Anda di halaman 1dari 14

METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Secara umum pekerjaan yang dilakukan pada pengadaan kantorpusat pabrik rembang ini
adalah sebagai berikut :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN CIVIL
3. PEKERJAAN MECHANICAL (Sanitasi Gedung)
4. PEKERJAAN ELECTRICAL
5. PEKERJAAN LAIN-LAIN

A. PELAKSANAAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Ruang Lingkup Pekerjaan :
1. Mobilisasi & Demobilisasi
2. Pembersihan & Pengukuran Lapangan
3. Uitzet & Bouwplank

Metode Pelaksanaan :
1. Mobilisasi & Demobilisasi
Pekerjaan Mobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil,
dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan
mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Dalam
Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan
terdiri dari:
 Excavator 80 – 140 Hp
 Generator set
 Water Tanker
 Dump truck 3 -4 m3
 Water tanker
 Concrete Mixer
 Stamper
Personil terdiri dari:
 Kepala Proyek
 Site Manager
 Quality Control
 Koordinator HSE
 Logistik
 Surveyor
 Operator-operator alat berat
METODE PELAKSANAAN

 Tenaga harian

Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang
digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai.

Pekerjaan Demobilisasi

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan


yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah
digunakan sebagai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain
sebaginya kembali ke kondisi awal.

2. Metode Pelaksanaan :
Pembersihan & Pengukuran Lapangan
Pekerjaan Pembersihan
Pekerjaan pembersihan lokasi bertujuan membersihkan lokasi dari pohon,
perdu, rumput, tanah sampah dan bangunan agar pekerja mudah melaksanakan
kegiatan.

Metode kerja :
a. Penembangan pohon dilakukan dengan gergaji mesin sementara pembersihan
sampah, perdu dilakukan dengan bulldozer
b. Hasil pembersihan dikumpulkan dan kemudian dibuang menggunakan dump
truck pada dizposol area yang telah disetujui

Tenaga Kerja :
Supir dump truck, pekerja, mandor, pelaksana lapangan
Peralatan :
Dump truck, gergaji mesin, dan alat tukang lainnya.

Pengukuran

a. Semua pengukuran yang akan dimulai, didasarkan pada BM (Bench Mark) yang
telah ditentukan oleh Direksi dan konsultan pengawas.
b. Pengukuran untuk penentuan batas-batas area pekerjaan dan posisi Gedung
menggunakan alat ukur Theodolith dan Waterpass.
c. Pengukuran dilaksanakan oleh pelaksana bersama-sama dengan konsultan
pengawas agar ketinggian peil tanah dasar dapat disetujui bersama yang nantinya
akan menjadi patokan dalam menentukan peil bangunan lainnya yang akan segera
dikerjakan.
d. Apabila dalam pengukuran telah diperoleh batas-batas dan ketinggian peil tanah
dasar, maka patok-patok pembantu dibuat dari beton cor agar kedudukan titik-
titik yang dimaksud tidak berubah.
METODE PELAKSANAAN

e. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah bangunan, sifat
dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga
penawaran.
f. Duga lantai (permukaan atas lantai) ditentukan sesuai dengan gambar
perencanaan

Tenaga Kerja :
Pelaksana Lapangan, Mandor, Tukang, Pekerja, Surveyor
Peralatan :
Roll Meter, Waterpass/Theodolith

3. Uitzet & Bowplank


Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran
dilakukan. Pemasangan Bowplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh
Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu
persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan
ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus
di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As
antar ruangan digunakan meteran.Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan
dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek
kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As
sekeliling bangunan dan dilakukan pada patok–patok yang terlebih dahulu
ditancapkan kedalam tanah.

Bahan
 Kayu : sebagai bahan utama yang digunakan untuk bowplank.
 Tali : sebagai batas yang di kerjakan/sipat datar.

Langkah kerja yang ada di proyek


1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Siapkan kayu untuk pembatas.
3. Ukur bagian yang akan dikerjakan.
4. Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu.
5. Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan paku.
6. Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran.
7. Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan
menggunakn unting-unting supaya tegak.
8. Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.
9. Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
10. Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas
METODE PELAKSANAAN

Tenaga Kerja :
Pelaksana lapangan, Mandor, Tukang, Pekerja
Peralatan :
Gerobak, palu, paku, sabit, meteran, siku, unting-unting, gergaji, sekop, cetok,
dan timba.

II. PEKERJAAN CIVIL


1. Pekerjaan Tanah
Ruang Lingkup Pekerjaan :

1. Penggalian tanah biasa


2. Pemadatan tanah dasar dengan stamper (PONDASI & SLOOF )
3. Urug kembali tanah bekas Galian padat stamper
4. Pembuangan material bekas Galian di sekitar area
5. Urugan Sirtu Dipadatkan
6. Urugan pasir bawah lantai

Metode Pelaksanaan :
1. Penggalian tanah biasa
a. Setelah dilakukan pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pasang bouwplank,
selanjutnya dilakukan pelaksanaan pekerjaan galian tanah pondasi.
b. Pekerjaan galian untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran. Kemiringan galian
harus cukup bilamana tanah mudah longsor dan harus disediakan pompa untuk
genangan air dalam galian.

Tenaga Kerja :
Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja dan Operator
Peralatan :
Alat Bor Strouse, Peralatan Tukang Gali, Stamper
Material :
Pedel
Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu Peringatan
dan Keselamatan.

2. Pemadatan tanah bekas galian padat stamper


Pada pemadatan tanah dasar, tanah semula akan diberi energy mekanis
yangdinamis (berulang-ulang) sehingga Pengurnagan volume tanah terjadi karena
volume udara termamptkan.
Bentuk lain dari pengurangan volume tanah adalah dengan cara konsolidasi. Cara
ini yaitu memberikan energy dengan beban yang diam dalam jangka waktu tertentu.

Tenaga Kerja :
Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja dan Operator
Peralatan :
Stamper
METODE PELAKSANAAN

Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu Peringatan


dan Keselamatan.

3. Urug kembali tanah bekas galian padat stamper


Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan tanah, kemudian
dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. tanah ini berfungsi untuk menstabilkan
permukaan tanah asli dan menyebarkan beban.

Tenaga Kerja :
Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
Alat bantu tukang, peralatan tukang gali
Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu Peringatan
dan Keselamatan.

4. Pembuangan material bekas galian


Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan buangan tanah hasil galian sejauh 50
meter sampai dengan Km kontraktor pelaksana terlebih dahulu mengajukan request
memulai pekerjaan kepada direksi/pemilik pekerjaan.
Material tanah hasil galian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbunan atau
yang telah digali kemudian diangkut menggunakan alat jenis dump truck untuk
dibuang ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan oleh pemilik pekerjaan dengan
menggunakan excavator standart untuk memuat tanah hasil galian tersebut kedalam
dump truck.
Penumpukan material buanagan disusun paling tinggi 2 m dan bila perlu susai
arahan pemilik pekerjaan material hasil galian tersebut ditimbun dengan
menggunakan tanah yang baik.

Tenaga Kerja :
Pelaksana, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
Excavator, dump truck, dan peralatan bantu tukang
Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu Peringatan
dan Keselamatan.

5. Urugan sirtu dipadatkan


Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan sirtu urug, kemudian
dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan sirtu ini berfungsi untuk
menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan sirtu dipadatkan
perlapis hingga mencapai ketebalan yang mau menutupi bekas galian

Tenaga Kerja :
Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
METODE PELAKSANAAN

Alat bantu tukang,


Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu
Peringatan dan Keselamatan

6. Urugan pasir bawah tanah


Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian
dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk
menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan pasir
dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan yang menutupi bekas galian dan lebih
tinggi dari permukaan lantai dasar

Tenaga Kerja :
Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja
Peralatan :
Alat bantu tukang
Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu
Peringatan dan Keselamatan

PEKERJAAN BETON
1. Strauss
a. Sebelum pekerjaan dimulai tahap pertama yang harus dilakukan adalah penggalian
b. Persiapan kerja, yaitu merangkai peralatan kerja (mata bor, pipa, stang bor) hingga
menjadi satuan alat bor strous yang siap untuk mengerjakan proses pengeboran.
c. Biasanya satu alat bor strous dikerjakan dengan tenaga 2 orang, untuk memutar
mata bornya yaitu alat diputar serta diberi tekanan hingga mata bor sudah dirasa di
penuhi dengan tanah, kemudian mata bor di angkat untuk membuang tanah yang
sudah memenuhi mata bor. Kegiatan tersebut dilakukan terus menerus sampai
dengan kedalaman yang 3 meter.
d. Pada pembesian untuk pekerjaan jasa bor strous dimulai dengan menggunakan
Baja D13 BJTD 40 dan - Ø10 BJTP 24 untuk tulangan
e. Tahap terakhir ialah pengecoran. Dengan menggunakan mutu beton K-300. Dalam
pengecoran, jika lubang bor basah atau di penuhi dengan air maka diharuskan
menggunakan pipa paralon agar membantu memasukkan cor hingga ke dasar
lubang. Dan sebaliknya, jika lubang cor kering maka bisa langsung dimasukkan
dengan adukan cor ke lubang.

Tenaga Kerja :
Pelaksana, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja

Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu Peringatan


dan Keselamatan.

2. Beton Poer / Pilecap


METODE PELAKSANAAN

a) Pembuatan beton K 123 dengan ketentuan 276 semen828 pasir1.012 kerikil


215 air 0,78 w rasio 2.331,00 berat
b) Pembuatan beton K 300 dengan ketentuan 413 semen 681 pasir 1.021 kerikil
215 air 0,52 w rasio 2.330,00 berat
c) Pembuatan bekesting untuk tempat mencetak spesifikasi beton

3. Beton kolom
a) Menyiapkan kebutuhan bahan untuk papan bekisting, besi beton, dan
beton.
b) Penentuan as kolom dengan Theodolit
dan waterpass berdasarkan shop drawing
c) Untuk Menjamin Ketepatan Kolom Pada As-Nya, Dibuat Sepatu
Kolom.
d) Lakukan pengecoran tiap tinggi kolom maksimal 2 m, padatkan
dengan vibrator, lanjutkan hinggaa mencapai tinggi rencana
e) Setelah bekisting di bongkar, lakukan curring dengan menyelimuti
kolom menggunakan karung yang dibasahi hingga umur ± 20 hari
Tenaga Kerja :
Pelaksana, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja

4. Sloff
a) Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya
menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
b) Memasang bekisting sloof, kemudian beton decking atau tahu beton
penyangga besi tulangan. Tujuannya untuk menjaga jarak selimut beton
agar tidak berubah selama proses pengecoran.
c) Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran
sloof yang dgunakan relative sesuai dengan shop drawing. Untuk mengunci
sloof tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau
membeli jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10
mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm. Jarak sloof sangat
tergantung dari jarak pasangan kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m
maka jumlah sabuk sloof 2 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak
kollm lebih dari 4 m maka menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah
jarak sabuk semakin pendek karena bebannya lebih besar di bawah.
d) Memasang pipa support untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap
kolom. Untuk mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak
boleh miring ataupun goyang saat pengecoran. Oleh karena itu pemasangan
pipa support dinilai sangat penting.
Tenaga Kerja :
Pelaksana, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja

5. Balok
METODE PELAKSANAAN

a) Diawali dengan pemasangan bekisting dasar balok berupa papan yang


ditopang dengan perancah.
b) Besi dipotong dan dirakit. Pemotongan besi harus tepat, agar setelah
ditekuk (jangkar, radius tekuk), bentuk dan panjang jadi sesuai BBS
(Bar Bending Schedule). Penekukan/ pembengkokan (radius tekuk)
besi harus menggunakan piringan tekuk/ roller sesuai kelompok/
jenis diameter besi
c) .Besi yang belum & sudah dipotong harus diletakkan dan diproteksi
dari tanah dan hujan. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan
ukurannnya dengan gambar kerja.
d) Besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung
tulangan stek yang terdapat pada balok. Pastikan semua pembesian
berada di dalam garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai
spesifikasi struktur, serta sudah terpasang beton decking yang
memadai.
e) Pasang bekisting balok dan lakukan pengecekan kelurusan bidang
bekisting balok dengan bantuan unting-unting,waterpas dan alat ukur.
f) Setelah bekisting Balok dan tulangannya telah siap, dilanjutkan
dengan pencampuran beton sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
g) Lepas bekisting setelah umur beton 2 minggu

Tenaga Kerja :
Pelaksana, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja

6. Pekerjaan pasangan dan plesteran


Pekerjaan Dinding
a. Pasangan tembok batu bata dibuat dengan campuran (adukan) perekat 1pc : 4ps.
b. Tembok harus dipasang tegak lurus, siku dan rata, tidak boleh terdapat retak-
retak dengan maksimum pecah dari batu bata 20 %
c. Bata harus berukuran sama menurut aturan normalisasi dan sebelum dipasang
harus direndam air terlebih dahulu
d. Semua voeg (siar) diantara pasangan batu bata pada hari pemasangan harus
dikeruk sedalam 1 cm. Pada bagian luar dan dalam.
e. Tidak diperbolehkan memasang batu bata yang pernah dipakai (bekas) atau batu
bata yang pecah-pecah.
f. Pemasangan tembok batu bata hanya diperbolehkan maksimum tinggi 1 m
untuk setiap hari
g. Pasangan tembok dipasang luas maksimum 12 m2 bila lebih harus dipasang
beton kolom praktis.

Tenaga Kerja :
Pelaksana, Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja

7. Acian PC
METODE PELAKSANAAN

Scope pekerjaan meliputi :


Pelaksanaan Pekerjaan Acian Dinding Bangunan.
Pelaksanaan Pekerjaan :
Setelah dilakukan pelaksanaan pekerjaan plesteran dan dirasa plesteran sudah kering
dilanjutkan pelaksanaan pekerjaan acian, pelaksanaan pekerjaan acian dilakukan
dengan terlebih dahulu dilakukan pembersian plesteran dan perataan plesteran dari
batu atau kerikil yang menonjol, stelah itu dilakukan penyiraman air pada plesteran
agar acian bias lengket pada plesteran.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
- Pembasahan dan pembersihan dinding yang sudah diplester dengan air agar
acian menempel sempurna.
- Pencampuran material yang diperlukan (Semen dan Air)
- Pelaksanaan acian dengan rata dan halus.
Material : Semen (PC), Air
Tenaga Kerja : Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan
Pekerja
Peralatan : Andang/Pijakan, Molen (untuk mencampur spesi/adukan)
Roskam

8. Keramik
Pelaksanaan Pekerjaan :
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
- Pengajuan Material yang dipakai ke Direksi/Pengawas Lapangan
- Pengukuran area yang akan dipasang Keramik untuk mengetahui kebutuhan
material yang akan digunakan.
- Persiapan Lahan Kerja
- Penyiapan Material (Keramik Lantai, Pasir Pasang, Semen (PC), Semen Warna,
Air).
- Persiapan Alat Bantu Kerja ( Gerinda, Palu Karet, Meteran, Waterpass, Selang )
Pelaksanaan :
- Permukaan yang akan dipasang keramik dibersihkan dari kotoran/debu dan
disiram dahulu
- Keramik direndam dalam air
- Membuat Adukan/Spesi untuk Pemasangan Keramik
- Pasang Benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang
rata dan garis siar/nat yang lurus
- Membuat kepalaan adukan dengan jarak 1 – 1,5 m agar adaukan yang ditebar
permuakaannya rata.
- Menebar adukan secara merata untuk menghidari rongga
- Setelah itu baru dilakukan perapian pasangan keramik dengan siar/nat
- Pembersihan permukaan keramik dari kotoran
- Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu
Peringatan dan Keselamatan
Material :
Keramik lantai, Semen (PC), Pasir Pasang, Semen Warna (Nat)
METODE PELAKSANAAN

Tenaga Kerja :
Pelaksana, Mandor, Tukang, Pekerja
Peralatan :
Gerinda Potong, Palu Karet, Meteran, Waterpass, Selang Timbang

9. PEKERJAAN KUSEN-PINTU-JENDELA-BV-DAN METAL


PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELAA DAN KACA
Pelaksanaan Pekerjaan :
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
- Identifikasi Lokasi Pemasangan.
- Persiapan Lahan Kerja
- Penyiapan Material (Kusen Alumunium,Engsel, Grendel, Hak Angin, Kunci, Kaca
Polos, Karet Kusen, Sealent).
- Persiapan Alat Bantu Kerja ( Bor Tangan, Gerinda, Mesin Potong Alumunium)
- Pemotongan Material sesuai dengan ukuran pintu dan Jendelaa yang akan dipasang
- Perakitan Material Pintu dan Jendelaa
- Pemasangan Accessories (Kunci, Engsel, Grendel, Hak Angin) pada Daun Pintu dan
Jendelaa
- Pemasangan Kusen, Daun Pintu dan Jendelaa.
- Pemasangan Kaca Polos.
- Pembersihan
Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu Peringatan
dan Keselamatan
Material :
Kusen Alumunium,Engsel, Grendel, Hak Angin, Kunci, Kaca Polos, Karet Kusen, Sealent
Tenaga Kerja :
Pelaksana, Mandor, Tukang, Pekerja
Peralatan :
Bor Tangan, Gerinda, Mesin Potong Alumunium

10. PEKERJAAN PENGECATAN/FINISHING


Scope pekerjaan meliputi :
Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan.
1. Cat dinding (Exterior)
2. Cat dinding (Interior)
3. Cat plafond (dalam)
4. Cat plafond (luar)
5. Cat dinding partisi
6. Cat plat expose (tangga)
7. Cat besi (trali besi)
Pelaksanaan Pekerjaan :
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
- Pengajuan Material yang dipakai ke Direksi/Pengawas Lapangan
- Identifikasi area yang akan dilakukan pengecatan untuk mengetahui kebutuhan
material yang akan digunakan.
- Persiapan Lahan Kerja
- Penyiapan Material (Cat Dinding/Tembok, Cat Meni, Thiner).
METODE PELAKSANAAN

- Persiapan Alat Bantu Kerja ( Kuas Roll, Kuas, Ampelas )


- Pelaksanaan Pengecatan dengan menggunakan Roll/Kuas
Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu
Peringatan dan Keselamatan
Material :
Cat Dinding/Tembok, Cat Besi, Cat Meni, Thiner
Tenaga Kerja :
Pelaksana, Mandor, Tukang, Pekerja
Peralatan :
Kuas Roll, Kuas, Ampelas, Andang

III. PEKERJAAN MECHANICAL (Sanitasi Gedung)


1. Asesoris kamar mandi
a) Material yang dipersiapkan sesuai dengan bill of quantity
b) Identifikasi area mana yang harus dilakukan pemasangan dan mnengetahui
kebutuhan material
c) Instalasi
Tenaga Kerja : Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang Pipa
dan Pekerja

2. Plumbing
a) Material yang dipersiapkan sesuai dengan bill of quantity
b) Identifikasi area mana yang harus dilakukan pemasangan dan mnengetahui
kebutuhan material
c) Instalas
Tenaga Kerja : Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang Pipa dan
Pekerja

3. Sanitasi
Pelaksanaan Pekerjaan :
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
- Pengajuan Material/Bahan yang dipakai ke Direksi/Pengawas Lapangan
- Penyiapan Material/Bahan (Pipa PVC AW, Kran Air, Jet Shower, Gate Valve)
- Persiapan Alat Bantu/Peralatan Kerja
- Pemasangan Pipa PVC AW, Kran Air, Jet Shower, Gate Valve
- Test dan Commisionng
Material : Pipa PVC AW, Kran Air, Jet Shower, Gate Valve, Seal Tape
Tenaga Kerja : Pelaksana Lapangan, Mandor, Kepala Tukang, Tukang Pipa dan
Pekerja
Peralatan : Bor Tangan, Gerinda, Obeng

Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu


Peringatan dan Keselamatan.
METODE PELAKSANAAN

IV. PEKERJAAN ELECTRIKAL

Scope Pekerjaan meliputi :


A. INSTALASI KABEL DAN PEMASANGAN LAMPU, STOP KONTAK, PANEL.
B. INSTALASI KABEL FEEDER DAN KABEL BAWAH TANAH
C. GROUNDING
D. TATA UDARA
E. TRAFO DISTRIBUSI DAN PENEL DISTRIBUSI

