Analisis Perbandingan
Analisis
NAMA AKUN 2017
Common
2017
ASET LANCAR USD
Kas dan setara kas $ 615.667.706 28,739
Piutang Usaha $ 184.428.115 8,609
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha $ 1.410.228 0,066
Aset Keuangan Lancar Lainnya $ 3.785.348 0,177
Persediaan - Neto $ 131.299.636 6,129
Uang Muka dan Jaminan $ 15.512.506 0,724
Pajak Dibayar Dimuka $ 148.445 0,007
Biaya Dibayar Dimuka $ 4.008.016 0,187
Total Aset Lancar $ 956.260.001 44,638
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar yaitu Kas dan Setara Kas sebesar
28,74% dan piutang usaha sebesar 8,61%.
Dua akun terkecil yaitu Putang berelasi sebesar 0,07% dan biaya dibayar dimuka sebesar
0,19%
Penjelasan : Konsumsi semen terbesar masih berada di Pulau Jawa yang mencapai 37,5 juta
ton. Angka ini naik 12,3% dibandingkan total konsumsi pada tahun 2016 yang hanya 33,4
juta ton. Peningkatan semen yang cukup tinggi terjadi di Jawa Tengah sebanyak 1,3 juta ton
atau meningkat sebesar 17,1% seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur di
daerah tersebut. Sementara itu, ekspor semen Indonesia mengalami peningkatan yang
signifikan yaitu mencapai 75,9%. Tahun 2017, Indonesia mengekspor 2,8 juta ton semen
sedangkan pada 2016 Indonesia hanya mengekspor 1,6 juta ton semen.
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar yaitu Aset Tetap sebesar 51,90%
dan Aset Tidak Lancar Lainnya sebesar 1,58%.
Penjelasan : Selisih antara jumlah tercatat dengan jumlah imbalan yang dialihkan dalam
kombinasi bisnis entitas sepengendali atau jumlah imbalan yang diterima dalam pelepasan
bisnis entitas sepengendali, jika ada, dicatat sebagai bagian dari akun "Tambahan modal
disetor" pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi dan deplesi, dan rugi penurunan nilai,
jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut
terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat pemeliharaan dan
perbaikan yang signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke dalam nilai tercatat (carrying
amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Apabila
terdapat kewajiban untuk membongkar dan memindahkan aset tetap, maka beban yang terkait
akan ditambahkan ke biaya perolehan aset tetap yang bersangkutan dan kewajiban atas biaya
terkait tersebut diakui. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.
Dua akun terkecil yaitu Properti Investasi sebesar 0,05% dan Aset Keuangan Tidak Lancar
Lainnya sebesar 0,30%.
Penjelasan : Perusahaan menentukan apakah perlu untuk mengakui rugi penurunan nilai atas
investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal
pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam
entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah
penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas
asosiasi dan nilai tercatatnya, dan mengakui penurunan nilai tersebut dalam laba rugi.
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar yaitu Utang Usaha sebesar 5,37%
dan Utang Lain-lain sebesar 2,28%.
Penjelasan : Menghadapi situasi persaingan pasar yang ketat pada 2017, Perseroan bersama
rekan-rekan bisnisnya berusaha untuk menekan ongkos angkut dengan melakukan efisiensi
pada seluruh moda transportasi dengan tetap mengutamakan pelayanan kepada pelanggan.
Menguatnya pertumbuhan pasar di area yang berdekatan dengan lokasi pabrik ataupun
terminal-terminal strategis juga sejalan dengan strategi Persereoan untuk menekan biaya
distribusi.
Dua akun terkecil yaitu Uang Jaminan Pelanggan sebesar 0,24% dan Utang Sewa sebesar
0,30%.
Penjelasan : Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset
keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan
menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya
secara bersamaan.
Penjelasan : Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Untuk
pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Kelompok Usaha terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau
secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok
Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset
tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan kelompok usaha menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara
kolektif.
Penjelasan : Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Untuk
pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Kelompok Usaha terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau
secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok
Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset
tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan kelompok usaha menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara
kolektif.
5. Ekuitas
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar yaitu Modal Saham sebesar 6,38%
dan Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya sebear 1,39%.
Penjelasan : Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia
untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan
berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
Akun terkecil yaitu Rugi Komprehensif Lain sebesar 1,06%.
Penjelasan : kerugian komprehensif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan
dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui
sebagai laba rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas
investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar
setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar yaitu Laba Bruto sebesar 34,70%
dan Beban Usaha sebesar 21,34%.
Akun terkecil yaitu Pendapatan Operasi Lain sebesar 0,47% dan Beban Operasi Lain sebesar
0,84%.
Pnjelasan : Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, manajemen telah
membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi,
yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan
keuangan konsolidasian.
C. Analisis Command Size Laporan Arus Kas
Berdasarkan analisis tersebut diketahui dua akun terbesar yaitu Arus Kas dari Aktivitas
Operasi
Penjelasan : Mata uang fungsional dari setiap entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata
uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut
adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya masing-masing entitas.
Penentuan mata uang fungsional bisa membutuhkan pertimbangan karena berbagai
kompleksitas, antara lain, suatu entitas dapat bertransaksi dalam lebih dari satu mata uang
dalam aktivitas usahanya sehari-hari.