Anda di halaman 1dari 38

PARASITOLOGI

RESMILA DEWI , S.SI .,M.SC


“Parasitologi adalah ilmu
yang mempelajari organisme
Pengertian yang hidup untuk sementara
ataupun tetap di dalam atau

PARASITOLOGI
pada permukaan organisme
lain untuk mengambil
makanan sebagian atau
seluruhnya dari organisme
tersebut”
Pentingnya Mempelajari
PARASITOLOGI
1. Penyakit parasitic adalah penyakit yang paling
banyak terjadi di dunia.
2. Menurut dara WHO, penyakit parasitic masih banyak
menyebabkan epidemi, yaitu: Afrikan
trypanosomiasis, Dengue, Leishmaniasis, Malaria,
Schistosomiasis, Tuberculosis, Chagas diease, Lepsory,
Lympatic filariasis, dan Onchocerciasis.
3. Gagalnya insektisida lain dalam mengurangi
penyebab vector parasite.
4. Terjadi modifikasi lingkungan yang berlangsung terus
menerus, contohnya global warming, dan
meningkatnya AIDS dan kanker.
ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLODI
PARASITISME
• Hubungan timbal balik antara dua spesies yang bersifat sementara/permanen dimana
salah satu jenis mengambil makanan (parasite) dari jasad yang lain (hospes/inang).
• Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yang satu mendapat keuntungan
sedangkan organisme yang lain mendapat kerugian.

Dalam parasitisme ada dua organisme:

parasit hospes
LANJUTAN…
PREDATOR
Parasit yang membunuh terlebih dahulu mangsanya kemudian memakannya.

Perjalanan penyakit parasite dibedakan menjadi: infeksi (infection) dan infestasi


(infestation)
• Infeksi: invasi yang disebabkan oleh endoparasite atau proses masuknya
endoparasite kedalam tubuh hospes.
• Infestasi: menempelnya ektoparasit pada tubuh hospes.

Stadium infektif: stadium parasite yang dapat menginfeksi manusia; arthropoda


penghisap darah; binatang; tumbuhan air; dari manusia lain (dari seseorang ke
orang lain).
Penggolongan
PARASIT
Endoparasit
yaitu jenis parasit yang hidup didalam
tubuh hospes.
Misal: didalam darah, rongga tubuh,
usus, dam organ tubuh lainnya.
Contoh: cacing gelang, cacing pita,
Berdasarkan tempat amoeba, plasmodium
hidupnya, parasit
digolongkan atas:
Ektoparasit
yaitu jenis parasit yang hidup
diluar/dipermukaan tubuh hospes.
Misal: dikulit, rambut, rongga telinga luar
Contoh: caplak, kutu, tengu, tungau
Berdasarkan cara hidup, parasit digolongkan atas:
Parasit fakultatif
1
Parasit ysng selain hidup parasitic ditubuh hospes juga mampu
hidup bebas diluar tubuh hospes(parasite yang akan hidup
parasitic apabila kebutuhan hidupnya meningkat. Contoh:
cacing kremi

Parasit Obligat
2
Parasit yang harus selalu hidup didalam
tubuh hospes dan tidak bisa hidup di
luar tubuh hospes.
Cacing Plasmodium
tambang
Parasit isidential
3
Parast yang harus parasitic pada hospes yang sebenarnya bukan hospes
alaminya. Contoh: Pneumostrongilus
Berdasarkan waktu (lama atau tidaknya paresis didalam tubuh
hospes) digolongkan atas:

Parasit temporer
Parasit yang hidup dalam hospes hanya untuk sementara
saja (hanya pada saat membutuhkan makanan)
Contoh: Cimex lecticularis

Parasit permanen
Parasit yang sepanjang hidupnya berada dalam tubuh
hospes.
Contoh: Cacing gelang
Berdasarkan sifat hidupnya parasit digolongkan atas:

1. Parasit pathogen,
parasite yang menimbulkan kerusakan pada jaringan atau organ
hospes baik secara mekanis, traumatic atau karena racun/toksin yang
dihasilkan. Contoh: cacing gelang

2. Parasit koprosik,
parasite yang berada dalam usus hospes dan melewati seluran cerna
tanpa menimbulkan gejala infeksi pada hospes.
Berdasarkan jumlah hospesnya parasit digolongkan atas:

Parasit monoksen
• Golongan parasite yang hanya memiliki satu hospes
• Contoh: Ascaris lumbricoides

Parasit poliken
• Golongan parasite yang memiliki beerapa hospes
• Taenia solinum
1 Hospes definitif
Hospes dimana parasite didalamnya berkembang biak secara seksual
Contoh: manusia sebagai hospes definitive dari cacing gelang (Ascaris
lumbricoides)
HOSPES
Hospes definitif
Hospes yaitu, organisme yang
merupakan tempat atau organisme
yang dihinggapi parasit. Hospes perantara
Ada 4 jenis hospes:
Hospes reservoar

