Anda di halaman 1dari 2

Nama: Rizal Saputra

NPM: 10070219028
Kelas: Organisasi & Manajemen Perusahaan Industri (A)
“Group, Teamwork & Succesful Teamwork”
Pada umumnya, dalam suatu perusahaan tentunya terdapat suatu kelompok ataupun
tim, dimana kelompok merupakan sekumpulan individu yang saling beinteraksi satu sama lain
yang memiliki tujuan serta identitas yang sama, adapun menurut Harris & Harris (1996)
menjelaskan bahwa pada umumnya sebuah tim memiliki tujuan bersama yang dapat saling
mengembangkan satu sama lain antar anggotanya, sehingga dinilai dapat memberikan
hubungan timbal balik yang efektif untuk mencapai tujuan tim. Sedangkan tim merupakan
sekumpulan individu yang terbatas dimana mereka memiliki berbagai keterampilan yang
dinilai dapat saling melengkapi satu sama lain serta saling memiliki komitmen terhadap tujuan
yang hendak mereka capai. Baik kelompok maupun tim keduanya memiliki perbedaan, baik
dari segi kepemimpinan, akuntabilitas maupun tanggung jawab yang diukur dengan hasil
kemampuan kelompok. Pada hakekatnya, sebuah tim yang sukses selalu bergantung pada
sinergi semua anggota tim untuk berkontribusi serta memelihara lingkungan tim yang positif
dan efektif, dimana setiap anggota tim harus cukup fleksibel dalam beradaptasi dengan
lingkungan kerja yang kooperatif untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Adapun
beberapa hal yang diperlukan untuk membentuk suatu tim yang efektif adalah sebagai berikut:
• Komitmen kepada pemimpin & akuntabilitasnya, dimana setiap anggota tim harus
bertanggung jawab atas kontribusi mereka serta harus sadar bahwa kepemimpinan yang
efektif sangat penting untuk keberhasilan tim termasuk pengambilan keputusan
bersama dan pemecahan masalah.
• Saling merangkul antar anggota tim agar menciptakan lingkungan di mana mereka
bersama-sama dapat berkontribusi jauh lebih banyak daripada sebagai individu.
• Memiliki kemampuan Interpersonal untuk dapat mendiskusikan masalah secara terbuka
dengan anggota tim secara jujur dan dapat dipercaya, sehingga dapat menumbuhkan
rasa hormat dan komitmen kepada setiap individunya.
Adapun dapat dicontohkan pula melalui studi kasus seperti terdapat tim mahasiswa dari
perguruan tinggi yang berhasil mengembangkan produk yang berkualitas dan sangat
kolaboratif. Bahkan para kritikus pun memberikan komentar yang positif terhadap hasil produk
yang mereka kembangkan & didapatkan kesimpulan melalui kritikus tersebut yaitu:
• Tim tersebut memliki komunikasi terbuka dan umpan balik yang dinilai positif,
sehingga mereka dapat mendiskusikan masalah dan mencoba menawarkan
bantuan/kritik yang dirasa membangun untuk dapat menyelesaikan.
• Tim tersebut memiliki komposisi yang tepat, sehingga tim tersebut dinilai proaktif.
Mereka sangat berhati-hati dalam mempertimbangkan keterampilan yang dibutuhkan
untuk setiap anggota dalam tim.
Terakhir, adapun dapat dicontohkan pula melalui studi kasus seperti terdapat tim mahasiswa
yang mengalami masalah sehingga menyebabkan terjadinya disfungsional. Bahkan para
kritikus pun memberikan komentar yang negative terhadap hasil produk yang mereka
kembangkan & didapatkan kesimpulan melalui kritikus tersebut yaitu:
• Komitmen untuk kesuksesan tim dinilai sangat kurang, hal tersebut diketahui bahwa
terdapat salah satu anggota tim sangat termotivasi untuk mencapai produk berkualitas
tinggi, sedangkan anggotan lainnya hanya melakukan upaya minimal. Dengan
demikian ketidakcocokan harapan ini menyebabkan banyak masalah dan frustrasi bagi
setiap anggota tim.
• Masih terdapat saling ketergantungan, dimana terdapat dua anggota tim sangat tidak
tertarik untuk membantu temannya yang mungkin mengalami masalah. Hal tersebut
menyebabkan kurangnya kohesi tim, perasaan ketidakberdayaan, dan mengakibatkan
perpecahan tim;
• Interpersonal tim menunjukkan sedikit pertimbangan satu sama lain dan memberikan
hampir tidak ada dukungan untuk orang lain di masa-masa sulit.
• Komposisi tim yang dibentuk secara asal-asalan, dimana terdapat tiga dari yang
anggota tim yang asli berdiskusi cepat, sehingga faktor harapan dan keterampilan tidak
dipertimbangkan dengan cermat;
• Komitmen terhadap proses tim, kepemimpinan & akuntabilitas yang dinilai kurang,
dimana hal tesebut diketahui berdasarkan adanya anggota tim yang sering mengeluh
tentang pertemuan yang membuang-buang waktu dan juga tim anggota tim yang kurang
berkontribusi secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai