Anda di halaman 1dari 1

Perusahaan akan memasang genset 750 kVA yang akan berfungsi sebagai back up pabriknya .

apa
yang harus di lakukan oleh perusahaan tersebut ( Manager, atau PJT dan TT perusahaan tersebut
sesuai regulasi ! Jelaskan dengan dasar Regulasi Ketenagalistrikan yang paling baru

Jawab:

1. Setiap pemakaian genset berkapasitas di atas 200 KVA harus mendapat izin dari dinas yang
membidangi energi dan sumber daya mineral (ESDM) berupa Surat Laik Operasi (SLO) dan
Izin Operasi (IO). Generator Set dengan kapasitas 25-200 KVA juga wajib mendapatkan surat
keterangan terdaftar sebagai pengganti izin operasi, sedang di bawah 25 KVA hanya diminta
melapor,” Pendataan dan perizinan generator pembangkit listrik itu sesuai Permen ESDM No
29 Tahun 2012 tentang Kapasitas Pembangkit Listrik untuk Kepentingan sendiri yang
dilaksanakan berdasarkan Izin Operasi, UU No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan,
dan PP No 14 Tahun 2012 tentang Penyediaan Tenaga Listrik. Namun dengan adanya UU No
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah, izin operasional generator saat ini dikeluarkan
oleh Dinas ESDM Provinsi. Berkaitan dengan perizinan itu bagi pemilik Genset yang tidak
melaporkan atau mengoperasikan tanpa izin operasional, terancam sanksi teguran hingga
pembekuan operasional.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan disahkan Presiden Doktor


Haji Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 September 2009. UU 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan diundangkan pada tanggal 23 September 2009 di Jakarta oleh
Menkumham Andi Mattalatta. Agar setiap orang mengetahuinya, UU 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan diundangkan dan ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 133. Penjelasan Atas UU 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan ditempatkan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5052. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan mengatur
tentang pembagian wilayah usaha penyediaan tenaga listrik yang terintegrasi, penerapan
tarif regional yang berlaku terbatas untuk suatu wilayah usaha tertentu, pemanfaatan
jaringan tenaga listrik untuk kepentingan telekomunikasi, multimedia, dan informatika. Serta
mengatur tentang jual beli tenaga listrik lintas negara yang tidak diatur dalam Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan.

Anda mungkin juga menyukai