Anda di halaman 1dari 18

MUTHIA KINTAN FAIS

C014202065

Supervisor :
dr. A. Dwi Bahagia Febriani, Ph.D., Sp.A(K)

Pembimbing :
dr. Sidrah Darma
dr. Dian Anggreni Hafid
Gangguan bernapas pada
bayi yang menyebabkan
kurangnya pasokan oksigen
pada tubuh bayi baru lahir
Ketidakmampuan sistem pernapasan untuk mempertahankan pertukaran gas
secara normal yang mengakibatkan berkurangnya pasokan oksigen pada tubuh
bayi baru lahir. Keadaan ini merupakan keadaan gawat, sehingga butuh
pertolongan segera.
Mengapa penting kita ketahui ? Karene tidak semua persalinan/proses
melahirkan dilakukan di layanan kesehatan seperti RS atau puskesmas. Kita
ketahui bahwa, beberapa masyarakat masih menjadikan rumah sebagai tempat
bersalin yang dipilih.
Terus bahayanya apa ? Kan hanya gangguan/kelainan napas saja, bukan
berhenti bernapas kan ?!
Indonesia urutan ke 7 tertinggi
Angka KEMATIAN BAYI BARU LAHIR di dunia

60,000 kasus kematian per tahun

Bisa menyebabkan
GAWAT NAPAS
kecacatan bahkan
kematian pada bayi
Sangat berbahaya! Nah, kekurangan oksigen bisa menyebabkan suatu keadaan
medis yang kita sebut asfiksia. Kondisi ini bisa berdampak buruk apabila tidak
segera ditangani pada bayi baru lahir. Kondisi ini bisa mengganggu kualitas
hidup bayi seperti gangguan dalam perkembangan dan yang paling
berbahaya bisa menyebabkan kematian. Kenapa ? Karena gangguan
pernapasan mengganggu proses pertukaran gas oksigen di lingkungan dengan
CO2 hasil dari metabolisme tubuh yang berlangsung terus menerus, otomatis
akan terjadi penumpukan racun dalam tubuh.
Transcient tachypnea Hyaline Membran
of Newborn Disease

Pneumonia Sindrom Aspirasi


Neonatus Mekonium
1. TTN, gangguan napas yang paling sering didiagnosis pada bayi baru lahir
cukup bulan akibat adanya keterlambatan reabsorbsi cairan paru janin
setelah lahir (cairan masih ada di dalam paru-paru). Dan akan sembuh sendiri
maksimal dalam 5 hari
2. HMD, sindrom gawat napas yang disebabkan oleh defisiensi surfaktan paru
yang utamanya terjadi pada bayi baru lahir dengan masa gestasi kurang.
3. MAS, gejala yang diakibatkan oleh terhisapnya cairan amnion mekonial ke
dalam saluran pernapasan bayi akibatnya terjadi obstruksi saluran
pernapasan yang kecil
4. Pneumonia, Terjadinya infeksi pada bayi baru lahir didukung oleh adanya
faktor sistem imunitas bayi yang belum sempurna serta anatomi dan fisiologis
paru pada bayi yang menyebabkan bayi baru lahir berisiko lebih tinggi
terkena infeksi
<37 minggu BB <2500 gram

Bayi lahir
Bayi berat
kurang bulan
lahir rendah
WASPADA
Bayi berat APABILA . . .
lahir lebih Infeksi ibu
saat hamil
BB >4000 gram
Ketuban
pecah dini
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
Kenapa kita perlu waspada ? Karena ternyata gangguan pernapasan
pada bayi baru lahir terjadi >50% pada usia kandungan yang dilahirkan
kurang dari 28 minggu. Dan ternyata justru kemungkinan terjadi hanya 5%
pada usia kandungan yang dilahirkan dengan usia kandungan yang
dilahirkan lebih 37 minggu.
Nah, jika Jika bayi lahir prematur >> “surfaktan” kurang >> zat
pengembang paru-paru kurang >> paru tidak mengembang baik >>
gawat napas.
DETEKSI DINI
GAWAT NAPAS
PADA BAYI
!
Oleh karena itu, perlu kita melakukan deteksi dini dengan
mempertimbangkan faktor-faktor risiko yang perlu diwaspadai.
Caranya yaitu dengan :
GEJALA GAWAT NAPAS

Kulit membiru Napas cepat > Adanya


atau pucat 60x/menit Tarikan dada

Napas cuping Suara napas Gangguan


hidung merintih kesadaran
• Membiru: bibir, kuku, kulit karena kekurangan oksigen
• Hidung kempas kempis merupakan gejala kompensasi yang meningkatkan luas
saluran napas bagian atas dan mengurangi sesak dan kerja pernapasan.
• Cekungan dinding dada: retraksi dada ketika ditemukannya penggunaan otot di
leher, tulang rusuk, perut.
• Cepat bernapas : frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali per menit.
• Seperti minta tolong (merintih) : suara pengeluaran udara yang disebabkan oleh
penutupan jalan napas tiba-tiba selama bernapas dalam upaya mempertahankan
oksigen
• Gangguan kesadaran, bayi tidak menangis
YANG HARUS DILAKUKAN
2 Jaga jalur napas
1 Berikan kehangatan Atur posisi
Isap lendir

Mulut

Hidung
Pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah :
• Tetap jaga kehangatan bayi, bedong atau bungkus dengan baik, karena suhu
dingin akan membuat bayi semakin sesak
• Segera bersihkan isi mulut dan hidung jika ada lendir, cairan atau benda asing
untuk memperlancar pertukaran udara pernapasan si bayi
• Jangan dulu menyusui, karena menyusui saat sementara bayi dalam keadaan
sesak bisa menyebabkan bayi tersedak
4 Beri stimulus pada bayi
3 Keringkan bayi

Gosok punggung Sentil tumit Tepuk telapak


atau perut bayi kaki

Bila kondisi bayi belum stabil ….

SEGERA KE RUMAH SAKIT


ATAU PUSKESMAS TERDEKAT !
Pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah :
• Keringkan bayi dengan handuk lembut, sembari memberikan rangsangan-
rangsangan taktil pada bayi.
• Beri rangsangan dengan menggosok punggung bayi, sentil tumit dan telapak kaki
bayi
• Namun, apabila bayi tidak segera bernapas dengan stabil :
Segera minta tolong orang sekitar untuk kemudahan dalam mengakses puskesmas/
rumah sakit terdekat untuk pertolongan yang lebih memadai
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai