Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN KESISWAAN

Ria Sita Ariska


Kantor Pos Lubuklinggau Jl. Garuda no.20 Lubuklinggau 31611. Telp.08576913333
e-mail: rhi_ya12@ymail.com

Abstrak: The Purpose of this study was to describe the student’s management at senior high
school number 2 Lubuklinggau. This study used descriptive qualitative research methods. The data
were collected by means of interview, observation and study documentation. Researchers obtain
data by interviewing principal, vice principals and student areas of the curriculum, some teachers
and administrative staff as well as students. The results of this research show that the management
of student this school has been progressing well in accordance with the plan set by the school.

Keywords: management and students

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen kesiswaan yang berlangsung
di SMA Negeri 2 Lubuklinggau. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data
yang diambil dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini yang
menjadi subyek penelitian ialah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan
kesiswaan serta beberapa orang siswa dan guru bidang studi beserta staf administrasi di sekolah
ini. Dari penelitian ini diketahui bahwa proses manajemen kesiswaan yang telah berlangsung telah
sesuai dengan perencanaan yang sebelumnya dipersiapkan oleh pihak sekolah sesuai dengan
petunjuk teknik dari dinas pendidikan.

Kata kunci: Manajemen dan siswa.

PENDAHULUAN
Manajemen kesiswaan adalah suatu berdaya dan berhasil guna bilamana dalam
penataan atau pengaturan segala aspek aktivitas pengelolaan faktor itu dilakukan secara baik.
yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari Dengan kata lain untuk menggerakkansekolah
mulai masuknya peserta didik (siswa) sampai yang berdaya dan berhasil guna sebagai
keluarnya peserta didik (siswa) tersebut dari lembaga pendidikanformal, diperlukan penge-
suatu sekolah atau suatu lembaga pendidikan. lolaan terhadap faktor siswa yang dalamuraian
Manajemen peserta didik (kesiswaan) kebera- selanjutnya disebut administrasi kesiswaan.
daanya sangat dibutuhkan di lembaga Dalam administrasi kesiswaan inilah seluruh
pendidikan karena siswa merupakan subjek rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu siswa mulai dari masuk ke sekolah hingga
dan ketrampilan. Keberhasilan dalam penyel- lulus.
enggaraan pendidikan akan sangat bergantung Manajemen peserta didik bertujuan
dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di
peserta didik.Manajemen peserta didik tidak sekolah lancar, tertib dan teratur. Beberapa ahli
semata pencatatan data peserta didik kan tetapi berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta
meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat didik adalah untuk menciptakan kondisi
membantu upaya pertumbuhan anak melalui lingkungan sekolah yang baik serta agar siswa
proses pendidikan di sekolah. dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai
Peserta didik (siswa) merupakan salah tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Ada
satu faktor penting berlangsungnya siatu tiga tugas utama dalam bidang manajemen
pendidikan disekolah. Tanpa faktor ini tidak peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut
mungkin diselenggarakan sekolah sebagai yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan
lembaga pendidikan formal. Programsekolah kemajuan belajar serta bimbingan dan pem-
yang diwujudkan dalam berbagai bentuk situasi binaan disiplin.
pendidikan,termasuk juga disebut proses belajar Di lingkungan setiap sekolah pengelolaan
mengajar hanya akan berlangsungsecara kesiswaan memerlukan kegiatan perencanaan,

828
Ariska, Manajemen Kesiswaan 829

pengorganisasian, koordinasi, pengarahan/ bagaimana sebenarnya manajemen kesiswaan


bimbingan dan kontrol, perencanaan dan yang diciptakan oleh kepala sekolah dengan
administrasi kesiswaan (student body). Sebagai seluruh kinerjanya sehingga mampu mengelola
manajer disekolah kepala sekolah juga bertang- siswa dengan jumlah yang tidak sedikit dan
gungjawab terhadap perkembangan anak dengan karakter yang berbeda-beda mampu
(siswa). Manajemen kesiswaan selalu terlak- menghasilkan peserta didik yang begitu
sana pada setiap lembaga pendidikan baik itu berprestasi baik dibidang akademik maupun
negeri ataupun swasta. Yang membedakan ialah nonakademik.
bagaimana manajemen kesiswaan disuatu Berdasarkan uraian diatas, dalam
sekolah dapat berlangsung dengan baik dan penelitian ini peneliti tertarik untuk melakukan
efektif sehingga mampu menciptakan peserta studi mengenai “Manajemen Kesiswaan” yang
didik yang unggul dalam prestasi dan karakter terselenggara di SMA Negeri 2 Lubuklinggau
baik. ini. Masalah tersebut dirumuskan dalam
Pada kesempatan ini peneliti melalukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
observasi secara langsung di SMA Negeri 2 1. Bagaimana perencanaan manajemen
Lubuklinggau yang merupakan salah satu kesiswaan yang dilakukan di SMA Negeri 2
sekolah dengan letak geografis yang strategis Lubuklinggau ?
dan mudah dijangkau, berada dikomplek 2. Bagaimana mekanisme penerimaan siswa
lembaga pendidikan dan perkantoran merupa- baru di SMA Negeri 2 Lubuklinggau ?
kan sekolah favorit di Kota Lubuklinggau. 3. Bagaimana proses seleksi dan kegiatan
SMA Negeri 2 Lubuklinggau merupakan salah orientasi siswa baruyang berlangsung di
satu sekolah favorite yang menjadi prioritas SMA Negeri 2 Lubuklinggau ?
siswa SMP untuk melanjutkan pendidikannya. 4. Bagaimana proses pembagian kelas?
Memiliki banyak siswa dengan prestasi yang 5. Bagaimana pembinaan siswa, pemberian
tidak dapat dipandang sebelah mata, dimana jadwal dan peraturan sekolah?
sekolah ini pernah meraih juara pertama 6. Bagaimana monitoring dan evaluasi
olimpiade tingkat provinsi sumatera selatan mengenai realisasi manajemen kesiswaan
dalam bidang sains kimia pada tahun 2009. yang berlangsung di SMA Negeri 2
Tidak hanya itu dalam bidang non akademik Lubuklinggau?
sekian banyak prestasi yang pernah terukir Tujuan penelitian ini adalah untuk
dimana kelompok pramuka sekolah ini menjadi mengetahui bagaimana manajemen kesiswaan
juara bertahan dalam setiap perlombaan baik di di SMA Negeri 2 Lubuklinggau. Sedangkan
dalam kota maupun luar kota. tujuan khusus penelitian ini adalah :
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 1. Untuk mendeskripsikan perencanaan
Lubuklinggau yang memiliki jumlah siswa 877 manajemen kesiswaan yang dilakukan di
orang tentu memerlukan perhatian yang besar. SMA Negeri 2 Lubuklinggau.
Penyelenggara pendidikan di sekolah ini 2. Untuk mendeskripsikan mekanisme
dituntut untuk peka terhadap kebutuhan dan penerimaan siswa baru di SMA Negeri 2
kemampuan siswa, selain itu kepala sekolah Lubuklinggau.
sebagai manajer di sekolah diharapkan mampu 3. Untuk mendeskripsikan proses seleksi dan
mendorong peningkatan mutu penyelenggaraan kegiatan orientasi siswa baru yang
pendidikan dan mampu membentuk manajemen berlangsung di SMA Negeri 2
siswa yang baik disekolah ini. Terlepas dari Lubuklinggau.
seberapa sering sekolah ini mengalami pergan- 4. Untuk mendeskripsikan proses pembagian
tian kepemimpinan kepala sekolah, kepala kelas.
sekolah tetap dituntut memiliki kinerja yang 5. Untuk mendeskripsikan pembinaan siswa,
baik mengenai salah satu tugas manajerialnya pemberian jadwal dan peraturan sekolah.
yakni mengenai manajemen kesiswaan. 6. Untuk mendeskripsikan monitoring dan
Dengan banyaknya jumlah siswa dan evaluasi mengenai realisasi manajemen
diiringi dengan berbagai prestasi dalam bidang kesiswaan yang berlangsung di SMA
sains olimpiade Kimia yang pada tahun 2014 Negeri 2 Lubuklinggau.
lalu mendapatkan juara 1 tingkat Kota Sedangkan manfaat dalam dunia pendidi-
Lubuklinggau, selain itu juara umum kejuaraan kan bahwa, penelitian ini dapat dijadikan
pramuka tingkat provinsi telah diperoleh oleh sebagai bahan kajian untuk mengembangkan
sekolah ini, penulis ingin mengetahui konsep-konsep administrasi dan manajemen
830 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 6, November 2015, hlm. 828-835

pendidikan, terutama mengenai konsep mana- HASIL DAN PEMBAHASAN


jemen siswa dalam meningkatkan mutu Hasil
pendidikan. Penelitian ini dapat menambah 1. Perencanaan Manajemen Kesiswaan
wawasan, pengetahuan, sikap dan kemampuan Kepala sekolah juga menyebutkan bahwa
dalam pengelolaan peserta didik di sekolah. perencanaan manajemen kesiswaan dilakukan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan mulai dari proses siswa masuk ke sekolah
evaluasi dan deskripsi teoritik yang lengkap hingga siswa lulus dan bahkan jika dibutuhkan
mengenai manajemen kesiswaan yang berlang- perencanaan manajemen kesiswaan berlang-
sung di sekolah dalam upaya mening-katkan sung hingga siswa (peserta didik) telah menjadi
mutu pendidikan secara berkelanjutan. alumni.
Sekolah mendata ukuran sekolah, kelas,
METODE jumlah kelas, kebutuhan siswa dan guru hingga
Dalam Penelitian ini peneliti memerlukan staf, serta rasio jumlah murid dan guru. Melalui
data yang sifatnya jelas dan mendalam sehingga data tersebutlah kepala sekolah menyebutkan
peneliti menggunakan metode kualitatif bahwa pihak sekolah baru bisa menganalisa
deskriptif yang didasarkan padarumusan kebutuhan dalam pengelolaan manajemen
penelitian yang menuntut peneliti melakukan kesiswaan yang berlangsung di sekolah.
eksplorasi dalamrangka memahami dan men- Dengan mengetahui jumlah siswa yang saat ini
jelaskan masalah yang diteliti melalui hubungan berada disekolah, hal ini dapat memungkinkan
yang intensif dengan sumber data. Adapun munculnya data jumlah siswa yang dapat
subyek dalam penelitian ini selain kepala diterima dalam penerimaan siswa pada tahun
sekolah ialah wakil kepala sekolah bidang ajaran baru.
kurikulum, wakil kepala sekolah bidang Ukuran kelas yang ideal juga disebutkan
kesiswaan, dewan guru yang terdiri dari 3 orang oleh kepala sekolah sebagai bagian yang sangat
serta beberapa orang siswa yang menjadi penting karena kelas yang terlalu kecil tidak
subyek dalam penelitian ini. Melalui 8 orang dapat disamakan jumlah siswanya dengan
inilah peneliti mampu mengumpulkan data ukuran kelas yang ideal. Mendengar hal
mengenai manajemen kesiswaan yang tersebut peneliti mencoba mencari tahu lebih
berlangsung di sekolah ini. dalam mengenai solusi hal tersebut. Kepala
Salah satu sifat Metode kualitatif ialah sekolah mengungkapkan lebih detail, ketika ia
pemilihan responden yang berkembang terus diberi tugas memimpin SMA Negeri 2
sesuai kebutuhannya. Oleh karena itu, respon- Lubuklinggau ia langsung mempelajari banyak
den yang berkaitan dengan data yang hal mengenai sekolah ini. Mulai dari ukuran
terhimpun, dijadikan subyek penelitian. Jumlah sekolah, tata letak ruang kelas dan gedung-
data dan informasi dari kepala sekolah gedung pelengkap lainnya, termasuk kantin
ditambah lagi dari wakil kepala sekolah dan sekolah, koperasi dan wc sekolah.
guru yang dipilih, tidak ditetapkan sebelumnya.
Jumlah subjek atau responden yang 2. Mekanisme Penerimaan Siswa Baru di
diwawancara terus berubah seiring dengan SMA Negeri 2 Lubuklinggau
lengkap tidaknya data. Rekrutmen siswa baru merupakan proses
Teknik pengumpulan data yang rangkaian awal yang dilakukan oleh pihak
digunakan dalam penelitian ini ialah sekolah guna memenuhi jumlah siswa yang
Wawancara, observasi dan studi dokumentasi. akan menjadi warga sekolahnya. Proses
Dimana observasi adalah cara menghimpun rekrutmen siswa baru sudah menjadi agenda
bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan rutin yang dilakukan oleh SMA Negeri 2
dengan mengadakan pengamatan dan pen- Lubuklinggau. Agenda tahunanan yang dilak-
catatan secara sistematis terhadap fenomena- sanakan di sekolah ini bertujuan untuk
fenomena yang sedang dijadikan sasaran menerima siswa/siswi yang ingin belajar dan
pengamatan (Sudijono, 2009:76). Dalam didik dengan berbagai macam pengetahuan dan
penelitian kualitatif kebanyakan data diperoleh diberikan bimbingan serta pembinaan untuk
dari sumber manusia (human resources) mengembangkan kepribadian mereka, sehingga
melalui observasi dan wawancara, akan tetapi menjadi insan yang berilmu dan bertaqwa
diperlukan pula sumber lain sebagai peleng- sesuai dengan visi dan misi sekolah.
kapan yaitu dokumentasi. Proses rekrutmen siswa baru dengan
berpedoman pada keputusan dinas pendidikan
Ariska, Manajemen Kesiswaan 831

kota Lubuklinggau. Berbeda dari tahun-tahun melaksanakan proses penerimaan siswa baru.
sebelumnya proses pelaksanaan penerimaan Biasanya pembagian ruang kelas ditetapkan
siswa baru di kota Lubuklinggau dilaksanakan atas kesepakatan kepala sekolah dengan
tanpa menggunakan sistem seleksi melalui tes jajarannya mengenai gedung mana yang
tertulis seperti yang berlangsung sebelumnya. dijadikan sebagai kelas bagi siswa/siwi baru
Kuota penerimaan siswa baru biasanya yang diterima di sekolah. Di SMA Negeri 2
ditentukan dengan jumlah kelas yang mampu Lubuklinggau ruang kelas dibagi secara urut,
diisi oleh calon peserta didik baru yang akan dimana ruang kelas untuk kelas X ditempatkan
diterima. Biasanya sebelum menentukan di area yang bersebrangan dengan ruang guru.
perengkingan pihak sekolah menghitung Pembagian kelas dilakukan secara
kemampuan sekolah menerima siswa, tentunya merata, dimana siswa yang telah di rengking
juga dengan memperhatikan siswa lama yang dibagi secara rata dengan jumlah kelas yang
tinggal kelas. Tidak hanya itu kemungkinan- telah disiapkan. Dalam hal ini pembagian kelas
kemungkinan lain yang juga diperhitungkan bagi siswa tidak berdasarkan pada pengecualian
oleh pihak sekolah ialah kemungkinan adanya siswa yang nilai tinggi dengan yang bernilai
siswa pindahan yang akan masuk sekolah, serta rendah.
siswa yang mungkin akan pindah dari SMA Ketika telah dinyatakan di terima calon
Negeri 2 Lubuklinggau ke sekolah lain. peserta didik baru diberikan angket penjurusan.
Di angket tersebut siswa bisa mencantumkan
3. Proses Seleksi dan Kegiatan Orientasi ingin masuk jurusan MIA atau jurusan IIS,
Siswa Baru tentunya pilihan siswa harus didasari oleh
Pelaksanaan seleksi penerimaan siswa dukungan orang tua. Orang tua calon peserta
baru di SMA Negeri 2 Lubuklinggau dilak- didik baru juga harus menandatangani
sanakan dengan berpedoman pada jadwal yang pernyataan yang dibuat siswa dimana pe-
telah ditetapkan oleh dinas pendidikan. Artinya rnyataan tersebut berisikan jurusan yang
penerimaan dilakukan serentak bersamaan diinginkan oleh siswa.
dengan seluruh sekolah yang ada di kota
Lubuklinggau. Namun sebelum semuanya 5. Pembinaan Siswa Baru, Pemberian
dilaksanakan pihak sekolah terlebih dahulu Jadwal dan Aturan Sekolah
melakukan rapat pembentukan panitia pen- Pembinaan siswa merupakan kegiatan
erimaan siswa baru, dalam hal ini pihak sekolah yang dilakukan selama berjalannya proses
yang diawasi oleh kepala sekolah secara pendidikan di sekolah. Pembinaan terhadap
langsung menentukan siapa saja yang diberikan siswa dilakukan sejak siswa baru masuk ke
kepercayaan dan tanggung jawab untuk sekolah hingga siswa menyelesaikan pendidik-
melaksanakan tugas dalam proses penerimaan annya di sekolah. Layanan bimbingan di SMA
siswa baru ini. Negeri 2 Lubuklinggau meliputi aspek bim-
Masa orientasi siswa baru dilaksanakan bingan pribadi, sosial, belajar dan karir.
setelah adanya pengumuman kelulusan Personel penyelenggaranya sendiri adalah
perengkingan terhadap siswa yang dinyatakan seluruh unsur yang terkait didalam program
diterima di SMA Negeri 2 Lubuklinggau. pelayanan bimbingan dengan koordinator dan
Biasanya MOS ini di handle oleh pengurus guru pembimbing sebagai pelaksana dalam
OSIS bekerja sama dengan wakil kepala aspek pribadi sebagai pemantapan sikap dan
sekolah bidang kesiswaan. Tujuan diadakannya kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
MOS adalah pengenalan bagi siswa baru beriman, bertaqwa. Layanan pembinaan yang
mengenai kondisi sekolah mulai dari tata tertib, dilaksanakan di SMA Negeri 2 pada dasarnya
kondisi siswa serta pengenalan pelajaran yang diperuntukan bagi semua siswa di sekolah ini.
akan dihadapi. Hal tersebut dimaksudkan agar
siswa tersebut nantinya tidak akan mengalami 6. Monitoring dan Evaluasi Manajemen
kejanggalan dalam menempuh pendidikan di Kesiswaan di SMA Negeri 2
Sekolah ini. Lubuklinggau
Kegiatan monitoring di SMA Negeri 2
4. Pembagian Ruang Kelas dan Kelompok Lubuklinggau ini dilakukan oleh kepala sekolah
Belajar Siswa dibantu oleh guru-guru lain yang terlibat dalam
Pembagian ruang kelas adalah aktivitas kegiatan kesiswaan yaitu dengan cara meng-
rutin yang dilaksanakan ketika sekolah telah ontrol atau meninjau langsung terhadap
832 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 6, November 2015, hlm. 828-835

aktifitas-aktifitas siswa yang sedang berlang- Lubuklinggau menyentuh semua aspek yang
sung, seperti peninjauan kegiatan latihan dimulai dari siswa masuk sekolah hingga siswa
kepemimpinan siswa, pramuka, olahraga, dan lulus sekolah. Hal ini senada dengan apa yang
yang lain-lain yang berhubungan dengan ada di dalam teori yang diungkapkan oleh
kesiswaan. Selain itu dilakukan juga melalui Prihatin(2011:16) dalam karyanya yang
kegiatan penelaahan laporan tertulis, mencer- menyebutkan bahwa hal-hal yang harus diren-
mati laporan lewat lisan atau mewawancarai canakan adalah hal-hal yang harus dikerjakan
salah satu dari beberapa siswa yang terlibat berkenaan dengan penerimaan peserta didik
dalam salah satu kegiatan tersebut. sampai dengan pelulusan peserta didik.
Secara umum memang kegiatan Kegiatan merencanakan sesuatu merupakan
monitoring dan evaluasi dilakukan oleh kepala langkah awal yang harus dilakukan sebagai
sekolah selaku pemimpin di sekolah, namun pedoman dalam melaksanakan sesuatu hingga
dalam beberapa kegiatan monitoring juga bisa mampu mencapai tujuan. kegiatan perencanaan
dilakukan oleh pihak yang juga terlibat dalam harus dimulai dengan memutuskan apa yang
suatu kegiatan. Misalnya dalam kegiatan harus di capai dalam suatu organisasi yang
rekrutmen siswa baru, kepala sekolah bertindak dijalankan, karena apabila suatu organisasi
selaku penanggungjawab kegiatan ini. Proses berjalan tanpa sasaran yang jelas maka sumber
monitoring dan kegiatan evaluasi memang pada daya yang dimilii organisasi tersebut akan
dasarnya menjadi tanggungjawab kepala menyebar terlalu luas.
sekolah, namun petugas lain yang memiliki
wewenang dibawah penggungjawab secara 2. Mekanisme Penerimaan Siswa Baru di
langsung juga dapat melakukan pengawasan. SMA Negeri 2 Lubuklinggau
Pengawasan yang seperti ini dapat dilakukan Sesuai dengan teorinya penerimaan siswa
oleh ketua dan wakil ketua panitia penerimaan baru yang diselenggarakan di SMA Negeri 2
siswa baru yang berlangsung. Lubuklinggau ini melalui prosedur yang baku.
Dimana sebelum melaksanakan proses peneri-
Pembahasan maan pihak sekolah melalui instruksi kepala
1. Perencanaan Manajemen Kesiswaan sekolah membentuk panitia penerimaan siswa
Semua perencanaan yang disebutkan baru, pembuatan pengumuman peserta didik
dalam hasil penelitian pada dasarnya telah baru dan rapat panitian penerimaan siswa baru
sesuai dengan prosedur yang seharusnya oleh yang diselenggarakan sebelum masa peneri-
pihak sekolah terutama kepala sekolah selaku maan siswa baru yang ditetapkan oleh dinas
manajer pendidikan di sekolah. Dengan pendidikan kota Lubuklinggau.
mengedepankan kegiatan yang inovatif, sekolah Penerimaan baru-baru ini yang
ini menyusun perencanaan manajemen kesis- dilaksanakan oleh SMA Negeri 2 Lubuklinggau
waan sesuai dengan perkembangan dan ialah penerimaan tahun ajaran 2014/2015 yang
kebutuhan sekolah. Senada dengan apa yang telah berlalu pada tahun yang lalu. Semua yang
diungkapkan dalam hasil penelitian bahwa, terlibat dalam proses penerimaan tersebut harus
proses perencanaan merupakan langkah awal melaksanakan tugas secara profesional dan
yang harus dilakukan sebelum diseleng- bertanggungjawab. Tidak semua guru yang ada
garakannya proses rekrutmen siswa baru. disekolah ini dilibatkan dalam proses
Prihatin (2011:16) mengungkapkan penerimaan siswa baru.
bahwa perencanaan peserta didik mrupakan Sesuai dengan ketentuan yang diberlaku-
bagian dari perencanaan sekolah secara kan oleh dinas pendidikan kota Lubuklinggau
keseluruhan. Peserta didik harus direncanakan, bahwa kegiatan penerimaan siswa baru
karna dengan adanya perencanaan segala dipanitiai oleh guru dan staf yang memiliki
sesuatunya dapat dipikirkan dengan matang. kinerja yang kompeten dibidang ini. Proses
Melalui perencaan peserta didik, hal-hal yang penerimaan siswa baru harus dilaksanakan
akan dihadapi dalam manajemen peserta didik sesuai jadwal dan tepat waktu. Pemerintah kota
telah diestimasi sebelumnya. Dan masalah- Lubuklinggau dengan instruksinya melalui
masalah yang muncul dapat di tangani sesegera kepala dinas pendidikan menginstruksikan
mungkin. bahwa penerimaan siswa baru melalui seleksi
Sesuai dengan yang terjadi dilapangan administrasi dan peringkingan nilai. Pemilihan
bahwa kegiatan perencanaan yang telah guru dan staf yang terlibat dalam panitia
dilakukan oleh pihak sekolah SMA Negeri 2 penerimaan siswa baru ditentukan oleh kepala
Ariska, Manajemen Kesiswaan 833