Hospes paratenik
2 Hospes perantara (intermediate host)
Hospes dimana parasit didalamnya menjadi
bentuk infektif yang siap ditularkan kepada
hospes/manusia lain.
Contoh: manusia sebagai hospes perantara
dari parasite malaria, karena stadium sexual
berada dalam tubuh nyamuk Anopheles.
Manusia bertindak selaku hospes perantara
bagi parasite yang hospes definitifnya
hewan.
3 Hospes reservoir (reservoir host)
hospes yang dapat sebagai sumber infeksi bagi
manusia.
Contoh:kera

4 Hospes paratenik
Hewan yang mengandung stadium infektif (larva)
parasite tanpa menjadi dewas dan stadium infektif ini
dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes
definitive.
Contoh: Syngamus trachealis
VEKTOR
Vektor, yaitu binatang biasanya serangga, yang dapat
menularkan parasit manusia dan binatang

Dikenal ada 2 macam vector yaitu:


a. Vektor biologic
Golongan vector yang berperan sebagai perantara
parasite/penyakit dan sekaligus sebagia hospes.
Contoh: nyamuk

b. Vektor mekanik
Golongan vector yang berperab hanya sebagia perantara
parasite/penyakit saja.
Contoh: lalat
ZOONOSIS
Zoonosis adalah penyakit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia (atau
sebaliknya)

Zoonosis terbagi atas:


a. Anthropozoonosis
Penyakit hewan yang ditularkan kepada manusia.
Contoh: Balantidium coli (suatu parasite pada babi yang bisa menular kepada
manusia, penyakit trichinosis yang disebabkan oleh Trichinella sp.

b. ZooanthropozoonosisPenyakit manusia yang ditularkan kepada hewan.


Golongan vector yang berperab hanya sebagia perantara parasite/penyakit saja.
Contoh: MRSA
KLASIFIKASI PARASIT

PROTOZOA HELMINTHES ARTHROPODA


PROTOZOA
Protozoa merupakan binatang yang terdiri atas satu sel.
Protozoa yang bersifat parasit pada manusia dibagi menjadi empat golongan
yaitu :

a. Sarcodina
yang terkenal dari golongan Sarcodina
adalah Amoeba.
Contoh: Entamoeba histolitica yang muncul
dalam mulut manusia dan berbentuk tropozit
dan menyebabkan disentri.
b. Mastigophora – protozoa yang berflagel
Kadang-kadang dalam siklus hidupnya memiliki flagella yang merupakan alat
gerak. Flagella dapat muncul pada bagian tertentu, seperti di rongga mulut,
saluran kencing, dapat juga pada pembuluh darah dan jaringan.
Contoh:

Giardia lambia Trichomonas vaginalis Leishmania


c. Ciliata – protozoa yang bersilia
Alat gerak prprotozoa ini beruba bulu yang
pendek, disebut cilia (bulu rambut).

Contoh: Balanthinum coli


Merupakan protozoa bersilia yang
menyebabkan pathogen pada manusia
terbanyak (menyebabkan penyakit disentri).

B. coli umumnya terdapat pada beberapa


primate rendah.
Diagnosis pada penyakit ini berdasarkan
identifikasi dan karakteristik pada tropozoid dan
kista pada tinja.
d. Sporozoa – protozoa yang berbentuk sporozoid
Tidak mempunyai alat gerak yang special. Parasit ini memiliki siklus hidup yang
komplek, yaitu memiliki tahap generasi seksual dan aseksual.

Kelompok sporozoan terpenting adalah Plasmodium dan Toxoplasma.


Plasmodium dapat menyebabkan penyakit malaria dan Toxoplasma menyebabkan
toxoplasmosis.

Ada empat spesies Plasmodium yang menginfeksi manusia yaitu:

P. vivax P. malariae P. falciparum P. ovale


HELMINTHES (CACING)
Sifat: multisel, bentuk simetris bilateral
Ada dua golongan yang penting untuk kesehatan manusia
a. Platyhelminthes (cacing pipih)
Ada 2 kelas yaitu:
1. Cestoda,
bentuk badan menyerupai pita,
pipih dorsoventral, tidak mempunyai
alat pencernaan atau saluran
vaskuler, badan terbagi dalam ruas-
ruas(segmen), ujung badan
didepan, terdapat alat perekat
yang disebit scoleks.
Contoh:
Taenia saginata, Taenia solium
2. Trematoda,
bersifat hemaprodit, mempunyai batil isap dan batil perut (asetabulum).

