Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Bimbingan dan konseling

Kelompok 3

1. Hadi pamungkas
2. Siti Nurlatifah p
3. Siti Rohmah Nurazizah
4. Usfa Yazliah
5. Wahyudi

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AZHARY


2020-2021

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah S.W.T.yang Maha Pengasih lagi


MahaPanyayang,serta mari sama-sama kita panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kita semua,sehingga kami berdua dapat menyelesaikan makalah tentang
“Bimbingan dan Konseling”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah S.W.T.yang
telah memberi kemudahan untuk menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Bimbingan dan
Konseling untuk ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Cianjur, Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PEMBAHASAN...........................................................................................1
A. Landasan hukum bimbingan konseling.....................................................1
B. Jenis –jenis bimbingan konseling..............................................................3
C. Layanan bimbingan dan konseling............................................................5
D. Pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling......................................9
E. Diagnosis dan remedial teaching................................................................13
BAB II PENUTUP...............................................................................................14
A. Penutup....................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................14
C. Masukan..................................................................................................14

iii
BAB I
PEMBAHASAN

A. Landasan hukum bimbingan konseling

Penyelenggaraan bimbingan dan konseling (BK) di sekolah


merupakan bagian integral dari sistem pendidikan kita demi mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui berbagai pelayanan bagi peserta didik untuk
mengembangkan potensi mereka seoptimal mungkin. Kehadiran BK di
institusi pendidikan sudah memiliki landasan yuridis formal dimana
pemerintah telah menyediakan payung hukum terhadap keberadaan BK di
sekolah. Berikut disampaikan peraturan-peraturan yang mendasari dan
terkait langsung dengan layanan BK di sekolah UU RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 disebutkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta kerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Kemudian mengenai pendidik diterangkan di Ayat 6 yaitu dimana
pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan.
Selanjutnya tentang fungsi dan tujuan pendidikan dalam UU RI
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 Pasal 3
dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

1
demokratis serta bertanggung jawab. Selanjutnya tentang hak peserta didik
disebutkan dalam Bab 5 pasal 12 Ayat 1b dimana setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Nomor 0433/P/1993 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Pembimbing dan Angka
Kreditnya, serta SK Mendikbud Nomor 025/0/1995 tentang Petunjuk
Teknis Dalam upaya mewujudkan pelaksanaan BK di sekolah, pemerintah
melalui SK Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala
Badan Administrasi Kepegawaian Negara Ketentuan Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menetapkan tugas guru
pembimbing (konselor sekolah) sebagai berikut: (1) menyusun program
BK, (2) melaksanakan BK, (3) mengevaluasi hasil pelaksanaan BK, (4)
menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan BK, (5) tindak lanjut pelaksanaan
BK. Adapun rincian dari tugas tersebut diatas adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan program BK adalah membuat rencana pelayanan BK dalam
bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karir.
2. Pelaksanan BK adalah melaksanakan fungsi pemahaman, pencegahan,
pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan dalam bidang bimbingan
pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir.
3. Evaluasi pelaksanan BK adalah kegiatan menilai layanan BK dalam
bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbangan belajar dan
bimbingan karier.
4. Analisis evaluasi pelaksanaan BK adalah menelaah hasil evaluasi
pelaksanaan BK yang mencakup pelayanan orientasi, informasi,
penempatan dan penyaluran, konseling perorangan, bimbingan kelompok,
konseling kelompok, dan pembelajaran serta kegiatan pendukungnya.
5. Tindak lanjut pelaksanaan BK adalah kegiatan menindaklanjuti hasil
analisis evaluasi tentang layanan orientasi, informasi, penempatan dan
penyaluran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling
kelompok dan pembelajaran serta kegiatan pendukungnya.

2
Secara umum tugas konselor sekolah adalah bertanggung jawab
untuk membimbing peserta didik secara individual sehingga memiliki
kepribadian yang matang dan mengenal potensi dirinya secara
menyeluruh. Dengan demikian diharapkan siswa tersebut mampu
membuat keputusan terbaik untuk dirinya, baik dalam memecahkan
masalah mereka sendiri maupun dalam menetapkan karir mereka dimasa
yang akan datang ketika individu tersebut terjun di masyarakat. Tugas
konselor sekolah adalah menyelenggarakan pelayanan bimbingan yang
meliputi: bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang
bimbingan belajar dan bidang bimbingan karir yang disesuaikan dengan
tahap perkembangan siswa.

B. Jenis –jenis bimbingan konseling

Selain jenis – jenis dalam bimbingan, juga terdapat beberapa jenis-


jenis layanan dalam bimbingan dan konseling. Berikut uraianya :
1. Layanan Orientasi; Layanan orientasi merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama
lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan
yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun
yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar
peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi  untuk
pencegahan dan pemahaman.
2. LayananInformasi; merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar,
pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan  layanan informasi adalah
membantu  peserta didik  agar dapat mengambil keputusan secara tepat
tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier
berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan
informasi pun berfungsi  untuk pencegahan dan pemahaman.

3
3. Layanan Pembelajaran; merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam
menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan
kecepatan  dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan
kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.  Layanan
pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran;merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di
dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik
dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.
Layanan Penempatan dan Penyaluranberfungsi untuk pengembangan.
5. Layanan Konseling Perorangan;merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara
perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan
perkembangan dirinya. Tujuan  layanan konseling perorangan adalah agar
peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan
Konseling Peroranganberfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
6. Layanan Bimbingan Kelompok;merupakan layanan yang memungkinan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk
menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui  dinamika
kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan
membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman
dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan
atau tindakan tertentu melalui  dinamika kelompok. Layanan Bimbingan
Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan
7. Layanan Konseling Kelompok;merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan

4
untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui
dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh
kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi
melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi
untuk pengentasan dan advokasi.
C. Layanan bimbingan dan konseling
1. Pengertian bimbingan dan konseling
Menurut pandangan kita layanan adalah suatu tindakan sukarela
dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan hanya sekedar membantu atau
adanya permintaan kepada pihak lain untuk memenuhi
kebutuhannya.Maka dari itu, layanan atau pelayanan itu sendiri secara
umum menurut Purwadarminta adalah menyediakan segala apa yang
dibutuhkan orang lain.Sebelum mempelajari materi bimbingan dan
konseling lebih jauh dan mendalam, mari kita perhatikan pendapat para
pakar yang menyampaikan pengertian tentang bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling terdiri dari dua kata yakni bimbingan dan
konseling. Kedua memiliki pengertian yang berbeda-beda akan tetapi
keduanya saling berhubungan. Adapun bimbingan secara istilah dapat
didefinisikan
Dewa Ketut Sukardi, bimbingan adalah suatu proses pemberian
bantuan yang terus tercapai dalam sistematis dari pembimbing kepada
yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan
perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal
dalam penyesuaian diri di lingkungan.
Jadi bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang
(konselor/guru BK) agar yang diberikan bimbingan menjadi lebih terarah
dan dapat mengambil keputusan dengan tepat bagi dirinya dan
lingkungannya untuk hari ini, masa depan yang akan datang.
Menurut Prof. Prayitno dan Erman Anti Konseling adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang menjalin suatu

5
masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi oleh klien Jadi konseling adalah sebuah bantuan yang dibrikan
kepada individu dalam memecahkan masalah hidup dan kehidupannya
yang dihadapi klien dengan cara wawancara atau dengan cara yang
disesuaikan dengan keberadaan lingkungannya. Perlu diperhatikan kepada
semua konselor bahwa keputusan akhir dari sebuah proses konseling
diserahkan kepada klien bukan sebaliknya konselor yang mengambil
keputusan pemecahan masalahnya. Dari pengertian layanan, bimbingan
dan konseling di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan layanan bimbingan
dan konseling adalah pelayanan yang diberikan oleh konselor berupa
bantuan atau pertolongan serta pengarahan kepada individu atau kelompok
individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan didalam hidupnya.
Maka, di dalam pengertian bimbingan dan konseling merupakan bantuan
atau pertolongan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan.
2. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling
Tujuan pelayanan dasar bimbingan ini bertujuan untuk membantu
semua peserta didik agar memperoleh perkembangan yang normal,
memiliki mental yang sehat, dan memperoleh dasar keterampilan
hidupnya atau dengan kata lain membantu peserta didik agar mereka dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Dengan demikian, melalui
pelayanan dasar bimbingan ini peserta didik akan terbentuk dalam
mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan dasar
untuk kehidupannya yang mengacu kepada tugas-tugas perkembangan
peserta didik di sekolah.
Sedangkan tujuan layanan bimbingan konseling secara umum dan
khusus adalah sebagai berikut :
a) Tujuan umum
a. Agar siswa dapat memperkembangkan pengertian dan pemahaman
dirinya untuk mencapai kemajuan sekolah.

6
b. Agar siswa dapat memperkembangkan pengetahuan tentang dunia
kerja, kesempatann kerja, serta rasa tanggung jawab dalam meraih
peluang dan memilih dalam suatu kesempatan kerja tertentu
b) Tujuan khusus
a. Agar para siswa dapat memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan
dalam memahami dirinya sendiri.
b. Agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam
memahami lingkungan.
3. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling

Fungsi layanan bimbingan dan konseling diambil dari buku


Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan
Konseling dalam jalur Pendidikan Formal (ABKIN, 2008: 200) yaitu
sebagai berikut:

a) Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu


konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungan
(pendidikan, pekerjaan, dan norma-norma agama). Berdasarkan
pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi
dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan secara dinamis
dan konstruktif.
b) Fungus fasilitas, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan
seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
c) Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif.
d) Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan, atau
program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang
sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan cirri-ciri

7
e) Prinsip Layanan Bimbingan dan Konseling Terdapat beberapa prinsip
dasar yang dipandang sebagai landasan bagi pelayanan bimbingan dan
konseling.Prinsip- prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofi tentang
kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau
bimbingan, baik di sekolah maupun luar sekolah. Pinsi-prinsip iru sebagai
berikut :
1) Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua klien. Prinsip
ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua klien, baik
yang tidak bermasalah maupunn yang bermasalah; baik pria
maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupunn dewasa. Dalam
hal ini pendekatan yang digunakan lebih bersifat preventif dan
pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif) dan lebih
diutamakan teknik kelompok dari perseorangan.
2) Bimingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap klien
bersifat unik (berbeda satu sama lainnya) dan memulai bimbingan
klien dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya
tersebut. Prinsip ini berarti bahwa yang menjadi focus sasaran
bantuan adalah klien, meskipun pelayanan bimbingannya
menggunakan teknik kelompok.
4. Asas-asas Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Asas kerahasiaan Asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan
keterangan siwa (klien) yang menjadi sasaran layanan yaitu data yang
tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini, guru
pembimbing berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjaga.
b) Asas kesukarelaan Asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan
siswa (klien) mengikuti layanan yang diperuntukkan baginya. Guru
pemmbimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan
seperti itu.
c) Asas keterbukaan Asas yang menghendaki agar siswa (klien) yang
menjadi sasaran layanan bersikap terbuka dan tidak berpura- pura, baikk

8
dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri meupun dalam
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Guru pembimbing berkewajiban mengembangkan
keterbukaan siswa (klien). Agar mau terbuka, guru pembimbing terlebih
dahulu bersikap terbuka dan tidek berpura-pura.Asas keterbukaan ini
bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan kesukarelaan.
d) Asas kegiatan Asas yang menghendaki agar siswa (klien) yang menjadi
sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan
bimbingan. Guru pembimbing harus mendorong dan memotivasi siswa
untuk aktif salam setiap layanan yang diberikan kepadanya.
e) Asas kemandirin Asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan
konseling yaitu siswa (klien) seabagai sasaran layanan bimbingan
konseling diharapkan menjadi individu yang mandiri, dengan cirri-ciri
mengenal diri sendiri dan lingkungannya, maupun mengambil keputusan,
mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing
hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan konseling
bagi perkembangan kemandirian siswa (klien).
f) Asas kekinian Asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan
bimbingan konseling yakni permasalahan yang dihadapi siswa adalah
dalam kondisi sekarang. Adapun kondisi masa lampau dan masa depan
dilihat siswa (klien) pada saat sekarang.
g) Asas kedinamisan Asas kedinamisan menghendaki agar isi layanan sasaran
hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton dan terus berkembang
serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya
sendiri waktu ke waktu.

D. Pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling


Definisi umum pembelajaran dalam sains secara konvensional
adalah pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan
(knowledge), atau a body of knowledge. (suyono,2014:9).

9
Oleh sebab itu, tidak berlebihan kalau dalam dunia pendidikan
berkembang motto : “pengalaman adalah guru yang paling baik”. Terdapat
banyak upaya para pendidik dalam mengoptimalkan cara mengajarnya
demi tercapainya tujuan pendidikan dan peningkatan akhlak serta
kompetensi siswanya mulai dari model, metode dan pendekatan
pembelajaran yang digunakan.

Apa yang mendasari adanya model pembelajaran berbasis


bimbingan dan konseling ? Dilatar belakangi pentingnya output prilaku
siswa yang positif dan normatif

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau


sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamny mewadahi, menginspirasi, menguatkan

1. melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis


tertentu.

Konsep pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling, saat ini


sudah semaiin berkembang di sekolah di Indonesia. Dilatar belakangi
oleh pentingnya pembelajaran berbasis bimbingan untuk diterapkan karena
pembelajaran yang baik, tidak hanya berorientasi pada pencapaian kognitif
saja akan tetapi dapat menghasilkan sebuah output berupa lahirnya
perubahan perilaku siswa atau peserta didik yang positif dan normatif.

a. Empati keterbukaan kehangatan psikologis realistis

Maka dari itu, pembelajaran seyogyanya berlandaskan pada


prinsip-prinsip bimbingan yaitu yang didasarkan pada Needs assessment
(sesuai dengan kebutuhan) yang dikembangkan dalam suasana membantu
(helping relationship) yaitu : empati, keterbukaan, kehangatan psikologis,
realistis.

10
Pembelajaran juga hendaknya bersifat memfasilitasi dan
berorientasi pada learning to be (belajar menjadi) learning to learn (belajar
untuk belajar) to work (belajar untuk hidup bersama) dan tujuan utamanya
perkembangan potensi secara optimal.

Bagaimana konsep model pembelajaran berbasis bimbingan dan


konseling?

Cl, (cooperative learning)

Ctl, (contextual teaching ang learning)

Pbl, (problem based learning)

Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara gaya belajar


mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada
berbagai model pembelajaran.

Dalam prakteknya. Kita (guru) harus ingat bahwa tidak ada model
pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi.

Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat


haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-
media yang tersedia dan kondisi guru itu sendiri.

Pada saat ini sudah banyak beberapa model yang dapat digunakan
antaranya adalah :

1. Pembelajaran kooperatif (CL, cooperative learning)


2. Pembelajaran kontekstual (CTL, contextual teaching ang learning)
3. Pembelajaran berbasis masah (PBL, problem based learning)

Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara guru untuk
meningkatkan daya serap siswa dalam belajar.

Upaya yang dilakukan pendidikan agar peserta didik belajar atau


membejarkan diri

11
Belajar yang dimaksud adalah proses perubahan perilaku sebagai
akibat dari pengalaman perubahan yang terjadi :

X =0 X’ = 1 atau 2 dst

X = 1 atau 2 dst X’ = 2 atau 3 dst

X = -1 atau -2 dst X’ = 0, atau 1, atau 2 dst

Perubahan sebagai hasil pembelajaran bersifat positif dan normatif.

A. Bagaimana prinsip-prinsip umum model pembelajaran berbasis


bimbingan dan konseling ?

Pelaksanaan pembelajaran ini harus memperhatikan prinsip-prinsip


dasar dalam bimbingan konseling.

Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah

1) Needs assement (harus sesuai dengan kebutuhan)


2) Helping relationship yait bersifat empati, keterbukaan, kehangatan
psikologis dan realistis.
3) Bersifat memfasilitasi
4) Berorientasi pada learning to be (belajar untuk menjadi),
Learning to learn (belajar untuk belajar),
To work (belajar untuk membangun karir) dan
To live together (hidup bersama)
B. Seperti apa teknis model pembelajaran berbasis bimbingan dan
konseling ?

Ragam teknik bimbingan

 Konseling
 Nasihat
 Bimbingan kelompok
 Konseling kelompok
C. Apa ciri-ciri model pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling ?

12
Kebutuhan individual keamanan psikologis individu unik &
berkembang bermartabat, berkemampuan dan penghargaan full hindari
hukkuman fisik.

Pembelajaran berbasis bimbingan memiliki ciri-ciri berikut :

1. Diperuntukan bagi semua peserta didik dalam arti kata merupakan suatu
kinerja yang berorientasi sepenuhnya terhadap kebutuuhan individual
peserta didik
2. Sangat memperhatikan keamanan psikologis peseta didik baik dalam
proses pembelajaran atau disaat prosesi istirahat
3. Memperlakukan peserta didik sebagai individu yang unik dan sedang
berkembang
4. Mengakui murid sebagai individu yang bermartabat dan berkemampuan
5. Penuh penghargaan
6. Menghindari hukuman fisik agar tidak terjadi kecacatan mental dini dalam
dunia pendidikan. Disaat orang disentuh fisiknya tidak lebih baik dari pada
disentuh secara psikologis atau mental.
D. Ciri-ciri model pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling

Pembelajaran berbasis bimbingan memiliki ciri-ciri berikut :

 Pemberian reward, pujian, konprehensif, emosi, gelora.


Pemberian reward untuk semua prestasi peserta didik baik itu prestasi
yang besar ataupun yang kecil sekalipun.

Contohnya disaat ada murid yang tiba-tiba bias menjawab pertanyaan


gurunya lalu disana diberilah reward ‘pujian’. Tujuannya agar murid
mampu secara komprehenshif mengendalikan emosi semangatnya agar
tetap stabil dan tidak menurun. Karena terbukti disaat seseorang dipuji atas
kebiasaanya maka gelora semangat akan mmuncul secara menggebu.
Maka dari itu hal inilah yang harus dimanfaatkan untuk pembimbingan
anak.

 Demokratis terarah dan optimal sikap positif norma kehidupan.

13
 Demokratis bahwa disetiap pembelajaran yang berbau bimbingan
pembimbingan wajib mendengarkan suara peserta didik terlebih
dahulu agar terjadi komunikasi yang baik dan mendapat
pemecahan masalah yang mendalam dan runut.
 Terarah ke pengembangan segenap aspek perkembangan anak
secara menyeluruh dan optimal; dan
 Disertai dengan berbagai sikap guru yang positif dan mendukung
aktulisasi berbagai minat, potensi, dan kapabilitas murid sesuai
dengan norma-norma kehidupan yang dianut.

E. Diagnosis dan remedial teaching

Diagnosis dalam Bimbingan Konseling adalah upaya untuk menemukan


faktor-faktor penyebab yang melatar belakangi timbulnya masalah pada siswa.
Diagnosa adalah meneliti, menelaah, mengidentifikasi, menganalisis, dan
mengklasifikasikan.

1. Prinsip Diagnosa
1) Parcimary
a. Berdasarkan efisiensi dan keluwesan
b. Dapat dipertanggungjawabkan
2) Hirarki
a. Tingkat keparahan/stadium SINTOM
2. Macam-macam Diagnosis
1) Diagnosis Klinis; dibuat berdasarkan klinis.
2) Diagnosis Diferensial; dibandingkan dengan masalah yang lain.
3) Diagnosis tentatif; sementara berdasarkan pengamatan yang ada.

Remedial teaching menurut Ischak S.W dan Warji R adalah


salasatu bentuk pemberian bantuan, yaitu pemberian bantuan dalam proses

14
blajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan terprogram dan disusun
secara sistematis.

Tujuan dan Fungsi remedial

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono secara umum tidak berbeda
dengan pengajaran dalam rangka tercapainya tujuan belajar yang telah diterafkan.
Melalui perbaikan atau remedial ini diharapkan siswa dapat membantu siswa yang
memiliki kesulitan belajar dapat menigkatkan prestasi belajarnya.

Adapun fungsi remedial adalah;

1. Fungsi Korektif
2. Fungsi Pemahaman
3. Fungsi penyesuaian
4. Fungsi Pengayaan
5. Fungsi Terapetik

Prosedur pelaksaan Remedial yang efektif:

- Meneliti kembali kasus


- Menentukan tindakan yang harus dilakukan
- Pemberian layanan BK
- Pelaksanaan pembelajaran remedial
- Melakukan pengukuran kembali terhadap prestasi belajar
- Melakukan re-evaluasi dan re-diagnostik
- Tugas tambahan (pengayaan)

Pendekatan dalam Pelaksanaan Remedial

- Pendekatan individual
- Pendekatan kelompok
- Pendekatan bervariasi
- Pendekatan edukatif
- Pendekatan pengalaman
- Pendekatan pembiasaan

15
- Pendekatan emosional
- Pendekatan rasional
- Pendekatan fungsional
- Pendekatan keagamaan
- Pendekatan kebermaknaan.

Remedial teaching adalah suatu upaya guru untuk menciptakan situasi yang
memukinkan kelompok atau individu (dengan karakter) tertentu agar lebih
mampu meningkatkan prestasi seoptimal mungkin sehingga dapat memenugi
kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan.

BAB II
PENUTUP
A. Penutup

Penutup Penutup Penutup

16
B. Saran

C. Masukan

17

Anda mungkin juga menyukai