 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik untuk kabel lampu, stop kontak dan panel.
Pelaksanaan Pekerjaan :
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
- Material yang dipakai sesuai dengan Bill of Quantity
- Identifikasi area yang akan dilakukan pemasangan Instalasi Listrik untuk mengetahui kebutuhan material
yang akan digunakan.
- Persiapan Lahan Kerja.
- Penyiapan Material (Kabel, Pipa Conduit, TDos, Inbow Dos, Stop Kontak, Saklar Ganda, Saklar Tunggal,
Isolasi, MCB, Lampu, serta panel).
- Persiapan Alat Bantu Kerja ( Bor Tangan, Gerinda ).
- Pemasangan Kabel untuk Instalasi Lampu dan Stop Kontak.
- Pemasangan Stop Kontak, Saklar, Fitting Lampu dan Lampu.
- Pemasangan MCB.
- Penyambungan Listrik.

Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu Peringatan dan Keselamatan

 Metode Pelaksanaan Kabel Feeder dan kabel bawah tanah


- Persiapan material berdasarkan Bill of Quantity
METODE PELAKSANAAN

- Identifikasi area yang akan dilakukan pemasangan Instalasi Listrik untuk mengetahui kebutuhan material yang
akan digunakan.
- Persiapan Lahan Kerja
- Lakukan penggalian pada lokasi yang akan di pasang kabel feeder
- Pemasangan kabel feeder dan lakukan penyambungan.
Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu Peringatan dan Keselamatan

 Metode Pelaksanaan Grounding (pentanahan)


Syarat syarat pemasangan system pentanahan.
- Persiapan material
- Peralatan yang terpasang harus mampu terhadap kekuatan mekanik maupun termis yang akan
dipikulnya
- Cara pemasangan harus kokoh, sehingga tidak mudah terlepas dari rangkainnya (tidak mudah
putus) dll serta dilakukan sesuai design yang telah ditentukan.
- Hasil dari tahanan tanah setelah dilakukan pengukuran dan pengetesan harus sesuai dengan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
Metode pelaksanaan :
- Pemasangan air terminal, tinggi air termination 15 cm (permenaker), 10 in (SNI 03-715-2004)
- Jarak antar termination max 1,5m
- Pemasangan hantaran penurunan (down conductor)
- Minimal ada 2 down conductor
- Jarak min 15 cm jika atap mudah terbakar
- Awg 0 in all cases
- Ukuran kabel bc 50mm2
- Pemasangan hantaran pembumian (grounding)
- Resistan pembumian maksimal 5 ohm
- Jika tinggi bangunan 25m jarak dc = 20 m
- Jika tinggi bangunan 25-50 m = 30-(0,4x TB)

 Metode Pelaksanaan Tata Udara


- Air Conditioning ( AC )
Scope pekerjaan meliputi :
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Air Conditioning ( AC ) dan Perpipaan
Pelaksanaan Pekerjaan :
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
- Pengajuan Material/Bahan yang dipakai ke Direksi/Pengawas Lapangan
- Penyiapan Material/Bahan
- Persiapan Alat Bantu/Peralatan Kerja
- Pemasangan Air Conditioning ( AC )
- Test dan Commisionng
Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu Peringatan dan Keselamatan
 Metode Pelaksanaan Pemasangan Transformer
- Persiapan material
- Pengangkutan material harus dilakukan apabila isi dari tangki transformator sudah terisi dengan
nitrogen
- Pelaksanaan pemasangan transformator harus dilakukan dalam keadaan yang tidak
menimbulkan terjadinya goncangan yang mengakibatkan perubahan struktur di dalam
transformator
- Persiapan pemasangan accesoris transformator
- Pemasangan bushing dan fan trafo
METODE PELAKSANAAN

- Pengisian minyak isolasi dapat dilakukan setelah semua terpasang


- Pemasangan peralatan isntrumen/proteksi mekanik (Pressure, Temperature, Level minyak,
Pernapasan udara/siicagel dll).
Selama Pelaksanaan Pekerjaan pada area pekerjaan di Pasang Rambu-Rambu Peringatan dan Keselamatan

Anda mungkin juga menyukai