Menurut tempat hidupnya cacing dewasa trematoda dibagi menjadi beberapa


jenis, antara lain:
a. Trematoda hati: Fasciola hepatica, Clonorchis sinesis.
b. Trematoda usus: Fasciolopis buski, Achistoma sp., Heterophydae.
c. Trematoda paru: Paraginimus westermani
d. Trematoda darah: Schistosoma japonicum

Fasciola hepatica Fasciolopis buski Paraginimus Schistosoma


westermani japonicum
b. Nemathelminthes (cacing giming)
Ada satu kelas yaitu: Nematoda (bentuk tubuh silindris memanjang, tidak
terbagi dalam segmen-segmen).
Contoh:
Ascaris lumbrioides
CIRI UMUM

Platyhelminthes Namathelminthes
Hermaprodit/biseksual Uniseksual

Trematoda membutuhkan dua hospes : Tidak membutuhkan hospes perantara,


hospes definitif (manusia/mamalia) dan manusia adalah hospes definitif
hospes perantara
(siput/ikan/ketam/tumbuhan)
Cara infeks: per-oral / menembus kulit Cara infeksi: menelan telur/larva,
(larva) menembus kulit/gigitan serangga.
ARTHROPODA (SERANGGA)
CIRI-CIRI:
1. Tubuhnya terdiri dari atas tiga bagian, yaitu kepala (cephala), dada (thorax)
dan perut (abdomen).
2. Pada kepaka terdapat sepasang antena
3. Serangga dewasa mempunyai tiga pasang kaki
4. Mempunyai dua pasang sayap walaupun kadang-kadang sayapnya ada
yang mengecil
5. Mempunyai bagian-bagian mulut, yaitu: mandibele, maxilla, hypophar-ynx
dan labium.
Mengapa serangga dikatakan merugikan
kesehatan manusia??

Menularkan penyakit, serangga dapat bertindak sebagai vector maupun


hospes perantara. Contoh: nyamuk Anopheles menularkan malaria.

Menyebabkan penyakit, beberapa serangga tidak hanya sebagai penulai,


tetapi sebagai penyebab penyakit (agent). Contoh: larva lalat menyebabkan
myasis.

Mengeluarkan racun (toksin), sehingga dapat menyebabkan alergi. Contoh:


tawaon mengeluarkan racun ketika menyengat manusia.
PENYAKIT YANG DISEBABKAN PARASIT

PROTOZOA CACING

•Malaria •Askariasis
•Amubiasis •Filariasis
•Toxoplasmosis •Taeniasis
•Leismaniasis •Fascioloasis
•Giardiasis
•Balantidiasis
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK
PENULARAN
▪ Penularan penyakit parasitic terjadi karena stadium infektif berpindah dari satu
hospes ke hospes yang lain.
▪ Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara:
➢ Hand to mouth (dari tangan ke mulut)
➢ Dibawa oleh vector (binatang penular): nyamuk
➢ Dibawa oleh hospes perantara: siput, ikan, sapi/babi
Lanjutan…

▪ Stadium infektif dapat masuk kedalam


tubuh manusia melalui beberapa cara:
➢ Kontaminasi makanan dan minuman
➢ Kontaminasi kulit atau selaput lendir
➢ Gigitan serangga
SUMBER INFEKSI
1. Tanah, air, makanan/minuman yang terkontaminasi oleh telur atau larva
cacing
➢ Air: Amoeba, Flagellata intestinal, Taenia solium
➢ Tanah: Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis
➢ Makanan yang mengandung larva invektif: Clonorchis sinensis (ikan air
tawar), Taenia solium (babi), Taenia saginata (sapi).

2. Binatang dan manusia yang terinfeksi parasit. Contoh: Toxoplasma gondii


(kucing), Echinococcus granulosus (anhing), Entamoeba histolytica dan
Enterobius vermicularis (manusia).

3. Serangga penghisap darah; nyamuk Anopheles, Leishmania, Trypanosoma,


PORTAL MASUK PARASIT

Penularan penyakit parasitic dapat melalui beberapa portal masuk


1. Mulut; Ascaris lumbricoides
2. Kulit: Strongyloides stercoralis
3. Sel pernafasan: Enteronius vermicularis
4. Transplasental (congenital): Toxoplasma gondii
5. Transmamary: Ancylostoma
6. Hubungan sex: Tricomonas vaginalis
STADIUM INFEKTIF

▪ Penularan penyakit parasitik dikarenakan masuknya stadium infektif dari


parasit tersebut kedalam tubuh hospesnya.
▪ Beberapa stadium infektin dari parasit adalah:
➢ Telur (cacing Ascaris lumbricoides)
➢ Larva (cacing tambang)
➢ Kista (Amoeba)
DIAGNOSIS
Gejala penyakit parasitic mirip dengan penyakit lain (tidak spesifik) oleh karena
itu diagnosis penyakit parasitic hanya dapat ditegakkan dengan menenukan
parasitnya.

Tinja, urine

Spesimen untuk diagnosis Darah, sputum/dahak


dapat berupa :
Biopsi jaringan

Cairan empedu
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GEJALA PENYAKIT PARASIT

Meningkatnya jumlah parasit

Penyebaran parasit dalam organ tubuh

Sifat parasit tersebut


PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit parasitik dapat dicegah dengan cara:

Mencegah
Mengobati penularan
penderita terhadap otang
sekitar

Memberantas
Memberantas
binatang penular
sumber infeksi
(vector( atau
(reservoir host)
uintermediate host
Dan…
SEKIAN Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai