12H22O11) merupakan larutan nonelektrolit, jika dilarutkan
dalam air tidak dapat terionisasi sehingga tetap dalam bentuk molekul, berbeda
dengan zat elektrolit seperti NaCl, dalam air akan terurai ion-ionnya sehingga
dengan jumlah mol yang sama, zat elektrolit akan menghasilkan konsentrasi partikel
yang lebih banyak dibandingkan zat nonelektrolit.
2. Misalkan sebuah partikel elektrolit X mengion menjadi n ion Y dan molalitas
elektrolit X mula-mula m serta derajat ionisasiα , maka

3. CO(NH2)2 nilai n = 1
HClO3 nilai n = 2
MgCl2 nilai n = 3
4. ΔP = XA x Po x i
5.
Karena NaOH merupakan elektrolit kuat (α = 1) dan n = 2 maka
Harga i = 1 + (n – 1) α
= 1 + (2 – 1) 1
=2
Sehingga, ΔP = Po x XA x i 
= 100 mmHg x 0.038 x 2
= 7,6 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan NaOH adalah 100 mmHg – 7,6 mmHg = 92,4 mmHg

Anda mungkin juga menyukai