(LANJUTAN)
PENGENDALIAN MEKANIK
Gropyokan
Memasang perangkap
Pengusiran
misalnya terhadap hama burung
Kondomisasi Lelesan
• Yaitu penyelubungan • Rampasan dan lelesan
buah kakao, caranya adalah memanen buah
dengan menggunakan kopi yang tertinggal di
kantong plastik dan cara pohon serta yang jatuh
ini dapat menekan dari pohon di akhir
serangan 95-100 %. masa panen.
Sistem ini dapat
mencegah serangan
hama helopeltis dan
tikus.
Kondomisasi dilakukan pada
tanaman kakao
Lelesan dilakukan pada tanaman kopi
Rogesan
• Untuk mengendalikan hama penggerek pucuk tebu
(Tryporyza nivella)
• Pelaksanaan rogesan pada tanaman tebu umur 2
sampai 5 bulan bila jumlah tanaman terserang
berjumlah 400 batang/ha.
• Pemanduan dilaksanakan setiap 2 minggu sekali.
• Rogesan/pemotongan menggunakan pisau tajam
diiriskan pada batang mulai sendi daun no +1,
kemudian berturut-turut ke arah bawah sampai
akhirnya mengait ulat penggerek.
• Jarak setiap kali penurunan pisau peroges lebih kurang
3 cm.
E. Pengendalian dengan Peraturan
• Termasuk cara pengendalian ini adalah :
1. Karantina asing
2. Karantina domestik
3. Sertifikasi
Prosedur Karantina Ekspor
Karantina Asing
Karantina buah segar dari
Australia Karantina dari Malaysia
Karantina Domestik
Karantina di Makasar dari Bali Karantina bawang merah di
Timika dari Surabaya
Karantina anggrek di Bandara Pemusnahan penyakit jeruk di
Soekarno-Hatta balai Karantina
F. Pengendalian Kimiawi
• Yaitu penggunaan pestisida untuk mengendalikan
hama agar hama tidak menimbulkan kerusakan bagi
tanaman yang diusahakan.
• Kelebihannya :
1. Cepat menurunkan populasi hama
2. Mudah penggunaanya
Kelemahannya :
1. Merugikan kesehatan & kelestarian lingkungan
2. Munculnya resistensi, resurjensi hama dan letusan
hama kedua.
RESURJENSI HAMA :
Peristiwa peningkatan populasi hama sasaran yang
mencolok sehingga jauh melampaui AE segera setelah
diadakan tindakan pengendalian dengan pestisida
tertentu.
• F • SC
Fogging Solution Bug Candle
Poisonous Bait Slow-release Formulation
Formulasi Aerosol
ULV (Ultra Low Volume)
Syarat Pestisida Ideal
1. Toksisitas oral yang rendah
2. Toksisitas dermal yang rendah
3. Tidak persisten
4. Tidak meninggalkan residu
5. Tidak berakumulasi
6. Efektif terhadap organisme sasaran
7. Mempunyai spektrum sempit
8. Tidak mematikan organisme bukan sasaran
9. Non fitotoksis
10. Tidak menimbulkan resistensi jasad sasaran
11. Mudah didapat dan murah
12. Tidak mudah terbakar
13. Dapat disimpan lama
14. Tidak merusak alat
G. Pengendalian Hama Terpadu
• Dalam konsep PHT dikenal 4 unsur dasar dan 6 komponen
penyusun PHT.
• Unsur dasar PHT :
1. Pengendalian alami
2. Metode pengambilan sampel
3. Aras ekonomi
4. Biologi dan ekologi serangga
• Komponen PHT :
1. Pengendalian kultur teknis
2. Pengendalian hayati
3. Pengendalian kimiawi
4. Pengendalian dengan varietas tahan
5. Pengendalian fisik & mekanik
6. Pengendalian dengan peraturan
SELESAI