CRITICAL RESEARCH
Disusun Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah Praktikum PAR
Disusun :
Usfa Yajliyah
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dosen pengampu yang selalu
mendukung dan memberikan ilmunya kepada kami.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................................3
A. KESIMPULAN......................................................................................................................17
B. SARAN...................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Heddy shri ahimsa, Pradigma Ilmu Sosial Budaya, 2002, h 1, Vol
1
mencoba mencari kelemahan-kelemahan dari teori tersebut dengan
memeriksa model-modelnya, konsep-konsepnya, dan kemudian
komponen-komponen lain dari teori tersebut, sebelum akhirnya
menyentuh teori itu.2
Penelitian Participatory Action Research merupakan salah satu
model penelitian yang mencari sesuatu untuk menghubungkan proses
penelitian ke dalam proses perubahan sosial. Perubahan sosial yang
dimaksud adalah bagaimana dalam proses pemberdayaan dapat
mewujudkan tiga tolak ukur, yakni adanya komitmen bersama dengan
masyarakat, adanya local leader dalam masyarakat dan adanya institusi
baru dalam masyarakat yang dibangun berdasarkan kebutuhan. Penelitian
ini membawa proses penelitian dalam lingkaran kepentingan orang dan
menemukan solusi praktis bagi masalah bersama dan isu-isu yang
memerlukan aksi dan refleksi bersama, dan memberikan kontribusi bagi
teori praktis.
Al-Qur’an merupakan kitab petunjuk sekaligus regulasi yang
mengatur seluruh aspek kehidupan. Kendati masalah-masalah yang
dibicarakan terkadang bersifat global yang membutuhkan uraian dan
kajian lebih lanjut. Eksistensi al-Qur’an sebagai firman Allah seharusnya
selalu diposisikan sebagai acuan dalam merespon dan memberikan solusi
terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan.
Dengan makalah ini kami mencoba untuk membahas perbandingan
pradigma riset ilmu kritis, pembebasan kaum dhuafa dan sejarah PAR.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami merumuskan
1. Bagaimana perbandingan riset ilmu ssosial positif dan kritis ?
2. Bagaimana pembebasan kaum dhuafa oleh islam
3. Apa pengertian Par dan apa Sejarahnya ?
2
Ibid h 4 dan 5
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbandingan riset ilmu sosial positif dan Kritis
2. Untuuk megetahui islam dan pembebasan kaum dhuafa
3. Untuk mengetahui sejarah PAR
3
BAB II
STUDY KEPUSTAKAAN
4
Inti pendekatan kritis ini pada dasarnya sebagai kritik terhadap
positivisme. Mereka menunjukkan bahwa positivisme itu sangat
bermasalah, karena pandangannya adalah bagaimana penerapan metode
ilmu-ilmu alam pada ilmu-ilmu sosial tak lain dari saintisme dan ideologi,
bahkan pendekatan kritis menilai positivisme hanya
meng”kontemplasikan” masyarakat, positivisme melestarikan status quo
konfigurasi masyarakat yang ada (Budi Hardiman. 2007 :24) Jadi, bagi
pendekatan kritis, setiap penelitian harus memperoleh pengetahuan tentang
das sein (apa yang ada) dan bukan das sollen (apa yang seharusnya ada).
Sehingga yang terjadi pengetahuan tidak mendorong pada perubahan yang
lebih baik, namun hanya menyalin data sosial tersebut.
5
ideologi yang merupakan pancaran suatu ideologi tertentu. Wacana bagi
ideologi adalah media bagi suatu kelompok untuk mempersuasikan,
menyebarkan, dan memberikan pemahaman kepada khalayak mengenai
suatu konsep kehidupan yang mereka miliki sehingga dianggap wajar dan
benar, yang kemudian dapat diterima oleh masyarakat.
3
Endang Saifuddin Anshari, Ilmu Filsafat dan Agama, Bina Ilmu Surabaya, 1987, hlm.99
4
S.H. Nasr & Huston Smith, Islam: Religion, History, and civilization, 5.
6
kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang
diberikan oleh Allah SWT.
Oleh karena itu sebagai ummat muslim yang baik maka kita harus
memiliki rasa kasih sayang kepada semua orang sekalipun kepada orang-
orang yang tidak sama kemampuannya dengan kita baik itu dari segi
ekonomi, sosial ataupun yang lainnya. Karena sejatinya Alloh SWT tidak
pernah membeda-bedakan hambanya kecuali sosial ataupun yang lainnya.
Karena sejatinya Allah SWT tidak pernah membeda-bedakan yang mana
Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruhnya bahkan kepada nonmuslim
sekalipun.
7
pengembangan secara partisipasi yang mengakui hubungan sosial dan nilai
realitas pengalaman, pikiran dan perasaan kita. Penelitian ini mencari
sesuatu untuk menghubungkan proses penelitian ke dalam proses
perubahan sosial. Penelitian ini mengakui bahwa poses perubahan adalah
sebuah topik yang dapat diteliti. Penelitiain ini membawa proses penelitian
dalam lingkaran kepentingan orang dan menemukan solusi praktis bagi
masalah bersama dan isu-isu yang memerlukan aksi dan refleksi bersama,
dan memberikan kontribusi bagi teori praktis.
2. Sejarah PAR
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
Kritik yang membangun dari berbagai penganut paradigma yang
berbeda akan membantu meluruskan dan menjernihkan ide-ide yang
ditawarkan. Kritik yang adan akan menjelaskan posisi dan persoalan yang
dibahas yang mungkin semuala masih belum jelas dari tawaran sang
pengarang. Dalam proses dialektika antara pengarang dan pengkritik justru
akan memunculkan kejelasan dan memungkin menggali isu-isu lain yang
jauh lebih baik. hal yang jauh lebih penting adalah bahwa kritik yang
dilakukan oleh penganut paradigma lain justru akan memperkaya dan
menjadi sumbangan yang berharga terhadap paradigma yang sedang
dikembangkannya. Sikap terbuka dalam menerima kritik inilah yang
menjadi persoalan penting dalam pengembangan paradigma selanjutnya.
10
tidak langsung menggugat kondisi-kondisi ketidakadilan yang terjadi di
tengah masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam ayat tersebut, dapat kita pahami bahwa dhuafa juga bisa
berarti sebagai kaum yang lemah karena terlahir akibat penindasan atau
kesewenang-wenangan adanya pemerintah atau sistem yang zalim.
Akibatnya, masyarakat yang lemah tersebut menjadi miskin secara
struktural. Muncul banyaknya anak yatim, kaum miskin, gelandangan,
atau pengemis di jalanan.
1. Orang-orang miskin
5
Q.S Al-Qasas:4.
11
1. Hamba sahaya atau orang dalam tahanan atau tawanan
4. Janda miskin
12
Orang yang memiliki penyakit tertentu termasuk dalam
dhuafa yang lemah secara fisik dan tentu membutuhkan bantuan untuk
bisa sembuh dari penyakitnya. Apalagi jika termasuk ke dalam golongan
keluarga miskin yang kesulitan dari aspek ekonomi.
8. Korban Bencana
13
Dalam islam juga dikenal dengan istilah Islam rahmatan lil alamin
adalah Islam yang sesuai dengan fitrah manusia, islam yang membawa
kasih sayang. Dan setelah mengetahui pengertian dan beberapa kelompok
yang termasuk dalam golongan kaum dhuafa, maka saatnya kita pun ikut
membantu dan menolong mereka agar hidupnya lebih berdaya lewat
sedekah. Ada banyak sekali keutamaan sedekat menurut Al-Quran.
Hal ini seperti yang ada dalam ayat berikut,“Mereka bertanya tentang
apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu
nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-
anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya
Allah Maha Mengetahuinya.” (QS : Al-Baqarah: 215).6
6
QS : AL-BAQARAH:215.
14
objek yang diteliti untuk mendapatkan suatu inti permasalahan tanpa
memberikan perubahan (transformasi) nilai di dalam suatu masyarakat
tersebut.
Di dalam kegiatan PAR, peneliti/praktisi PAR tidak memisahkan
diri dari situasi masyarakat yang diteliti, melainkan melebur ke dalamnya
dan bekerja bersama warga dalam melakukan PAR. PAR membahas
kondisi masyarakat berdasarkan sistem makna yang berlaku di situ, bukan
menurut disiplin ilmu tertentu di luar budaya masyarakat tersebut. PAR
tak bisa lagi berposisi “bebas nilai” dan tidak memihak seperti yang
dituntut ilmu pengetahuan sebagai syarat obyektivitas, melainkan harus
memihak pada kelompok yang lemah, miskin, dirugikan, dan menjadi
korban. Selain itu, PAR tidak berhenti pada publikasi hasil riset (laporan)
dan rekomendasi untuk riset berikutnya, melainkan berorientasi pada
perubahan situasi, peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
warga untuk memahami dan mengubah situasi mereka menjadi lebih baik.
BAB IV
KESIMPULAN
15
A. KESIMPULAN
Perkembangan ilmu-ilmu sosial terpengaruh oleh pemikiran model
rasionalitas teknokratis, yang dianut oleh para teknokrat, politisi,
birokrat, kelompok profesional lainnya serta ilmuwan dari berbagai
disiplin ilmu yang beragam. Ilmu-ilmu sosial dikembangkan sejauh
menjadi sarana teoritis untuk mencapai tujuan-tujuan praktis
Kritik yang membangun dari berbagai penganut paradigma yang
berbeda akan membantu meluruskan dan menjernihkan ide-ide yang
ditawarkan. Kritik yang adan akan menjelaskan posisi dan persoalan
yang dibahas yang mungkin semuala masih belum jelas dari tawaran
sang pengarang.
Dhuafa adalah istilah umum yang merujuk kepada suatu kondisi
seseorang atau kelompok atau golongan yang hidup dala
ketidakberdayaan baik secara ekonomi maupun secara sosial.
B. SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18
19
20