sekolah dan jajarannya, pertimbangan pemilih- Pembagian ruang kelas dan kelompok
an guru yang kompeten dalam bidang ini belajar siswa dilakukan secara random atau
dilakukan oleh kepala sekolah selaku pimpinan acak karena pada dasarnya pihak sekolah tidak
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. ingin membuat batas antara siswa yang
berkemampuan tinggi dengan siswa yang
3. Proses Seleksi dan Kegiatan Orientasi memiliki kemampuan biasa-biasa saja.
Siswa (Pengenalan Sekolah) Penerapan sistem pengelompokkan siswa yang
Pelaksanaan proses seleksi siswa baru dilakukan oleh SMA Negeri 2 Lubuklinggau ini
yang dilakukan di SMA Negeri 2 Lubuklinggau merupakan kebijakan kepala sekolah untuk
telah sesuai dengan perencanaan awal yang dapat menyamaratakan perhatian pihak sekolah
dilakukan oleh pihak sekolah. Tentunya dengan terhadap seluruh kelas yang ada di sekolah ini.
berpedoman pada petunjuk teknis yang Pengelompokkan siswa di sekolah ini
diberikan oleh dinas pendidikan. Proses dibuat secara rata artinya siswa yang memiliki
penerimaan siswa baru di sekolah ini tidak peringkat terbaik dengan skala tertentu dibagi
sama dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dengan jumlah kelas yang disediakan oleh
beberapa sekolah pada umumnya. SMA Negeri pihak sekolah, selanjutnya siswa lain yang
2 Lubuklinggau tidak mengadakan seleksi mendapatkan peringkat rendah diacak sehingga
penerimaan siswa baru melalui tes tertulis tidak ada pengelompokkan siswa dan
seperti apa yang dilakukan oleh sekolah lain pengutamaan siswa. Melalui hal ini akan
pada umumnya. terwujud pemerataan pengelompokkan siswa
Proses penyaringan peserta didik baru berdasarkan kemampuan siswa yang dilihat dari
disekolah ini dilakukan melalui proses pereng- nilai siswa tersebut.
kingan, siswa hanya diharuskan menyiapkan
dan melengkapi berkas administrasi pendaftaran 5. Pembinaan Siswa Baru, Pemberian
yang sebelumnya telah ditentukan oleh pihak Jadwal dan Aturan Sekolah
sekolah. Setelah dilakukan proses perengkingan Pembinaan siswa baru di sekolah ini
nilai setiap siswa yang mendaftar di sekolah ini, dilaksanakan melalui layanan khusus
diumumkan nama-nama siswa yang dinyatakan bimbingan konseling. Adanya layanan khusus
lulus dan berhak masuk ke sekolah ini. yang diberikan oleh pihak sekolah memang
Setelah dinyatakan diterima peserta didik merupakan bagian dari ketentuan sebuah
melengkapi berkas seperti surat pernyataan lembaga pendidikan yang diselenggarakan di
yang memuat perjanjian siswa dengan pihak sekolah. Pembinaan siswa baru sangat
sekolah. Surat perjanjian ini harus dibuat karena membantu proses pembentukan karakter siswa
melalui surat inilah pihak sekolah dapat yang buruk menjadi baik. Siswa yang telah
memiliki kewenangan untuk membina siswa masuk kelayanan khusus bimbingan konseling
baik dari perilaku kemampuan berpikir hingga biasanya adalah siswa yang bermasalah. Namun
pembentukkan karakter yang baik bagi siswa. sebenarnya layanan khusus yang diberikan oleh
Apabila dikemudian hari terjadi hal-hal yang pihak sekolah ini tidak hanya ditujukan kepada
tidak diinginkan maka pihak sekolah juga dapat siswa yang bermasalah saja karena layanan
menggunakan surat perjanjian di atas materai khusus menyentuh semua aspek seperti aspek
6000 ini untuk memberi sanksi keras kepada belajar, karir dan lain sebagainya.
siswa yang sudah tidak bisa lagi untuk dibina Apabila siswa melakukan pelanggaran
disekolah. Maka siswa tersebut dikembalikan dan sesuai dengan perjanjian siswa tersebut
kepada kedua orang tuanya. dapat dikenakan hukuman, hal ini tentunya
Mengingat bahwa perjanjian ini harus disesuaikan dengan besar kecilnya pelanggaran
diketahui oleh orang tua calon siswa, maka yang dilakukan oleh siswa. Senada dengan apa
pada lembar surat juga dibuat tanda tangan yang diungkapkan oleh Prihatin (2011:104),
orang tua siswa untuk mengetahuinya. Selain bahwa hukuman adalah suatu sanksi yang
itu orang tua siswa juga diharuskan membuat diterima oleh peserta didik sebagai akibat dari
perjanjian yang berisikan akan membina dan pelanggaran pada aturan-aturan yang telah
membimbing anaknya dari masuk sekolah ditentukan. Sanksi tersebut dapat berupa
hingga menyelesaikan sekolah di SMA Negeri material maupun non material.
2 Lubuklinggau. Di sekolah ini sanksi yang diterapkan
karena pelanggaran yang dilakukan oleh siswa
4. Proses Pembagian Kelas hanya berupa sanksi non material. Biasanya
834 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 6, November 2015, hlm. 828-835

hukuman yang diberikan oleh pihak sekolah, logis dan memakai hati ketika mengarahkan dan
guru, maupun bagian kesiswaan hanya berupa memberi hukuman kepada peserta didik yang
hukuman membersihkan area sekolah untuk melanggar.
pelanggaran ringan. Namun jika siswa telah 6. Monitoring dan Evaluasi Manajemen
terlalu sering melakukan pelanggaran maka hal Kesiswaan di SMA Negeri 2
tersebut tentunya di catat dan jumlah poin Lubuklinggau
pelanggaran yang didapat oleh siswa ialah Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan
jumlah yang menentukan sanksi besar apa yang disekolah ini mengenai manajemen kesiswaan
dapat diterima oleh siswa. dilaksanakan oleh kepala sekolah. Hal tersebut
Pelanggaran yang besar biasanya dilakukan karena tanggung jawab penyeleng-
ditangani oleh bagian kesiswaan secara garaan semua kegiatan pendidikan di sekolah
langsung, sedangkan pelanggaran kecil seperti ini berada ditangan kepala sekolah. Jika
terlambat datang kesekolah, tidak menggunakan terdapat penyimpangan itu berarti akibat dari
atribut sekolah dengan lengkap dan lain-lain kelalaian pengawasan yang dilakukan oleh
biasanya ditangani oleh guru atau wali kelas pihak sekolah khususnya kepala sekolah.
siswa. Pelanggaran kecil yang terlalu sering Evaluasi yang merupakan bagian dari
dilakukan juga dapat menyebabkan sanksi besar manajemen yang diterapkan di sekolah ini
yang diterima oleh siswa. Mengingat bahwa adalah salah satu bentuk refleksi yang nantinya
sistem yang diterapkan disekolah ini berupa dapat digunakan oleh pihak sekolah dalam
poin-poin maka sanksi diberikan tidak akan merancang perencanaan baru mengenai
memandang siapa yang diberi sanksi. manajemen kesiswaan. Adanya evaluasi
Sekolah ini tidak mengenal hukuman manajemen kesiswaan itu berarti akan terbentuk
fisik karena menyadari bahwa saat ini telah ada perbaikan dalam pengelolaan sistem
undang-undang yang mengatur tentang hak manajemen dan perencanaan yang diterapkan
asasi manusia khususnya anak. Maka pihak oleh pihak sekolah khususnya yang berkaitan
sekolah hanya menggunakan perjanjian awal dengan manajemen kesiswaan.
sekolah yang telah dibuat sebagai alat dan bukti Senada dengan yang diungkapkan oleh
untuk mengembalikan siswa kepada orang George Terry bahwasanya dengan adanya
tuanya apabila siswa sudah tidak dapat dibina kemampuan kepemimpinan pengelolaan
lagi. Keseriusan sekolah untuk menerapkan manajemen akan menjadi lebih terarah dan
kedisiplinan dan membentuk karater siswa yang mencapai tugas serta tujuan dalam
baik terlihat jelas dari jumlah siswa yang telah penyelenggaraannya (Terry, 2009:152).
dikembalikan kepada orang tuanya untuk dibina Adanya monitoring dan evaluasi dalam
dirumah sudah berjumlah 4 orang siswa. manajemen kesiswaan merupakan hal yang
Artinya pihak sekolah tidak main-main sangat penting bagi sekolah.
menerapkan hal tersebut. Berbagai hukuman
dapat diberikan oleh guru, maupun bagian SIMPULAN DAN SARAN
kesiswaan seperti menatap tajam siswa, Simpulan
memberikan teguran dengan tembusan kepada Simpulan penelitian tentang manajemen
orangtua atau wali, penyampaian secara lisan kesiswaan yang berlangsung di SMA Negeri 2
maupun tulisan (Prihatin, 2011:105). Lubuklinggau adalah sebagai berikut:
Perlu disadari juga oleh para guru dan Pertama, proses perencanaan yang
bagian kesiswaan bahwa hukuman atau sanksi dirancang oleh pihak sekolah melalui instruksi
yang diberikan kepada siswa yang melakukan kepala sekolah secara langsung telah dilakukan
pelanggaran hendaknya tidak diberikan dalam sesuai dengan prosedur. Perencanaan mengenai
keadaan sedang marah. Dalam kondisi seperti manajemen kesiswaan disusun dengan dasar
ini guru dan bagian kesiswaan tidak boleh kemampuan sekolah dan untuk memenuhi
memberikan hukuman dengan didasari oleh kebutuhan.
rasa dendam dan marah berlebihan. Karena Kedua, mekanisme penerimaan siswa
pada dasarnya hukuman tersebut diberikan baru yang dilakukan oleh sekolah ini telah
untuk menyadarkan siswa dan mengarahkan memenuhi ketentuan yang baku. Memang
siswa ke jalan yang serharusnya. Untuk terdapat perbedaan proses seleksi sekolah ini
mengarahkan siswa dengan beragam dengan proses seleksi yang umumnya dilakukan
latarbelakang memang tidak mudah, oleh sebab oleh sekolah lain. Namun hal tersebut masih
itu guru harus bisa menggunakan pikiran yang termasuk wajar dan baik mengingat bahwa
Ariska, Manajemen Kesiswaan 835

