Anda di halaman 1dari 18

PEKERJAAN SOSIAL

DI PERKOTAAN
Oleh:

Muhammad Iqbal
DEFINISI KOTA

PERMENDAGRI NO 2/1987 Kota adalah pusat permukiman dan


TTG PENYUSUNAN RENCANA KOTA kegiatan penduduk yang memiliki batasan
wilayah administrasi.

UNDANG-UNDANG NOMOR 26/2007 Kawasan perkotaan adalah wilayah yang


TTG PENATAAN RUANG memiliki kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perkotaan, pemusatan
dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
DEFINISI KOTA
Max Weber berpendapat bahwa “suatu tempat Wirth, mendefinisikan "kota" sebagai “pemukiman
adalah "kota" apabila penghuni setempatnya dapat
yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh

memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya


orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

di pasar lokal. Barang-barang itu harus dihasilkan


Akibatnya hubungan sosialnya menjadi longgar acuh

oleh penduduk dari pedalaman dan dijualbelikan di


dan tidak pribadi (impersonal relation)

pasar itu.

Cristaller dengan central place theory-nya


menyatakan KOTA berfungsi menyelenggarakan

penyediaan jasa-jasa bagi daerah lingkungannya.

Karl Marx dan F.Engels memandang KOTA sebagai

persekutuan yang dibentuk guna melindungi hak milik

dan guna memperbanyak alat-alat produksi dan alat –


alat yang diperlukan agar anggota masing-masing

dapat mempertahankan diri


KARAKTERISTIK SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

(a) Kota mempunyai fungsi-fungsi khusus secara wilayah

(b). Mata pencaharian penduduknya di luar agraris;

(c). Adanya spesialisasi pekerjaan warganya;

(d). Kepadatan penduduk;

(e). Ukuran jumlah penduduk;

(f). Warganya (relatif) mobility;

(g). Tempat permukiman yang tampak permanen;

(h). Sifat-sifat warganya yang heterogen, kompleks,

social relations yang impersonal dan eksternal


KARAKTERISTIK SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

Masyarakat perkotaan selalu identik dengan sifat Masyarakat "perkotaan" lebih dipahami sebagai

yang individual, materialistis, penuh kemewahan, kehidupan komunitas yang memiliki sifat

dikelilingi gedung-gedung yang menjulang tinggi, kehidupan dan ciri-ciri kehidupannya berbeda

perkantoran yang mewah, dan pabrik-pabrik yang dengan masyarakat pedesaan.

besar.

Asumsi banyak orang tentang "kota" adalah tempat Akan tetapi kenyataannya di "perkotaan" juga

kesuksesan seseorang, membuat banyak orang masih banyak terdapat beberapa kelompok

tergoda untuk mengadu nasib ke kota dan menjadi pekerja-pekerja di sektor informal, misalnya

kaum urban tukang becak, tukang sapu jalanan, pemulung

sampai pengemis. Dan bila kita telusuri masih

banyak juga terdapat perkampungan-

perkampungan kumuh tidak layak huni.


POTRET PERKOTAAN
POTRET PERKOTAAN
HIDUP DI KOTA HIDUP SEJAHTERA
HIDUP DI KOTA TIDAK SEMUA SEJAHTERA
SUMBER:
BPS DKI/DINSOS
ANALISIS MASALAH DAN KEBUTUHAN DASAR
Bagaimana Pemerlu Layanan bisa ditangani oleh Peksos?

LAPORAN DAN
PENJANGKAUAN DAN
PENGADUAN
RAZIA OLEH PETUGAS
MASYARAKAT

RUJUKAN (POLISI, RUMAH DATANG SENDIRI

SAKIT, LSM, DAN INSTITUSI DENGAN SUKARELA

LAINNYA)
ASESMEN PEKERJAAN SOSIAL
Asesmen adalah alat atau cara yang digunakan

untuk mendefinisikan permasalahan

klien/pemerlu layanan

INTRUMEN ASESMEN STANDAR (STANDARDIZED


ASSESSMENT INSTRUMENTS)

ANALISA CATATAN KASUS


(ANALYSIS OF CASE RECORD)
DAFTAR CEKLIST OBSERVASI (OBSERVATION
CHECKLIST)
KONDISI PSIKOSOSIAL
(PSYCHOSOCIAL CONDITION)
INTERVIEW INSTRUMENT
INFORMASI DARI ORANG PENTING DI SEKITAR
KLIEN (INFORMATION FROM SIGNIFICANT
OTHERS)
CASE MANAGEMENT
TAHAPAN REHABILITASI SOSIAL

PENDEKATAN DAN PENDATAAN AWAL


PENGUNGKAPAN DAN PEMAHAMAN MASALAH (ASESMEN)

PERENCANAAN PENANGANAN MASALAH

PENANGANAN MASALAH

RESOSIALISASI
TERMINASI
BIMBINGAN LANJUTAN
BENTUK INTERVENSI PEKERJAAN SOSIAL
MENURUT PASAL 4 UU NO 14 TAHUN 2019
BENTUK INTERVENSI
PEKERJAAN SOSIAL
PASAL 6 UU NO 14 TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai