Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil Praktik Klinik II di Puskesmas Tamansari, penyusun
merumuskan simpulan sebagai beikut :
1. Desain Formulir
Formulir yang saat ini digunakan sudah cukup baik, namun perlu
dilakukan revisi pada beberapa formulir yang ada, salah satunya yakni
Daftar Tilik Kelengkapan Rekam Medis. Statistik Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
a. Sumber data primer yang berada di Puskesmas Tamansari
merupakan data yang didapatkan langsung dari petugas Puskesmas
Tamansari, data kunjungan sekolah, tempat umum, dan posyandu
sementara data sekunder merupakan data yang didapatkan dari
kecamatan Tamansari dan Dinas Kesehatan.
b. Data morbiditas yang ada di Puskesmas Tamansari menunjukkan
bahwa Nasofaringitis Akut tidak spesifik (J00) merupakan penyakit
tertinggi pada interval Januari s/d Oktober tahun 2018 sebanyak
3126 orang. Kemudian data mortalitas meliputi kematian ibu 1 kasus
karena penyakit jantung, dan kematian bayi 2 kasus karena diare dan
berat badan lahir rendah (BBLR).
c. Laporan SP3 Puskesmas Tamansari sudah sesuai. Namun ada
beberapa pengolahannya yang masih belum sesuai, seperti
keterlambatan pengolahan dan penyajian laporan dalam bentuk
informasi akibat belum adanya petugas khusus rekam medis.
d. Case-mix/ Primary Care yang ada di Puskesmas Tamansari sudah
sesuai dengan teori karena dapat memenuhi syarat utama manfaatnya
untuk dijadikan manajemen data bagi pengolahan peserta BPJS.
e. SIMPUS di Puskesmas Tamansari (aplikasi ePuskesmas) sudah
berjalan dengan baik, namun ada beberapa kekurangan terkait sistem
yang ada yakni kurang terjaganya keamanan data yang ada pada
aplikasi ePuskesmas seperti data rekam medis pasien yang dapat
dilihat, ditambahkan ataupun dihilangkan pada semua komputer
yang terintegrasi untuk proses pelayanan serta dapat diakses oleh
banyak orang karena hampir semua pegawai mengetahui kata
sandinya.
2. KKPMT
Pengkodean yang dilakukan di Puskesmas Tamansari tidak secara
manual, melainkan menggunakan aplikasi ePuskesmas. Namun masih
banyak kode diagnosis yang belum sesuai dengan ICD-10. Sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai, beberapa penyakit yang penulis temukan
di Puskesmas Tamansari antara lain :
a) Sistem Panca Indra
(1) Indra Penglihatan ( Mata)
Salah satu contoh penyakit yang penulis ambil yaitu penyakit
Conjungtivitis ,memiliki kode H10.9 kode tersebut diperoleh
dari ICD 10 Elektronik.
(2) Indra Penciuman ( Hidung)
Salah satu contoh penyakit yang penulis ambil yaitu penyakit
Rhinitis Allergic, memiliki kode J30.4 kode tersebut diperoleh
dari ICD 10 Elektronik .
(3) Indra Pengecapan (Lidah)
Salah satu contoh penyakit yang penulis ambil yaitu penyakit
Stomatitis, memiliki kode K12.1 kode tersebut diperoleh dari
ICD 10 Elektronik .
(4) Indra Peraba ( Kulit )
Salah satu contoh penyakit yang penulis ambil yaitu penyakit
Dermatitis memiliki kode L30.9 kode tersebut diperoleh dari
ICD 10 Elektronik.
(5) Indra Pendengaran( Telinga )
Salah satu contoh penyakit yang penulis ambil yaitu penyakit
Tinitus memiliki kode H93.1 kode tersebut diperoleh dari ICD
10 Elektronik.
b) Sistem Saraf
Salah satu contoh penyakit yang penulis ambil yaitu penyakit
Cephalgia memiliki kode R51. Kode tersebut diperoleh dari ICD 10
Elektronik.
c) Mental Disorder
Salah satu contoh penyakit yang penulis ambil yaitu penyakit
Anxiety Disorder memiliki kode F41.9 kode tersebut diperoleh dari
ICD 10 Elektronik.
B. SARAN
Berdasarkan hasil Praktik Klinik II di Puskesmas Tamansari, penyusun
merumuskan saran sebagai beikut :
1. Mengenai data morbiditas yang hampir setiap tahunnya kasus terbanyak
merupakan Nasofaringitis Akut tidak spesifik, sebaiknya agar dapat
melakukan promosi kesehatan kepada warga untuk mencegah atau
dapat mengurangi jumlah kasusnya.
2. Sistem pada aplikasi ePuskesmas di Puskesmas Tamansari sebaiknya
dilakukan perbaikan supaya keamanan data dapat terjaga, walaupun
sistem sudah terintegrasi pada beberapa komputer yang ada di
Puskesmas Tamansari.
3. Mengenai pengkodean diagnosis yang dilakukan secara komputerisasi
pada aplikasi ePuskesmas sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap
sistem pengkodean pada aplikasi ePuskemas dengan melengkapi kode
diagnosis untuk pilihan menu Diagnosa, serta penyesuainnya dengan
ICD-10 ataupun berdasarkan Permenkes mengenai Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasyankes Primer agar kode diagnosis lebih
spesifik dan tepat. Karena masih ada kode diagnosis yang tidak
menggunakan digit keempat, penulis menyarankan dilakukan perbaikan
pada sistem pengkodean epuskesmas di Puskesmas Tamansari.

Anda mungkin juga menyukai