penerimaan siswa baru dilakukan sekolah ini Saran peneliti sebagai berikut: Kepala
dengan cara merengkingkan nilai akhir siswa sekolah beserta jajarannya agar dapat
yang didapatkan ketika menyelesaikan ujian meningkatkan kinerja secara optimal,
akhir sekolah di sekolah awal masing-masing menciptakan perencanaan yang inovatif dan
siswa. mampu meningkatkan mutu penyelenggaraan
Ketiga, proses penerimaan siswa baru pendidikan di sekolah. Kepala sekolah lebih
yang dilaksanakan di sekolah ini mengacu pada meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan-
ketentuan dinas pendidikan kota setempat yakni kegiatan yang berlangsung di sekolah serta
dinas pendidikan kota Lubuklinggau. Melalui terus memperhatikan kebutuhan sekolah. Proses
instruksi langsung yang menunjukkan bahwa Penerimaan siswa baru yang dilaksanakan di
proses penerimaan siswa baru harus dilakukan sekolah harus mengedepankan prinsip
melalui perengkingan siswa baru. Pihak sekolah obyektifitas, karena proses penerimaan siswa
juga telah melaksanakan kegiatan orientasi baru erat sekali dengan praktik penyalahgunaan
siswa baru sesuai jadwal yang telah ditetapkan kekuasaan. Pembinaan siswa yang dilakukan
oleh pihak sekolah. oleh Bimbingan Konseling hendaknya
Keempat, pengelompokkan siswa baru dilakukan secara intens, agar terjadi perubahan
dilaksanakan menurut ketentuan dan kebijakan perilaku terhadap siswa yang memiliki
sekolah yang memberlakukan prinsip penyimpangan perilaku. Pemberian sanksi tegas
pengelompokkan siswa secara acak. Namun dan pengawasan yang harus ditekankan untuk
tetap membagi rata jumlah siswa yang memiliki memperbaiki proses pembinaan terhadap siswa
rangking tinggi dengan jumlah kelas yang telah di sekolah. Dinas Diknas sebaiknya mempunyai
disiapkan oleh pihak sekolah. Pembagian jadwal untuk dilaksanakan dalam rangka
jadwal dan sosisalisasi laporan yang dilakukan pengawasan dan pembinaan secara rutin kepada
oleh pihak sekolah juga telah dilaksanakan pengelolaan siswa. Selain itu dinas juga dapat
dengan baik oleh pihak sekolah. memenuhi kebutuhan sekolah dalam
Kelima, pembinaan siswa dan pemberian mendukung peningkatan mutu penyelenggaraan
layanan khusus melalui bimbingan konseling pendidikan di sekolah.
juga dilakukan oleh pihak sekolah. Guru yang
menaungi bimbingan konseling di sekolah ini
memiliki konsistensi untuk membentuk DAFTAR PUSTAKA
karakter siswa menjadi lebih baik. Tentunya
dengan prosedur bimbingan yang ada pihak Nasution, S. 1988. Metodologi Penelitian
sekolah cukup terbantu sehingga mampu Naturalistik-Kualitatif. Bandung:
membina semua siswa yang berasal dari Transito.
latarbelakang dan karakter yang berbeda-beda Pidarta, I. M. 1990. Perencanaan Pendidikan
menjadi disiplin dan bersikap kooperatif di dengan Pendidikan Sistem. Jakarta:
sekolah. Peraturan sekolah disampaikan kepada Rineka Cipta.
seluruh siswa melalui pengumuman yang Prihatin, E. 2011. Manajemen Peserta Didik.
dipajang pada area masuk sekolah. Pemberian Bandung: Alfabeta.
jadwal dilakukan oleh pihak sekolah melalui Priyanta, M. 2010. Manajemen Kesiswaaan.
wali kelas yang telah ditunjuk oleh kepala Priyantaunmuhsolobab1.pdf. diakses 3
sekolah selaku pengambil keputusan. November 2014.
Keenam, kegiatan manajemen kesiswaan Sasongko, Rambat Nur. dkk. 2013. Pedoman
berupa monitoring program perencanaan hingga Penulisan Karya Ilmiah (Penulisan
pada program pelaksanaan dilaksanakan oleh Makalah, Laporan Referensi, dan Tesis).
pihak sekolah sesuai dengan ketentuan dan Bengkulu: Program Pascasarjana MAP
kebijakan yang ada. Monitoring dan evaluasi FKIP Universitas Bengkulu.
kegiatan manajemen kesiswaan dilakukan Sudarwan, D. 2009. Manajemen dan
secara langsung oleh kepala sekolah. Hal ini Kepemimpinan Transformasional
dilakukan karena penanggungjawab atas semua Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka
kegiatan yang berlangsung di sekolah ini Cipta.
merupakan bagian dari kepala sekolah. Sudijono, A. 2009. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Saran
836 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 6, November 2015, hlm. 828-835

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.


(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

Anda mungkin juga menyukai